Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

SEMINAR NASIONAL HASIL PENGEMBANGAN MODEL VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK


SISWA SMK-TKR
“SEBUAH DUKUNGAN PENGUATAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”
SIDOARJO, 28 NOVEMBER 2019

OLEH :
SUGIARTO, S.Psi.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PAUD DAN DIKMAS
BP-PAUD DAN DIKMAS JAWA TIMUR
TAHUN 2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

SEMINAR NASIONAL HASIL PENGEMBANGAN MODEL VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK


SISWA SMK-TKR
“SEBUAH DUKUNGAN PENGUATAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

Diketahui Oleh : Tanggal : 29 November 2019


Dibuat Oleh :

Ibno Subandi R., SH., MM Sugiarto, S.Psi.


Kepala BP-PAUD dan Dikmas Jawa Timur PTP Ahli Pertama

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang mencurahkah hidayahNya hingga saat ini berupa nikmat iman
dan kesehatan, sehingga Laporan Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk
Siswa SMK-TKR BPMTPK Kemdikbud tahun 2019 ini dapat terselesaikan tanpa hambatan.
Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (BPMTPK Kemendikbud) bertugas mengembangkan model pembelajaran berbasis video dan
jaringan untuk seluruh jenis, jalur, dan jenjang pendidikan di Indonesia.Pengembangan yang dilakukan
dengan pendekatan ADDIE Model (analysis, design, development, implementation, and evaluation) telah
menghasilkan sejumlah model. Salah satu di antaranya adalah media audio untuk pendidikan anak usia dini
(PAUD). Untuk mendukung hal tersebut di atas, Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan
Kebudayaan (BPMTPK) telah mengembangkan model media video pembelajaran untuk siswa SMK
khususnya untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Media video akan dikemas dalam lima model yaitu;
model Tekdot, model P-Dot, model Nasi Rames, model PPST berbanis PBR, dan model Viskae Model
tersebut dikembangkan berdasar jenis rmata pelajamn dan dengan memperhatikan kebutuhan dan
kerakteristik pecobelajarnn di SMK-TKR Tekdot merupakan model media video untuk Data pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif P-Dot merupakan model media video untuk mata pelajaran Pekerjnan Dasar
teknik Otomotif Kedun mata pelajaran ini masuk pada strutur kurikulum Untuk itu, BPMRPK Kemendikbud
melalui seminar ini akan terus berupaya mengembangkan dan menyebarluaskan model pembelajaran
dimaksud.
Seminar ini diselenggarakan sebagai ajang berbagi informasi Pengembangan Model Video
Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR bagi para pendidik SMK, pengelola SMK, pamong belajar Dikmas
dan Kursus, pengembang teknologi pembelajaran, dan dinas pendidikan.
Dalam penyusunan laporan Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk
Siswa SMK-TKR BPMTPK Kemdikbud tahun 2019 ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan
saran yang membangun sangat di harapkan dan semoga laporan hasil analisis ini memberikan manfaat.

Surabaya, 29 November 2019

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iv
A. TEMA SEMINAR........................................................................................................................ 1
B. MATERI..................................................................................................................................... 1
C. WAKTU ..................................................................................................................................... 1
D. TEMPAT PELAKSANAAN ........................................................................................................... 1
E. JUMLAH PESERTA .................................................................................................................... 2
F. PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................................................................ 2
G. LAMPIRAN ................................................................................................................................ 6

iv
LAPORAN
SEMINAR HASIL PENGEMBANGAN MODEL VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMK-TKR
“DUKUNGAN PENGUATAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

A. TEMA SEMINAR
Tema Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR yaitu
“Dukungan Penguatan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0”

B. MATERI
Adapun susunan materi Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa
SMK-TKR dengan tema “Dukungan Penguatan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0”adalah
sebagai berikut :
No. Materi Pemateri
1. Pembukaan dan Laporan kegiatan dan hasil Drs. Subijanto
pengembangan media video bpmtpk 2019 (Kepala BPMTPK Kemdikbud)
2. Pemanfataan Teknologi terhadap pendidikan vokasi, Gogot Suharwoto, Ph.D.
khususnya di SMK-TKR (Kepala Pustekom Kemdikbud)
3. Kontribusi Rumah Belajar terhadap pembelajaran di M. Hasan Chabibie
SMK (Kabid PTP berbasis multimedia
dan Web Pustekom Kemdikbud)
4. Dukungan Penguatan Pendidikan di era Revolusi 4.0 Dr. Suhartono, M.Pd.
(Kepala Bidang Dikmenjur (SMK)
Dindik Provinsi Jawa Timur)
5. Kebijakan Pendidikan Vokasi SMK Dr. Jahani
(Direktur Pembinaan SMK)
Program Pendidikan Vokasi Industri Toyota Purwanto
(Service Manager Toyota)
6. Kontribusi Televisi Edukasi terhadap Pendidikan Dr. Mansur Fauzi, S.E.,M.Si.
SMK (PTP Utama Pustekom)

C. WAKTU
Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 28 Nopember 2019.

D. TEMPAT PELAKSANAAN
Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud dilaksanakan di Madina Ballroom Utami Hotel, Sedati Juanda Sidoarjo, Jawa Timur.

