Anda di halaman 1dari 9

PEMASARAN SOSIAL ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL (ATENSI)

PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA MANADOPROVINSI


SULAWESI UTARA

Untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah Pemasaran Sosial

Dosen:
Drs. Benny setia nugraha, M.Si
Drs. Ujang Muhyidin, SE, M.Pd

Disusun Oleh:
Yusuf Hari Pamilih
NRP : 19.04.272
3-H PEKERJAAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PEKERJAAN SOSIAL PROGRAM SARJANA TERAPAN


POLITEKNIK KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG 2022
1. Latar Belakang

Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik,


mental, intelektual dana tau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
dengan lingkunganya dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainya berdasarkan kesamaan hak. Undang
– undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, memberikan arah
kebijakan bahwa rehabilitasi sosial penyandang disabiliitas merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan berbasis hak dan mendorong persamaan kesempatan
bagi penyandang disabilitas setiap bidang kehidupan.
Jumlah penyandang disabilitas di Kota Manado adalah 1445 Jiwa (data BPS
Tahun 2016) jumlah penyandang disabilitas tersebut tentu tidak bisa dijadikan patokan
pasti sesungguhnya penyandang disabilitas Kota Manado karena sulit dalam
pendataannya dikarenakan banyak penghambat salah satunya adalah banyak keluarga
yang malu mengakui anggota keluarganya tersebut sebagai penyandang disabilitas
Isu yang terjadi bahwa adanya stigma dan diskriminasi, banyak orang tua yang
enggan menyekolahkan putra putrinya karena dianggap memilki kekurangan. Isu lainya
mengenai pekerjaan, penyandang disabilitas tidak mempunyai keterampilan sehingga
mereka berjualan kacang di pinggri – pinggir jalan besar. Dampak dari permasalahan ini
tentu saja dapat membahayakan penyandang disabilitas yang berjualan di pinggir jalan
besar, serta pemenuhan hak – hak mereka yang tidak terpenuhi sehingga mereka menjadi
terlantar. Maka dari itu, Dinas Sosial Kota Manado bersinergi dengan Pemerintah Pusat
dan Lembaga Kessejahteraan Sosial berupaya melaksanakann Asistensi Rehabilitasi
Sosial Penyandang Disabilitas salah satu didalamnya mencakup pelatihan vocational/
pembinaan kewirausahaan.
Atensi Rehabilitasi Sosial diatur dalam Permensos No 16 Tahun 2020 tentang
Atensi. Tujuan dari program atensi penyandang disabilitas yaitu meningkatkan
kapabilitas fisik, mental spiritual, psikososial, dan keterampilan hidup penyandang
disabilitas; Meningkatkan tanggung jawab sosial penyandang disabilitas sebagai bagian
dari keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat; Meningkatkan keterampilan
keluarga dalam memberikan pengasuhan atau perawatan bagi penyandang disabilitas;
meningkatkan dukungan keluarga dalam pengembangan potensi penyandang disabilitas
serta membangun kepedulian keluarga dan masyarakat dalam upapa pemenuhan hak –
hak penyandang disabilitas.
2. Analisis Situasi
a. Kekuatan
1) Sumber daya Manusia yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya.
2) Kerjasama/ mitra yang terjalin antara Dinas Sosial Kota, Lembaga Kesejahteraan
Sosial, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, dan
Dinas peridustrian
b. Kelemahan
1) Keterbatasan waktu yang diadakan untuk program rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas
2) Latar pendidikan dan keberagaman penyandang disabilitas
c. Peluang
1) Ide produk/ keterampilan yang kekinian dan Kota Manado penghasil ikan
sehingga dapat menjadi oleh - oleh. Seperti pembuatan abon cakalang,
keterampilan membuat keset, keterampilan membuat sambal roa, dll
2) Dukungan dari pemerintah, LKS, dan pihak lainya
3) Antusiasme dari penyandang disabilitas
d. Tantangan/ Hambatan
1) Kecemburuan bagi penyandang disabilitas yang belum berkesempatan
mendapatkan program ini
2) Kesulitan dalam pendataan sehingga dilakukan dengan orang yang sama.

