Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MASALAH SOSIAL DAN SOLUSINYA

Disusun Oleh :

Lulu Febrianti (E1A019055)

M. Tomy Aria Suganda (E1A019056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya kami dapat menyesaikan
makalah yang begitu singkat namun insyaallah memiliki manfaat. Shalawat dan Salam
senantiasa tercurahkan kepada kekasih-Nya Rasulullah SAW.

Melalui makalah ini, kami ingin mengulas sedikit tentang tantangan masalah Sosial dan
Solusinya. Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar nantinya makalah ini menjadi lebih
sempurna.

Demikian makalah ini kami tulis, semoga bermanfaat dan dapat menjadi refrensi bagi
pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahiwabaraakatuh

Hormat kami,

Tim Penulis

I l m u S o s i a l B u d a y a D a s a r | ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan ................................................................................................... 2

D. Manfaat ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Defisnisi Masalah Sosial ...................................................................... 3

B. Macam-Macam Masalah Sosial di Indonesia ....................................... 4

1. Masalah Kemiskinan ...................................................................... 4

2. Masalah Penyimpangan Perilaku dan Kenakalan Remaja ............. 5

3. Masalah Konflik SARA ................................................................. 6

4. Masalah Lingkungan Hidup ........................................................... 7

C. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Sosial ...................................... 7

1. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Kemiskinan ...................... 7


2. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Penyimpangan dan
Kenakalan remaja ........................................................................... 8
3. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Konflik SARA.................. 9
4. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Lingkungan Hidup ........... 10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................... 11

B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

I l m u S o s i a l B u d a y a D a s a r | iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala
yang disebut masalah sosial ada didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas
sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam
pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh
kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai
harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sistem sosial mampu
menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi.
Sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai obyek studi
kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Dari
masa ke masa para sosiolog mengumpulkan dan mengkomparasikan hasil studi melalui
beragam perspektif dan fokus perhatian yang berbeda-beda, hingga pada akhirnya
semakin memperlebar jalan untuk memperoleh pandangan yang komprehensif serta
wawasan yang luas dalam memahami dan menjelaskan fenomena sosial. Makalah ini
hadir dengan fokus studi masalah sosial yang sekaligus memuat referensi dan
rekomendasi bagi tindakan untuk melakukan penanganan masalah. Di negara-negara
berkembang, tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam rangka
penanganan masalah sosial menjadi perhatian yang sangat serius demi kelangsungan
serta kemajuan bangsanya menuju cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak
diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan
standar sosial yang telah disepakati. kenyataan paling mendasar dalam kehidupan sosial
adalah bahwa masyarakat terbentuk dalam suatu bangunan struktur. Melalui bangunan
struktural tertentu maka dimungkinkan beberapa individu mempunyai kekuasaan,
kesempatan dan peluang yang lebih baik dari individu yang lain.
Dari hal tersebut dapat dimengerti apabila kalangan tertentu dapat memperoleh
manfaat yang lebih besar dari kondisi sosial yang ada sekaligus memungkinkan
terpenuhinya segala bentuk kebutuhan, sementara dipihak lain masih banyak yang
kekurangan. Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan
kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk
Ilmu Sosial Budaya Dasar|1
melakukan perubahan dan perbaikan. Dalam konteks tersebut, upaya pemecahan sosial
atau pemberian solusi dapat dibedakan antara upaya pemecahan atau pemberian solusi
berbasis negara dan berbasis masyarakat. Negara merupakan pihak yang sepatutnya
responsif terhadap keberadaan masalah sosial. Perwujudan kesejahteraan setiap
warganya merupakan tanggung jawab sekaligus peran vital bagi keberlangsungan
negara.
Upaya pemecahan social atau pemberian solusi sebagai muara penanganan
sosial juga dapat berupa suatu tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan
suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Dalam teorinya Kotler mengatakan,
bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi kehidupan sosialnya dengan jalan
mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh masyarakat
untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera. Kebermaknaan suatu
studi termasuk studi masalah sosial ditentukan oleh wawasan teoritik dalam
menjelaskan gejala dan alur penalaran dari berbagai proposisi yang dihasilkan, juga
sangat ditentukan oleh bagaimana studi itu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari masalah sosial?
2. Apa saja macam-macam masalah sosial?
3. Upaya atau solusi apa yang bisa dilakukan untuk menanggulangi masalah sosial?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi masalah sosial.
2. Untuk mengetahui macam-macam masalah sosial.
3. Untuk mengetahui solusi penanggulangan masalah sosial.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi dari masalah sosial.
2. Dapat mengetahui macam-macam masalah sosial.
4. Dapat mengetahui solusi penanggulangan masalah sosial.

