Anda di halaman 1dari 18

INTERNET SEBAGAI ARTEFAK BUDAYA

Kelompok 4 :
Alif Maulana Alfathan

44114010151

Abdullah SyafiI

44114010141

Bian Javiera Danny

44114010153

Bobby Ferrerahadi

44114010112

Fandrijal

44114010133

M. Azmi Fachreza

44114010064

M. Rafif Ridwansyah

44114010146

Universitas Mercu Buana


Broadcasting 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesikan makalah tentang judul Internet
sebagai Artefak Dan juga kami berterima kasih pada Bu Eka Perwitasari Fauzi S.Sos,M.ED
selaku Dosen mata kuliah Komunikasi Antar Budaya yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang sebuah Internet sebagai Artefak. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 28 November 2015

Kelompok 4

Daftar Isi
2
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Internet sebagai artefak budaya................................2


INTERNET DAN PENGARUHNYA TERHADAP INTERAKSI......7
Budaya Internet.............................................................9
Sejarah internet di Indonesia..........................................10
Artefak atau artifact.......................................................11
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Masyarakat...................................................................11
Dampak Komunikasi dalam masyarakat.................13

Latar Belakang
3
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Dewasa ini perkembangan teknologi di dunia ini termasuk di Indonesia berkembang


dengan pesat. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia yang tak terbatas dan juga sifat manusia
yang tidak pernah merasa puas. Salah satunya adalah perkembangan teknologi di bidang
informasi dan komunikasi. Teknologi ini sangat dibutuhkan oleh hampir semua manusia di
dunia. Manusia dan masyarakat modern bahkan menganggap teknologi informasi dan
komunikasi merupakan kebutuhan yang pokok dalam hidupnya disamping sandang, pangan, dan
papan. Salah satu bukti nyata akan adanya perkembangan di bidang teknologi informasi dan
komunikasi adalah muncul dan berkembangnya internet.

Internet sebagai artefak budaya


Sejarah internet dimulai pada Agustus 1962 dan penciptaan internet pertama kali
dikemukakan oleh J.C.R Licklider dan MIT (Massachutts Institute of Technology). Konsep awal
dinamakan Galactic Network. Ia mengemukakan tentang jaringan global yang memungkinkan
orang dapat mengakses data dan program dari mana saja.
4
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Internet, mengutip penjelasan Hine (2007), bisa didekati dalam dua aspek, yakni internet
sebagai kultur (budaya) dan internet sebagai artefak kultural (peninggalan kebudayaan).
Perbedaan ini berimpilikasi, khususnya untuk para peneliti etnografi kepada perbedaan
penggunaan metodologi dalam penelitian disatu sisi maupun secara tegas memaparkan
keuntungan maupun kelemahan disisi lain. Untuk melihat internet sebagai benda budaya yang
secara social dibentuk dalam produksi dan kegunaan dalam bagian masalah dan kesempatan
yang diberikan dengan menyatukan internet sebagai budaya dan internet sebagai objek budaya di
eksplorasi. Dibandingkan dengan perkembangan budaya secara langsung atau media lain
perkembangan budaya dalam media internet lebih mudah dan cepat.
Sebagai sebuah budaya (culture), pada awalnya internet merupakan model komunikasi
yang sederhana bila dibandingkan dengan model komunikasi secara langsung atau face-to-face
(Baym,1998). Bahwa interaksi face-to-face tidak hanya melibatkan teks sebagai simbol atau
tanda dalam berinteraksi semata. Ekspresi wajah, tekanan suara, cara memandang, posisi tubuh,
agama, usia, ras, dan sebagainya merupakan tanda-tanda yang juga berperan dalam interaksi
antar-individu. Adapun dalam komunikasi termediasi komputer (computer mediated
communication) interaksi terjadi berdasarkan teks semata bahkan emosi pun ditunjukkan dengan
menggunakan teks, yakni dengan simbol-simbol dalam emoticon. Sebagai sebuah kultur, internet
merupakan konteks institusional maupun domestic dimana teknologi ini juga menggunakan
simbol-simbol yang memiliki makna tersendiri, dan sebuah bentuk metaphorical yang
melibatkan konsep-konsep baru terhadap teknologi hubungannya dengan kehidupan sosial.
Berbagai bentuk social ini memproduksi sebuah objek (budaya) yang dikenal dengan Internet.
Akhirnya, istilah internet tidak hanya sebatas pada pengertian teknologi yang menghubungkan
antarkomputer semata, melainkan juga terkadang didalam istilah tersebut terkandung fenomenafenomena sosial sebagaimana yang terjadi dalam interaksi antarindividu secara face-to-face;
meski pada beberapa kasus internet memberikan kerumitan dan perbedaan yang menyolok
dibandingkan fenomena sosial pada umumnya.
Model selanjutnya yang disodorkan Hine adalah internet sebagai artefak kebudayaan
(cultural artefac). Menurut Hine, internet tidak hanya bisa dipahami sebagai sekumpulan
komputer yang berinteraksi dengan bahasa komputer itu sendiri, yakni TCP/IP. Kata internet

5
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

bisa didenotasikan sebagai seperangkat program komputer yang memungkinkan user untuk
melakukan interaksi, memunculkan berbagai macam bentuk komunikasi, serta untuk bertukar
informasi. Perkembangan program seperti email, IRC, bulletin boards, MUDs, video konferensi,
dan kemunculan www atau World Wide Web itu sendiri pada dasarnya adalah pembuktian bahwa
teknologi media baru cum media komunikasi itu semakin berkembang.
Internet juga bisa dilihat sebagai sebuah fenomena sosial, baik itu melalui pembacaan
terhadap sejarah perkembangan internet maupun kebermaknaan dan kebergunaan internet; dari
medium yang digunakan oleh pihak militer terutama dalam masa perang dingin hingga ke
medium dalam interaksi sosial. Bentuk-bentuk sosial dari objek internet ini berimplikasi pada
bagaimana teknologi ini menjadi sebagai bagian akhir dari negosiasi atas proses sosial dimana
masing-masing grup yang mengakses internet memiliki pandangan yang berbeda. Disatu sisi
beberapa fenomena yang terjadi di internet memberikan keuntungan dan sebaliknya beberapa
fenomena yang terjadi di internet malah tidak memberikan apa-apa dari penggunaan teknologi
ini. Pendefinisian ulang terhadap teknologi (internet) yang berdasarkan pada fenomena sosial
yang terjadi di dalamnya memberikan makna yang berbeda yang bagi Hine tergantung pada user
yang memakai teknologi tersebut; apakah hanya seperangkat mesin komputer atau medium
interaksi sosial (2000:33). Seperti dikutip Hine, Bijker (1987) menjelaskan bahwa,that
artefactual flexibility might have captured more explicity the radical implications of different
understanding for what the technology is.
Selanjutnya, internet tidak hanya dihasilkan oleh para produsen perangkat keras
komputer semata. (Budaya) internet juga melibatkan internet service providers, pengembang
aplikasi, perangkat lunak, pengembang situs, kontributor yang terlibat dalam grup diskusi
(newsgroup), atau user dari jejaring pertemanan socsal. Bahkan internet bisa dibentuk oleh para
biro iklan maupun praktisi pemasaran (Hine,2000:35). Oleh karena itu, sebagai misal, dalam
kajian etnografi pola-pola pendekatan penelitian terhadap internet bisa dilakukan tergantung dari
bagaimana individu memandang internet. Dicontohkan Hine, peneliti etnografi bisa melihat
bagaimana kebiasaan consumer perangkat lunak internet yang bermuara pada bagaimana strategi
yang dilakukan oleh para produsen perangkat lunak internet itu sendiri. Bahkan menurut Grint
dan Woolgar (1997) melihat konstruksi (budaya) komputer melalui produsen perangkat tersebut

6
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

menjadi jauh lebih mudah untuk memahami etnografi komputer dibandingkan secara langsung
melihat perangkat keras itu sendiri. Teknologi sebagai sebuah teks metafora hanya bisa dijangkau
secara terbatas dibandingkan menempatakan term teknologi itu sendiri dalam batasan dan sebuah
artefak dari teknologi itu sendiri. The technology as text metaphor is therefore less
straightforwardly applicable to the Internet than it is to bounded and located technological
artefacs. (Hine, 2000:34) Dengan demikian (budaya yang terkandung didalam) internet bisa
dieksplorasi dengan menggunakan perspektif etnografi melalui konstruksi teknologi dan konteks
(fenomena sosial budaya) yang terkandung di dalamnya.