1
E. JUMLAH PESERTA
Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud di ikuti oleh 254 peserta yang terdiri dari praktisi SMK, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Formal (SD, SMP, SMA, SMK), pamong belajar Dikmas dan Kursus, pengembang
teknologi pemebelajaran dan dinas pendidikan. (daftar peserta terlampir)

F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Adapun jalannya pelaksanaan Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk
Siswa SMK-TKR BPMTPK Kemdikbud penulis paparkan sebagai berikut :
1. Sesi Pertama
Kegiatan seminar ini di desain dengan sangat meriah bertempat di Ballrom Hotel Utami
dengan nuansa bangunan khas Eropa, di awali dengan opening bumper dari multimedia
layar presentasi dan multimedia yang sangat menarik untuk di simak menggambarkan
Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud. Kemudian di lanjutkan hiburan dari Sanggar SMK Sidoarjo dengan penampilan
Tarian Selamat Datang yang sangat memakau dan mengundang tepuk tangan meriah dari
para hadirin peserta seminar. Setelah selesei di buka dengan menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya dengan penuh khidmat. Dilanjutkan laporan kegiatan dan hasil
pengembangan video bpmtpk 2019 oleh Drs. Subijanto selaku Kepala BPMTPK Kemdikbud.
Kemudian di lanjutkan dengan pembukaan oleh Bapak Gogot Suharwoto, Ph.D. selaku
Kapustekom Kemdikbud dan mewakili Sekjen Kemdikbud bapak Didik Suhardi, Ph.D.
sekaligus pemaparan materi pemanfataan teknologi terhadap pendidikan vokasi, khususnya
di SMK-TKR.
Dalam pembukaan Kapustekom menyampaikan di era teknologi informasi yang cepat ini
kemajuan teknologi dapat digunakan untuk mendukung kemajuan pendidikan di
Indonesia. Perkembangan teknologi di Era Industri 4.0 semakin pesat. Balai Pengembangan
Media Telivisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) di Sidoarjo, mengajak para guru untuk
memanfaatkan teknologi dalam kepengajaran. Sejumlah tenaga kepengajaran dari berbagai
sekolah dikumpulkan untuk mengikuti seminar penggunaan teknologi dalam kegiatan
belajar mengajar. BPMTPK telah mengembangkan model video pembelajaran untuk siswa
SMK khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan hasilnya dipaparkan dalam
seminar yang diikuti para guru itu. Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud, Gogot Suarwoto mengatakan,
media sosial memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat termasuk para pelajar. Namun
konten yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya positif. “Tahun 2017 lalu, Menteri
Komunikasi dan Informasi merilis ada sekitar 800 ribu dari 150 ribu konten di media social
adalah negatif,” kata Gogot Suharwoto. Dari keprihatinan itulah, BPMTPK berusaha untuk
memerangi konten-konten negatif yang beredar di media sosial. Salah satu caranya adalah
dengan menyebar konten positif, khususnya konten seputar dunia pendidikan. Apalagi,

2
lanjut Gogot, di era industri 4.0 ini guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi.
Banyak pelajar yang bisa mengakses informasi dengan menggunakan teknologi yang kian
berkembang.“Kita ingin membantu peran guru di kelas, yaitu dengan membuat konten
pendidikan memanfaatkan teknologi yang ada,” terangnya. Memang tidak seluruhnya guru
yang mengajar di kelas mampu memproduksi konten pendidikan secara mandiri. Dari
sekitar 28.000 guru yang di riset, hanya ada 46 persen guru yang bisa menggunakan
teknologi.“Itu belum kategori membuat konten, kalau membuat konten hanya ada sekitar
10 persen,” katanya. Karena itulah, untuk menunjang proses pendidikan di Indonesia,
BPMTPK terus berinovasi untuk mengembangkan konten pendidikan dengan sentuhan
teknologi.“Bukan berarti akan menggeser peran seorang guru. Karena peran guru sebagai
pendidik tidak bisa digantikan, teknologi hanya membantu transfer informasi,” pungkasnya.
2. Sesi Kedua
Pada sesi kedua seminar ini yaitu pemaparan dari M . Hasan Chabibie selaku Kabid PTP
berbasis Multimedia dan WEB Pustekom Kemdikbud dengan materi Kontribusi Rumah
Belajar terhadap pembelajaran di SMK. Sebuah kata-kata penyemangat untuk kita semua,
didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka
sendiri. Sebuah kata yang sarat akan makna pada sesi ini. Seiring perkembangan zaman,
berbagai macam teknologi mulai berkembang, seperti ditemukannya mesin dan sekarang
masuk masa informasi. Jadi dapat kita lihat, orang yang paling sukses adalah mereka yang
paling cepat menguasai informasi hal ini ditandai dengan serba mudahnya kita
mendapatkan akses untuk sebuah informasi melalui teknologi digital. Semua orang bisa
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada dasarnya manusia dianuegerahi
kecerdasan, ada jutaan sel didalam kepala manusia untuk menopang itu. Bedanya adalah
kesungguhan manusia untuk menggunakan otak, padahal semakin sering digunakan maka
semakin pintar seseorang, tapi sebaliknya, semakin jarang otak digunakan maka otak akan
semakin tumpul.
3. Sesi Ketiga
Sesi Ketiga pada seminar ini di sampaikan oleh Dr. Suhartono, M.Pd. selaku Kepala Bidang
Pembinaan Pendidikan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Pada paparan awal
beliau menjelaskan tentang kebijakan kurikulum SMk di Jawa Timur. Munculnya Revolusi
Industri 4.0 menjadikan segalanya serba digital, semakin hari sistem konvensional kian jauh
tertinggal. Ojek pangkalan mulai tergeser dengan aplikasi online, pembelian barang pun
demikian. Semua serba mudah dan canggih, hanya berdiam diri di rumah semua yang
diinginkan berdatangan. Apabila revolusi industri 4.0 sudah menyerbu, semua tenaga
manusia digantikan oleh mesin.
Maka timbullah satu pertanyaan, akan kemanakah lulusan SMK yang notabenenya
disiapkan untuk bekerja. Revolusi Industri 4.0 adalah upaya transformasi untuk
meningkatkan efisiensi pada setiap rantai nilai dengan mengintegrasikan kemampuan
digital dan lini produksi di industri yang mengacu pada peningkatan otomatisasi,

3
komunikasi machine-to-machine dan human-to-machine, kecerdasan buatan (AI) , dan
pengembangan teknologi berkelanjutan pada industri. Tuntutan itu tak dapat dihindarkan,
tetapi harus disambut dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin menyambut era
tersebut. Implementasi Revolusi Industri 4.0 membutuhkan keterampilan baru sehingga
penyiapan SDM dengan kompetensi sesuai dengan pengembangan teknologi menjadi
sebuah keharusan yang tak dapat ditawar.
4. Sesi Keempat
Pada sesi keempat seminar ini berupa panel langsung menampilkan 2 panelis, yaitu Dr.
Jahani selaku Direktur Pembinaan AMK Kemdikbud yang memaparkan tentang kebijakan
Pendidikan SMK. Karakteristik Pendidikan Kejuruan adalah sebagai berikut: 1) Pendidikan
kejuruan diarahkan untuk mempersiapknn peserta didik memasuki lapangan kerja, 2)
Pendidikan kejuruan didasarkan atas demand-drivern” (kebutuhan dunia kerja), 3) Fokus isi
pendidikan kejuruan ditekankan pada penguasaan pengetahuan keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunía kerja, 4) Penilaian yang sesungguhnya terhadap
kesuksesan siswa harus pada hands-on atau performa dalam dunia kerja, 5) Hubungan yang
erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan, 6) Pendidilkan
kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi, 7)
Pendidikan kejuruan lebiih ditekankan padea leaming by doing dan hands on experience, 8)
Pendidikan kejuruan memeriukan fasilitas yang mutakhir untuk praktik, 9) Pendidikan
kejuruan memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar daripada pendidikan
umum. Perubahan struktur industri yang terjadi di masyarakat, diversifikasi nilal-nilai sosial,
munculnya pendekatan pembejaran multistrategi, pergeseran dalam pendekatan
pembelajaran, dan penghargaan untuk kecepatan menyebabkan peserta didik tidak hanya
mengandalkan apa yang dipelajari di sekolah.
Pada panel kedua di paparkan oleh bapak Purwanto selaku Sales Manajer Toyota Astra
Auto 2000. Purwanto lebih menekankan pada kompetensi Hard Skill dan Soft Skill yang
harus dimiliki oleh alumni SMK ketika mereka nanti bekerja di industri. Kompetensi-
kompetensi ini harus di latihkan semenjak mereka di didik di SMK. Toyota juga menjelaskan
tentang mekanisme kerjasama magang dengan SMK yang tentunya memiliki banyak
keuntungan bagi peserta magangnya yang jarang dimiliki oleh industri lain.
5. Sesi Kelima
Dr. Manshur Fauzi, S.E., M.Si. selaku PTP Utama dari Pustekom Kemdikbud mendapat
kesempatan mengisi pada sesi kelima tentang Kontribusi TV Edukasi atau TVE untuk
mendukung pembelajaran di SMK. TVE diharapkan menjadi suatu sistem layanan
pendidikan khusus yaitu sebagai upaya untuk menunjang program penuntasan wajib
belajar. TVE diharapkan akan mampu memberikan layanan pendidikan khusus bagi para
siswa pendidikan dasar (TK-PT), terutama di daerah-daerah pinggiran dan terpencil yang
tidak mampu dijangkau oleh layanan pendidikan secara konvensional. Di samping itu,
dengan kemampuan jangkauan dan kemudahan untuk mengaksesnya, memungkinkan TVE

