KABUPATEN LEBAK
ABSTRAK
Permasalahan penelitian ini ialah bagaimana proses terbentuknya mitos baru yang berupa dua-belas
motif batik Lebak dari sisi historis menjadi ikon bagi identitas daerah Lebak. Tujuan penelitian adalah
menjelaskan proses pertanda yang bersifat ikonik yang berwujud motif batik sebagai identitas sebuah daerah
yang merupakan mitos baru menurut perspektif semiotika pos-struktural. Manfaat teoretisnya adalah
mengembangkan penelitian antropologi tentang batik dalam pendekatan semiotika. Manfaat praktisnya berupa
pengetahuan mengenai batik sebagai sebuah identitas daerah Kabupaten Lebak. Metode penelitian adalah
kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Populasi
penelitian adalah empat belas orang masyarakat Kabupaten Lebak yang dibagi sesuai jenis pekerjaan. Variabel
penelitian meliputi ikon, mitos, dan identitas.
Hasil penelitian menemukan bahwa kedua-belas motif batik Lebak yang terinspirasi dari potensi
kekayaan daerah dianggap sebagai cermin dari Kabupaten Lebak. Berkaitan dengan itu, Pemerintah daerah
Kabupaten Lebak juga membuat kebijakan perihal dua-belas motif batik yang dijadikan ikon bagi identitas
Kabupaten Lebak.
ABSTRACT
The case of this study is to analyze how the process the new mites was formed which is in the form of
twelve Batik Lebak design from the history, and it has been an icon of Lebak region identity. The purpose of
this research was explain about the process that is iconic which is Batik design formed as an region identity
that is the new mites according to semiotics perspective post-structural. The benefit of the theory is developing
anthropology research about batik in the term of semiotics approach. Another benefit is a science that related
to Batik as an identity of Lebak Regency. The method of this research is qualitative by collected of the data
through references, interview, and documentation. The population of this research took fourteen people from
Lebak Regency which is divided according to their Profession. The variables of the research are icon, mites,
and Identity.
The result of the research found out that twelve Batik of Lebak which was inspired of region wealth
as an reflected of Lebak Regency. Because of that the Government of Lebak Regency made a policy about
twelve Batik design as an Identity of Lebak Regency.
57
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
1
2 Oktober 2009, UNESCO Akui Batik sebagai Warisan 2
Alasan Nelson Mandela Gemar Pakai Batik di Forum
Dunia dari Indonesia, diakses 6 Februari 2020, Dunia, diakses 6 Februari 2020, https://lifestyle.kom
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/02/08144021/ pas.com/read/2019/05/08/130000020/alasan-nelson-man
2-oktober-2009-unesco-akui-batik-sebagai-warisan-du dela-gemar-pakai-batik-di-forum-dunia?page=all.
nia-dari-indonesia.
58
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
Sejumlah penelitian terdahulu terlihat batik Lebak dari sisi historis menjadi ikon bagi
belum ada yang melakukan penelitian tentang identitas daerah Lebak.
motif batik Lebak sebagai materi pencitraan Penelitian ini bertujuan menjelaskan
yang sengaja digunakan menjadi ikon dan mitos proses pertandaan yang bersifat ikonik yang
baru suatu identitas daerah Kabupaten Lebak. berwujud motif batik sebagai identitas sebuah
Dengan demikian, penelitian ini mengembang- daerah yang merupakan mitos baru menurut
kan penelitian-penelitian terdahulu, pada objek perspektif semiotika pos-struktural.
materi dan lokus yang berbeda dengan yang Penelitian ini diharapkan dapat mem-
sebelumnya. bantu perkembangan ilmu pengetahuan antro-
Sejauh ini, batik masih dominan dikenal pologi, terutama penelitian yang berpegang
berasal dari Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, pada pendekatan semiotika. Objek materi
dan Pekalongan. 3 Padahal penghasil batik penelitiannya tentang batik yang relatif baru
bukan hanya terpusat pada sejumlah kota saja. muncul (dibuat) dari suatu daerah yang belum
Pemerintah lewat Dinas Perindustrian dan cukup dikenal dengan produk batiknya.
Perdagangan membantu setiap daerah untuk Penelitian ini diharapkan dapat mem-
mengembangkan motif batik yang mencirikan beri manfaat bagi masyarakat Kabupaten Lebak
keunikan dan daya tarik sebuah daerah (Susanto untuk lebih mengenal identitas daerahnya. Bagi
2018), termasuk di Kabupaten Lebak. pemerintah daerah dapat memperoleh penge-
Pemerintah daerah Kabupaten Lebak tahuan dari hasil kajian ini nantinya. Terutama
menganggap motif batik Baduy belum meme- yang berkaitan erat dengan perbatikan.
nuhi ciri khas dan karakter potensi daerah
Lebak. Oleh karena itu, pemerintah daerah METODA
melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Penelitian ini menggunakan metode
sengaja memprakarsai pembuatan dua-belas penelitian kualitatif yang sumber data peneli-
motif yang mencirikan identitas daerah Lebak. tiannya berupa, fakta konkret seperti tingkah-
Semenjak lima tahun silam (2015), pemerintah laku dan tata-kelakuan orang, percakapan dan
Kabupaten Lebak telah resmi memutuskan dua- ucapan orang, hal-hal tertulis dan visual (motif
belas motif batik Lebak tersebut. Dengan batik), artefak-artefak budaya lainnya (Setyo-
demikian, perkara ini sangat berkaitan erat budi 2020: 19-20). Teknik pengumpulan data
dengan proses pembentukan citra dalam sebuah melalui studi pustaka, observasi, dan metode
ikon berikut pembentukan mitos baru melalui wawancara terbuka pada pihak terkait untuk
materi motif batik Lebak. Mitos yang terkait mendapatkan penjelasan, pandangan, dan
Kabupaten Lebak sudah ada, akan tetapi kreasi pemaknaan masyarakat mengenai batik Lebak
kedua-belas motif batik Lebak merupakan sebagai objek yang diteliti.
mitos barunya. Penelitian ini membutuhkan dua jenis
Oleh karena itu, didasarkan pada data, yakni data primer dan data sekunder.
perumusan masalah ditetapkan tiga variabel Sumber data primer diperoleh dari hasil wa-
penelitian yakni ikon, mitos, dan identitas. wancara secara langsung. Misalnya, Disperin-
Ketiga variabel tersebut berkorelasi di dalam dag dan Disbudpar Kabupaten Lebak yang
munculnya permasalahan yang melahirkan per- selaku perencana yang mengurusi pembuatan
tanyaan penelitian, bagaimana proses terben- batik Lebak dari awal hingga peluncuran secara
tuknya mitos baru yang berupa dua- belas motif resmi, juga masyarakat Kabupaten Lebak itu
3
Mana Saja Sih Kota Penghasil Batik di Indonesia?, 2/mana-saja-sih-kota-penghasil-batik-di-indonesia-ini-
diakses 6 February 2020, https://www.kompasiana.co 5-kota-terpopuler?pa ge=all.
m/pocutghinashabira2213/5bb2f3a7c112fe33846d543
59
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
4
Wawancara dalam majalah Kina 2013
60
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
hingga status sosial. Kedua, untuk mengkomu- dinas pegawai negeri sipil di lingkungan depar-
nikasikan bahwa adanya motif modern temen dalam negeri dan pemerintah daerah.
membuat batik terlihat lebih menarik untuk Berkaitan dengan Permendagri tersebut peme-
digunakan dan tidak ketinggalan zaman rintah daerah Kabupaten Lebak mengeluarkan
(Sarmini, 2009). Surat Edaran Setda Lebak Nomor 065/501-
Perkembangan batik dari waktu ke Setda 2016 mengenai penggunaan batik Lebak
waktu membawa nuansa baru dalam kebera- setiap hari Kamis dan Jumat sebagai pakaian
gaman motif yang lebih luas, bebas, dan tidak dinas harian. Peraturan ini sesuai dengan Pasal
terpaku pada bentuk ataupun ornamen seperti 2 ayat (3) huruf a bahwa “pakaian dinas di
batik klasik. Munculnya motif batik kontem- lingkungan pemerintah Kabupaten/Kota ialah
porer didukung dengan Undang-Undang PDH batik dan/atau tenun ikat dan/atau kain ciri
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pada khas daerah”, maka penggunaan batik Lebak
pasal 40 ayat (1) huruf j menyatakan bahwa sudah dianggap sebagai kain ciri khas
"karya seni batik adalah motif batik Kabupaten Lebak.
kontemporer yang bersifat inovatif, masa kini,
dan bukan tradisional." Karya seni batik ini B. Sejarah industri batik di Kabupaten
dilindungi karena mempunyai nilai seni yang Lebak
berkaitan dengan gambar, corak, maupun Masyarakat suku-bangsa Baduy menga-
komposisi warna juga untuk menghindari takan bahwa kain batik Baduy sudah ada sejak
tingginya tingkat pembajakan yang dapat abad ke- 17 (Pratiwi, 2017). Tapi, jika merujuk
merugikan hak moral dan hak ekonomi bagi pada kata industri dalam Kamus Besar Bahasa
pencipta batik kontemporer tersebut. Indonesia yang berarti melakukan proses atau
Keberagaman motif batik Indonesia pengolahan barang dengan menggunakan sara-
sudah dikenal sampai mancanegara hingga na dan peralatan maka perkembangan industri
diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanu- batik di Kabupaten Lebak baru dimulai pada
siaan milik bangsa Indonesia. Pengakuan tahun 2015. Karena selama ini tidak ada proses
internasional ini yang menjadi latar belakang membatik di wilayah Baduy maupun di daerah
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor Kabupaten Lebak lainnya (Virgojanti, 2016:
33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional 16).
yang jatuh pada tanggal 2 Oktober setiap Menurut Sutisna 5 selaku KASI aneka
tahunnya. Penetapan Hari Batik Nasional ini industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan
bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebang- Kabupaten Lebak, menerangkan bahwa industri
gaan dan kecintaan masyarakat terhadap buda- batik di Kabupaten Lebak dimulai seiring di-
yanya. Selain itu, dalam rangka meningkatkan buatnya batik Lebak. Karena batik Baduy
pelestarian akan keberadaannya, batik dalam bukanlah batik asli atau batik khas daerah.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 ten- Selain itu, ternyata batik Baduy yang selama ini
tang Cagar Budaya ditetapkan sebagai benda dikenal bukan dibuat menggunakan teknik
cagar budaya yang bersifat bergerak karena batik tulis atau cap, melainkan hasil printing
sifatnya yang mudah dipindahkan. atau cetak yang diproduksi di Bandung dan
Di samping itu, batik juga menjadi hanya dijual di Kabupaten Lebak. Berbeda
pakaian dinas wajib bagi pegawai negeri sipil dengan batik Lebak yang dibuat menggunakan
yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam teknik batik cap dan diproduksi langsung di
Negeri Nomor 53 Tahun 2009 tentang pakaian Kabupaten Lebak.
5
Wawancara 29 Juli 2020
61
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
C. Produksi batik Kabupaten Lebak membuka sentra usaha batik yang permintaan
Batik Lebak diproduksi oleh industri setiap tahunnya terus meningkat.
kecil menengah (IKM) yang memanfaatkan Adapun meningkatnya permintaan ter-
sumber daya masyarakat sekitar. Menurut hadap batik Lebak dikarenakan gencarnya
Muhamad Alwi 6 selaku duta koperasi Lebak promosi yang dilakukan agar batik Lebak lebih
2018 terdapat tiga IKM yang aktif mem- dikenal oleh masyarakat luas. Bukan hanya
produksi batik Lebak diantaranya Imah Batik mengikutsertakan dalam pameran lokal dan re-
Sahate yang berlokasi di Kec. Rangkasbitung, gional Banten, batik Lebak juga ikut meramai-
Sanggar Puspita Romansa di Kec. Kalang kan pameran-pameran tingkat nasional misal-
Anyar, dan Galeri Chanting Pradana di Kec. nya pada ajang Jakarta Fashion & Food
Cibadak. Ketiga IKM ini memproduksi Batik Festival (JFFF) tahun 2017 7 dan Gebyar
Lebak menggunakan teknik batik cap. Agenda Pariwisata dan Industri Batik Nasional
Proses pembuatan batik Lebak dengan di Surabaya tahun 2018 8 . Peningkatan ini juga
teknik cap terdiri dari delapan tahapan, pertama dikarenakan batik mulai diminati oleh kaum
menyiapkan kain di atas meja datar yang sudah muda sebagai pakaian sehari-hari.
