DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4:
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial yang berjudul “Usaha Kesejahteraan Sosial dalam
Permasalahan Disabilitas” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen Mia Aulia Lubis S.Sos., M.Kesos pada mata kuliah Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang
usaha kesejahteraan sosial dalam permasalahan disabilitas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mia Aulia Lubis S.Sos., M.Kesos yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah wawasan dan menambah pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih juah dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata. kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bias menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................23
3.2 Saran............................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan disabilitas dan masalah disabilitas
2. Untuk mengetahui tujuan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi penyandang
disabilitas
3. Untuk mengetahui perkembangan masalah disabilitas dalam praktik pekerjaan sosial
4. Untuk mengetahui usaha dan praktik atau keterlibatan pekerja sosial dalam menangani
permasalahan disabilitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DISABILITAS, JENIS DISABILITAS, DAN MASALAH DISABILITAS
2.1.1 PENGERTIAN DISABILITAS
Kelompok minoritas di manapun berada sangat dekat dengan perlakuan
diskriminatif. Tindakan diskriminatif baik berupa perkataan maupun perbuatan. Salah
satu bagian dari kelompok minoritas yang ada adalah kelompok penyandang
disabilitas. Kata “penyandang” menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diartikan dengan orang yang menyandang (menderita) sesuatu, kata disabilitas
merupakan kata bahasa Indonesia yang berasal kata serapan bahasa Inggris disability
yang berarti cacat atau ketidakmampuan. Penggunaan kata “disabilitas” sebenarnya
lebih dikenal dengan penyandang “cacat”. Sebagai bagian dari masyarakat umumnya,
penyandang Disabilitas memiliki hak yang sama. Hak tersebut meliputi hak hidup, hak
atas pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hak berumah tangga, hak politik serta hak
pembangunan.
Istilah Disabilitas berasal dari bahasa Inggris yaitu different ability yang
artinya manusia mempunyai kemampuan yang berbeda. Terdapat beberapa istilah
penyebutan menunjuk pada penyandang disabilitas, Kementerian Sosial menyebut
dengan istilah penyandang cacat, Kementerian Pendidikan Nasional menyebut dengan
istilah berkebutuhan khusus dan kementerian kesehatan menyebut dengan istilah
penderita cacat.
1. Sistem Usaha yang dilakukan pekerja sosial yaitu dengan melaksanakan beberapa
tahapan upaya terhadap penyandang disabilitas yang dimulai dari:
a. Pencegahan. Pencegahan adalah suatu tindakan yang ditunjukan untuk mencegah
terjadinya disabilitas (impairment) fisik, intelektual, psikiatrik atau indera
(pencegahan primer) atau mencegah agar disabilitas tersebut tidak mengakibatkan
keterbatasan kemampuan yang permanen atau disability (pencegahan sekunder).
b. Mengorientasi dan konsultasi, yang biasa dilakukan dengan mengunjungi daerah-
daerah yang memiliki angka penyandang disabilitas yang tinggi. Di mana pekerja
sosial memberikan penyuluhan kepada keluarga peyandang disabiltas.
c. Mengidentifikasi, dilakukan untuk mengetahui kondisi penyandang disabilitas secara
lebih mendalam. Hal ini dilakukan untuk mendorong keluarga untuk lebih peduli
dengan penyadang disabilitas mental sekaligus tidak melakukan diskriminasi terhadap
mereka
d. Rehabilitasi, Rehabilitasi merupakan proses yang ditunjukan untuk memungkinkan
para penyandang Disabilitas mencapai dan mempertahankan tingkat kemampuanfisik,
penginderaan, intelektual, psikiatrik dan atau kemampuan sosial secaraoptimal
sehingga mereka memiliki cara untuk mengubah kehidupannya ketingkat
kemandirian yang lebih tinggi.
e. Menyeleksi dan penerimaan, tahap menyeleksi ini dilaksanakan untuk mengetahui
penerima manfaat tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan pelayanan disabilitas
oleh pekerja sosial serta Penerimaan bagi penyandang disabilitas yang telah lolos
seleksi dan memenuhi syarat akan diantar oleh keluarganya untuk mendapatkan
penanganan dalam permasalahan disabilitas.
2. Keterlibatan pekerja sosial dalam menangani permasalahan disabilitas
Pekerja sosial merupakan sebuah profesi profesional yang dapat membantu atau
menolong klien dalam mengatasi masalah-masalah yang dialami melalui intervensi dan
pendekatan yang dilakukan. Pekerja sosial dapat berperan sebagai konselor dalam
melakukan pendampingan, misalnya pendampingan pada atlet penyandang disabilitas
yang dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan. Melalui perannya sebagai profesi
pertolongan, pekerja sosial dapat menangani permasalaha psikologis seperti stress,
depresi, kurang percaya diri dan masalah lainnya.
Untuk memotivasi penyandang disabilitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
bagi konselor perlu adanya kesabaran dan pemahaman yang baik dalam melakukan
intervensi atau pendampingan karena latar belakang yang berbeda-beda akan membuat
masalah atau hambatan yang berbeda juga, seperti terdapat orang penyandang disabilitas
yang diakibatkan bawaan lahir atau yang diakibatkan oleh kecelakaan. Orang
penyandang disabilitas merupakan seseorang yang sangat kuat dan hebat karena dapat
menerima keadaan pada dirinya dan terus bersyukur kepada Tuhan Yang Esa atas apa
yang telah diberikannya. Konselor dalam memberikan motivasi kepada klien harus
menyampaikan dengan klaimat yang mudah diterima oleh klien, kalimat-kalimat tersebut
harus bersifat sebagai suatu pemicu atau dorongan agar selalu dapat meningkatkan
kualitas tertentu. Selain itu juga konselor harus membuat klien merasa terbuka
pemikirannya dan meyakinkan bahw ia akan berhasil mencapai apa yang sedang ia
usahakan. Dari motivasi-motivasi tersebut akan membuat seorang klien mempunyai
perasaan positif terhadap situasi atau keadaaan yang mengacu pada prestasi.
2.5 CONTOH KASUS
Contoh Kasus 1 Penyandang Disabilitas: Kendala Penyandang Disabilitas untuk
Beraktivitas di Perbankan
Pertama, persyaratan untuk mendaftar dan membuat rekening baru yang cukup
sulit dan sudah sering kali dikeluhkan.
Kedua, infrastruktur yang kurang fleksibel seperti fitur layer pada mesin ATM
yang tidak seragam dan belum sepenuhnya inklusi. Selain itu, desain ruangan perbankan
masih kurang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Ketiga, petugas yang kurang ramah karena pelayanan masih memandang fisik
bukan tujuan yang nasabah mereka inginkan.
Suci adalah penyandang disabilitas tuna daksa. Suci lahir dengan lengan kiri yang
hanya tumbuh sampai siku tanpa jari. Kepada BBC News Indonesia, Suci menceritakan
pengalamannya sebagai seorang disabilitas yang kesulitan mencari kerja di Indonesia.
Suci menuturkan bahwa ia dibesarkan dalam keluarga dan lingkungan sosial yang
inklusif dan tidak melihatnya sebagai seseorang yang berbeda. Ia mengikuti pendidikn
hingga sarjana di sekolah yang formal. “Mulai berbeda sejak lulus kuliah dan mencari
kerja. Lulus kuliah tahun 2016 dan baru kerja pada 2019. Hampir tiga tahun (tidak dapat
kerja). Hampir 50 pekerjaan saya daftar dan hasilnya nihil. Mungkin sampai satu, dua,
tiga tahap terus tidak ada kepastian. Sulit sekali,” ungkap Suci.
Saat itu, Suci merasa sakit hati dan sedih. Perusahaan langsung menutup pintu
kesempatan bekerja sebelum ia menunjukkan kemampuannya. Tidak mau larut dalam
kesedihan, Suci kemudian berkomunikasi dengan komunitas disabilitas. Tanpa menunggu
lama, dia mendapatkan pekerjaan di perusahaan This Able pada Juli 2019. Perusahaan
sosial itu didirikan oleh penyandang tuna rungu, Angkie Yudistia, yang kini menjabat
sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo. Suci adalah satu contoh yang beruntung
dibandingkan penyandang disabilitas lain yang masih kesulitan mendapat pekerjaan.
Sebagai contoh peluang kerja yaitu program magang ANGKASA, PT> Trans
Retai Indonesia yang telah melakukan upaya empowerment bagi penyandang disabilitas.
Mereka dikenalkan dengan dunia kerja, sistem kelola usaha retail, dan hal teknis lainnya.
Hanya saja,dari segi penyediaan aksesbilitas, PT. Trans Retail Indonesia belum
memenuhi akses bangunan yang ramah penyandang disabilitas, seperti K3 khusus
karyawan penyandang disabilitas, akses bangunan, jalan, dan trasnportasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyandang disabilitas merupakan orang yang keterbatasan fisik, mental,
intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan sikap Masyarakatnya dapat Menemui hambatan yang menyulitkan untuk
berpartisipasi penuh dan efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-undang Nomor 19
Tahun 2011 tentang Pengesahan Hak-hak Penyandang Disabilitas). Disabilitas juga
memiliki beberapa jenis, mulai dari disabilitas fisik mental atau bahkan kedua nya yang
membuat penyandang Disabilitas tersebut memiliki masalah masalah dalam menjalankan
kehidupan nya, hal ini yangendorong adanya penyelenggaraan kesejahteraan sosial
terhadap disabilitas untuk memenuhi kebutuhan dasar penyandang disabilitas,menjamin
pelaksanaan fungsi sosial penyandang Disabilitas, meningkatkan kesejahteraan sosial
yang bermartabat bagi penyandang Disabilitas,serta mewujudkan masyarakat inklusi.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2019 tentang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi penyandang Disabilitas adalah pelaksanaan
ketentuan pasal 96 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang
disabilitas.Pekerja sosial juga menyediakan metode atau upaya dan juga analisis terhadap
kasus kasus disabilitas yang ada dan menjalankan program program yang disediakan
pemerintah dalam berbagai wujud sehingga bisa membantu orang orang penyandang
disabilitas bertumbuh kembang dan membantu mempermudah penyandang dalam
menjalankan kesehariannya.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, kami ingin memberikan beberapa saran dalam
menangani permasalahan disabilitas yakni sebagai berikut:
Pawestri, Aprilina. 2017. Hak Penyandang Disabilitas Dalam Perspektif HAM Internasional
dan HAM Nasional.Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum,2(4),164.
https://journal.untar.ac.id/index.php/hukum/article/view/670/536
Ridwan Maulana Kurnia & Nurliana Cipta Apsari, Desember 2020. Peran Pekerja Sosial Sebagai
Konselor Terhadap Atlet Penyandang Disabilitas Dalam Meningkatkan Motivasi Untuk
Meraih Prestasi, Jurnal Pengabdian Dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM),
Jurnal Intervensi Pekerja Sosial terhadap Penyandang Disabilitas Mental di Margo Laras Pati
Scribd Pekerja Sosial Dengan Penyandang Disabilitas
https://spa-pabk.kemenpppa.go.id/index.php/perlindungan-khusus/anak-penyandang-disabilitas/
723-penyandang-disabilitas