4
menjadi penunjang terhadap upaya meningkatkan mutu dan memperluas akses
kesempatan belajar untuk seluruh jenis, jalur dan jenjang pendidikan. Sebagai media
pendidikan televisi mempunyai berbagai kelebihan, yang bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah akan sangat terbantu
dengan digunakannya media televisi, dan ini jelas akan sangat menguntungkan tidak hanya
bagi siswa saja tetapi juga akan sangat menguntungkan bagi para guru. Dengan demikian
maka diharapkan penggunaan media televisi untuk pendidikan selain akan mampu
memperluas kesempatan mendapatkan pendidikan, juga akan mampu menunjang upaya
peningkatan kualitas pendidikan. Tidak hanya bermanfaat bagi para peserta didik, TVE
juga diharapkan akan mampu pula membantu upaya untuk mengatasi kekurangan
guru yang bermutu dan kekurangan bahan belajar, terutama pada daerah-daerah yang
terpencil. Dengan demikian Televisi Edukasi diharapkan akan menjadi pendukung
keterlaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, yang membutuhkan ketersediaan berbagai
sumber belajar secara berkelanjutan. Selain untuk menunjang proses pembelajaran regular,
TVE juga akan digunakan untuk melayani pendidikan jarak jauh yang sekarang sudah
berkembang, yaitu SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. Pada sistem pembelajaran jarak
jauh ini, peranan TVE akan menjadi bagian dari suatu sistem pembelajaran yang lengkap
dan terintegrasi, termasuk sistem pemanfaatan dan evaluasinya.

Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud adalah :
1. Mengetahui berbagai tantangan pembelajaran abad 21 berbasis teknologi digital dan
revolusi industri 4.0. bagi peserta didik SMK.
2. Mengetahui efektifitas pengembangan media video pembelajaran siswa SMK-TKR yang di
kembangkan oleh BPMTPK Kemdikbud ketika di implementasikan di SMK-TKR.
3. Mengetahui dan membuka peluang kerjasama dengan mitra pendidikan berbasis teknologi
yang merupakan wadah dalam pengembangan teknologi pembelajaran bagi pendidik SMK.
4. Dapat berbagi informasi, pengalaman dan wawasan tentang pengembangan media atau
model pembelajaran antar PTP dan Pejabat Fungsional lainnya sehingga memungkinkan
berkolaborasi menjawab permasalahan diatas.

5
G. LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Kegiatan
1. Pembukaan oleh Kepala Pustekom Kemdikbud Bapak Gogot Suharwoto, Ph.D.

2. Paparan dari bapak M. Hasan Chabibie selaku Kabid PTP MM dan Web Pustekom
kemdikbud dengan mateumah Belajar terhadap pembelajaran di SMK.

6
3. Peran media (video) dalam pemebelajaran SMK-TKR oleh Dr. Suhartono selaku Kabid
Pembinaan SMK Disdik Provinsi Jawa Timur.

4. Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa SMK-TKR BPMTPK
Kemdikbud berpose bersama Duta Rumah Belajar Jawa Timur.

7
5. Penulis menyempatkan diri bersilaturahmi dengan sesama PTP dari unit lain ketika seminar
memasuki sesi istirahat.

6. Suasana ruangan ketika seminar sesi istirahat.

8
Lampiran 2. Daftar Peserta Seminar Hasil Pengembangan Model Video Pembelajaran untuk Siswa
SMK-TKR BPMTPK Kemdikbud

9
10
11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai