INDRA SUGIARTO
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
i
ABSTRAK
ABSTRACT
INDRA SUGIARTO
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ii
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui
Ketua Departemen Kimia
Tanggal Lulus:
iii
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun
berdasarkan kegiatan penelitian dengan judul Prenilasi Senyawa β-Diketon
sebagai Prekursor 3-Prenilflavon yang dilaksanakan pada bulan Desember 2011
sampai dengan Juli 2012 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia
FMIPA IPB, Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang
telah memberikan motivasi, doa, serta kasih sayang selama menempuh studi,
penelitian, dan penulisan karya tulis ini. Penelitian ini dapat terlaksana berkat
kepercayaan dan bimbingan dari Prof Dr Purwantiningsih Sugita, MS dan Budi
Arifin, SSi, MSi selaku pembimbing yang dengan sabar memberi arahan serta
masukan atas segala permasalahan dalam melaksanakan penelitian ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sabur, Ibu Yenni, dan
Mba Nia atas fasilitas dan bantuan yang diberikan selama di Laboratorium
Penelitian Kimia Organik. Semangat dan inspirasi selama menyelesaikan
penelitian ini datang dari teman-teman seperjuangan di Laboratorium Penelitian
Kimia Organik, yaitu Lia Anggraini, Wahyu Hendana, Indah Soekma, Dwi Utami,
Dwi Artha, Livia Elsa, Rina, Rizki Amilia, M. Rifai, Umar Toriq, Indra Bayu,
Fadli Muntaqo, dan Ridho Putrotomo. Analisis 1H NMR dalam skripsi ini dapat
terselesaikan tidak terlepas berkat bantuan saran dan masukan Dumas Flis Tang.
Terima kasih pula kepada teman-teman Program S1 Departemen Kimia angkatan
43 atas kebersamaan selama menempuh studi di Departemen Kimia. Semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan secara umum.
Indra Sugiarto
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ......................................................................................................... 2
Langkah Kerja .......................................................................................................... 2
Sintesis Fenil Asetat ................................................................................................. 2
Sintesis o-Hidroksiasetofenon .................................................................................. 2
Sintesis o-Benzoiloksiasetofenon ............................................................................. 3
Sintesis β-Diketon ..................................................................................................... 3
Pemurnian β-Diketon ................................................................................................ 3
Prenilasi β-Diketon ................................................................................................... 4
HASIL
β-Diketon Kasar ........................................................................................................ 4
β-Diketon Murni ....................................................................................................... 5
β-Diketon Terprenilasi .............................................................................................. 5
PEMBAHASAN
β-Diketon .................................................................................................................. 6
β-Diketon Terprenilasi .............................................................................................. 7
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Hasil sintesis fenil asetat .................................................................................. 4
2 Hasil sintesis o-HAP ........................................................................................ 4
3 Hasil sintesis o-BAP ........................................................................................ 4
4 Hasil sintesis β-diketon .................................................................................... 4
5 Hasil pemurnian β-diketon ............................................................................... 5
6 Hasil KLTP produk prenilasi β-diketon ........................................................... 5
7 Hasil KLTP fraksi 3 dan 4 ............................................................................... 5
8 Perbandingan hasil produksi β-diketon………………..……………………...6
9 Posisi sinyal-sinyal 1H NMR 1,3-diketon terprenilasi (pelarut CDCl3).…….. 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Bagan alir penelitian ...................................................................................... 11
2 Mekanisme reaksi tiap tahap sintesis ............................................................. 12
3 Spektrum 1H-NMR hasil prenilasi β-diketon fraksi 3A ................................. 14
4 Spektrum 1H-NMR hasil prenilasi β-diketon fraksi 3B dan 4B……………..17
1
PENDAHULUAN
Flavonoid merupakan senyawa metabolit
sekunder yang terbentuk secara alami dalam
tumbuhan, dengan kerangka karbon berupa 2
cincin fenil yang dihubungkan oleh rantai
alifatik 3 karbon (C6−C3−C6). Flavonoid
(a)
mempunyai banyak aktivitas farmakologi
antara lain sebagai antioksidan (Zuhra et al.
2008), antibakteri (Sukadana 2009),
antiradang (Kim et al. 2004), antiobesitas
(Lee et al. 2004), antihipertensi, diuretik,
analgesik, antialergi, dan antikarsinogenik
(Aslam dan Intekhab 2009). Terkait
khasiatnya, flavonoid banyak dipelajari oleh
para ilmuwan dan digunakan dalam industri
obat dan makanan. Isolasi flavonoid secara (b)
langsung dari alam biasanya menghasilkan Gambar 1 Struktur umum 3-prenilflavon (a)
rendemen yang relatif rendah. Wang et al. dan Morusin (b).
(2008) dan Sukadana (2009) melaporkan
rendemen flavonoid hasil isolasi berturut-turut antitumor, anti HIV-1, antibakteri,
sebesar 2.78−4.10% dan 0.14%. Selain antitrombosit, dan antiradang (Ferlinahayati
kandungan flavonoid yang terbatas dalam 2010). Prenilasi di C-3 serta pola trioksigenasi
tumbuhan, proses isolasi umumnya cukup cincin-B di C-2’, C-4’, dan C-5’ diusulkan
panjang sehingga rendemen flavonoid yang sebagai penentu utama bioaktivitas tersebut
dapat diisolasi relatif rendah. Oleh sebab itu, (Nomura et al. 1988; Musthapa 2009;
perlu dikembangkan sintesis senyawa Ferlinahayati 2010).
golongan flavonoid untuk mendapatkan Flavon adalah kelompok flavonoid
rendemen yang lebih tinggi. terisoprenilasi paling melimpah kedua setelah
Salah satu kelompok flavonoid yang flavanon. Sebagian besar substituen
belum banyak disintesis adalah 3-prenilflavon isoprenoid (C5: prenil; C10: geranil, neril,
(Gambar 1a). Senyawa ini banyak diisolasi atau lavanduil; atau C15: farnesil) terikat
dari tanaman genus Artocarpus (Mustapha secara langsung ke molekul flavon (C-
2009) dan Morus (Ferlinahayati 2010). Sejauh prenilflavon), sedangkan O-prenilasi jarang
ini baru ditemukan 1 laporan tentang sintesis terjadi (Valant-Vetschera dan Wollenweber
senyawa dari kelompok 3-prenilflavon, yaitu 2006).
sintesis morusin (Gambar 1b) oleh Tseng et Dalam penelitian sebelumnya, Arifin
al. (2010). Banyak manfaat 3-prenilflavon (2010) dan Septiani (2011) telah berhasil
telah dilaporkan, di antaranya artokarpin menyintesis β-diketon 1-(2-hidroksifenil)-3-
menunjukkan toksisitas terhadap larva udang fenilpropana-1,3-dion sebagai prekursor untuk
Artemia salina, daya hambat terhadap mendapatkan flavon dengan cincin A dan B
transpor asam amino leusina pada membran tidak tersubstitusi. 3-Prenilflavon tak-
usus ulat sutera Bombyx mori, serta aktivitas tersubstitusi akan disintesis dari prekursor β-
hambat terhadap enzim 5α-reduktase dan diketon tersebut. Oleh karena itu, dalam
aktivitas pemutih kulit (Ferlinahayati 2010). penelitian ini β-diketon dimurnikan dan
Manfaat terpenting 3-prenilflavon adalah diprenilasi untuk menghasilkan β-diketon
sebagai antikanker dan antimalaria yang terprenilasi sebagai prekursor 3-prenilflavon.
dilaporkan oleh Mustapha (2009) dan β-Diketon kasar disintesis mengikuti prosedur
Ferlinahayati (2010). Anggraini (2012) yang merupakan
Berbagai bioaktivitas senyawa 3- optimalisasi prosedur Arifin (2010) dan
prenilflavon lainnya telah diteliti. Senyawa Septiani (2011).
artokarpin memperlihatkan aktivitas sitotoksik Analisis retrosintesis 3-prenilflavon dalam
yang sangat aktif terhadap sel murin leukemia penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.
P-388 (Musthapa 2009). Kudraflavon B Senyawa 3-prenilflavon disintesis dari
memiliki efek hepatoprotektif, kuwanon C prenilasi β-diketon (2) yang diperoleh dari
merupakan antibakteri dan antitrombosit, dan kondensasi senyawa 4 (fragmen C6-C2), yaitu
morusin dapat digunakan sebagai promotor o-hidroksiasetofenon (o-HAP) dan senyawa 3
(fragmen C6-C1), yaitu benzoil klorida.
2
Strategi ini dipilih karena reaksinya sederhana diidentifikasi dengan membandingkan nilai Rf,
dan bahan awalnya mudah diperoleh. titik leleh, dan kenampakannya dengan
produk sintesis Anggraini (2012).
HASIL
β-Diketon Kasar
Fenil asetat sebagai bahan baku o-HAP
disintesis dengan memodifikasi metode
Gambar 3 Kristal o-BAP kering
Septiani (2011) dalam hal lama pengadukan.
Rerata rendemen yang diperoleh 96 % (Tabel Tabel 3 Hasil sintesis o-BAP
1).
mmol mmol o- Rendemen
Ulangan
o-HAP BAP (%)
Tabel 1 Hasil sintesis fenil asetat 1 50.97 38.13 74.9
mmol mmol Rendemen 2 52.29 40.13 76.5
Ulangan Rerata 75.7
PhOH PhOAc (%)
1 250 236.95 94.8
2 250 241.56 96.6 Senyawa β-diketon diperoleh dari
Rerata 95.7 penataan-ulang Baker-Venkataraman o-BAP,
berbentuk padatan kuning-muda dengan nilai
Rf~0.49 dalam eluen heksana-MTC (8:2)
Isomerisasi fenil asetat menjadi o-HAP (Gambar 4). Rendemen β-diketon sebesar
dilakukan dengan metode Anggraini (2012). 83% (Tabel 4) dengan titik leleh 115–118 °C.
Sintesis ini menghasilkan produk samping p- Data lengkap hasil sintesis β-diketon dapat
HAP yang cukup besar. Mekanisme lengkap dilihat di Tabel 4.
pembentukan o-HAP dapat dilihat di
Lampiran 2. Sintesis o-HAP dilakukan 5 kali
ulangan. Hasil sintesis ulangan 1 dimurnikan
dengan KLTP. Hasil sintesis ulangan 2
digabung dengan ulangan 3 dan ulangan 4
digabung dengan ulangan 5 lalu dimurnikan
dengan KCV agar lebih efisien. Rendemen o-
HAP yang didapat ditunjukkan pada Tabel 2,
rerata sebesar 33.5%. Gambar 4 β-Diketon kasar
Tabel 2 Hasil sintesis o-HAP Tabel 4 Hasil sintesis β-diketon
mmol mmol Rendemen mmol
Ulangan mmol Rendemen
PhOAc o-HAP (%) Ulangan β-diketon
o-BAP (%)
1 100.84 31.95 31.7 kasar
2&3 202.38 68.64 33.9 1 5 4.16 82.1
4&5 175.06 60.64 34.7 2 20 16.50 82.5
Rerata 33.5 3 20.1 16.40 81.6
4 20.3 16.72 82.4
5 20.1 16.70 83.1
Benzoilasi o-HAP menjadi o-BAP juga 6 25.2 21.32 84.6
dilakukan dengan metode Anggraini (2012). Rerata 82.7
o-BAP kering berbentuk kristal putih (Gambar
3). Rendemen yang dihasilkan mencapai
Pemurnian β-Diketon
76%, berdasarkan 2 data terbaik yang
diperoleh (Tabel 3). Sebelumnya, sintesis o- Pemurnian β-diketon bertujuan
BAP dilakukan dengan mmol o-HAP lebih mengurangi jumlah pengotor pada produk
kecil, yaitu 5, 20, dan 33 mmol dan rendemen prenilasi. Pemurnian dilakukan dengan
yang dihasilkan berturut-turut 34.1, 46.9, dan metode rekristalisasi sederhana dengan
69.5%. metanol. Rerata rendemen pemurnian yang
diperoleh adalah 95.5% (Tabel 5).
5
Tabel 5 Hasil pemurnian β-diketon Tabel 7 Hasil KLTP fraksi 3 dan 4 (eluen n-
heksana:EtOAc 99:1)
mmol β- mmol β-
Rendemen
Ulangan diketon diketon Bobot
(%) Fraksi Rf Rendemen (%)
kasar murni (g)
1 25 23.80 95.2 3A 0.38 1.7219 48.9
2 25 23.91 95.6 3B 0.42 0.1930 -
3 26.5 25.39 95.8 4A 0.50 0.4325 -
Rerata 95.5 4B 0.69 0.1760 -
β-Diketon Terprenilasi
PEMBAHASAN
Prenilasi dilakukan terhadap β-diketon
yang telah dimurnikan sebanyak 2.4 g (10 β-Diketon
mmol). Produk prenilasi berwarna cokelat
muda dan dimurnikan dengan KLTP sebanyak Produksi β-diketon dilakukan melalui 4
2 kali. Eluen pertama ialah n-heksana:EtOAc tahap reaksi. Tahap awal adalah esterifikasi
8:2, menghasilkan 4 fraksi (Tabel 6). Dari 4 fenol menjadi fenil asetat (Gambar 7). Tahap
fraksi tersebut, fraksi 2 tidak selalu muncul. berikutnya memiliki rendemen terendah,
Fraksi 3 dan 4 dielusi kembali dengan eluen yaitu sintesis o-HAP. Sintesis o-HAP
n-heksana:EtOAc 99:1, masing-masing dilakukan dengan penataan-ulang Fries dari
terpisah menjadi 2 fraksi (Tabel 7). Rendemen fenil asetat (Gambar 8). Rendemen yang
fraksi 3A yang kemudian dielusidasi sebagai rendah disebabkan oleh rendahnya
β-diketon terdiprenilasi adalah 49%. regioselektivitas reaksi sehingga p-HAP juga
Spektrum 1H NMR fraksi 3A disajikan pada banyak dihasilkan.
Lampiran 3. Fraksi 3B dan 4B yang bobotnya
terbanyak ketiga dan keempat juga ditentukan
spektrum 1H NMR-nya (Lampiran 4) dan
didapati merupakan pengotor. Fraksi 4A
merupakan sisa β-diketon yang tidak bereaksi.
Gambar 7 Reaksi sintesis fenil asetat
Pengasaman ion fenoksida yang terbentuk yang lebih sederhana. Basa K2CO3 digunakan
akan menghasilkan β-diketon. untuk mengambil Hα pada β-diketon sehingga
terbentuk karbanion yang berperan sebagai
nukleofili dan bereaksi SN2 dengan prenil
bromida. Kemungkinan lain, terjadi prenilasi
pada gugus –OH fenolik yang bersifat asam
dan mudah terdeprotonasi oleh K2CO3.
Mekanisme prenilasi selengkapnya dapat
dilihat di Lampiran 2.
β-Diketon Terprenilasi
sinyal yang berasal dari 3 proton di posisi hydroxybenzoic acids. Bull Korean Chem
meta dan para terhadap gugus karbonil. Soc. 25:1945-1947.
1
Spektrum H NMR β-diketon
Kim HP, Son KH, Chang HW, Kang SS.
terdiprenilasi masih memiliki beberapa sinyal
2004. Anti-inflammatory plant flavonoids
pengotor. Sinyal pengotor ini sebagian juga
and cellular action mechanisms. J
terdeteksi pada spektrum 1H NMR untuk
Pharmacol Sci. 96:229-245.
fraksi 3B dan 4B (Lampiran 4). Hal ini
menunjukkan bahwa pengotor yang ada
Musthapa I. 2009. Keanekaragaman metabolit
kemungkinan besar terbawa dari β-diketon
awal. Jadi, senyawa β-diketon yang telah sekundr turunan fenol dari beberapa
dimurnikan diduga belum cukup murni dan spesies tumbuhan Artocarpus asal
Indonesia serta aktivitas biologinya
masih perlu dimurnikan lebih lanjut seperti
dengan kromatografi kolom. Namun, secara [disertasi]. Bandung (ID): Institut
umum pengotor yang muncul lebih sedikit Teknologi Bandung.
dibandingkan dengan spektrum 1H NMR hasil
sintesis dengan β-diketon tanpa pemurnian Nay B, Arnaudinaud V, Vercauteren J. 2002.
sama sekali (hasil tidak dipublikasikan). Total synthesis of asymmetric flavonoids:
the development and applications of 13C-
labelling. CR Chimie 5:577-590.
SIMPULAN DAN SARAN Nogueira MA, Mahalga EG, Magalha AF,
Biloti DN, Laverde A, Pessine FBT,
β-Diketon murni telah berhasil disintesis Carvalho JE, Koh LK, Antonio MA,
dengan rendemen 24% dalam 4 tahap dari Marsaioli AJ. 2003. A novel sunscreen
senyawa awal fenol. Prenilasi β-diketon agent having antimelanoma activity. Il
tersebut dengan prenil bromida dan basa Farmaco. 58:1163-1169.
K2CO3 dalam aseton menghasilkan β-diketon
terdiprenilasi di Cα dan di O dengan rendemen Nomura T, Hano Y, Aida M. 1998.
49%. Isoprenoid-subtituted flavonoids from
Pemberian gugus pelindung pada gugus – Artocarpus plants (Moraceae).
OH β-diketon diperlukan agar diperoleh Heterocycles 47: 179-1205.
produk yang termonoprenilasi di Cα. β-
Diketon yang digunakan juga perlu Pavia DL, Lampman GM, Kriz GS, Vyvyan
dimurnikan kembali. JR. 2009. Introduction to Spectroscopy.
Ed ke-4. Belmont: Brooks/Cole.
Septiani D. 2011. Sintesis 1-(2-hidroksifenil)-
DAFTAR PUSTAKA 3-fenilpropana-1,3-dion dari o-
hidroksiasetofenon dan benzoil klorida
Anggraini L. 2012. Sintesis flavon dari fenol [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
dan benzoil klorida [skripsi]. Bogor (ID): Bogor.
Institut Pertanian Bogor.
Sukadana IM. 2009. Senyawa antibakteri
Arifin B. 2010. Pembuatan β-diketon sebagai golongan flavonoid dari buah belimbing
zat antara untuk sintesis 3-prenilflavon manis (Averrhoa carambola Linn.). J Kim.
[tesis]. Bandung (ID): Institut Teknologi 3:109-116.
Bandung.
Tseng TH, Chuang SK, Hu CC, Chang CF,
Aslam M, Intekhab J. 2009. Isolation of a Huang YC. 2010. The synthesis of
flavonoid from the roots of Citrus sinensis. morusin as a potent antitumor agent.
Mal J Pharmaceut Sci. 7:1-8. Tetrahedron. 66:1335-1340.
Ferlinahayati. 2010. Fitokimia dan sifat Valant-Vetschera KM, Wollenweber E. 2006.
sitotoksik senyawa turunan fenol dari Flavones and flavonols. Di dalam:
genus Morus yang tumbuh di Jawa Barat. Andersen OM, Markham KR..
[disertasi]. Bandung (ID): Institut Flavonoids: Chemistry, Biology, and
Teknologi Bandung. Applications. Boca Raton: CRC Pr. hlm
679, 684-689, 692.
Lee JI, Son HS, Park H. 2004. An efficient
synthesis of flavones from 2- Wang X, Yao N, Dixon S, Lam KS. 2007.
Synthesis of flavonoid analogues as
scaffolds for natural product-based
9
LAMPIRAN
11
Asetilasi fenol
menjadi fenil asetat Penataan-ulang fenil asetat
(modifikasi Septiani menjadi o-HAP (Anggraini 2012)
2012)
Benzoilasi o-HAP
menjadi o-BAP
(Anggraini 2012)
Penataan-ulang Baker-Venkataraman
o-BAP menjadi β-diketon
(Anggraini 2012)
Pemurnian β-diketon
(modifikasi Wheeler 1963)
Prenilasi β-diketon
(modifikasi Noguiera et al. 2000)
Pencirian spektroskopi
produk prenilasi β-diketon
12
Sintesis o-HAP
Serangan orto
Serangan para
Sintesis o-BAP
13
Sintesis β-diketon
Prenilasi β-diketon
14
D
Kelimpahan
E C
B
Pengotor
Kelimpahan
Pengotor
Kelimpahan