Anda di halaman 1dari 16

MOTIF BATIK SEBAGAI IKON DAN MITOS BARU IDENTITAS

KABUPATEN LEBAK

BATIK MOTIF AS A NEW ICON AND MITES OF LEBAK DISTRICT IDENTITY

Kurnia Trijaya Apriyani, Imam Setyobudi, Sriati Dwiatmini


kurniatrijaya@gmail.com
Prodi Antropologi Budaya, Fakultas Budaya dan Media
Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
Artikel diterima: 23 Maret 2021 Artikel direvisi: 06 April 2021 Artikel disetujui: 14 April 2021

ABSTRAK

Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana proses terbentuknya mitos baru yang berupa dua-belas
motif batik Lebak dari sisi historis menjadi ikon bagi identitas daerah Lebak. Tujuan penelitian adalah
menjelaskan proses pertanda yang bersifat ikonik yang berwujud motif batik sebagai identitas sebuah daerah
yang merupakan mitos baru menurut perspektif semiotika pos-struktural. Manfaat teoretisnya adalah
mengembangkan penelitian antropologi tentang batik dalam pendekatan semiotika. Manfaat praktisnya berupa
pengetahuan mengenai batik sebagai sebuah identitas daerah Kabupaten Lebak. Metode penelitian adalah
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Populasi
penelitian adalah empat belas orang masyarakat Kabupaten Lebak yang dibagi sesuai jenis pekerjaan. Variabel
penelitian meliputi ikon, mitos, dan identitas.
Hasil penelitian menemukan bahwa kedua-belas motif batik Lebak yang terinspirasi dari potensi
kekayaan daerah dianggap sebagai cermin dari Kabupaten Lebak. Berkaitan dengan itu, Pemerintah daerah
Kabupaten Lebak juga membuat kebijakan perihal dua-belas motif batik yang dijadikan ikon bagi identitas
Kabupaten Lebak.

Kata kunci: Batik Lebak, Identitas, Ikon, Mitos

ABSTRACT

The case of this study is to analyze how the process the new mites was formed which is in the form of
twelve Batik Lebak design from the history, and it has been an icon of Lebak region identity. The purpose of
this research was explain about the process that is iconic which is Batik design formed as an region identity
that is the new mites according to semiotics perspective post-structural. The benefit of the theory is developing
anthropology research about batik in the term of semiotics approach. Another benefit is a science that related
to Batik as an identity of Lebak Regency. The method of this research is qualitative by collected of the data
through references, interview, and documentation. The population of this research took fourteen people from
Lebak Regency which is divided according to their Profession. The variables of the research are icon, mites,
and Identity.
The result of the research found out that twelve Batik of Lebak which was inspired of region wealth
as an reflected of Lebak Regency. Because of that the Government of Lebak Regency made a policy about
twelve Batik design as an Identity of Lebak Regency.

Keywords: Batik Lebak, Identity, Icon, Mites

57
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

PENDAHULUAN Fenomena dan gejala demikian menarik


Batik adalah kain tekstil hasil karya menjadi bahan penelitian. Penelitian tentang
leluhur bangsa Indonesia yang di dalamnya batik bukan hal baru. Penelitian sebelumnya,
memadukan antara seni dan teknologi. Dalam Pratiwi (2017) telah meneliti tentang batik yang
sehelai kain batik terdapat corak dan ragam fokus pada motif, makna simbolik, dan visual
motif yang mengandung makna dan membe- estetis batik Baduy. Namun demikian, Pratiwi
rikan informasi tentang identitas, adat, strati- belum melihat proses terbentuknya sebuah
fikasi sosial, pengetahuan dan keterampilan, motif batik menjadi ikon dan mitos baru bagi
keadaan alam, dan suatu peristiwa yang terjadi. identitas suatu daerah.
Batik Indonesia juga dikenal kaya akan filosofi, Penelitian lainnya terlihat penggunaan
simbol, teknik, dan budaya yang berhubungan analisis semiotika Barthes dengan model
dengan kehidupan masyarakat (Susanto, 2018). denotasi dan konotasi. Beberapa di antaranya
Pada tahun 2015, pemerintah Kabupa- Kurniasih dan kawan-kawan (2016) meneliti
ten Lebak telah resmi menetapkan dua-belas pada aspek nilai sejarah, eksistensi, dan makna
motif batik baru dengan corak dan karakter simbol yang terdapat pada motif batik khas
yang menggambarkan kekhasan potensi daerah Depok (Provinsi Jawa Barat). Penelitian ini
berikut kehidupan masyarakatnya beserta des- menunjukkan proses yang terjadi dalam
tinasi wisata unggulan. Unesco telah menetap- pemaknaan masyarakat terhadap ragam batik
kan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Depok. Dwi (2016) melakukan penelitian
budaya lisan dan non-bendawi (Masterpieces of tentang identitas Kota Yogyakarta yang sengaja
the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dikonstruksi oleh sebuah cenderamata kaos
milik bangsa Indonesia, pada 2 Oktober 2009 1. oblong dalam kreasi grafisnya. Wihardi (2014)
Dengan demikian, Indonesia identik dengan melakukan penelitian terhadap pergeseran
batik. Motif batik Indonesia begitu terkenal di makna yang terjadi pada kasus batik Yogya-
dunia. Bahkan, tokoh perdamaian dunia peraih karta dan Surakarta. Penelitian yang lebih lama
nobel perdamaian 1993, seorang pejuang anti lagi, Pratitasari (2004) telah memulai kajian
apartheid di Afrika Selatan, mendiang Nelson terhadap proses pencitraan yang muncul dalam
Mandela selalu berpakaian resmi batik khas kasus umpatan dagadu menjadi bernilai jual
Indonesia dalam berbagai kesempatan penting. 2 sebagai produk cinderamata kaos oblong yang
Oleh karena itu, setiap daerah di ikonik Kota Yogyakarta.
Indonesia, terutama di pulau Jawa, seolah-olah Landasan teori yang digunakan, semio-
timbul suatu dorongan untuk membuat motif- tika Roland Barthes. Problem studi Barthes
motif batik yang memiliki ciri karakter khas memperkarakan hubungan antara teks dan pe-
suatu daerah. Setiap daerah berlomba-lomba maknaannya. Semiotika Barthes menyelidiki
menggali dan menghidupkan kembali motif pemaknaan pada tingkat dua yang berupa
batik khas daerah masing-masing. Bahkan, konotasi atau sistem sekunder (Setyobudi 2020:
suatu daerah yang kemungkinan besar belum 41-44). Dengan demikian, dalam penelitian ini
memiliki motif batik khas daerahnya sendiri, memperkarakan hubungan antara motif batik
ikut terpacu menciptakan kreasi sendiri yang Lebak sebagai ikon daripada identitas suatu
bermotif khas daerahnya yang berbeda dengan daerah, yakni Kabupaten Lebak.
daerah lainnya.

1
2 Oktober 2009, UNESCO Akui Batik sebagai Warisan 2
Alasan Nelson Mandela Gemar Pakai Batik di Forum
Dunia dari Indonesia, diakses 6 Februari 2020, Dunia, diakses 6 Februari 2020, https://lifestyle.kom
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/02/08144021/ pas.com/read/2019/05/08/130000020/alasan-nelson-man
2-oktober-2009-unesco-akui-batik-sebagai-warisan-du dela-gemar-pakai-batik-di-forum-dunia?page=all.
nia-dari-indonesia.

58
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

Sejumlah penelitian terdahulu terlihat batik Lebak dari sisi historis menjadi ikon bagi
belum ada yang melakukan penelitian tentang identitas daerah Lebak.
motif batik Lebak sebagai materi pencitraan Penelitian ini bertujuan menjelaskan
yang sengaja digunakan menjadi ikon dan mitos proses pertandaan yang bersifat ikonik yang
baru suatu identitas daerah Kabupaten Lebak. berwujud motif batik sebagai identitas sebuah
Dengan demikian, penelitian ini mengembang- daerah yang merupakan mitos baru menurut
kan penelitian-penelitian terdahulu, pada objek perspektif semiotika pos-struktural.
materi dan lokus yang berbeda dengan yang Penelitian ini diharapkan dapat mem-
sebelumnya. bantu perkembangan ilmu pengetahuan antro-
Sejauh ini, batik masih dominan dikenal pologi, terutama penelitian yang berpegang
berasal dari Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, pada pendekatan semiotika. Objek materi
dan Pekalongan. 3 Padahal penghasil batik penelitiannya tentang batik yang relatif baru
bukan hanya terpusat pada sejumlah kota saja. muncul (dibuat) dari suatu daerah yang belum
Pemerintah lewat Dinas Perindustrian dan cukup dikenal dengan produk batiknya.
Perdagangan membantu setiap daerah untuk Penelitian ini diharapkan dapat mem-
mengembangkan motif batik yang mencirikan beri manfaat bagi masyarakat Kabupaten Lebak
keunikan dan daya tarik sebuah daerah (Susanto untuk lebih mengenal identitas daerahnya. Bagi
2018), termasuk di Kabupaten Lebak. pemerintah daerah dapat memperoleh penge-
Pemerintah daerah Kabupaten Lebak tahuan dari hasil kajian ini nantinya. Terutama
menganggap motif batik Baduy belum meme- yang berkaitan erat dengan perbatikan.
nuhi ciri khas dan karakter potensi daerah
Lebak. Oleh karena itu, pemerintah daerah METODA
melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Penelitian ini menggunakan metode
sengaja memprakarsai pembuatan dua-belas penelitian kualitatif yang sumber data peneli-
motif yang mencirikan identitas daerah Lebak. tiannya berupa, fakta konkret seperti tingkah-
Semenjak lima tahun silam (2015), pemerintah laku dan tata-kelakuan orang, percakapan dan
Kabupaten Lebak telah resmi memutuskan dua- ucapan orang, hal-hal tertulis dan visual (motif
belas motif batik Lebak tersebut. Dengan batik), artefak-artefak budaya lainnya (Setyo-
demikian, perkara ini sangat berkaitan erat budi 2020: 19-20). Teknik pengumpulan data
dengan proses pembentukan citra dalam sebuah melalui studi pustaka, observasi, dan metode
ikon berikut pembentukan mitos baru melalui wawancara terbuka pada pihak terkait untuk
materi motif batik Lebak. Mitos yang terkait mendapatkan penjelasan, pandangan, dan
Kabupaten Lebak sudah ada, akan tetapi kreasi pemaknaan masyarakat mengenai batik Lebak
kedua-belas motif batik Lebak merupakan sebagai objek yang diteliti.
mitos barunya. Penelitian ini membutuhkan dua jenis
Oleh karena itu, didasarkan pada data, yakni data primer dan data sekunder.
perumusan masalah ditetapkan tiga variabel Sumber data primer diperoleh dari hasil wa-
penelitian yakni ikon, mitos, dan identitas. wancara secara langsung. Misalnya, Disperin-
Ketiga variabel tersebut berkorelasi di dalam dag dan Disbudpar Kabupaten Lebak yang
munculnya permasalahan yang melahirkan per- selaku perencana yang mengurusi pembuatan
tanyaan penelitian, bagaimana proses terben- batik Lebak dari awal hingga peluncuran secara
tuknya mitos baru yang berupa dua- belas motif resmi, juga masyarakat Kabupaten Lebak itu

3
Mana Saja Sih Kota Penghasil Batik di Indonesia?, 2/mana-saja-sih-kota-penghasil-batik-di-indonesia-ini-
diakses 6 February 2020, https://www.kompasiana.co 5-kota-terpopuler?pa ge=all.
m/pocutghinashabira2213/5bb2f3a7c112fe33846d543

59
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

sendiri. mengeluarkan Batikmark "batik INDONESIA"


Sedangkan, sumber data sekunder yang sebagai tanda yang menunjukan identitas dan
digunakan yaitu karya ilmiah baik berupa ciri dari batik buatan Indonesia dalam Peraturan
jurnal, tesis, disertasi, dan artikel. Selain itu Menteri Perindustrian Republik Indonesia
buku, situs internet, dan dokumen-dokumen Nomor 74/M-IND/PER/9/2007. Jenis batik
yang mempunyai keterkaitan sesuai penelitian yang dimaksud dalam Permenperin tersebut
ini. Dengan data ini penulis akan mendapatkan ialah batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi
mengenai perkembangan batik dan penerapan antara tulis dan cap.
teori yang akan digunakan. Batik Indonesia memiliki kekhasan dan
keunikan dalam corak dan motifnya yang berisi
HASIL DAN PEMBAHASAN nilai-nilai atau perlambangan dari latar bela-
A. Kebijakan pemerintah terkait batik kang penciptaan, penggunaan, dan penghar-
Teknologi membuat batik bukan hanya gaan yang dimilikinya. Bahkan bagi Euis
dikenal di Indonesia, melainkan juga di bebe- Saedah selaku Dirjen Industri Kecil Menengah
rapa negara lain, seperti India, Malaysia, Cina, (IKM) Kementerian Perindustrian 2013 4 ber-
Thailand, dan Jepang juga terdapat kain yang pendapat bahwa batik memiliki latar belakang
dibuat dengan cara pembuatan gambar dan multidimensi yang bisa berbicara tentang sesu-
warna di atas kain dengan menggunakan lilin atu, karena setiap motif yang dibuat memiliki
wax resist dyeing seperti halnya proses filosofi hingga penggunaan warna yang digu-
membatik (Susanto, 2018). Maka dari itu, untuk nakan dalam batik juga mempunyai tujuan ter-
melindungi batik sebagai salah satu produk tentu. Hal inilah yang membedakan motif batik
perdagangan Kementerian Perindustrian Indonesia dengan motif-motif dari negara lain.

Gambar 1. Motif cecek dan motif sawut.


(Sumber: Universitas Negeri Yogyakarta)

Motif batik Indonesia memiliki desain- Penggunaan batik dalam kehidupan


desain dengan variasi yang beragam, berbeda masyarakat Indonesia merupakan salah satu
dari negara lain yang umumnya bermotif bentuk komunikasi non-verbal yang dapat
geometris. Misalnya pada motif batik dari India menunjukkan identitas seseorang baik identitas
yang tidak terdapat ornamen tumpal, pohon kulturalnya seperti budaya dan kelas sosial
hayat, garuda, dan isen cecek-sawut. Terlebih maupun identitas dirinya sendiri. Hal ini
motif cecek-sawut menjadi ciri khas atau corak dikarenakan motif yang terdapat pada kain
khusus karena hanya terdapat pada batik batik Indonesia memiliki makna ganda khu-
Indonesia. Motif cecek-sawut ialah gabungan susnya dalam batik kontemporer, yang pertama
antara deretan titik-titik dengan garis-garis dapat mengekspresikan kebudayaan, pekerjaan
sejajar (Susanto, 2018).

4
Wawancara dalam majalah Kina 2013

60
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

hingga status sosial. Kedua, untuk mengkomu- dinas pegawai negeri sipil di lingkungan depar-
nikasikan bahwa adanya motif modern temen dalam negeri dan pemerintah daerah.
membuat batik terlihat lebih menarik untuk Berkaitan dengan Permendagri tersebut peme-
digunakan dan tidak ketinggalan zaman rintah daerah Kabupaten Lebak mengeluarkan
(Sarmini, 2009). Surat Edaran Setda Lebak Nomor 065/501-
Perkembangan batik dari waktu ke Setda 2016 mengenai penggunaan batik Lebak
waktu membawa nuansa baru dalam kebera- setiap hari Kamis dan Jumat sebagai pakaian
gaman motif yang lebih luas, bebas, dan tidak dinas harian. Peraturan ini sesuai dengan Pasal
terpaku pada bentuk ataupun ornamen seperti 2 ayat (3) huruf a bahwa “pakaian dinas di
batik klasik. Munculnya motif batik kontem- lingkungan pemerintah Kabupaten/Kota ialah
porer didukung dengan Undang-Undang PDH batik dan/atau tenun ikat dan/atau kain ciri
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pada khas daerah”, maka penggunaan batik Lebak
pasal 40 ayat (1) huruf j menyatakan bahwa sudah dianggap sebagai kain ciri khas
"karya seni batik adalah motif batik Kabupaten Lebak.
kontemporer yang bersifat inovatif, masa kini,
dan bukan tradisional." Karya seni batik ini B. Sejarah industri batik di Kabupaten
dilindungi karena mempunyai nilai seni yang Lebak
berkaitan dengan gambar, corak, maupun Masyarakat suku-bangsa Baduy menga-
komposisi warna juga untuk menghindari takan bahwa kain batik Baduy sudah ada sejak
tingginya tingkat pembajakan yang dapat abad ke- 17 (Pratiwi, 2017). Tapi, jika merujuk
merugikan hak moral dan hak ekonomi bagi pada kata industri dalam Kamus Besar Bahasa
pencipta batik kontemporer tersebut. Indonesia yang berarti melakukan proses atau
Keberagaman motif batik Indonesia pengolahan barang dengan menggunakan sara-
sudah dikenal sampai mancanegara hingga na dan peralatan maka perkembangan industri
diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanu- batik di Kabupaten Lebak baru dimulai pada
siaan milik bangsa Indonesia. Pengakuan tahun 2015. Karena selama ini tidak ada proses
internasional ini yang menjadi latar belakang membatik di wilayah Baduy maupun di daerah
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Kabupaten Lebak lainnya (Virgojanti, 2016:
33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional 16).
yang jatuh pada tanggal 2 Oktober setiap Menurut Sutisna 5 selaku KASI aneka
tahunnya. Penetapan Hari Batik Nasional ini industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan
bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebang- Kabupaten Lebak, menerangkan bahwa industri
gaan dan kecintaan masyarakat terhadap buda- batik di Kabupaten Lebak dimulai seiring di-
yanya. Selain itu, dalam rangka meningkatkan buatnya batik Lebak. Karena batik Baduy
pelestarian akan keberadaannya, batik dalam bukanlah batik asli atau batik khas daerah.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 ten- Selain itu, ternyata batik Baduy yang selama ini
tang Cagar Budaya ditetapkan sebagai benda dikenal bukan dibuat menggunakan teknik
cagar budaya yang bersifat bergerak karena batik tulis atau cap, melainkan hasil printing
sifatnya yang mudah dipindahkan. atau cetak yang diproduksi di Bandung dan
Di samping itu, batik juga menjadi hanya dijual di Kabupaten Lebak. Berbeda
pakaian dinas wajib bagi pegawai negeri sipil dengan batik Lebak yang dibuat menggunakan
yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam teknik batik cap dan diproduksi langsung di
Negeri Nomor 53 Tahun 2009 tentang pakaian Kabupaten Lebak.

5
Wawancara 29 Juli 2020

61
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

C. Produksi batik Kabupaten Lebak membuka sentra usaha batik yang permintaan
Batik Lebak diproduksi oleh industri setiap tahunnya terus meningkat.
kecil menengah (IKM) yang memanfaatkan Adapun meningkatnya permintaan ter-
sumber daya masyarakat sekitar. Menurut hadap batik Lebak dikarenakan gencarnya
Muhamad Alwi 6 selaku duta koperasi Lebak promosi yang dilakukan agar batik Lebak lebih
2018 terdapat tiga IKM yang aktif mem- dikenal oleh masyarakat luas. Bukan hanya
produksi batik Lebak diantaranya Imah Batik mengikutsertakan dalam pameran lokal dan re-
Sahate yang berlokasi di Kec. Rangkasbitung, gional Banten, batik Lebak juga ikut meramai-
Sanggar Puspita Romansa di Kec. Kalang kan pameran-pameran tingkat nasional misal-
Anyar, dan Galeri Chanting Pradana di Kec. nya pada ajang Jakarta Fashion & Food
Cibadak. Ketiga IKM ini memproduksi Batik Festival (JFFF) tahun 2017 7 dan Gebyar
Lebak menggunakan teknik batik cap. Agenda Pariwisata dan Industri Batik Nasional
Proses pembuatan batik Lebak dengan di Surabaya tahun 2018 8 . Peningkatan ini juga
teknik cap terdiri dari delapan tahapan, pertama dikarenakan batik mulai diminati oleh kaum
menyiapkan kain di atas meja datar yang sudah muda sebagai pakaian sehari-hari.
dilapisi dengan alas lunak. Kedua, merebus
malam atau lilin hingga mencair dan tetap D. Dasar pertimbangan
menjaga cairan di suhu 60-70 derajat celcius. Mengingat penggunaan batik Baduy
Ketiga, memasukan bagian bawah alat cap yang terus berkembang di masyarakat dan
dalam cairan malam atau lilin sekitar dua cm. sebagai upaya untuk melestarikannya Peme-
Keempat, cap diletakkan pada kain yang sudah rintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Perin-
disiapkan lalu tekan dengan kekuatan yang dustrian dan Perdagangan mencoba mendaf-
cukup agar malam atau lilin meresap ke dalam tarkan hak cipta batik Baduy, namun ternyata
kain hingga menembus ke sisi lainnya. Kelima, batik Baduy tidak dapat diklaim sebagai batik
setelah proses pengecapan selesai kain dice- khas Baduy. Hal tersebut berdasarkan asal usul
lupkan kedalam tangki yang berisi pewarna. motif yang ada pada batik Baduy banyak
Keenam, setelah selesai proses pewarnaan, kain mengandung motif milik daerah lain. Selain itu,
direbus untuk memunculkan warna dasar kain tidak adanya proses produksi batik di wilayah
dan warna hasil pewarnaan. Ketujuh, kain Kabupaten Lebak, dan batik Baduy yang sela-
dibersihkan dengan menggunakan soda agar ma ini dikenal masyarakat bukan karena
terlihat lebih cerah. Terakhir, kain dijemur dan motifnya tetapi pada karakter warnanya yakni
di setrika setelah kering (Fajri: 2019). hitam dan biru. Sementara, warna tidak dapat
Menurut Bapak Sutisna pembuatan diklaim milik suatu daerah (Virgojanti, 2016:
batik Lebak yang masih menggunakan teknik 15-16).
cap ini dikarenakan masih kurangnya sumber Karena batik Baduy tidak mengandung
daya manusia untuk memproduksi batik tulis. motif yang berasal dari ciri khas dan potensi
Maka dari itu, Dinas Perindustrian dan Perda- budaya daerah maka timbul suatu keinginan
gangan Kabupaten Lebak terus melakukan dari Pemerintah Kabupaten Lebak untuk
pelatihan dan memberikan bantuan peralatan membuat batik dengan motif yang mencermin-
produksi batik agar supaya masyarakat dapat kan identitas daerah Lebak.Sehubungan dengan

6
Wawancara 7 Agustus 2020 yarakat.
7
3 Oktober 2018, Peringatan Hari Batik: Menjaga Wari- 8
8 April 2018, Batik Lebak jadi Magnet di Pameran
san Adiluhung, Mendongkrak Ekonomi Masyarakat, Surabaya, diakses 12 Agustus 2020, https://kabarbanten.
diakses 12 Agustus 2020, https://kabarbanten.pikiran pikiran.rakyat.com/pariwisata/amp/pr-59610623/batik-l
.rakyat.com/lebak/pr-59613165/peringatan-hari-batik-m ebak-jadi-magnet-di-pameran-surabaya.
enjaga-warisan-adiluhung-mendongkrak-ekonomi-mas

62
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kedua-belas motif batik ini resmi
Kabupaten Lebak berinisiatif untuk membuat diluncurkan pada masyarakat umum oleh
batik dengan motif yang diambil dari berbagai Bupati Lebak pada 2 Desember 2015 yang
bidang potensi yang ada seperti seni, budaya, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang
sumber daya alam, dan adat istiadat dari Tahun (HUT) Kabupaten Lebak yang ke 187.
masyarakat suku-bangsa Baduy, dan juga Selanjutnya pada tahun 2016 batik Lebak
Kasepuhan Lebak Selatan. Semua itu terang- kembali dihadirkan dalam kegiatan pemilihan
kum dalam dua-belas motif batik Lebak yang duta pariwisata Kabupaten Lebak agar supaya
terdiri dari motif angklung buhun, caruluk semakin dikenal oleh masyarakat luas.
saruntuy, gula sakojor, kahirupan Baduy, leuit Kehadiran dua-belas motif batik yang
sijimat, rangkasbitung, sawarna, kalimaya, mencerminkan identitas Kabupaten Lebak ini
sadulur, Lebak bertauhid, seren taun, dan pare didukung dengan diserahkannya sertifikat Hak
sapocong. Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Kementerian
Pemilihan nama yang diberikan pada Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
dua- belas motif tersebut disesuaikan dengan Provinsi Banten kepada Bupati Lebak pada 25
potensi yang ada misalnya motif kalimaya, Januari 2016 9. Hal ini bertujuan untuk meng-
nama ini diambil karena kalimaya merupakan hindari pembajakan karya kreativitas atas motif
ikon kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten batik Lebak.
Lebak dan sudah terkenal di mancanegara.
Selain itu, untuk penentuan jumlah dibuatnya E. Pihak-pihak yang terlibat
kedua-belas motif tersebut Pemerintah Kabu- Pada tahapan awal pembuatan kedua-
paten Lebak tidak memiliki alasan khusus, belas motif batik Pemerintah Kabupaten Lebak
Bapak Sutisna menjelaskan bahwa; melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan
melakukan identifikasi dan menggali potensi
“Yaitu karena hasil potensi yang ditemukan yang dapat mencerminkan identitas daerah
di Kabupaten Lebak banyak juga. Sebenar- Lebak. Dalam proses ini juga melibatkan Dinas
nya mau jumlah motifnya satu atau berapa- Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, tokoh
pun juga ga apa-apa, cuma emang ciri khas
adat masyarakat Baduy, dan masyarakat
sama potensi yang kita punya banyak jadi
hasilnya pun banyak”. (Wawancara, 29 Juli kasepuhan Lebak Selatan.
2020) Selanjutnya, dalam proses pembuatan
motif batik Dinas Perindustrian dan Perda-
Sedangkan untuk corak warna yang gangan bersama tim dari balai besar kerajinan
pertama kali diluncurkan ialah warna hitam dan dan batik Yogyakarta melakukan survei secara
biru yang sudah dikenal sebagai karakter dari langsung ke lokasi yang memiliki potensi di
batik Baduy juga warna coklat dan hitam dari Kabupaten Lebak. Survei ini bertujuan untuk
karakter wilayah Kasepuhan Lebak Selatan melihat kondisi asli terkait potensi daerah
(Virgojanti, 2016: 19). Tapi, dalam perkem- Lebak yang akan diilustrasikan ke dalam motif
bangannya batik Lebak diproduksi dengan batik. Menurut Bapak Sutisna 10 kerjasama ini
berbagai macam warna seperti merah, hijau, dilakukan karena Yogyakarta sangat berpe-
putih, dan emas mengikuti permintaan pasar ngalaman dalam proses pembuatan batikdan
karena mengingat warna tidak dapat diklaim pusat pelatihan batik secara nasional pun
milik suatu daerah. terletak di Yogyakarta.

9
3 Januari 2018, Selayang Pandang Batik Lebak, diakses page/berita/112-selayang-pandang-batik-lebak.html.
15 Agustus 2020, http://disperindag.lebakkab.go.id/home 10
Wawancara 29 Juli 2020

63
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

Adapun tokoh masyarakat adat yang 2. Caruluk Saruntuy


ikut memberikan usulannya terkait penciptaan Caruluk merupakan sebutan untuk buah
kedua-belas motif batik Lebak adalah H. Ade aren bagi masyarakat Lebak. Buah ini
Sumardi selaku tokoh Kasepuhan Lebak biasanya digunakan untuk membuat
Selatan, Sukanta selaku ketua Kasepuhan kolang-kaling, sedangkan saruntuy arti-
Banten Kidul, Saidi sebagai tokoh adat Baduy, nya seuntai. Dalam motif ini terdapat
Saija selaku kepala desa Kanekes, dan pelaku ornamen utama yang terdiri dari buah
kerajinan tenun Baduy yaitu Amir Sachin. aren, pelepah daun aren, dan gula
Bukan hanya itu, tiga budayawan asal Lebak sakojor sebagai hasil utama pohon aren.
yaitu Wawan Sukmara dari Rangkasbitung, H. Selain itu, terdapat ornamen tambahan
Bajaji dari Lebak Selatan, dan Ade Sudrajat seperti bambu dan batu kalimaya. Motif
asal Sawarna pun turut serta memberikan sum- ini diambil sesuai kekayaan alam yang
bangsihnya dalam proses perancangan kedua- menjadi sumber ekonomi bagi masya-
belas motif batik Lebak (Virgojanti, 2016: 18). rakat Kabupaten Lebak.

F. Profil dua-belas motif batik Lebak


Motif batik Lebak memiliki karakteristik
yang berbeda dari batik daerah lain, karena
motif batik ini terinspirasi dari keunggulan
daerah Lebak. Berikut adalah profil kedua-
belas motif batik Lebak 11:
1. Angklung Buhun
Motif ini diberi nama sesuai alat
Gambar 3. Motif Caruluk Saruntuy.
kesenian tradisional khas daerah Lebak.
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
Angklung brtt/uhun digunakan dalam 2016)
upacara- upacara adat di masyarakat
suku-bangsa Baduy dan kasepuhan 3. Gula Sakojor
Lebak Selatan. Ornamen dalam motif Motif ini dibuat berdasarkan komoditas
ini terdiri dari angklung, bedug dogdog unggulan Kabupaten Lebak. Gula aren
lojor, leuit, rumah panggung, dan motif atau gula merah dari Kabupaten Lebak
hias tenun Baduy yang membentuk memiliki keunggulan karena tetap
geometris. mempertahankan budaya tradisional
dalam proses pengolahan dan penge-
masan. Biasanya gula ini dijual satu
kojor atau satu ikatan yang terdiri dari
lima hulu atau disebut juga lima
bungkus. Ornamen pada motif ini terdiri
dari ikatan gula satu kojor, lodong yang
artinya tempat pengambilan nira dari
bambu, dan buah mayang sebagai
Gambar 2. Motif Angklung Buhun. sumber bahan baku air nira.
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
2016)

11
3 Oktober 2018, 12 Motif Batik Lebak dan Filosofinya, 03/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/.
diakses 17 Agustus 2020, http://lebakkab.go.id/2018/10/

64
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

Gambar 4. Motif Gula Sakojor. Gambar 6. Motif Leuit Sijimat.


(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, (Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
2016) 2016)

4. Kahirupan Baduy 6. Rangkasbitung


Ornamen yang ada pada motif ini Sesuai dengan sejarahnya penamaan
adalah rumah panggung, lantayan atau kota Rangkasbitung terinspirasi dari
tempat penjemuran padi, leuit Baduy, bambu bitung, maka dalam motif ini
serta pohon aren sebagai ornamen tampak bambu bitung yang ditata saling
tambahan. Sesuai dengan namanya terhubung membentuk segi empat.
ornamen pada motif ini diambil dari Selain itu, terdapat ornamen tambahan
aktivitas sehari-hari masyarakat suku- seperti batu kalimaya, gula aren, dan
bangsa Baduy. mayang aren yang merupakan gambaran
dari potensi sumber daya alam milik
Kabupaten Lebak.

Gambar 5. Motif Kahirupan Baduy.


(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
2016)
Gambar 7. Motif Rangkasbitung.
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
5. Leuit Sijimat 2016)
Penamaan motif ini terinspirasi dari
lumbung atau tempat penyimpanan padi 7. Sawarna
di kasepuhan Lebak Selatan yang terdiri Motif ini terinspirasi dari nama salah
dari kasepuhan Cisungsang, Sinar satu objek wisata pantai unggulan di
Resmi, Cigananas, Cicarucub, Cicemet, Lebak Selatan tepatnya berada di
dan Citorek. Ornamen tambahan dalam Kecamatan Bayah. Unsur ornamen yang
motif ini ialah rumah panggung, bedug ada pada motif ini ialah pohon kelapa,
lojor, dan angklung buhun. sampan, dan batu karang berbentuk
tanjung layar yang merupakan ikon dari
pantai Sawarna.

65
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

Gambar 8. Motif Sawarna Gambar 10. Motif Lebak Bertauhid.


(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, (Gambar: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
2016) 2016)

8. Kalimaya 10. Sadulur


Kalimaya merupakan jenis batu mulia Sadulur memiliki arti saudara, ornamen
yang menjadi ikon kekayaan alam utama yang menggambarkan motif ini
Kabupaten Lebak yang sudah terkenal terdiri dari dua jenis leuit yakni leuit
sampai mancanegara. Batu Kalimaya yang biasa digunakan oleh masyarakat
ini dapat ditemui di Kecamatan Maja, Kasepuhan Lebak Selatan dan leuit
Curugbitung, Sajira, dan Cimarga yang suku- bangsa Baduy. Walaupun bentuk
biasanya digunakan sebagai bahan baku kedua jenis leuit ini berbeda tetapi
pembuatan cincin. Selain batu kalimaya memiliki fungsi dan manfaat yang sama
ornamen tambahan dalam motif ini untuk penyimpanan padi. Ornamen
yaitu bambu, angklung, dan salah satu tambahan dalam motif ini ialah
motif dari tenun Baduy. angklung dan motif tenun Baduy.

Gambar 11. Motif Sadulur.


Gambar 9. Motif Kalimaya. (Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak,
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, 2016)
2016)

11. Seren Taun


9. Lebak Bertauhid
Motif ini diberi nama sesuai ritual yang
Penamaan bertauhid dalam motif ini
masih dilaksanakan oleh masyarakat
sesuai dengan moto Kabupaten Lebak
Kasepuhan Lebak Selatan dan suku-
yakni bersih, taqwa, hijau, dan damai.
bangsa Baduy hingga saat ini. Seren
Ornamen dari motif ini terdiri dari
taun dilakukan setelah panen karena
bedug, surau masjid, dan tenun Baduy.
ritual ini merupakan ucapan syukur
kepada Allah SWT atas hasil bumi atau
panen yang diperoleh masyarakat.
Dalam motif ini terdapat ornamen leuit,

66
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

ikat padi, dan reog reungkong yaitu roda kehidupan ekonomi yang berlangsung
pengiring dalam upacara seren taun pada sebagian masyarakat yang bertopang
sekaligus alat pengangkut padi dari pada mata pencaharian agraris seperti
lantayan ke leuit. tanaman padi dan pohon aren.
a. Sebagian warga pedesaan masih ber-
gantung pada pohon aren yang meng-
hasilkan buah aren yang diolah bijinya
menjadi buah kolang kaling dan bunga-
nya menjadi air nira untuk membuat
gula aren yang kemudian dijadikan ikon
daerah berupa motif batik.
Motif Caruluk Saruntuy berperan seba-
gai penanda pada pemaknaan tingkat
Gambar 12. Motif Seren Taun. kedua dengan petandanya kehidupan
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, bersama dengan memiliki manfaat bagi
2016) orang lain. Pemaknaan tingkat kedua ini
sesuai dengan pohon aren yang mempu-
12. Pare Sapocong nyai banyak manfaat baik biji, buah,
Pare Sapocong merupakan sebutan pelepah daun, dan air nira yang digu-
untuk ikatan padi yang terdiri dari enam nakan masyarakat Kabupaten Lebak
genggam bagi masyarakat daerah untuk membuat olahan makanan yang
Lebak. Penamaan sapocong ini dikare- akhirnya menjadi komoditas dan mem-
nakan bentuk ikatan padi menyerupai bantu perekonomian bagi masyarakat.
ikatan pocong bagi orang yang sudah Sedangkan pada bagan di atas, ekonomi
meninggal. Dalam motif ini terdapat rakyat sebagai tanda di tingkatan per-
ornamen utama yaitu ikatan padi tama berubah menjadi penanda motif
sedangkan ornamen tambahan berupa gula sakojor dengan petanda yang ber-
leuit dan pola geometris dari motif ikat kaitan dengan sifat masyarakat Kabu-
kepala Kasepuhan Lebak Selatan. paten Lebak yang saling membantu
sehingga memiliki ikatan kekeluargaan
yang kuat.
b. Selain bergantung pada pohon aren,
rata-rata masyarakat berprofesi sebagai
petani. Iklim yang baik membuat hasil
panen padi terus berkembang sehingga
padi yang diolah menjadi beras meru-
pakan makanan pokok bagi masyarakat
yang kemudian dijadikan ikon daerah
Gambar 13. Motif Pare Sapocong. dalam motif batik. Pare atau padi yang
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, tumbuhnya semakin berisi semakin
2016)
merunduk merupakan makanan pokok
bagi masyarakat Kabupaten Lebak men-
G. Mitos baru: motif batik sebagai identitas jadi penanda dan petanda dalam pemak-
daerah naan tingkat pertama yang menjadi eko-
1. Tema Ekonomi Rakyat nomi masyarakat sebagai tanda. Pada
Ekonomi rakyat menggambarkan tingkatan kedua motif Pare Sapocong
67
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

menjadi penanda yang petandanya ialah tampilan penting dari Kabupaten Lebak
kemakmuran hidup dan kerendahan yang juga memiliki moto bersih, taqwa,
hati. Karena, padi dalam motif ini di- hijau, dan damai.
gambarkan dalam satu ikatan yang a. Asal mula penamaan ibu kota daerah
memberi arti sebagai ikatan persauda- berasal dari bambu jenis bitung yang
raan antar masyarakat di Kabupaten banyak ditemukan di wilayah Kabu-
Lebak. paten Lebak yang kemudian dijadi-
kan sebagai ikon daerah dalam
2. Tema Potensi Sumber Daya Alam sebuah motif batik.
Memiliki wilayah yang luas mem- Nama wilayah sebagai tanda pada
buat Kabupaten Lebak mempunyai sumber tingkatan pertama melahirkan motif
daya alam yang kaya dan menjadi potensi rangkasbitung sebagai penanda dan
bagi daerah seperti hasil pertambangan dan ketertiban, keteraturan, dan kehar-
objek wisata. monisan adalah petanda yang dise-
a. Dari sekian banyak hasil tambang yang matkan dalam motif batik sebagai
dimiliki batu kalimaya menjadi prima- pemaknaan tingkatan kedua. Motif
dona di kalangan kolektor batu mulia ini dianggap mencerminkan ibukota
karena keindahan yang dimilikinya. Rangkasbitung yang sudah tertib
Oleh sebab itu, kemudian dijadikan baik penataan wilayah maupun
sebagai ikon daerah berupa motif batik. masyarakatnya dalam menjalani
Motif kalimaya sebagai penanda pada aturan.
tingkatan kedua memiliki petanda kehi- b. Sebagian besar masyarakat Lebak
dupan yang kuat dengan harmonisasi beragama Islam yang kemudian
warna kebajikan. Hal tersebut dianggap dijadikan sebagai moto daerah kare-
berkaitan dengan masyarakat yang sela- na dianggap mencerminkan kehi-
lu sejahtera dalam menjalani kehidu- dupan masyarakat yang religius.
pannya. Oleh karena itu, moto daerah
b. Sebagian wilayah Kabupaten Lebak dijadikan sebagai ikon dalam motif
merupakan pesisir pantai yang memiliki batik. Moto daerah sebagai tanda
keindahan alam dengan ciri khasnya pada pemaknaan tingkat pertama
masing-masing, misalnya pantai Sawar- menghasilkan penanda di tingkat
na dikenal dengan batu karang yang kedua yakni motif Lebak Bertauhid
menyerupai sebuah layar perahu keuni- dengan petandanya yaitu citra kehi-
kan inilah yang akhirnya dijadikan dupan yang religius dengan penuh
sebagai ikon daerah dalam motif batik. keimanan dan ketakwaan pada
Petanda pada tingkatan kedua dalam Allah SWT. Hal ini dianggap mencer-
motif sawarna ialah nuansa keindahan minkan masyarakat Kabupaten Lebak
alam yang penuh kedinamisan. Hal yang mayoritas beragama Islam dan taat
tersebut dianggap sebagai penggamba- beribadah.
ran salah satu objek wisata yang
keindahan alam dan sudah menjadi 4. Tema Budaya Masyarakat Adat
potensi bagi Kabupaten Lebak. Sebagian warga Kabupaten Lebak
sampai saat ini masih mempertahankan
3. Tema Profil Daerah adat-istiadat yang digunakan dalam kehi-
Profil daerah digambarkan melalui dupan sehari-hari misalnya ritual ucapan
Ibu kota Rangkasbitung yang merupakan syukur untuk hasil panen yang melimpah

68
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

dan penggunaan alat musik tradisional. c. Leuit Sijimat digunakan masyarakat


a. Angklung buhun digunakan sebagai sebagai tempat penyimpanan padi
alat kesenian tradisional dalam sebagai upaya untuk menjaga kebu-
kegiatan atau upacara bagi masya- tuhan pangan di masa paceklik yang
rakat Kasepuhan Lebak Selatan dan kemudian dijadikan sebagai ikon
suku-bangsa Baduy. Selain penggu- daerah dalam motif batik.
naannya yang membedakan ang- Petanda dalam motif Leuit Sijimat
klung buhun dengan angklung lain- ialah lumbung kemakmuran hidup
nya adalah bahan dasar pembuatan dengan ketahanan pangan yang
angklung ini menggunakan bambu cukup. Hal tersebut berkaitan de-
jenis bitung yakni bambu dengan ngan kebiasaan masyarakat Kase-
ukuran yang besar. Oleh karena itu, puhan Lebak Selatan dan suku-
kemudian dijadikan ikon daerah bangsa Baduy yang pasti memiliki
berupa motif batik. leuit untuk mengawetkan padi agar
Petanda dalam motif ini yaitu kedi- kebutuhan pangannya selalu tercu-
namisan dan kegembiraan, karena kupi meskipun di masa-masa sulit.
alunan irama, ritme, dan nada yang d. Ikatan persaudaraan yang terjalin
dimainkan oleh angklung buhun antar masyarakat begitu kuat dilam-
bersifat dinamis juga berkesinam- bangkan dengan dua lumbung padi
bungan. Selain itu, angklung buhun yang berbeda bentuk namun memi-
juga digunakan sebagai pengiring liki fungsi yang sama maka dari itu
upacara adat yang dianggap sebagai kemudian dijadikan sebagai ikon
ungkapan kegembiraan dan rasa daerah pada motif batik. Kekeluar-
suka cita untuk menghormati para gaan, kesejahteraan, dan kebersa-
tamu yang hadir dalam upacara adat maan merupakan petanda tingkat
tersebut. kedua dalam motif sadulur yang
b. Suku-bangsa Baduy merupakan dianggap sebagai cerminan hubu-
masyarakat yang masih memegang ngan yang sangat erat antara masya-
teguh adat istiadat untuk dalam rakat dan saling bergantung. Walau-
menjalani aktivitas sehari-hari hal pun di Kabupaten Lebak terdiri dari
ini menggambarkan kehidupan da- berbagai suku, adat, dan perbedaan
lam lembaga tradisi yang kemudian bahasa tetapi tetap merasa bersau-
dijadikan ikon daerah pada motif dara.
batik. Pada tingkatan kedua motif e. Masyarakat adat dalam menjalani
Kahirupan Baduy dengan petanda kehidupannya mengikuti aturan adat
kehidupan bersahaja dengan keles- istiadat yang berlaku, termasuk da-
tarian alam yang kental akan budaya lam tradisi upacara ritual sebagai
dianggap mencerminkan kehidupan bentuk rasa syukur yang kemudian
atau aktivitas sehari-hari masya- dijadikan sebagai ikon daerah pada
rakat Baduy yang hidup berdam- motif batik.
pingan dengan alam. Hal tersebut Petanda tingkat kedua yang terdapat
dibuktikan dengan hasil alam yang dalam motif Seren Taun sesuai
diberikan pada pemerintah saat dengan tujuan di lakukannya ritual
kegiatan Seba yang rutin dilakukan ini yakni sikap rasa syukur atas
setiap satu tahun sekali. anugerah kenikmatan dari yang
Maha Kuasa.
69
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

SIMPULAN Eco, U. (2009). Teori Semiotika Signifikasi


Permasalahan penelitian ini berfokus Komunikasi Teori Kode Serta Teori
pada pertanyaan penelitian mengenai proses Produksi-Produksi-Tanda. Bantul:
terbentuknya mitos baru yang berupa dua- belas Kreasi Wacana.
motif batik Lebak dari sisi historis menjadi ikon Setyobudi, I. (2020). Metode Penelitian
bagi identitas daerah Lebak. Budaya. (Desain Penelitian dan Tiga
Proses pembentukan dua-belas motif Model Kualitatif: Life history,
batik sebagai ikon daerah Lebak melalui dua Grounded Theory, dan Narrative
tingkatan yakni denotasi dan konotasi. Pemak- Personal). Bandung: Sunan Ambu
naan pada tingkat pertama atau denotasi Press.
hubungan antara penanda dan petanda diambil Riyanto, A. (2010). Metodologi Penelitian
dari realitas sehingga menghasilkan makna Sosial dan Hukum. Bandung: Granit.
yang eskplisit (harfiah) dan langsung dalam Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuanti-
pengertian hubungan penanda dan petanda tatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
tetap merupakan arbiter (mana suka atau Alfabeta.
sewenang-wenang). Makna yang dihasilkan Susanto, S. (2018). Seni Batik Indonesia.
pada tingkat denotasi ini diklasifikasikan dalam Yogyakarta: Andi Offset.
empat tema besar, yakni ekonomi rakyat, Virgojanti, dkk. (2016). Batik Lebak dan Tenun
potensi sumber daya alam, profil daerah, dan Baduy Karya Cita Masyarakat Lebak.
budaya masyarakat adat yang sesuai dengan Lebak: Dinas Perindustrian dan Perda-
keadaan Kabupaten Lebak. gangan Kabupaten Lebak.
Sehubungan dengan hal itu, Pemerintah
Daerah Kabupaten Lebak berinisiatif membuat Jurnal
kebijakan tentang dua-belas motif batik sebagai Adeng. (2013). Sejarah Sosial Kabupaten
ikon identitas daerah kabupaten karena batik Lebak. Patanjala, 1-22.
telah menjadi bahasa komunikasi non- verbal Andriyanto. (2017). Analisa Semiotika Deno-
yang telah diakui secara internasional. Selain tasi, Konotasi, dan Mitos Iklan Indomie
itu, batik sendiri sudah memasyarakat di versi 45th Anniversary di Televisi.
Indonesia. Dengan demikian, representasi Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewira-
identitas daerah melalui dua-belas motif batik usahaan, 113-121.
ini akan mencapai dua sasaran yang ingin Junius, J. (2018). Mitos Seksualitas dalam
dicapai yakni dikenal secara internasional dan Iklan. Nyimak Journal of Communi-
nasional. karena kekhasan motifnya berbeda cation, 1-16.
dari daerah lainnya. Mitak, C. N. (2017). Wacana Iklan TelevisiI
Rokok Djarum 76 Versi “Pengin
DAFTAR PUSTAKA Eksis”. Jurnal Ilmiah Kebudayaan
Buku Sintesis, 95-107.
Barker, C. (2005). Cultural Studies. Bandung: Kurniasih, dkk. (2016). Penelusuran Makna
Mizan Media Utama. Motif Batik Depok Melalui Konsep
Barthes, R. (2004). Mitologi. Bantul: Kreasi Denotasi dan Konotasi Roland Barthes.
Wacana Offset. Jurnal Desain, 45-57.
Berger, A. A. (2000). Tanda-Tanda dalam Sarmini. (2009). Pakaian Batik: Kulturisasi
Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Negara dan Politik Identitas. Jantra,
Tiara Wacana. 674-688.
Danesi, M. (2012). Pesan, Tanda, dan Makna. Wardani, E. D. (2016). Konstruksi Identitas
Yogyakarta: Jalasutra. Kota Yogya dalam Kaos Oblong
70
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021

Dagadu Djogja. In H. H. Setiajid, BPS


Language, Literature, and Society (pp. Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Lebak
200-211). Yogyakarta: Department of dalam Angka. Lebak: BPS
English Letters, Faculty of Letters __________. 2019. Statistik Daerah Kabupaten
Universitas Sanata Dharma. Lebak. Lebak: BPS
Wihardi, D. (2015). Pergeseran Makna Motif
Batik Yogyakarta - Surakarta. Makna, Undang-Undang dan peraturan pemerintah
105-113. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya
Prosiding Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Dwisthi & Mahadian. (2015). Representasi Hak Cipta
Wanita Dalam Sampul Album Raisa. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009
Proceeding of Management (pp. 994- tentang Hari Batik Nasional
1007). Bandung: Fakultas Komunikasi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74
dan Bisnis, Universitas Telkom. Tahun 2007 tentang Penggunaan Tanda
Batikmark ‘batik INDONESIA’
Disertasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
Setyobudi, I. (2020). Komodifikasi Revitalisasi Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas
Tradisi di Cihideung Kabupaten Ban- Pegawai Negeri Sipil
dung Barat: Analisa Produksi-Diri Ma-
syarakat. Program Doktor Antropologi Sumber Internet
Pasca FISIP. Bandung: Universitas Abidin, J. (2018, Januari 3). Selayang Pandang
Padjadjaran. Batik Lebak. Retrieved from Dinas
Perindustrian dan Perdagangan: http://
Tesis disperindak.lebakkab.go.id/homepage/
Pratitasari, S. (2004). Dari 'Matamu!' menjadi berita/112-selayang-pandang-bati k-
Cenderamata. Yogyakarta: Universitas lebak.html
Gadjah Mada. Admin. (2018, Oktober 3). 12 Motif Batik
Lebak dan Filosofinya. Retrieved from
Skripsi Pemerintah Kabupaten Lebak: http://le
Fajri, N. I. (2019). Pemberdayaan Ekonomi bakkab.go.id/2018/10/03/12-motif-
Masyarakat melalui Industri Rumahan batik-lebak-dan-filosofinya/
Batik Lebak pada Komunikasi Chanting Anggraini, A. P. (2019, Mei 8). Alasan Nelson
Pradana di Kampung Pancur Desa Mandela Gemar Pakai Batik di Forum
Bojongleles Kecamatan Cibadak Kabu- Dunia. Retrieved from Kompas: https://
paten Lebak. Banten: UIN Sultan lifestyle.kompas.com/read/2019/05/08/
Maulana Hasanuddin. 130000020/alasan-nelson-mandela-
Pratiwi, I. A. (2017). Kajian Motif Hias dan gemar-pakai-batik-di-forum-
Makna Simbolik Batik Suku Baduy dunia?page=all
Banten. Bandung: Universitas Pendi- Bapenda. (2017, Agustus 13). Potensi dan
dikan Indonesia. Pengembangan Wilayah di Kabupaten
Rizky, L. (2019). Simbol Kepemimpinan Malim Lebak Banten. Retrieved from Bapenda
Dalam Seni Reak Kuda Lumping Grup Kabupaten Lebak: https://bapenda.leba
Putra Pewaris. Bandung: Institut Seni kkab.go.id/2017/08/13/potensi-dan-pen
Budaya Indonesia. gembangan-wilayah-di-kabupaten-leba
k-banten/
71
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....

Galih, B. (2017, Oktober 2). UNESCO Akui Shabira, P. G. (2018, Oktober 2). Mana Saja Sih
Batik sebagai Warisan Dunia dari Kota Penghasil Batik di Indonesia?
Indonesia. Retrieved from Kompas: Retrieved from Kompasiana: https://ww
https://nasional.kompas.com/read/2017 w.kompasiana.com/pocutghinashabira2
/10/02/08144021/2-oktober-2009-unes 213/5bb2f3a7c112fe33846d5432/mana
co-kui-batik-sebagai-warisan-dunia- -saja-sih-kota-penghasil-batik-di-indon
dari-indonesia esia-ini-5-kota-terpopuler?page=all
Hidayat, D. (2018, Oktober 3). Peringatan Hari Soemarsono, T. (2018, Februari 13). Selamat
Batik: Menjaga Warisan Adiluhung, Jalan H Moch Yas'a Mulyadi
Mendongkrak Ekonomi Masyarakat. Negarawan dari Gunung Kencana.
Retrieved from Kabar Banten: https:// Retrieved from Kabar Banten:
kabarbanten.pikiran-rakyat.com/lebak https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/
/pr-59613165/peringatan-hari-batik-me lebak/amp/pr-59609229/selamat-jalan-
njaga-warisan-adiluhung-mendongkrak h-moch-yasa-mulyadi-negarawan-dari-
-ekonomi-masyarakat gunung-kencana
Mulyana, E. (2018, April 8). Batik Lebak Jadi Staff. (n.d.). Pendidikan. Retrieved from Staff
Magnet di Pameran Surabaya. Retrie- Site Universitas Negeri Yogyakarta:
ved from Kabar Banten: https://kabarba http://staffnew.uny.ac.id/upload/13229
nten.pikiran-rakyat.com/pariwisata/am 9860/pendidikan/teori+motif+batik.pdf
p/pr-59610623/batik-lebak-jadi-magne
t-di-pameran-surabaya

72

Anda mungkin juga menyukai