3. Segmentasi Sasaran/ Target Adopter


a. Karakteristik Sosial – Demografis
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, jumlah persentasi
penduduk yang beragama Kristen 68,27% dimana Protestan 63,06% dan Katolik
5,21%. Kemudian sebagian besar lain beragama Islam 30,84%, Budha 0,65%, Hindu
0,18% dan Konghucu 0,06%. Meski begitu heterogennya, namun masyarakat Manado
sangat menghargai sikap hidup toleran, rukun, terbuka dan dinamis, Karenanya kota
Manado memiliki lingkungan sosial yang relatif kondusif dan dikenal sebagai salah
satu kota yang relatif aman di Indonesia. Hal itu tercermin dari semboyan masyarakat
Manado yaitu Torang samua basudara yang artinya "Kita semua bersaudara". Bahasa
yang digunakan sehari – hari yaitu Bahasa manado. Bahasa Manado menyerupai
bahasa Indonesia tetapi dengan logat yang khas. Beberapa kata dalam dialek Manado
berasal dari bahasa Belanda, bahasa Portugis dan bahasa asing lainnya. Bahasa ini
serumpun dengan bahasa khas timur Indonesia lainya
b. Karakteristik Geografis
Kota Manado adalah ibukota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado
memiliki 11 kecamatan dan 87 kelurahan (dari total 171 kecamatan, 332 kelurahan
dan 1.507 desa di seluruh Sulawesi Utara) jumlah penduduk 475.557 jiwa pada tahun
2020, dengan luas wilayahnya 157,27 km². Luas wilayah daratan adalah 15.726
hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang
18,7 kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan.
Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran
rendah di daerah pantai..
c. Karakteristik Psikografis/ Perilaku
Kota Manado terkenal dengan kota yang mempunyai toleransi tinggi, filosofi
berikut “Si Tou Timou Tumou Tou” artinya Manusia baru dapat disebut manusia, jika
sudah dapat memanusiakan manusia.Secara umum kehidupan di Kota Manado sama
dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pusat kota terdapat di Jalan Sam
Ratulangi yang banyak dibangun pusat-pusat pembelanjaan yang terletak di sepanjang
jalur utara-selatan yang juga dikenal dengan tempat yang memiliki restoran-restoran
terkenal di Manado. Akhir-akhir ini Manado terkenal dengan makin menjamurnya
mal-mal dan restoran-restoran yang dibangun di sepanjang pantai yang memanfaatkan
pemandangannya yang indah di saat menjelangnya matahari terbenam.
Kesimpulan dari karakteristik diatas maka target adopter dalam Atensi
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas yaitu Laki – laki maaupun perempuan
dengan usia <60 tahun, Mengalami hambatan dalam akses pemenuhan hak hidup
layak, Memerlukan pengembangan fungsi sosial, Mampu didik dan latih untuk
pelayanan tertentu.

4. Tujuan dan Target Pemasaran Sosial


a. Perubahan Perilaku
Diharapkan penyandang disabilitas yang sebelumnya tidak dapat berfungsi sosial,
maka setelah mendapatkan keterampilan dapat mandiri serta berfungsi sosial. Selain
itu dapat mengembangkan wirausaha yang sudah dilatih agar mendapatkan
penghidupan yang layak.
Untuk mencapai perubahan ini dibutuhkan strategi – strategi diantaranya melalui
education yaitu memberikan pelatihan keterampilan, bantuan sosial, informasi,
maupun penyuluhan.
b. Perubahan Sikap
Terjadi perubahan sikap pada masyarakat bahwa penyandang disabilitas tidak
untuk dikasihani, namun diberikan kesempatan untuk melaksanakan peran dan fungsi
dalam kehidupanya.
Selain itu diharapkan terjadi perubahan sikap pada penyandang disabilitas bahwa
penyandang disabilitas mempunyai kemampuan jika ia mau dan berusaha untuk
mengasah keterampilan dengan belajar, bekerja, dan berdoa.
c. Perubahan Kepercayaan
Perspesi yang didasarkan pada fakta dan umumnya tanpa evaluasi. Jika
kebanyakan keluarga/ orang menganggap penyandang disabilitas adalah kutukan.
Maka dengan Asistensi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas melalui Pemberian
Vocational/ Pembinaan Kewirausahaan, merubah persepsi masyarakat bahwa
penyandang disabilitas mampu hidup mandiri, bukan menjadi penghalang untuk
meraih sukses seperti orang lain pada umumnya.

5. Identifikasi Faktor yang Memengaruhi Perilaku


a. Kelompok Pemberi Ijin
Kelompok pemberi ijin dalam Atensi Program Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas yaitu Dinas Sosial Kota Manado, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Sensorik Netra, Lembaga Kesejahteraan Sosial. Contoh Kampanye Hari
Disabilitas Internasional
b. Kelompok Pendukung
Kelompok pendukung dalam Program Rehabilitasi Penyandang Disabilitas yaitu
pekerja sosial, penggiat penyandang disabilitas, Penyuluh Sosial, Dinas Perindustrian.

