Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN MEDIA CETAK DIINDONEASIA

Perkembangan teknologi media cetak Informasi, satu kata yang menjadi sangat penting di
masa sekarang dengan perkembangan yang ada di seluruh dunia menjalani era globalisasi.
Saat sekarang ini banyak sekali media yang muncul sebagai sarana masyarakat untuk
memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Informasi dibutuhkan manusia dalam
mengembangkan ilmu dan wawasan yang dimilikinya. Perkembangan media diawali dengan
munculnya media cetak. Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang
mengakibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa
perubahan sosial masyarakat.

Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang
muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak
belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik,
sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan
pena. Bagaimana dengan sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang
untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu
produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan
tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media.
Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau
formatnya. Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa perubahan signifikan
bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu. Perkembangan media cetak, terutama dalam
pembuatan buku, terasa lebih mudah dan murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis
ulang dengan waktu yang sangat lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat
berkembang. Karena buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan
pun mejadi lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi
penyebaran agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain
itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga meningkat seiring
dengan perkembangan teknologi percetakan.

Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri
seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik
mewarnai peristiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang
mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu-
hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi.
Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media
cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian,
kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah
yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan
masyarakat atas kualitas isi media.

Sejarah koran merupakan sejarah tentang ide kita tentang bagaimana tercetusnya jurnalis
koran selalu harus mengandalkan kompromi dengan keadaan komersial dan kekuatan politik.
Tapi, sejarahnya lebih menuju kepada evolusi dari kebebasan percetakan dari orang-orang
eropa asli dan orang-orang revolusi Amerika. Banyak editor dan penulis yang bekerja keras
demi mengejar perkembangan pemerintahan dan komersial dari tahun ke tahun dan cerita
mereka lebih mudah untuk dipahami oleh jalan dan fungsi dari jurnalis pada zaman sekarang
ini dalam sejarah koran, kita dapat melihat jurnalis dan pengoperasian media yang
berkembang pesat pada tanggung jawab sosial.serta menciptakan praktek jurnalistik yang
lebih baik.
Penciptaan Koran sebelum ditemukannya koran,orang-orang mengenal adanya surat kabar
medieval banks dipublikasikan oleh surat kabar finansial dan pusat surat kabar news sheet
yang tidak beraturan di Holland, Great Britain, dan perancis pada tahun 1618 menyajikan
berita-berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di manca negara. Sebaik seperti
komersial dan isu-isu ekonomi.surat kabar ini disebut CORANTOS. yang dirubah secara
bertahab oleh daily report diurnos dan memfokuskan pada peristiwa-peristiwa domestik
(Stephen 1989).

Kebebasan percetakan telah terorganisasi di US di constitutional convesion. Tujuannya untuk


melindungi kebebasan berbicara dan hasil dari percetakan pada pengoreksian pertama untuk
konstitusi dikatakan:

Perjanjian tidak akan menghasilkan hukum penghormatan atas organisasi keagamaan atau
larangan untuk melakukan pelatihan bebas,kebebasan berbicara dan mencetak,ataupun orang-
orang dapat mewujudkan kebebasan bersama, dan juga untuk tulisan pemerintah yang
digunakan untuk membenarkan complain-complain.
Jadi, kekuatan pendirian ini dibebaskan untuk percetakan.maka dengan pesatnya diusahakan
untuk menyelesaikan seditious speech. Pada tahun 1978, menggunakan aktivitas seperti alien
dan sedition.dan beberapa penulis serta editor koran diganti secara berangsur-angsur pada
tahun 1978-1800. Bagaimanapun, ketika aktivitas mereka lumpuh pada tahun 1800. Meraka
tidak memperbaikinya karena kesepakatan umum telah tumbuh untuk kebebasan dalam
percetakan.

Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan
artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar
kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya
mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem
pemerintahan dijalankan.

Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom of the speech,
pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang dimuat di
artikel akan ditanggapi dengan pemberedelan surat kabar yang memuat tulisan atau
penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu
tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat
membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya revolusi. Tidak hanya
kritikan surat kabar yang bisa mendapat kecaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan
yang memuat dokumen-dokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja
pemerintah, berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan
pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen yang
dimiliki oleh surat kabar.
Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat
kabar. Perang dingin antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet
dengan paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu,
yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan msing-masing
surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung oleh surat kabar tersebut.

Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat untuk mendapat


informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah baru. Ideologi liberalisme
yang berkembang melahirkan adanya freedom of the press, freedom of the speech, dan
freedom of expression. Dengan begitu isi dari media yang muncul tidak dapat dikontrol.
Padahal media sering memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif,
seperti agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti
yang berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur. THE
HISTORY Buku, majalah dan surat kabar adalah sumber-sumber informasi yang banyak
digunakan orang-orang untuk mengembangkan pengetahuan yang ada di dalam dirinya.
Pertumbuhan literatur yang cukup pesat di tahun 1400an di negara-negara Eropa
berhubungan erat dengan pertumbuhan dunia cetak di negara-negara lain. Pada awalnya,
media-media seperti buku, majalah dan surat kabar dimulai dengan masuknya kertas oleh
pedagang pedagang Arab. Merekalah orang-orang yang memperkenalkan benda tersebut ke
dunia Barat. Johannes Guttenburg adalah tokoh dibalik pesatnya dunia percetakan dengan
penemuan movable type-nya. Bisa dibilang percetakan yang berkembang hingga saat ini
dengan alat-alat yang ada merupakan hasil jerih payah penemuan alatnya tersebut. Rotary
press, mesin linotype dan berlanjut pada penemuan komputer merupakan alat-alat yang
mendukung perkembangan percetakan di dunia ini. Kemudian teknologi fotokopi pun datang
dengan mesinnya yang dapat menghasilkan tiruan datadata atau berkas-berkas dalam waktu
cepat. Ingatkah Anda dengan telegraf? Alat ini pun menjadi alat bantu manusia dalam
memberi pesan yang pada jaman dulu tidak mudah dilakukan dalam waktu yang cepat.dan
waktu yang lama. Jurnalis berita pun merasa terbantu dengan adanya alat ini sehingga mereka
dapat mengumpulkan berita dengan tepat. Lalu muncullah telepon yang lebih efisien dan
praktis diikuti media-media lain seperti televisi, radio, internet dan sebagainya. Jurnalisme
pun bermunculan jenisnya seiring dengan media yang berkembang pula pada saat itu.
Adanya era jurnalisme diiringi dengan perkembangan media yang dapat dipakai. Istilah
istilah jurnalisme seperti yellow journalism,professional journalism, public journalism sampai
dengan participatory journalism pun muncul dengan cirri-cirinya masing-masing.

Era jurnalisme itulah yang mengiringi perkembangan media yang disebut surat kabar, buku
dan majalah. Majalah contohnya pada saat sekarang ini mempunyai khalayak target mereka
masing-masing. Majalah untuk wanita seperti Bazaar, Cosmopolitan, Nova, dan Femina.
Majalah untuk pria seperti MenRsquos Health, majalah untuk remaja seperti Hai, Aneka
Yes, Gadis, dan Go Girl. Semuanya itu memiliki segmennya masing-masing secara spesifik.
Buku dan surat kabar pun juga kurang lebih sama dalam khalayak targetnya masing-masing.
Jakarta Post contohnya surat kabar untuk para ekspatriat yang tinggal di Indonesia
membuktikan betapa spesifiknya target atau segmen suatu surat kabar. PRINT VS ONLINE
Media-media cetak yang berasal dari media tradisional memang berbeda apabila
dibandingkan dengan media-media modern yang berbasis online pada saat sekarang ini.

Sejalan dengan perkembangan dunia komputer, khususnya internet, media-media lama pun
mulai melebarkan sayap ke media-media modern. Sebut saja sekarang kita bisa mengakses
berita surat kabar KOMPAS melalui KOMPAS online. Kemudian ada lagi situs-situs seperti
http://www.tempo interaktif.com,www.mediaindonesia.com dan sebagainya yang digunakan
orang-orang untuk masyarakat luas sebagai pengganti media cetak lama. Pertumbuhan
teknologi memang berpengaruh pada pertumbuhan informasi yang banyak dibutuhkan
masyarakat banyak dalam waktu cepat dan efisien. Meskipun begitu, media-media cetak lama
juga masih digemari oleh banyak orang. Tidak semua orang pun suka dan bisa dengan
teknologi internet yang ada saat ini. Pertarungan antara media cetak biasa dan media online
pun menjadi sangat kompetitif dimana bisnis media berlaku di dalam hal ini. MEDIA
GROUP BUSINESS VS MEDIA LITERACY Melek media atau literasi media merupakan
hal yang juga penting seiring perkembangan media dan teknologinya.
Masyarakat terkadang masih mudah untuk ditipu oleh isi atau konten dari media-media
yang ada. Contohnya televisi yang marak dengan tayangan-tayangan yang tidak mendidik
seperti sinetron-sinetron murahan, kekerasan dan banyak lagi yang lainnya. Masyarakat
sebagai penonton terkadang tidak dapat berpikir jernih sehingga percaya dengan apa yang
ditampilkan sebagai suatu kenyataan.

Oleh karena itu media literasi menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah hal-hal
buruk terjadi. Selain itu, media-media sekarang pun sering bentrok dengan kepentingan bisnis
dimana selera masyarakat sangat menentukan, apa yang laku itulah yang dijual, bukan apa
yang perlu dan memiliki kualitas tayangan yang bagus. Sebuah perusahaan sekarang dapat
memiliki dua atau tiga media dalam satu payung. Media tersebut bisa berbeda jenisnya.
Contoh Gramedia grup yang memiliki Trans 7 dan buku-buku Gramedia. Media-media
tersebut melakukan bisnisnya dalam wilayah masing-masing yang terkadang mudah
terpengaruh dengan selera pasar. Sedangkan yang diutamakan dalam hal ini keuntungan
perusahaan.

Perkembangan bisnis media memang harus diiringi dengan siapnya kualitas pelaku-pelaku
media di dalamnya yang juga gabungan dari kaum idealis dan kapitalis. Melalui uraian di
atas, era globalisasi saat sekarang ini pun menyebabkan semua hal dapat terjadi dalam dunia
media, khususnya perkembangan media dalam menyampaikan pesan atau informasi.

Anda mungkin juga menyukai