Ilmu Sosial Budaya Dasar|2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Masalah Sosial


1. Definisi Masalah Sosial Menurut Para Ahli
a. Gillin dan Gillin
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
yang ada dalam masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok kelompok sosial
tersebut sehingga menyebabkan kepincangan sosial. Apabila antara unsur moral,
politik, pendidikan, agama, kebiasaan dan ekonomi terjadi bentrokan, maka
hubungan sosial akan ikut terganggu sehingga mungkin akan terjadi kegoyahan
dalam kehidupan kelompok.
b. Horton dan Leslie, 1984
Situasi sosial yang tidak diinginkan oleh sejumlah orang karena
dikhawatirkan akan mengganggu sistem sosial dan perilaku orang-orang yang
terlibat di dalamnya adalah perilaku yang menyimpang dari nilai atau norma-
norma.
c. Zastrow, 2000
Masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang mempengaruhi sejumlah
besar orang yang memerlukan perbaikan segera dengan sekumpulan tindakan-
tindakan.
d. Pincus dan Minahan, 1975
Masalah sosial adalah suatu situasi atau kondisi sosial yang dievaluasi
oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau kondisi yang tidak mengenakkan
atau situasi problematic.
e. Soerjono Soekanto
Masalah sosial (problema sosial) merupakan permasalahan-
permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan
erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Jadi pada
dasarnya masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Oleh karena
itu masalah sosial tidak akan mungkin dibahas tanpa mempertimbangkan

Ilmu Sosial Budaya Dasar|3


ukuran-ukuran masyarakat tentang apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk.
f. Coleman, J.W and Cressey, D.R. 1984
Masalah sosial merupakan suatu gejala (fenomena) sosial yang
mempunyai dimensi atau aspek kajian yang sangat luas atau kompleks, dan
dapat ditinjau dari berbagai perspektif (sudut pandang atau teori). Suatu
fenomena atau gejala kehidupan dikatakan sebagai masalah sosial (social
problems) adalah apabila:
1) Sesuatu yang dilakukan seseorang itu telah melanggar atau tidak sesuai
dengan nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok;
2) Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok itu telah menyebabkan
terjadinya disintegrasi kehidupan dalam kelompok; dan
3) Sesuatu yang dilakukan inidividu atau kelompok itu telah memunculkan
kegelisahan, ketidakbahagiaan individu lain dalam kelompok.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan unsur-unsur masalah sosial yaitu:

➢ Adanya suatu situasi atau kondisi sosial;


➢ Adanya sekelompok orang yang mengevaluasi situasi atau kondisi sosial tersebut;
➢ Adanya evaluasi terhadap situasi atau kondisi sosial tersebut sebagai tidak
mengenakkan;
➢ Adanya alasan-alasan mengapa situasi atau kondisi tersebut sebagai tidak
mengenakkan.

B. Macam-Macam Masalah Sosial Di Indonesia


1. Masalah Kemiskinan
Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep kemiskinan dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut (a fixed yardstick). Konsep
kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan membuat ukuran tertentu yang kongkit.
Ukuran ini lazimnya berorientasi pada kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu pangan, papan dan sandang. Besarnya ukuran setiap negara berbeda.
Kedua, kemiskinan relatif (the idea of relative). Konsep kemiskinan relatif ini
dirumuskan berdasarkan atau memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Asumsi
ini, bahwa kemiskinan di daerah satu dengan daerah lain tidak sama, demikian juga
antara waktu dulu dengan sekarang berbeda. Ketiga, kemiskinan subjektif. Konsep

Ilmu Sosial Budaya Dasar|4


kemiskinan subjektif ini dirumuskan berdasarkan perasaan individu atau kelompok
miskin. Kita menilai individu atau kelompok tertentu miskin, tetapi kelompok yang
kita nilai menganggap bahwa dirinya bukan miskin, atau sebaliknya. Konsep
kemiskinan ketiga inilah yang lebih tepat apabila memahami konsep kemiskinan
dan bagaimana langkah strategis dalam menangani kemiskinan (Usman, S. 1998;
Tjokrowinoto, W. 2004).
2. Masalah Penyimpangan Perilaku dan Kenakalan Remaja
Pengertian perilaku menyimpang adalah semua bentuk perilaku yang tidak
sesuai dengan norma-norma sosial yang ada. Jadi, perilaku menyimpang remaja
adalah semua bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku di masyarakat.
Diantara bentuk atau macam-macam perilaku menyimpang remaja antara lain:
a. Tawuran antar pelajar,
b. penyimpangan seksual meliputi homoseksual, lesbianisme, dan hubungan
seksual sebelum nikah, serta PSK,
c. alkoholisme,
d. penyalahgunaan obat terlarang atau narkotika,
e. kebut-kebutan di jalan raya,
f. penggunaaan narkotika,
g. pencurian atau penipuan, dan bentuk-bentuk tindakan kriminalitas lainnya,

Kenakalan remaja pada umumnya diawali dari munculnya gejala-gejala, antara


lain:

a. Sikap apatis terhadap kewajiban-kewajiban normatif yang melekat pada


dirinya.
b. Adanya kecenderungan sikap untuk suka mengganggu teman lainnya.
c. Sikap kecewa yang berlebihan karena tidak terpenuhinya keingian tertentu.
d. Kurang fokus atau perhatian terhadap suatu agenda kegiatan tertentu,
e. Sikap takut yang berlebihan terhadap sesuatu yang dianggap merugikan
dirinya,
f. Ketidakmampuan untuk berperan dalam kelompok atau sikap ‘manja’ yang
berlebihan (Sudarsono, 1995).

Ilmu Sosial Budaya Dasar|5


Bentuk penyimpangan perilaku remaja dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

a. Penyimpangan primer, yaitu penyimpangan yang sifatnya temporer,


sementara, dan masyarakat masih bisa mentolerir.

b. Penyimpangan sekunder, yaitu penyimpangan yang dapat merugikan atau


mengancam keselamatan orang lain, misalnya tindakan kriminal.

c. Penyimpangan kelompok, yaitu penyimpangan yang dilakukan secara


kelompok, misalnya geng untuk berkelahi, dan narkotika.

d. Penyimpangan individu, yaitu perilaku menyimpang yang dilakukan secara


sendiri.

3. Masalah Konflik SARA (Suku, Agama, Ras dan Antarkelompok)

Masalah konflik Suku, Agama, Ras dan Antarkelompok (SARA), bagi negara-
negara berkembang yang multikultural (termasuk Indonesia) adalah problem yang
sewaktu-waktu bisa muncul, dan dapat mengganggu kelancaran proses
pembangunan. Oleh karena setiap desain pembangunan dan pelaksanaan
pembangunan harus betul-betul meminimalkan terjadinya konflik SARA (Warnaen,
S. 2002; Nugroho, F, (eds). 2004). Unsur-unsur konflik SARA adalah:
a. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat konflik.
b. Ada tujuan yang menjadi sasaran konflik, dan tujuan tersebut sebagai sumber
konflik.
c. Ada perbedaan pikiran, perasaan dan tindakan untuk meraih tujuan yang saling
memaksakan atau menghancurkan.

Ciri-ciri konflik SARA adalah:

a. Bersifat alamiah;
b. Anggota suku, agama, ras, antar kelompok yang terlibat konflik cenderung lebih
terdorong untuk melakukan konflik berikutnya untuk kepentingan
kelompoknya.
c. Umumnya terjadi antara SARA mayoritas dengan minoritas.
d. Sering diiringi dengan kekerasan yang berlangsung dalam ruang dan waktu
tertentu.
e. Mereka yang terlibat konflik merasa belum puas karena kebutuhan mereka
belum terpenuhi.
Ilmu Sosial Budaya Dasar|6
f. Konflik melibatkan dua kelompok kepentingan yang saling memperebutkan
kebutuhan hidup.
4. Masalah Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan hidup harus menjadi perhatian yang sangat serius, karena
persoalan lingkungan ini menyangkut jaminan kualitas kelangsungan kehidupan
generasi dimasa-masa yang akan datang dan kegagalan dalam menangani persoalan
lingkungan akan membawa dampak negatif disemu sektor kehidupan, baik dalam
level lokal, nasional dan bahkan dunia, misalnya terjadinya bencana banjir,
pemanasan global, tanah longsor dan wabah virus akibat dari pola hidup yang tidak
sehat dan sebagainya.
Meningkatnya pencemaran lingkungan tersebut secara langsung atau tidak
langsung mendorong munculnya beragam problem kehidupan di berbagai aspek,
misalnya, tingkat kualitas kesehatan masyarakat semakin terancam, kualitas
kesuburan tanah dan ekosistem lingkungan fisik terancam, kualitas air sebagai
sumber kehidupan semakin tercemar, terjadinya pencemaran udara, karena polusi
industri, dan sebagainya, dan yang sekarang sedang kita alami adalah social
distancing akibat dari Pandemi Covid-19.