6. Pernyataan Positioning
a. Membangun Citra Produk

Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Penyandang Disabilitas berupa layanan


rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan
residensial secara dinamis, integrasi dan komplementari. Asistensi Rehabilitasi Sosial
menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial melalui
kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau
pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental
spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, bantuan sosial dan asistensi
sosial, serta dukungan aksesibilitas. Prinsip layanan Atensi yaitu holistic, sistematik,
terstandar, berbasis hak, multiprofesi, multilevel intervensi, multiaktor kolaborasi,
dinamis, integrative, komplementer, dan berjejaring.
Proses ATENSI, memiliki tiga hal pokok yang harus tercantum adalah instrumen
akses layanan, rencana intervensi dan case management. Serta juga pentingnya inform
consent (kesepakatan awal) antara penyedia layanan dengan penerima layanan yang
harus mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akuntabel dan transparan.
Upaya mengoptimakan pelaksanaan ATENSI Penyandang Disabilitas maka dalam
intervensi harus membuat individual planning karena masing- masing penerima
layanan memiliki sifat unik dengan kondisi yang berbeda sehingga penanganan pun
juga berbeda.

7. Mengembangkan Bauran Pemasaran


a. Produk
Kegiatan Pemberian Vocational/ Pembinaan kewirausahaan yang didalamnya
pemberian keterampilan sesuai dengan minat, bakat, potensi. Tidak hanya itu,
penyandang disabilitas juga mendapatkan akses modal usaha ekonomi, maupun
mengembangkan jejaring pemasaran. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
dukungan bagi penyandang disabilitas agar memperoleh keterampilan serta mandiri.
b. Place
Kegiatan dilaksanakan di Aula Dinas Sosial Kota Manado. Pertimbangan mudah
diakses/ dijangkau bagi penyandang disabilitas di Kota Manado.
c. Price
Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan, tidak dipungut biaya. Penyandang
disabilitas mendapatkan keterampilan serta diberikan akses modal usaha ekonomi dan
pemasaran setelah mengikuti program ini.
d. Promotion
Metode yang digunakan melalui kampanye (penyuluhan) yang dilaksanakan ke
Lembaga Kesejahteraan Sosial di Kota Manado. Selanjutnya metode lain berupa
Media melalui Instagram, Facebook, Youtube, maupun media cetak. Jika
memungkinkan dibuat film pendek mengenai kesuksesan penyandang disabilitas
dalam berwirausaha atau yang kekinian diadakan podcast bagi penyandang disabilitas.

8. Rencana Pemantauan dan Evaluasi Proyek


a. Tujuan dan Sasaran Monev
Tujuan dari monitoring dan evaluasi untuk mengetahui dan menilai proses dalam
pemberian vocational dan pembinaan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas.
Sasaran darii monitoring dan evaluasi diantaranya penyandang disabilitas yang
mengikuti Asistensi Rehabilitasi Sosial, pendamping penyandang disabilitas (pekerja
sosial), penyuluh sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial serta dinas sosial dan Balai
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra selaku penyedia program
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
b. Metode dan Waktu Monev
Metode yang digunakan dengan penggunaan alat ukur checklist before dan after
dalam memperoleh pelayanan program rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
c. Indikator Monev
1) Pelayanan yang diberikan
2) Sikap dan perilaku pendamping
3) Kesesuaian waktu pelayanan
4) Fasilitas yang diberikan
5) Biaya yang dikeluarkan
6) Bantuan yang diberikan sesuai atau tidak

9. Rencana Anggaran dan Sumber Dana


a. Perhitungan anggaran biaya yang dibutuhkan

No Jenis Kegiatan Uraian Volume Harga Satuan Total


1 Pelatihan Vocational Bahan 20 paket Rp 200.000 Rp 4.000.000
Keterampilan
Abon Ikan
Cakalang
Bahan 20 Paket Rp 200.000 Rp 4.000.000
Keterampilan
Sambal Roa
2 Pembinaan Bantuan 20 paket Rp 1.000.000 Rp 20.000.000
Kewirausahaan Usaha
Ekonomi
3 Penyuluhan Atensi Spanduk 1 Buah Rp 100.000 Rp 100.000
Total Rp 28.100.000

b. Sumber Dana
Sumber dana kegiatan berasal dari dana pemerintah daerah (APBD)
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik


https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Manado diakses pada 31 Mei 2022 Pukul 09.00
WIB
https://manado.tribunnews.com/2019/08/08/perkumpulan-penyandang disabilitas-
indonesia-dorong-komunitas-asean-yang-inklusif-2025 diakses pada 31 Mei 2022 Pukul
13.00
Permensos No 16 Tahun 2020 tentang Atensi
Ricardi S. Adnan. Modul 1 Pemasaran Sosial.pdf
Undang – Undang No 08 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
www.kementeriansosial.go.id diakses pada 31 Mei 2022 pukul 11.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai