Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANALISA MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN MEDIA MASSA

SERTA MASA DEPAN DARI SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi

Dosen Pengampu: Sheila Lestari Giza Pudrianisa, M.I.Kom

Oleh:
Arifa Safinatunnaja Fadhila
18.96.0723

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ekonomi dan Sosial
Universitas Amikom Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Analisa Masalah- Masalah Sosial
dan Media Massa serta Masa Depan dari Sosiologi Komunikasi ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Terima Kasih kepada Sheila Lestari Giza Pudrianisa,
M.I.Kom selaku Dosen mata kuliah Sosiologi Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka untuk memenuhi tugas Ujian
Akhir Semester Sosiologi Komunikasi. Makalah ini banyak memiliki kekurangan dan jauh kata
sempurna sehingga kami berharap adanya kritik, dan saran agar dapat menjadi lebih baik ke
depannya.

Sleman, 28 Juli 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I: LATAR BELAKANG ................................................................................. 4

BAB II: PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

A. Teori Masalah Sosial ............................................................................................. 5

B. Evolusi Media Massa ............................................................................................. 6

C. Masalah-masalah Sosial dan Media Massa serta Hubungannya dengan Masa Depan
Sosiologi Komunikasi ......................................................................................................... 7

D. Kasus Permasalah Sosial dan Media Massa serta Hubungannya dengan Masa Depan
Sosiologi Komunikasi ....................................................................................................... 10

a) Mitos Penggunaan Baju Hijau di Pantai Selatan ........................................................ 10

b) Tayangan Tidak Bermutu dalam Sinetron Anak Langit ............................................. 12

BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

3
BAB I

LATAR BELAKANG

Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu dengan
yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat
berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto, interaksi sosial
merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun
interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk memiliki


kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika tidak adanya
kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai
dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial tidak berjalan dengan baik maka akan
timbul masalah sosial. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat
sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.

Media massa akan mengalami perubahan baik sifat, peran, maupun jenisnya. Hal ini
disebabkan karena perubahan sosial yang begitu cepat dan tuntutan- tuntutan pemilik modal
yang begitu kuat sehingga siapa pun yang telah memilih bekerja di media massa akan memiliki
visi yang sama, yaitu “menyelamatkan diri” dengan menyelamatkan medianya dari
kebangkrutan atau dari larinya pemilik modal. Kontruksi- kontruksi sosial dalam masyarakat
juga membawa perubahan untuk media massa. Hal ini tak jarang membawa dampak baik
positif maupun negatif. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah sosial yang terjadi
pada media massa dan pengaruhnya terhadap masa depan sosiologi komunikasi kelak.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Masalah Sosial

Masalah sosial merupakan fenomena yang selalu ada pada setiap masyarakat di belahan
bumi manapun. Selama masyarakat terus mengalami proses perubahan, maka masalah
sosial akan terus muncul tanpa bisa dihindari serta sekaligus akan terus mempengaruhi
dimensi kehidupan setiap orang. Masalah sosial ini penting dipelajari terutama oleh mereka
yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas- aktivitas sosial, pengambil kebijakan
serta yang mengkaji secara langsung gejala ini. Dalam kajian ilmu sosial, ada kesulitan
khususnya dalam melakukan generalisasi dari masalah sosial hingga menghasilkan sebuah
definisi. Hal ini dikarenakan banyaknya aspek serta dimensi dari masalah sosial serta
adanya relativitas persepsi masyarakat mengenai masalah ini.
Satu kondisi sosial di sebuah masyarakat bisa disebut masalah sosial sementara di
masyarakat lainnya tidak dianggap masalah sosial. Begitu juga dengan dimensi persepsi
masyarakat yang berubah dari waktu ke waktu mempengaruhi bentuk masalah sosial
sehingga satu fenomena sosial yang dianggap masalah pada masa lalu saat ini tidak lagi
dianggap sebagai masalah sosial dan begitu pula sebaliknya. Perubahan masyarakat yang
terus terjadi mempengaruhi munculnya masalah- masalah sosial baru, yang di masa lalu
belum terjadi. Masalah sosial sangatlah berhubungan dengan persepsi serta nilai- nilai yang
berlaku di sebuah masyarakat. Dengan demikian untuk mempelajari masalah sosial perlu
disadari adanya kompleksitas dari bidang yang akan dipelajari. Banyaknya aspek dan
dimensi dalam melakukan studi ini berimplikasi pada kearifan mengindentifikasi dan
mengkaji masalah serta menentukan pendekatan dan strategi pemecahan masalah secara
komprehensif.
Meski mengalami kesulitan membuat generalisasi untuk definisi masalah sosial, beberapa
rumusan telah dicoba dibuat meski antara satu dengan yang lainnya memiliki tekanan pada
aspek yang berbeda. Namun demikian beberapa rumusan ini diharapkan dapat mendekati
prinsip yang lebih objektif dan universal. Parrilo (2002:4) merumuskan empat elemen
penting yang bisa menjadi pertimbangan suatu situasi dianggap sebagai masalah sosial,
yaitu :
1. Dapat menimbulkan berbagai kerugian baik terhadap keadaan fisik atau mental baik
pada individu atau pun pada masyarakat.

5
2. Merupakan pelanggaran terhadap satu atau beberapa nilai atau standar yang dimiliki
oleh sebagaian besar masyarakat atau mereka yang memiliki kekuatan pengaruh di
masyarakat.
3. Keadaan yang terus menerus terjadi
4. Memunculkan kebutuhan untuk dipecahkan berdasarkan evaluasi dari berbagai
kelompok di masyarakat.
Sedangkan Raab dan Selznick (1964, dalam Soetomo) menyatakan bahwa tidak semua
masalah dalam kehidupan manusia merupakan masalah sosial. Masalah sosial pada
dasarnya adalah masalah yang terjadi dalam hubungan antar warga masyarakat. Hal ini
menyangkut aturan dalam hubungan bersama baik formal maupun informal. Raab dan
Selznick menyebutkan masalah sosial bisa terjadi bila memenuhi dua kriteria sebagai
berikut:
1. Adanya hubungan antar warga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan
penting dari sebagian besar warga masyarakat.
2. Organisasi sosial menghadapi ancaman serius oleh ketidakmampuan mengatur
hubungan antar warga.
Ada juga definisi yang melihat masalah sosial sebagai keadaan yang dipersepsikan relatif
oleh masyarakat yang berbeda yaitu yang dikemukakan oleh Weinberg (1981), bahwa
masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentangan dengan
nilai-nilai yang dianut oleh sejumlah orang yang cukup signifikan, dan mereka memiliki
kesepakatan dibutuhkannya tindakan untuk merubah keadaan tersebut. Dari definisi
tersebut dapat dikatakan bahwa sebuah kondisi sosial disebut masalah sosial jika orang atau
sekelompok orang yang memiliki pengaruh menganggap situasi tersebut sebagai masalah.
Pihak yang berpengaruh tersebut adalah bisa pihak yang memeliki otoritas kekuasaan
seperti pemerintah atau otoritas kemasyarakatan seperti tokoh masyarakat, atau otoritas
keilmuan seperti para ilmuwan atau para ahli.
Dari definisi serta ciri-ciri mengenai masalah sosial, dapat diaimpulkan bahwa masalah
sosial adalah sebuah kondisi sosial yang rusak, buruk, dan tidak menyenangkan sehingga
dari keadaan tersebut diperlukan adanya upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut.
B. Evolusi Media Sosial
Media sosial telah mempersulit cara kita berkomunikasi untuk bagian yang lebih baik
dalam satu dekade. Dan itu tidak akan berjalan ke mana-mana dalam waktu dekat ini,
karena kebanyakan orang mendapatkan kabar mereka dari saat ini. Itu bahkan sebelum kita

6
juga terlibat dalam kekacauan tentang pelecehan daring. Seperti apa media sosial dalam 30
tahun kemudian, dan pada saat itu, apa saja ancaman yang mungkin ditimbulkannya?
Sebuah dunia tanpa privasi, untuk seseorang. Itu satu masalah yang sudah kita lihat. Dan
selain menghilangkan rasa dan keinginan kita untuk anonimitas dan privasi, media sosial
juga membawa banyak masalah penindasan dalam dunia maya.
Banyak badan amal dan organisasi nirlaba di seluruh dunia telah memobilisasi diri dalam
perang melawan pengganggu di internet, namun ini adalah pertanyaan terbuka tentang
apakah lembaga penegak hukum dan perusahaan media sosial dapat memperbaikinya atau
apakah situasi ini akan memburuk.
Lalu ada juga masalah diet informasi yang harus dipertimbangkan yaitu jika status quo
berita palsu di mana-mana tetap ada, bagaimana berita tersebut membentuk bagaimana
orang-orang melihat dunia?
Jika individu menghabiskan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun
dalam kehidupan mereka hanya terpapar pada sumber berita yang tidak dapat dipercaya,
maka hal itu tidak akan baik bagi masyarakat dan diskusi yang beradab.
Konon, mengingat seberapa cepat media sosial datang di dunia masa kini, seorang optimis
mungkin menyarankan agar masalah tersebut dapat segera diselesaikan. Dalam waktu 30
tahun, kita mungkin berurusan dengan isu media sosial yang bahkan belum kita duga.
C. Masalah-masalah Sosial dan Media Massa serta Hubungannya dengan Masa
Depan Sosiologi Komunikasi
Para akademisi dan praktisi meramalkan bahwa bahwa media massa akan mengalami
perubahan secara drastis baik sifat, peran, maupun jenisnya. Hal ini disebabkan karena
perubahan sosial yang begitu cepat dan tuntutan- tuntutan pemilik modal yang begitu
kuat sehingga siapa pun yang telah memilih bekerja di media massa akan memiliki visi
yang sama, yaitu “menyelamatkan diri” dengan menyelamatkan medianya dari
kebangkrutan atau dari larinya pemilik modal.
Ini berarti secara tidak langsung media massa tidak lagi menjalankan fungsi utamanya
dan juga telah merubah visi dan misi media massa. Kalau secara teori media massa
adalah institusi yang berfungsi memberi informasi, edukasi dan hiburan maka
dikhawatirkan pada masa yang akan datang fungsinya berubah dengan memberi
informasi yang tidak edukatif dan hiburan yang tidak edukatif pula. Dengan kata lain,
media massa memiliki sisi gelap di mata masyarakat. saat ini, media massa distigmakan
sebagai lembaga penghasut, pencetus kerusuhan, pencetus masalah sosial dan
sebagainya.
7
Media massa saat ini dianggap miskin dari fungsi edukasi nilai-nilai kemanusiaan,
media massa justru menjadi corong provokasi nilai- nilai kehewanan, seperti
materialistis, mistisme, hedonisme, seks, konsumerisme, kekerasan, sekularisme,
mistisme, dan semacamnya yang dimana semua itu telah menjadi masalah- masalah
sosial dalam masyarakat saat ini.
Akhir- akhir ini tayangan mistik di media massa, khususnya televisi menjadi salah satu
mainstream di antara mainstream lain yang ada di media massa. Lepas dari kontroversi
di masyarakat mengenai hal tayangan ini, namun tayangan mistisme dan tahayul itu
menyedot banyak perhatian karena pada dasarnya masyarakat konsumen media di
Indonesia yang berbasis tradisional lebih menyukai informasi yang tahayul dan
mistisme. Kebutuhan masyarakat terhadap hiburan macam ini adalah sebuah
petualangan batin masyarakat untuk menjawab rasa ingin tahu mereka terhadap misteri
fisika (mistik) atau rasa ingin tahu terhadap dunia lain, dunia mistik yag tak terjawab
itu. Macam-macam Tayangan Mistik dan Tahayul diantaranya:
1) Mistik-semi sains, yaitu film-film mistik yang berhubungan dengan fiksi ilmiah.
Tayangan ini bertutur tentang berbagai macam bentuk misteri yang ada hubungan
dengan ilmiah, walaupun sebenarnya kadang tidak rasional namun secara ilmiah
mengandung kemungkinan kebenaran.
2) Mistik-fiksi, yaitu film mistik hiburan yang tidak masuk akal, bersifat fiksi, atau
hanya sebuah fiksi yang di filmkan untuk menciptakan dan menyajikan misteri,
suasana mencekam, ataupun kengerian kepada masyarakat.
3) Mistik-horor, yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi dunia lain,
seperti hubungannya dengan jin, setan, santet, kekuatan-kekuatan supranatural
seseorang, kematian tidak wajar, balas dendam, penyiksaan dan sebagainya.

Bahaya terbesar dari tayangan mistik dan tahayul adalah pada kerusakan sikap dan
perilaku. Kerusakan sikap menyangkut pembenaran terhadap kondisi-kondisi hidup
yang irasional, toleransi terhadap keburukan, dengki dan iri hati. Walaupun secara
ilmiah tidak ada hubungan konstan antara sikapdan perilaku, namun tayangan mistisme
dan tahayul di media massa dikhawatirkan mempengaruhi perilaku masyarakat dengan
perilaku-perilaku buruk yang ada pada tayangan-tayangan tersebut.

Selain mistik adapula masalah sosial lain dalam media massa yaitu pornografi. Pada
awalnya ketika masyarakat belum terbuka seperti sekarang ini, begitu pula media massa
dan teknologi komunikasi belum berkembang seperti saat ini, semua bentuk pencabulan

8
atau tindakan-tindakan yang jorok dengan menonjolkan objek seks disebut dengan kata
porno. Saat ini ketika masyarakat sudah terbuka, kemajuan teknologi komunikasi terus
berkembang, maka konsep pornografi juga telah bergeser dan berkembang. Karena itu
secara garis besar, dalam wacana porno atau penggambaran tindakan pencabulan
(pornografi) kontemporer, ada beberapa varian pemahaman porno yang dapat
dikonseptualisasikan, seperti pornografi, pornoteks, pornosuara, pornoaksi. Dalam
kasus tertentu semua kategori konseptual itu menjadi sajian dalam satu media, sehingga
melahirkan konsep baru yang dinamakan pornomedia. Pornografi adalah sebuah istilah
yang cukup lama dan cukup panjang sejarahnya bila dibandingkan dengan berbagai
istilah dalam konteks istilah-istilah yang sama. Akhir-akhir ini masalah pornografi
semakain sering diucapkan sejak media massa terutama media elektronika sering
menayangkan gambar-gambar asusila.

Dengan demikian ketika sebuah tayangan pornomedia disiarkan oleh media massa
maka dapat dipastikan khalayak terkonstruksi dengan penayangan pornomedia itu,
karena media massa mampu meyakinkan khalayak dengan terpaannya yang menyebar
ke berbagai pihak. Hal ini sungguh menghawatirkan banyak pihak karena kerusakan-
kerusakan sosial dan moral yan terjadi sebagai bagian dari media massa tidak bisa
dikendalikan sebagaimana bahaya terhadap pornomedia tersebut.

Masalah lain, dalam hal etika pemberitaan media massa menyangkut persoalan laki-
laki, media massa menyorotinya sebagai pahlawan karena masyarakat membutuhkan
mereka. Namun ketika sorotan media massa pada persoalan perempuan, terkesan
maknanya sebagai pelengkap pemberitaan pada hari itu. Persoalan menjadi serius
ketika pmberitaan media massa menyangkut sisi- sisi aurat perempuan makna
pemberitaannya justru menjadi konsumsi laki-laki maka disitu terkesan bahwa
perempuan sedang dieksploitasi sebagai sikap ketidakadilan terhadap perempuan dan
bahkan kekerasan terhadap mereka. Kekerasan media massa bisa muncul secara verbal
maupun non-verbal bagi media televisi dari kekerasan dengan katat- kata kasar sampai
dengan siaran- siaran rekonstruksi kekerasan yang dapat ditonton di televisi. Bentuk
kekerasan dan sadism media massa dengan modus yang sama di semua media lebih
banyak menonjolkan kengerian dan keseraman di mana tujuan pemberitaan itu sendiri.
Kejahatan di media massa terdiri dari beberapa macam, seperti (1) kekerasan terhadap
diri sendiri, seperti bunuh diri, (2) kekerasan kepada orang lain, seperti menganiaya

9
orang lain, (3) kekerasan kolektif, seperti perkelahian missal, (4) kekerasan dengan
skala yang lebih besar, seperti peperangan dan terorisme.

Selain Mistisme, pornografi, adanya kekerasan dan sadism media massa juga dapat
menimbulkan masalah membunuhan karakter. Dalam berkarya mengekspresikan diri
dan mengembangkan karakternya di masyarakat tidak seorang pun berhak menghalangi
seseorang tersebut mengembangkan dirinya. Bagi media massa yang menggunakan
paradigma war journalism pembunuhan karakter ini adalah model produksi jurnalisnya,
tanpa memandang apa pun akibat dari pemberitaannya bagi semua pihak. Tak hanya
membunuh karakter, media massa juga sering memberitakan informasi yang tidak
bermutu untuk masyarakat. Persoalan axiologi informasi menjadi sangat penting
ketimbang persoalan epistemoligi-nya karena pertanyaan mengapa harus tayangan itu
yang disiarkan, mengapa tayangan semacam ini yang blow up media habis- habisan.
Padahal tayangan itu tak memberi apapun untuk masyarakat selain mengonsumsi hal-
hal buruk dari informasi tersebut.

D. Kasus Permasalah Sosial dan Media Massa serta Hubungannya dengan Masa
Depan Sosiologi Komunikasi
a) Mitos Penggunaan Baju Hijau di Pantai Selatan
Pantai Selatan Jawa terkenal dengan mitos larangan memakai baju hijau. Mitos yang
sudah lama beredar itu menyebut siapa saja yang memakai baju hijau saat datang ke
Pantai Selatan Jawa akan mendapatkan musibah. Mitos menyebutkan bahwa Nyi Roro
Kidul yang konon menyukai warna hijau.
Dikatakan orang yang memakai baju hijau saat berada di Parangtritis besar
kemungkinan mendapat “perhatian khusus” dari Nyi Roro Kidul. Khususnya pria
berpakaian hijau, kalau Nyi Roro Kidul sudah naksir, bisa- bisa pria tersebut akan
diculik dan diperbudak olehnya. Ada pula yang mengatakan kalau ada orang yang nekat
memakai baju hijau saat berada di Parangtritis akan mengalami hari sial.
Meski mungkin tak bisa sepenuhnya dinalar akal sehat, tapi itulah mitos yang diyakini
oleh banyak orang. Dalam faktanya, pantai selatan pulau jawa terkhusus pantai
parangtritis sendiri memiliki ombak yang besar dan kuat. Baju apapun yang dipakai,
kalau tidak hati- hati bisa terseret ombak dan hilang di tengah lautan. Ketinggian ombak
pun kabarnya bisa mencapai 5-7 meter. Warna air laut pantai Parangtritis cenderung
agak hijau, sehingga jika seseorang memakai baju hijau dan terseret arus, maka tim
SAR nantinya akan kesulitan menemukannya.

10
Dalam sebuah fakta, baru- baru ini Media Sosial sedang dihebohkan dengan undangan
untuk menantang Nyi Roro Kidul pada Selasa 24 September kemarin.
Aksi menantang Nyi Roro Kidul itu dipelopori oleh pengguna Facebook
bernama Alfi Syahr dan Andri Kamajaya. Acara di laman Facebook berjudul "Ayo
ribuan orang Serbu Parangtritis pakai baju hijau" yang akan digelar Selasa 24
September 2019 pada pukul 10.00 WIB, sudah ada 14 ribu orang berencana hadir, dan
7.100 lainnya tertarik. Alfi yang panitia tersebut mengatakan bercanda membuat
undangan tersebut. Ia terinspirasi dari kabar BPPT bahwa Pantai selatan Jawa (Pansela)
berrpotensi mengalami gempa megathrust dengan magnitudo 8,8 yang dapat memicu
tsunami hingga 20 meter. 400 tahun yang lalu sebetulnya sudah pernah terjadi tsunami
pantai selatan Jawa dalam skala yang luar biasa. Alfi mengatakan ia sebenarnya ingin
mengadakan aksinya di area 51.Area 51 adalah sebuah daerah terisolasi di bagian selatan
Nevada, yang dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat, digunakan sebagai pusat
pembangunan rahasia dan percobaan pesawat - pesawat tempur generasi baru. Ia juga
mencoba mengaitkan dengan kejadian di film Avengers End Games, soal orang-orang yang
dilenyapkan oleh Thanos.
"Katanya pakai baju hijau ke parangtritis bisa ngilang. Apakah kalau ribuan orang yang pakai
akan menghilang seketika seperti dijentik Thanos?
Tanggal dirubah-rubah supaya prediksi "Time Traveller Meme" tentang "Hilang Masal di
Pantai Selatan" ga ada yang jadi kenyataan," tulis panitia.

Tantangan tersebut ditanggapi Dede seorang pengguna facebook dengan mengunggah foto
dirinya mengenakan berwarna hijau berrpose di pantai. Ia tersebut dikabarkan mengunjungi
Pantai Selatan Jawa dengan mengenakan pakaian yang berwarna hijau secara keseluruhan.
Foto itu viral setelah diunggah pengguna akun Facebook Dede Kosasih dan dibagikan di akun
Facebook Screenshot Yang Unfaedah, Sabtu (20/7/2019). "Ga boleh pakai baju berwarna hijau
di Pantai Selatan. Itu cuma mitos," tulis si pengunggah foto.

11
Dalam hal ini Mistisme yang beredar dalam masyarakat yang dulu dianggap sebuah pantangan
dan larangan kini menjadi sebuah tantangan dan hiburan yang ngeri- ngeri sedap. Seperti
adanya mitos nyi roro kidul yang menyukai warna hijau tersebut sebenarnya bermaksud jika
menggunakan baju hijau di pantai selatan jika seseorang tersebut kemudian terseret ombak,
maka Tim SAR untuk menemukannya mengingat pantai selatan air lautnya berwarna hijau.
Mitos ini kini tak lagi seserius dulu, seperti permasalahan sosial yang berasal dari Alfi yang
membuat undangan acara untuk menyerbu pantai selatan menggunakan pakaian hijau
sampai tanggapan Dede yang mengunggah foto dirinya menggunakan pakaian hijau di pantai
selatan.
b) Tayangan Tidak Bermutu dalam Sinetron Anak Langit
Anak Langit merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di SCTV, dan juga merupakan
sekuel spiritual dari Anak Jalanan. Sinetron ini diproduksi oleh SinemArt. Acara ini adalah
sinetron Indonesia terpanjang keempat berdasarkan jumlah episode. Acara yang tayang
setiap hari pada pukul 17:00 WIB ini telah menyelesaikan 1.000 episode pada 4 Februari 2019,
dan pada tanggal 28 Juli 2019 menayangkan episode ke 1249.
Anak Langit menceritakan drama kehidupan anak- anak geng motor. Anak Langit
menceritakan tiga anak motor, Al , Andra, dan Key, yang tinggal di Panti Asuhan milik Babe
Rozak dan Nyak Ida. Al, Andra & Key memiliki kepribadian yang berbeda tetapi saling
melengkami. Mereka tergabung dalam geng sebuah motor Rainbow. Salah satu anggota
Rainbow bernama Reno telah meninggal dan menitipkan adiknya, Vika kepada Al. Seiring
berjalannya waktu, Al menaruh hati pada Vika. Namun, Rimba yang merupakan ketua geng
motor Anthrax, yang tak lain adalah musuh besar Al, berusaha menarik hati Vika.
Dengan total ±83 pemeran, Anak Langit selalu 5 besar ratingnya dan telah mendapatkan 5
penghargaan. Namun dibalik kesuksesannya tersebut Anak Langit dinilai menjadi tayangan
tidak bermutu. Anak Langit yang menceritakan drama kehidupan anak- anak geng motor
tersebut banyak membawa adegan kekerasan, seperti konflik yang berujung perkelahian.

12
Berkaitan dengan Program Acara Anak Jalanan yang tayang lebih dahulu, Anak Langit dan
Anak Jalanan yang diproduksi oleh SinemArt menghadirkan tema yang sama yaitu tentang
Geng Motor. Meskipun begitu Anak Langit dan Anak Jalanan memiliki karakter cerita yang
berbeda, dimana Jenis motor yang dipakai di Anak Langit lebih merakyat yaitu dengan motor-
motor Custome. Sedangkan dalam Anak Jalanan motor yang dipakai oleh para remaja SMA
tersebut kebanyakan motor sport dengan cc besar.
Anak Jalanan sendiri pernah 2 kali teguran dan 1 kali peringatan dari KPI. Hal tersebut
dikarenakan Anak Jalanan menayangkan konten adegan kekerasan secara intens dan eksplisit.
Muatan perkelahian antar geng dan percintaan remaja dapat membawa pengaruh buruk bagi
remaja yang menonton acara tersebut. Tak hanya itu Anak Jalanan juga menuai banyak
kontroversi lain.
Sama seperti pendahulunya Anak Langit juga menuai kontroversi. Seperti baru- baru ini KPI
telah memberikan sanksi teguran tertulis kepada sinetron Anak Langit yang tayang pada
tanggal 14 April 2019 pukul 17.06.
"Program siaran tersebut menampilkan adegan seorang wanita yang menyalakan dan
melempar korek api ke rumah hingga terbakar," kata Hardly seperti dikutip dari
kpi.go.id, Selasa (22/5/2019). Hardly melanjutkan program siaran dengan klasifikasi R
sepatutnya mengandung muatan atau gaya penceritaan yang sesuai dengan
perkembangan psikologis remaja, jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran
atas kewajiban program siaran memperhatikan dan melindungi kepentingan anak serta
larangan program siaran menampilkan muatan yang mendorong remaja belajar tentang
perilaku tidak pantas.
Selain itu, Anak Jalanan memiliki banyak kontroversi karena banyaknya adegan-
adegan perkelahian dalam ceritanya. Adegan- adegan yang dianggap mengandung muatan
kekerasan maupun perkelahian. Belum lagi, adegan kebut- kebutan yang kerap kali
ditampilkan dalam sinetron yang mengangkat tema geng motor ini.
Andai pihak Sinemart masih tetap membandel, bukan tak mungkin karir sinetron Anak Langit
akan tamat dengan cepat seiring teguran-teguran keras dari KPI. Sinetron Anak Langit seolah
tidak belajar dari pendahulunya, Anak Jalanan. Anak Langit ini seakan sudah kebal terhadap
teguran dari KPI. KPI pusat menilai jika adegan tersebut tidak layak ditayangkan karena
dikhawatirkan memberi pengaruh negatif kepada penonton, khususnya remaja dan anak-
anak.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Masalah sosial adalah sebuah kondisi sosial yang rusak, buruk, dan tidak menyenangkan
sehingga dari keadaan tersebut diperlukan adanya upaya untuk memperbaiki keadaan
tersebut.
Kontruksi- kontruksi sosial dalam masyarakat membawa perubahan untuk media massa.
Hal ini tak jarang membawa dampak baik positif maupun negatif. Dampak negatif yang
ditimbulkan dapat menjadi masalah sosial bagi masyarakat.

Contoh masalah sosial yang terjadi di media massa baru- baru ini adalah adanya ajakan
menyerbu pantai selatan jawa dengan menggunakan baju hijau dan tayangan yang tak
bermutu dan banyak kekerasan dalam sinetron Anak Langit.

B. Kritik dan Saran


Teknologi Informasi semakin berkembang media massa yang ada juga semakin
berkembang pula, hal tersebut mempengaruhi penyebaran informasi yang semakin mudah
dan cepat. Hal tersebut tentu saja bernilai baik untuk perkembangan media massa namun
berbeda dalam media massa terdapat banyak masalah sosial.
Masalah sosial yang terjadi dapat diatasi dengan kesadaran pihak penyebar berita atau
pemilik media tersebut agar tidak semata- mata memberikan informasi untuk komersial dan
keuntungan. Hal yang sama untuk masyarakat adalah agar tidak mudah percaya dan
membagikan konten yang belum tentu kebenaran. Masyarakat harus lebih selektif untuk
menyeleksi informasi yang didapat dari media massa. Bagi pemerintah, KPI merupakan
lembaga yang mengontrol penyiaran di Indonesia bisa semakin baik ke depannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Taftazani, Budi Muhammad. Masalah Sosial dan Wirausaha Sosial. Social Work Jurnal, 7, 1-
129.
Dikutip dari https://www.kompasiana.com/iwanseppriadi/5870f78d507a61e
d0af777d2/resume-sosiologi-komunikasi-merajuk-pada-buku-prof-dr-h-m-burhan-bungin-
ssos-msi pada tanggal 28 Juni 2019 pukul 12:13
Dikutip dari https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-40694954 pada tanggal 1 Juli 2019 pukul
09:28
Dikutip dari BANGKAPOS.COM pada tanggal 24 juli 2019 pukul 14:02
Dikutip dari https://sains.kompas.com/read/2019/07/21/170700423/potensi-tsunami-selatan-
jawa-bagaimana-kisah-nyi-roro-kidul-beri-petunjuk?page=3 pada tanggal 24 Juli 2019 pukul
14:09
Dikutip dari https://matakuliahkomunikasi.blogspot.com/2010/01/masalah-masalah-sosial-
dan-media-massa.html#more pada tanggal 26 Juli 2019 pukul 11:47
Dikutip dari https://www.facebook.com/search/top/?q=ayo%20ribuan%20orang%20serbu
%20parang%20tritis%20pakai%20baju%20hijau&epa=SEARCH_BOX pada tanggal 26 Juli
2019 pukul 12.40
Dikutip dari https://today.line.me/id/pc/article/Duh+Adegan+Ini+Bikin+Sinetron+A
nak+Langit+Kena+Sanksi+KPI-38GY3r pada tanggal 28 Juli 2019 pukul 18.00
Dikutip dari https://www.duniaku.net/2017/03/13/sinetron-anak-langit-teguran-kpi/ pada
tanggal 28 Juli 2019 pukul 18.24
Dikutip dari http://kpi.go.id/index.php/id/lihat-sanksi/33096-peringatan-program-siaran-anak-
jalanan-rcti pada tanggal 28 Juli 2019 pukul 18.45
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Langit pada tanggal 28 Juli 2019 pukul 19:12
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Anak_Jalanan_(sinetron) pada tanggal 28 Juli 2019
pukul 20:20

15

Anda mungkin juga menyukai