dilapisi dengan alas lunak. Kedua, merebus
malam atau lilin hingga mencair dan tetap D. Dasar pertimbangan
menjaga cairan di suhu 60-70 derajat celcius. Mengingat penggunaan batik Baduy
Ketiga, memasukan bagian bawah alat cap yang terus berkembang di masyarakat dan
dalam cairan malam atau lilin sekitar dua cm. sebagai upaya untuk melestarikannya Peme-
Keempat, cap diletakkan pada kain yang sudah rintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Perin-
disiapkan lalu tekan dengan kekuatan yang dustrian dan Perdagangan mencoba mendaf-
cukup agar malam atau lilin meresap ke dalam tarkan hak cipta batik Baduy, namun ternyata
kain hingga menembus ke sisi lainnya. Kelima, batik Baduy tidak dapat diklaim sebagai batik
setelah proses pengecapan selesai kain dice- khas Baduy. Hal tersebut berdasarkan asal usul
lupkan kedalam tangki yang berisi pewarna. motif yang ada pada batik Baduy banyak
Keenam, setelah selesai proses pewarnaan, kain mengandung motif milik daerah lain. Selain itu,
direbus untuk memunculkan warna dasar kain tidak adanya proses produksi batik di wilayah
dan warna hasil pewarnaan. Ketujuh, kain Kabupaten Lebak, dan batik Baduy yang sela-
dibersihkan dengan menggunakan soda agar ma ini dikenal masyarakat bukan karena
terlihat lebih cerah. Terakhir, kain dijemur dan motifnya tetapi pada karakter warnanya yakni
di setrika setelah kering (Fajri: 2019). hitam dan biru. Sementara, warna tidak dapat
Menurut Bapak Sutisna pembuatan diklaim milik suatu daerah (Virgojanti, 2016:
batik Lebak yang masih menggunakan teknik 15-16).
cap ini dikarenakan masih kurangnya sumber Karena batik Baduy tidak mengandung
daya manusia untuk memproduksi batik tulis. motif yang berasal dari ciri khas dan potensi
Maka dari itu, Dinas Perindustrian dan Perda- budaya daerah maka timbul suatu keinginan
gangan Kabupaten Lebak terus melakukan dari Pemerintah Kabupaten Lebak untuk
pelatihan dan memberikan bantuan peralatan membuat batik dengan motif yang mencermin-
produksi batik agar supaya masyarakat dapat kan identitas daerah Lebak.Sehubungan dengan
6
Wawancara 7 Agustus 2020 yarakat.
7
3 Oktober 2018, Peringatan Hari Batik: Menjaga Wari- 8
8 April 2018, Batik Lebak jadi Magnet di Pameran
san Adiluhung, Mendongkrak Ekonomi Masyarakat, Surabaya, diakses 12 Agustus 2020, https://kabarbanten.
diakses 12 Agustus 2020, https://kabarbanten.pikiran pikiran.rakyat.com/pariwisata/amp/pr-59610623/batik-l
.rakyat.com/lebak/pr-59613165/peringatan-hari-batik-m ebak-jadi-magnet-di-pameran-surabaya.
enjaga-warisan-adiluhung-mendongkrak-ekonomi-mas
62
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kedua-belas motif batik ini resmi
Kabupaten Lebak berinisiatif untuk membuat diluncurkan pada masyarakat umum oleh
batik dengan motif yang diambil dari berbagai Bupati Lebak pada 2 Desember 2015 yang
bidang potensi yang ada seperti seni, budaya, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang
sumber daya alam, dan adat istiadat dari Tahun (HUT) Kabupaten Lebak yang ke 187.
masyarakat suku-bangsa Baduy, dan juga Selanjutnya pada tahun 2016 batik Lebak
Kasepuhan Lebak Selatan. Semua itu terang- kembali dihadirkan dalam kegiatan pemilihan
kum dalam dua-belas motif batik Lebak yang duta pariwisata Kabupaten Lebak agar supaya
terdiri dari motif angklung buhun, caruluk semakin dikenal oleh masyarakat luas.
saruntuy, gula sakojor, kahirupan Baduy, leuit Kehadiran dua-belas motif batik yang
sijimat, rangkasbitung, sawarna, kalimaya, mencerminkan identitas Kabupaten Lebak ini
sadulur, Lebak bertauhid, seren taun, dan pare didukung dengan diserahkannya sertifikat Hak
sapocong. Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Kementerian
Pemilihan nama yang diberikan pada Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
dua- belas motif tersebut disesuaikan dengan Provinsi Banten kepada Bupati Lebak pada 25
potensi yang ada misalnya motif kalimaya, Januari 2016 9. Hal ini bertujuan untuk meng-
nama ini diambil karena kalimaya merupakan hindari pembajakan karya kreativitas atas motif
ikon kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten batik Lebak.
Lebak dan sudah terkenal di mancanegara.
Selain itu, untuk penentuan jumlah dibuatnya E. Pihak-pihak yang terlibat
kedua-belas motif tersebut Pemerintah Kabu- Pada tahapan awal pembuatan kedua-
paten Lebak tidak memiliki alasan khusus, belas motif batik Pemerintah Kabupaten Lebak
Bapak Sutisna menjelaskan bahwa; melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan
melakukan identifikasi dan menggali potensi
“Yaitu karena hasil potensi yang ditemukan yang dapat mencerminkan identitas daerah
di Kabupaten Lebak banyak juga. Sebenar- Lebak. Dalam proses ini juga melibatkan Dinas
nya mau jumlah motifnya satu atau berapa- Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata, tokoh
pun juga ga apa-apa, cuma emang ciri khas
adat masyarakat Baduy, dan masyarakat
sama potensi yang kita punya banyak jadi
hasilnya pun banyak”. (Wawancara, 29 Juli kasepuhan Lebak Selatan.
2020) Selanjutnya, dalam proses pembuatan
motif batik Dinas Perindustrian dan Perda-
Sedangkan untuk corak warna yang gangan bersama tim dari balai besar kerajinan
pertama kali diluncurkan ialah warna hitam dan dan batik Yogyakarta melakukan survei secara
biru yang sudah dikenal sebagai karakter dari langsung ke lokasi yang memiliki potensi di
batik Baduy juga warna coklat dan hitam dari Kabupaten Lebak. Survei ini bertujuan untuk
karakter wilayah Kasepuhan Lebak Selatan melihat kondisi asli terkait potensi daerah
(Virgojanti, 2016: 19). Tapi, dalam perkem- Lebak yang akan diilustrasikan ke dalam motif
bangannya batik Lebak diproduksi dengan batik. Menurut Bapak Sutisna 10 kerjasama ini
berbagai macam warna seperti merah, hijau, dilakukan karena Yogyakarta sangat berpe-
putih, dan emas mengikuti permintaan pasar ngalaman dalam proses pembuatan batikdan
karena mengingat warna tidak dapat diklaim pusat pelatihan batik secara nasional pun
milik suatu daerah. terletak di Yogyakarta.
9
3 Januari 2018, Selayang Pandang Batik Lebak, diakses page/berita/112-selayang-pandang-batik-lebak.html.
15 Agustus 2020, http://disperindag.lebakkab.go.id/home 10
Wawancara 29 Juli 2020
63
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
11
3 Oktober 2018, 12 Motif Batik Lebak dan Filosofinya, 03/12-motif-batik-lebak-dan-filosofinya/.
diakses 17 Agustus 2020, http://lebakkab.go.id/2018/10/
64
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
65
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
66
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
ikat padi, dan reog reungkong yaitu roda kehidupan ekonomi yang berlangsung
pengiring dalam upacara seren taun pada sebagian masyarakat yang bertopang
sekaligus alat pengangkut padi dari pada mata pencaharian agraris seperti
lantayan ke leuit. tanaman padi dan pohon aren.
a. Sebagian warga pedesaan masih ber-
gantung pada pohon aren yang meng-
hasilkan buah aren yang diolah bijinya
menjadi buah kolang kaling dan bunga-
nya menjadi air nira untuk membuat
gula aren yang kemudian dijadikan ikon
daerah berupa motif batik.
Motif Caruluk Saruntuy berperan seba-
gai penanda pada pemaknaan tingkat
Gambar 12. Motif Seren Taun. kedua dengan petandanya kehidupan
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, bersama dengan memiliki manfaat bagi
2016) orang lain. Pemaknaan tingkat kedua ini
sesuai dengan pohon aren yang mempu-
12. Pare Sapocong nyai banyak manfaat baik biji, buah,
Pare Sapocong merupakan sebutan pelepah daun, dan air nira yang digu-
untuk ikatan padi yang terdiri dari enam nakan masyarakat Kabupaten Lebak
genggam bagi masyarakat daerah untuk membuat olahan makanan yang
Lebak. Penamaan sapocong ini dikare- akhirnya menjadi komoditas dan mem-
nakan bentuk ikatan padi menyerupai bantu perekonomian bagi masyarakat.
ikatan pocong bagi orang yang sudah Sedangkan pada bagan di atas, ekonomi
meninggal. Dalam motif ini terdapat rakyat sebagai tanda di tingkatan per-
ornamen utama yaitu ikatan padi tama berubah menjadi penanda motif
sedangkan ornamen tambahan berupa gula sakojor dengan petanda yang ber-
leuit dan pola geometris dari motif ikat kaitan dengan sifat masyarakat Kabu-
kepala Kasepuhan Lebak Selatan. paten Lebak yang saling membantu
sehingga memiliki ikatan kekeluargaan
yang kuat.
b. Selain bergantung pada pohon aren,
rata-rata masyarakat berprofesi sebagai
petani. Iklim yang baik membuat hasil
panen padi terus berkembang sehingga
padi yang diolah menjadi beras meru-
pakan makanan pokok bagi masyarakat
yang kemudian dijadikan ikon daerah
Gambar 13. Motif Pare Sapocong. dalam motif batik. Pare atau padi yang
(Sumber: Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, tumbuhnya semakin berisi semakin
2016)
merunduk merupakan makanan pokok
bagi masyarakat Kabupaten Lebak men-
G. Mitos baru: motif batik sebagai identitas jadi penanda dan petanda dalam pemak-
daerah naan tingkat pertama yang menjadi eko-
1. Tema Ekonomi Rakyat nomi masyarakat sebagai tanda. Pada
Ekonomi rakyat menggambarkan tingkatan kedua motif Pare Sapocong
67
Kurnia, Imam, Sriati – Motif Batik Sebagai.....
menjadi penanda yang petandanya ialah tampilan penting dari Kabupaten Lebak
kemakmuran hidup dan kerendahan yang juga memiliki moto bersih, taqwa,
hati. Karena, padi dalam motif ini di- hijau, dan damai.
gambarkan dalam satu ikatan yang a. Asal mula penamaan ibu kota daerah
memberi arti sebagai ikatan persauda- berasal dari bambu jenis bitung yang
raan antar masyarakat di Kabupaten banyak ditemukan di wilayah Kabu-
Lebak. paten Lebak yang kemudian dijadi-
kan sebagai ikon daerah dalam
2. Tema Potensi Sumber Daya Alam sebuah motif batik.
Memiliki wilayah yang luas mem- Nama wilayah sebagai tanda pada
buat Kabupaten Lebak mempunyai sumber tingkatan pertama melahirkan motif
daya alam yang kaya dan menjadi potensi rangkasbitung sebagai penanda dan
bagi daerah seperti hasil pertambangan dan ketertiban, keteraturan, dan kehar-
objek wisata. monisan adalah petanda yang dise-
a. Dari sekian banyak hasil tambang yang matkan dalam motif batik sebagai
dimiliki batu kalimaya menjadi prima- pemaknaan tingkatan kedua. Motif
dona di kalangan kolektor batu mulia ini dianggap mencerminkan ibukota
karena keindahan yang dimilikinya. Rangkasbitung yang sudah tertib
Oleh sebab itu, kemudian dijadikan baik penataan wilayah maupun
sebagai ikon daerah berupa motif batik. masyarakatnya dalam menjalani
Motif kalimaya sebagai penanda pada aturan.
tingkatan kedua memiliki petanda kehi- b. Sebagian besar masyarakat Lebak
dupan yang kuat dengan harmonisasi beragama Islam yang kemudian
warna kebajikan. Hal tersebut dianggap dijadikan sebagai moto daerah kare-
berkaitan dengan masyarakat yang sela- na dianggap mencerminkan kehi-
lu sejahtera dalam menjalani kehidu- dupan masyarakat yang religius.
pannya. Oleh karena itu, moto daerah
b. Sebagian wilayah Kabupaten Lebak dijadikan sebagai ikon dalam motif
merupakan pesisir pantai yang memiliki batik. Moto daerah sebagai tanda
keindahan alam dengan ciri khasnya pada pemaknaan tingkat pertama
masing-masing, misalnya pantai Sawar- menghasilkan penanda di tingkat
na dikenal dengan batu karang yang kedua yakni motif Lebak Bertauhid
menyerupai sebuah layar perahu keuni- dengan petandanya yaitu citra kehi-
kan inilah yang akhirnya dijadikan dupan yang religius dengan penuh
sebagai ikon daerah dalam motif batik. keimanan dan ketakwaan pada
Petanda pada tingkatan kedua dalam Allah SWT. Hal ini dianggap mencer-
motif sawarna ialah nuansa keindahan minkan masyarakat Kabupaten Lebak
alam yang penuh kedinamisan. Hal yang mayoritas beragama Islam dan taat
tersebut dianggap sebagai penggamba- beribadah.
ran salah satu objek wisata yang
keindahan alam dan sudah menjadi 4. Tema Budaya Masyarakat Adat
potensi bagi Kabupaten Lebak. Sebagian warga Kabupaten Lebak
sampai saat ini masih mempertahankan
3. Tema Profil Daerah adat-istiadat yang digunakan dalam kehi-
Profil daerah digambarkan melalui dupan sehari-hari misalnya ritual ucapan
Ibu kota Rangkasbitung yang merupakan syukur untuk hasil panen yang melimpah
68
Jurnal Budaya Etnika, Vol. 5 No. 1 Juni 2021
Galih, B. (2017, Oktober 2). UNESCO Akui Shabira, P. G. (2018, Oktober 2). Mana Saja Sih
Batik sebagai Warisan Dunia dari Kota Penghasil Batik di Indonesia?
Indonesia. Retrieved from Kompas: Retrieved from Kompasiana: https://ww
https://nasional.kompas.com/read/2017 w.kompasiana.com/pocutghinashabira2
/10/02/08144021/2-oktober-2009-unes 213/5bb2f3a7c112fe33846d5432/mana
co-kui-batik-sebagai-warisan-dunia- -saja-sih-kota-penghasil-batik-di-indon
dari-indonesia esia-ini-5-kota-terpopuler?page=all
Hidayat, D. (2018, Oktober 3). Peringatan Hari Soemarsono, T. (2018, Februari 13). Selamat
Batik: Menjaga Warisan Adiluhung, Jalan H Moch Yas'a Mulyadi
Mendongkrak Ekonomi Masyarakat. Negarawan dari Gunung Kencana.
Retrieved from Kabar Banten: https:// Retrieved from Kabar Banten:
kabarbanten.pikiran-rakyat.com/lebak https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/
/pr-59613165/peringatan-hari-batik-me lebak/amp/pr-59609229/selamat-jalan-
njaga-warisan-adiluhung-mendongkrak h-moch-yasa-mulyadi-negarawan-dari-
-ekonomi-masyarakat gunung-kencana
Mulyana, E. (2018, April 8). Batik Lebak Jadi Staff. (n.d.). Pendidikan. Retrieved from Staff
Magnet di Pameran Surabaya. Retrie- Site Universitas Negeri Yogyakarta:
ved from Kabar Banten: https://kabarba http://staffnew.uny.ac.id/upload/13229
nten.pikiran-rakyat.com/pariwisata/am 9860/pendidikan/teori+motif+batik.pdf
p/pr-59610623/batik-lebak-jadi-magne
t-di-pameran-surabaya
72