C. Solusi Dalam Menanggulangi Masalah Sosial


1. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Kemiskinan
Sebagaimana dikutip dari Kompasnia.com, beberapa program yang tengah
digalakkan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan antara lain dengan
memfokuskan arah pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan. Fokus pada
program ini antara lain pertama, menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok;
kedua mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga
menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis
masyarakat; keempat meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan
dasar; dan kelima membangun dan menyempurnakan system perlindungan social
bagi masyarakat miskin. Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan
jumlah rakyat miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa
langakah teknis yang digalangkan pemerintah terkait 5 program tersebut antara lain:
a. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fakus programa ini bertujuan
menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi
kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras.
Ilmu Sosial Budaya Dasar|7
b. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis
masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta
memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi
penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan meningkatkan akses
penduduk masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.
c. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus
program ini bertujan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi
kenutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
Membanngun dan menyempurnakan system perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin fokus dari program ini bertujuan untuk melindungi penduduk
miskin daari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosal
ekonomi.
2. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Penyimpangan Perilaku dan Kenakalan
Remaja
Diantara solusi untuk meminimalkan terjadinya kenakalan remaja antara lain:
a. Menciptakan kehidupan rumah tangga yang beragama (menunjung tinggi nilai
spiritual).
b. Menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis (hubungan antara ayah, ibu dan
anak terjalin dengan baik).
c. Mewujudkan kesamaan nilai, norma yang dipegang antara ayah dan ibu dalam
mendidik anak.
d. Memberikan kasih sayang secara wajar atau proporsional (tidak memanjakan
anak).
e. Memberikan perhatian secara proporsional terhadap beragam kebutuhan anak.
f. Memberikan pengawasan secara wajar atau proporsional terhadap pergaulan
anak di lingkungan masyarakat atau teman bermainnya.
g. Memberikan contoh tauladan yang terbaik pada anak, dan setiap pemberian
layanan pada anak diarahkan pada upaya membentuk karakter atau mentalitas
positif.

Solusi tersebut akan bermanfaat bagi anak, terlabih ketika anak sudah mulai
mengenal dunia luar (sekolah dan masyarakat). Selain dari orangtua, pemerintah
juga berkontribusi dalam upaya meminimalisasi kenakalan remaja, dianataranya

Ilmu Sosial Budaya Dasar|8


mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tentang bahaya penggunaan narkoba,
alkoholisme, melakukan seks bebas dan sejenisnya. Pemerintah juga mengadakan
patroli secara rutin, merazia hotel bagai bentuk pencegahan dan penanganan
terhadap aksi-aksi kenakalan remaja tersebut. Para pelaku kenakalan remaja yang
berhasil ditangkap akan direhabilitasi dengan harapan dapat kembali normal dan
tidak melakukan tindakan kenalan remaja tersebut.

3. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Konflik SARA (Suku, Agama, Ras dan
Antarkelompok)
a. Pertama, melakukan manajemen konflik. Manajemen konflik adalah: “tindakan
konstruktif yang direncanakan, diorganisasi, digerakkan dan dievaluasi secara
teratur atas semua usaha demi mengakhiri konflik”. Ada delapan konsep dalam
melakukan manajemen konflik, yaitu:
1) Pengakuan diri bahwa dalam setiap masyarakat selalu ada konflik.
2) Analisis situasi yang menyebabkan konflik.
3) Analisis pola perilaku pihak-pihak yang terlibat konflik.
4) Menentukan pendekatan konflik yang dapat dijadikan model penyelesaian.
5) Membuka semua jalur-jalur komunikasi, baik langsung atau tidak langsung.
6) Melakukan negoisasi atau perundingan dengan pihak-pihak yang terlibat
konflik.
7) Rumuskan beberapa anjuran, alternatif, konfirmasi relasi sampai tekanan.
8) Hiduplah dengan penuh motivasi kerja dengan konflik. Semua konflik tidak
mungkin dihilangkan sama sekali, yang bisa hanya diminimalkan.
b. Kedua, melakukan analisis konflik, yaitu melakukan penelitian tentang pola
budaya antar etnik atau kelompok yang sedang konflik. Tujuan penelitian ini
adalah:
1) Akan dapat melacak sejarah etnik, karena sejarah budaya etnik sangat
menentukan karakter etnik masing-masing.
2) Menjelaskan faktor penyebab konflik antar etnik.
3) Melakukan interpretasi terhadap konflik etnik dengan melihat sebab-
sebabnya.
4) Mengelaborasi nasionalisme etnik dan peranannya dalam eskalasi konflik
social.

Ilmu Sosial Budaya Dasar|9


5) Menggambarkan situasi khusus yang terjadi dalam kondisi kekinian dan
meprediksi kondisi keakanan.
c. Ketiga, melakukan pendidikan komunikasi lintas budaya. Diantara strategi
pendidikan komunikasi lintas budaya adalah memberlakukan pendidikan
multikultural yang terintegrasi pada setiap mata pelajaran di setiap satuan
pendidikan. Inti pendidikan multikultural adalah, demokratisasi, humanisasi dan
pluralis (Sutrisno, L. 2003; Suryadinata, L., dkk. 2003).
4. Solusi dalam Menanggulangi Masalah Lingkungan
Ada beberapa langkah strategis dalam menangani masalah pencemaran
lingkungan hidup, yaitu:
1) Menerapkan sistem hukum secara tegas dan berkeadilan terhadap setiap pelaku
penceramaran lingkungan.
2) Melakukan gerakan perlawanan terhadap pencemaran lingkungan hidup pada
semua lapiran masyarakat, misalnya gerakan reboisasi, menjalankan konservasi,
dan melakukan daur ulang.
3) Melakukan kontrol dan pengendalian terhadap pertumbuhan penduduk.
4) Melakukan inovasi teknologi, yaitu teknologi yang ramah lingkungan.
5) Membudayakan gaya hidup masyarakat yang konsumeris dan mekanis (orientasi
kekinian) berubah pada orientasi hidup pada kelangsungan generasi mendatang
(orientasi masa depan), dengan pola hidup sehat, bersih dan disiplin.
6) Mengembangkan pendidikan kelestarian lingkungan di setiap jenjang
pendidikan.

I l m u S o s i a l B u d a y a D a s a r | 10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Permasalahan sosial yang banyak terjadi di lingkungan sekitar adalah masalah
kemiskinan yang menyebabkan pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi dimana-
mana. Hal ini disebabkan banyaknya para pencari kerja. Tetapi, sedikitnya lapangan
kerja yang tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya pengangguran. Contoh sebab
lain adalah sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Para generasi muda sekarang
lebih suka bemalas-malasan dan bermain dari pada belajar demi menggapai masa depan.
Sehingga di saat mereka dewasa karena tingkat pendidikan mereka sangat rendah
sehingga mereka kesulitan mencari pekerjaan dan akan menjadi pengangguran
Sehingga terjadi kemiskinan dan masalah sosial lainnya seperti kenakalan remaja dsb.
Kita harus berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam hidup kita sehingga kita akan
menjadi manusia yang berkualitas dan dapat membantu mengurangi masalah sosial
yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jadi permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain: kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, tindakan kriminal,
pengangguran, dan lain-lain. Masih banyak faktor yang menyebabkan munculnya
masalah sosial di masyarakat kita. Masalah ini tidak hanya terjadi di Negara kita saja
tetapi masalah ini terjadi sama rata di seluruh pelosok dunia. Untuk dapat
meminimalisasi masalah sosial tersebut tak lepas dari adanya dukungan pihak-pihak
yaitu pihak keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
B. Saran
Dikarenakan adanya keterbatasan penulis dalam menemukan literatur, sehingga
hasil yang didapatkan masih belum mewakili teori secara keseluruhan. Untuk itu,
penulis menyarankan agar pembuat makalah selanjutnya dapat lebih banyak mencari
literatur yang bisa melengkapi serta agar lebih mengerti tentang tantangan Manusia,
Sains, dan Seni.

I l m u S o s i a l B u d a y a D a s a r | 11
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sastrawan, B., Neng, V., dan Farhan, K. 2012. Masalah-Masalah Sosial dan Faktor yang
Mempengaruhinya Terhadap Masyarakat di Indonesia. Bogor: Universitas Djuanda.

Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudagung, Hendro Suroyo. 2001. Mengurai Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis Madura
ke Kalimantan Barat. Jakarta: ISAI dan Ford Foundation.

Soedijar, Z.A. 1990. penelitian Profil Anak Jalanan di DKI Jakarta, badan Penelitian dan
Pengembangan Sosial, Departeman Sosial.

Suwarsono dan Alvin Y. 1994. Perubahan Sosial dan Pembangunan.Jakarta: LP3ES.

https://www.kompasiana.com/meldaatmania/5518055881331127699de5a9/upaya-
pemerintah-mengatasi-masalah-kemiskinan

I l m u S o s i a l B u d a y a D a s a r | 12

Anda mungkin juga menyukai