Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

BATIK SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL


BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi syarat pembelajaran mata
kuliah kriya batik yang diampu oleh dosen

“Drs. Sri Wiratma, M.Si”

OLEH :

NAMIRA ANNISA NASUTION

2173151014

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan critical jurnal review. Critical jurnal review ini di buat guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah kriya batik, semoga critical jurnal
review ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Maka dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam critical jurnal review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya .

Medan, Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

LATAR BELAKANG.............................................................................................4

LATAR BELAKANG JURNAL UTAMA..........................................................4

LATAR BELAKANG JURNAL PEMBANDING..............................................4

METODE PENELITIAN.........................................................................................6

METODE PENELITIAN JURNAL UTAMA.....................................................6

METODE PENELITIAN JURNAL PEMBANDING.........................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................7

REVIEW JURNAL UTAMA..............................................................................7

REVIEW JURNAL PEMBANDING................................................................10

3
LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG JURNAL UTAMA

Identitas merupakan sesuatu yang melekat dan mencerminkan jati diri


seseorang dalam lingkup kecil dan jati diri bangsa dalam lingkup luas. Identitas
dalam artian mencerminkan jati diri bangsa seolah sudah menjadi kebutuhan yang
harus dimiliki saat ini.

Yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini yakni identitas diri yang
terwujud dalam pakaian batik. Hal ini terbukti dengan boomingnya industri batik
di tanah air dalam era globalisasi.

Berkenaan dengan kajian budaya, maka peneliti menjatuhkan pilihan pada


batik yang menjadi isu dalam identitas budaya Indonesia dengan mengemukakan
dua alasan; pertama, adanya kesadaran kolektif pada warga masyarakat Indonesia
untuk mengenakan baju Batik karena Batik merupakan warisan leluhur bangsa
Indonesia. Kedua, Batik memiliki kekhasan maupun keunikan yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

LATAR BELAKANG JURNAL PEMBANDING

Batik pada hakikatnya merupakan karya seni yang banyak memanfaatkan


unsur ornamen pada kain dengan proses tutup celup. Permintaan batik semakin
meningkat dari waktu ke waktu. Ketika UNESCO mengkukuhkan bahwa batik
menjadi hak paten milik Indonesia maka hal ini menjadi peluang bagi masyarakat
untuk berkreasi menghasilkan motif dan corak kekhasan dari daerah setempat.
Batik merupakan aset budaya bangsa yang secara turun temurun menjadi
warisan pada setiap generasi sampai sekarang. Salah satu batik yang memiliki
motif khas adalah batik Kendal yang berasal dari Kabupaten Kendal.

Kabupaten Kendal kini mulai bertransformasi dari konsumen batik


menjadi produsen batik yang diperhitungkan di tingkat nasional. Hal tersebut
ditandai dengan mulai maraknya para perajin yang memproduksi batik dalam
skala besar dengan corak khas tanah Bahurekso seperti sulur daun pohon Kendal,
motif Kaliwungu dan motif lainnya.

4
Peneliti akan memfokuskan pada permasalahan berikut: 1) Bagaimanakah
proses kreatif penciptan motif ornamen batik Kendal di masing-masing daerah, 2)
Bagaimanakah bentuk motif batik Kendal di masing-masing daerah yang
memiliki perbedaan letak geografis.

5
METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN JURNAL UTAMA

Penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif. Sumber data utama penelitian ini
yakni ragam batik di Indonesia. Sumber sekunder diambil dari buku-buku, jurnal
dan sumber virtual lainnya sebagai kajian pustaka.

Adapun dalam hal menganalisis data, peneliti menetapkan tiga


langkah. Pertama, data-data yang sudah terkumpul tersebut dianalisa secara
deskriptif hermeneutik. Kedua, peneliti mencari elemen-elemen yang mendukung
Batik menjadi Indonesian cultural heritage. Ketiga, peneliti mencari relasi antara
Batik dan globalisasi dan akhirnya mengerucut pada cultural identity.

METODE PENELITIAN JURNAL PEMBANDING

Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode


kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan
dan Taylor dalam Moleong, 2002 : 2).

Pendekatan ini dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama, permasalahan


yang dikaji dalam penelitian mengenai karakteristik motif batik Kendal ini
membutuhkan sejumlah data lapangan yang bersifat aktual dan kontekstual.
Kedua, pemilihan pendekatan ini berdasarkan pada keterkaitan masalah yang
dikaji dengan adanya sejumlah data primer dari subyek penelitian yang tidak
dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yakni penelitian


yang didasarkan pada pemecahan masalah berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan-
kenyataan yang ada pada saat sekarang, serta memusatkan pada masalah aktual
yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

6
HASIL DAN PEMBAHASAN

REVIEW JURNAL UTAMA

Judul BATIK SEBAGAI IDENTITAS KULTURAL


BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Jurnal -

Download https://media.neliti.com/media/publications/62476-ID-
batik-sebagai-identitas-kultural-bangsa.pdf

Volume dan Halaman -/ hal 2456-2476

Tahun Agusutus 2016

Penulis Iskandar dan Eny Kustiyah

Reviewer Namira Annisa Nasution

Tanggal 28 Februari 2019

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah mencari data mengenai
batik yang ,erupakan identitas bangsa Indonesia.

Subjek Penelitian Buku-buku, jurnal dan sumber virtual lainnya sebagai


kajian pustaka.

Assesment Data data-data yang sudah terkumpul tersebut dianalisa


secara deskriptif hermeneutik. peneliti mencari elemen-
elemen yang mendukung Batik menjadi Indonesian
cultural heritage. peneliti mencari relasi antara Batik
dan globalisasi dan akhirnya mengerucut pada cultural
identity.

Metode Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif. Peneliti


menggunakan library research untuk mengumpulkan
data.

Langkah Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif kualitatif. Sumber

7
sekunder diambil dari buku-buku, jurnal dan sumber
virtual lainnya sebagai kajian pustaka. Adapun tipe
data adalah teks berupa kata, frase, anak kalimat,
kalimat dan narasi. Peneliti menggunakan library
research untuk mengumpulkan data. Maksud dari
library research yaitu mencari dan mengelompokkan
ungkapan dan komentar kritis yang berkaitan dengan
topik penelitian. Kemudian, data-data tersebut
dikumpulkan melalui teknik pencatatan. Selanjutnya,
data-data yang sudah diperoleh dikelompokkan dalam
domain-domain tertentu.

Hasil Penelitian Saat ini, Batik berada di puncak popularitas. Batik


sudah ditetapkan sebagai Indonesian Cultural Heritage
yaitu warisan budaya tak benda oleh United Nations
Educational, Scientific and Cultural Organisation
(UNESCO) tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009.
Filosofi motif batik berkaitan erat dengan kebudayaan
Jawa yang sangat kental dengan simbol-simbol yang
sudah mengakar kuat dalam falsafah kehidupan
masyarakat Jawa.

Meskipun kata batik dirujuk dari bahasa Jawa, namun


asal muasal batik sesungguhnya masih menjadi misteri
dan masih diperdebatan sampai saat ini. Batik yang
awalnya hanya dipakai di lingkungan keraton saja
mulai melebarkan sayapnya ke luar keraton seiring
dengan kebutuhan dan perkembangan jaman dari
kebutuhan individual menjadi industrial. opularitas
batik mulai meningkat pada akhir abad ke-18 atau awal
abad ke-19. Munculnya batik cap menandai era
industrialisasi.

Kekuatan Penelitian Langkah penelitian sudah cukup jelas dan baik melalui

8
data-data yang diambil dari buku-buku, jurnal, dan
kajian pustaka lainnya serta menggunakan library
research dalam mencari datanya.

Kelemahan Penelitian Menurut saya, kelemahan penelitian ini ialah peneliti


yang hanya mengambil data melalui sumber buku-buku
dsb. Alangkah lebih baik agar penelitian ini sangat jelas
jika peneliti mendatangi beberapa tempat pengrajin
batik dan konsumen batik untuk melakukan
wawancara.

Kesimpulan Berkenaan dengan warisan budaya adilluhung berupa


seni batik, maka eksistensi batik mengalami pasang
surut dalam pencarian dan penemuan identitas
kulturalnya. Kesadaran akan identitas kultural ini
melalui proses panjang dimulai dari unexamied cultural
identity, cultural identity search sampai dengan
cultural identity achievement. Saat ini, Indonesia telah
mencapai cultural identity achievement dengan
dikukuhkannya batik sebagai intangible culture dari
Indonesia oleh UNESCO.

Pencapaian cultural identity achievement ini


mendapatkan tantangan dari globalisasi yang
mengusung panji-panji kapitalisme.

9
REVIEW JURNAL PEMBANDING

Judul Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari


Wilayah dan Letak Geografis

Jurnal Jurnal Imajinasi

Download http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi

Volume dan Halaman Vol X no 1 / hal 51-60

Tahun Januari 2016

Penulis Adhi Prasetyo, Singgih

Reviewer Namira Annisa Nasution

Tanggal 28 Februari 2019

Tujuan Penelitian Tujuan peneltian ini adalah mencari data yang bersifat
aktual dan kontekstual mengenai karakteristik batik
Kendal.

Subjek Penelitian Sekelompok manusia pengrajin batik Kendal.

Assesment Data Pegumpulan data melalui pemecahan masalah


berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan-kenyataan yang
ada pada saat sekarang, serta memusatkan pada
masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian
dilakukan.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis.

Langkah Penelitian Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini ialah


mencari data melalui beberapa sumber mengenai
pengertian batik, jenis-jenis motif batik, teknik
pembutannya, dsb.

Hasil Penelitian Kabupaten Kendal memiliki kontur geografis yang


komplit, ada dataran tinggi atau pegunungan, dataran
rendah dan pesisir. Pada awalnya ornamen batik yang

10
dihasilkan merupakan bentuk yang dihasilkan dari
teknik cetak atau cap. Cap yang digunakan merupakan
cap yang dibeli para perajin dari batik Pekalongan.
Ragam motif yang dihasilkan bervariasi, baik dari
warna, motif ornamen sampai bahan pewarnaanya.
Keberagaman motif ornamen tersebut sangat terlihat
jelas, ketika dikelompokan menurut pembagian letak
geografisnya yaitu daerah pesisir,dataran rendah dan
daerah pegunungan. Motif ornamen yang terdapa pada
batik Kedal merupakan cerminan atau inerpretasi dari
tiga wilayah geografis tersebut. Kekhasan dari masing-
masing wilayah.

Kekuatan Penelitian Kekuatan dari penelitian ini adalah Assement dan


pengolah data dilakukan berdasarkan metode yang
cukup baik dan dapat dipertanngung jawabkan hasil
nya. Kemudian jurnal ini sangat menjelaskan secara
terperinci bagaimana proses penelitian yang telah
dilakukan.

Kelemahan Penelitian Sejauh yang saya baca, saya belum menemukan


kelemahan dari penelitian jurnal ini. Menurut saya
pribadi jurnal ini suda sangat jelas dalam penelitian
yang dilakukan.

Kesimpulan Batik yang dihasilkan masyarakat Kendal berawal dari


memanfaatkan cap atau cetakan batik yang dibeli dari
perajin batik di Pekalongan. Seiring berjalannya waktu
perajin batik Kendal berinovasi sendiri dengan
membuat sket atau desain ornamen batiknya yang
sumber inspirasinya berasal dari lingkungan sekitar.
Ornamen dibuat atau digambar di kertas putih dan
dijadikan sebagai alat untuk menjiplak pada kain putih
yang nantinya dibuat batik Motif ornamen Batik di

11
Kendal sangat beragam. Keberagaman ini
dikelompokkan menjadi tiga karakter, yakni : batik
Kendal pesisir yang didominasi visual ornamen
binatang laut, batik dari dataran rendah yang
merupakan daerah pusat pemerintahan Kendal, motif
batiknya beragam, ada corak ornamen tumbuhan,
binatang bahkan kendaraan seperti vespa, dan motif
ornamen pegunungan atau dataran tinggi yang
didominasi motif tanaman dan binatang yang khas dari
pegunungan.

12

Anda mungkin juga menyukai