TIPOLOGI (INTERNET) DAVID BELL


Memakai landasann perseptif dalam memandang internet sebagaimana diutarakan hine,
Bell (2001) mendekati ruang siber dengan tiga tipologi, yakni material, symbolic, dan
experiential stories. Tipologi ini akan mampu membawa pemahaman, setidaknya mengantarkan
secara epitemologi, bagaimana term internet dan ruang siber itu.
Dalam pendekatan material, internet didekati menurut sisi sejarah kemunculan internet.
Pada awalnya APRAnet sebagai embrio internet muncul untuk kepentingan militer pada tahun
7
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

1969. Awal 1970 internet mulai merambah penggunannya diperguruan tinggi dan memasuki
1980 internet sudah bisa diakses oleh publik. Kini pemanfaatan internet telah menjangkau
banyak bidang. Media massa tradisional seperti koran, majalah, radio, bahkan televise perlahanlahan mulai bersaing dengan internet, penyebaran iklan yang bisa menjangkau potential buyer
dari berbagai belahan dunia, petukaran informasi serta data yang bisa lebih cepat dibandingkan
jasa pos, gudang pustaka yang bisa mencari data dalam waktu sesingkat mungkin, transaksi
keuangan yang bisa dilakukan secara online pun bisa dilakukan melalui internet. Internet
berkembang menjadi komoditas, dan komoditas ini dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
ditawarkan kepada para pemakai (Hine,2000:32). Penggunaan internet merambah dari sekedar
medium penyampai penerima pesan menjadi fasilitas untuk membantu pekerjaan, mencari
hiburan dan pengisi waktu luang, tempat mencari informasi, serta menjadi sarana untuk
melakukan transaksi jual beli.
Perjalanan (sejarah) internet juga bisa didekati dengan perspektif sejarah virtual reality
(VR). Penelitian dan pengembangan peralatan yang dilakukan oleh militer pada tahun 1960-an
menghasilkan model lingkungan virtual untuk kepentingan kepentingan militer yang
dikombinasikan dengan peralatan computer (Wise, 1960) yang selanjutnya pada era 80-an
dikembangkan pula proyek penelitian yang digunakan oleh NASA. Namun, sejak penemuan
komputer pribadi (person al computer) yang perangkatnya masuk ke rumah-rumah, computer
dan teknologi didalamnya sudah menjadi barang ekonomi yang diperdagangkan. Bahkan
informasi yang ada didalam internet tidak lagi sekedar menjadi informasi an sich, melainkan
sudah menjadi komoditi baru.
Ekonomi baru yang melandaskan produk dari teknologi informasi dibahas oleh Dodge
dan Kitchin (2001:26) yang menegaskan bahwa The relationship between technology and
society is bound up with capitalist modes of production and as societed political, economic and
social relations which underlie capitalism. Bahwa pertumbuhan teknologi internet tidak bisa
dipisahkan dari kepentingan capital yang menghubungkan jalur produksi, politik, ekonomi, dan
relasi social yang pada intinya guna menghasilkan kapital. Yang dilakukan dilakukan oleh Arturo
Escobar (Bell,2001:16) menunjukkan bahwa ada relasi antara (perkembangan teknologi)
informasi dengan kapital,yakni institusi yang mengelola dan memproduksi informasi di

8
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

cyberspace, misalnya dalam pengembangan bioteknologi khususnya dinegara-negara


berkembangan, dan restrukturisasi relasi hubungan antara rich dan poor dibawah
kekuasaancyber-capitalism.
Dalam perspektif kerja(work stories), internet merupakan medium yang bisa digunakan
oleh koorporasi maupun pekerja. Luke(1999:37) bahkan menegaskan bahwa kemunculan
teknologi internet bisa menampung semakin banyak pekerja yang berasal dari
Jamaika,Mauritius, dan Filipina, meski dengan pembayaran yang rendah, bagi perusahaan yang
berkantor pusat di London,Paris,mauoun San Diego.
Selanjutnya dalam pedekatan simbolik(symbolic stories) internet merupakan symbol
yang tidak hanya bisa didekati scara virtual maupun sebagai sesuatu yang halusinasi,abstrak, dan
tidak nyata saja,melainkan produksi, sirkulasi,dan konsumsi dari internet ternyata memberikan
efek terhadap bagaimana individu itu memiliki pengalaman dan membangun impian
dicyberspace.
Inilah yang menurut Tim Jordan (1999) bahwa mendekati fenomena internet pada
dasarnya tidak bisa dilepaskan dalam sejarah perkembangan cyberpunk-genre dalam karya-karya
fiksi ilmiah (science fiction) yang bercerita tentang dunia virtual.

Pendekatan terakhir yang digunakan Bell untuk melihat internet adalah pendekatan
pegalaman (experiental stories). Pendekatan ini berkaitan dengan bagaimana interaksi individu
dalam menggunakan computer. Invasi teknologi yang tidak hanya merambah dunia akademisi
disekolah mauoun universitas kini sudah bisa dipergunakan dirumah-rumah melalui personal
computer(PC).

INTERNET DAN PENGARUHNYA TERHADAP INTERAKSI

9
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Meyrowitz (1999,51) menegaskan bahwa penelitian kekinian terhadap komunikasi tidak


lagi memfokuskan hanya kepada pesan atau konten semata, melainkan semestinya sudah
merambah pada perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri yang sudah melekat dan
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, pernyataan ini dikuatkan David Holmes, bahwa
setiap harinya individu selalu bersentuhan dengan teknologi dan pada kenyataannya saat ini kita
hidup dalam masyarakat informasi. Ciri khas masyarakat informasi adalah tidak hanya
bersentuhan dengan teknologi informasi, melainkan juga menggunakan teknologi komunikasi itu
untuk keperluan yang beragam.
Perkembangan cyber saat ini,kehadiran individu sebagai objek bisa di wakili dengan
animasi (avatar)sesuai dengan keinginan kita ;di internet siapa pun bisa menjadi siapa atau apa
yang diinginkan.inilah pernah di teliti oleh sherry turkle (1984)yang memublikasikan penelitian
dalam second life yang menggambarkan bagaimana layar computer telah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam relasi individu.bahkan sharp (1993) menyatakan teknologi komunikasi
telah meluaskan pengertian waktu dan jangkauan dalam relasi antar individu menggunakan cara
berkomunikasi baru dengan teknologi informasi.

Holmes (2005:16)mencontohkan bagaimana interaksi dan integrasi sebenarnya selalu


terjadi baik di internet maupun di dunia nyata.Misalnya

When we watch a soap opera,we typically are viewing countless thousands of


face-to-face interactions between talking heads,whilst,in the very act of such
viewership,we forgot our oun engagement in face-to-face interactions.most of the

needs we might have for the face to-face maybe achieved via the schreen.
Studies show that people in the city,who have much more acces to high volumes
of face-to-face contact,use the telephone far more than do people in rural areas.

10
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Studies of internet relationship show that anonymous interactants are more likely
to divulge intimate information,as if they had a longterm face-to-face

relationship,than they would with strangers embodied interactions.


Commonplace in the etique of internet communication is the use of emoticons
as a sutittle for the gestural.

Kehadiran internet pada kenyataannya memberikan perspektif baru bagi proses


komunikasi yang lebih instan, berkurangnya mediasi, dan terjadinya dua arah komunikasi yang
semua itu merupakan institusi dari pemahaman terhadap komunikasi beserta fasilitasnya yang
selama ini ada di broadcast media.
Secara ontology, sifat alamiah internet bisa membawa individu pada interaksi langsung
yang dua arah disbandingkan televise yang hanya bersifat satu arah dan sumber informasi yang
terpusat. Pengalaman dalam berinteraksi di internet menjadi lebih banyak sementara broadcast
lebih sedikit. Sebaliknya televisi lebih banyak broadcast dan sedikit bahkan nihil untuk interaksi.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Poster (1995:33).
Pada masyarakat informasi, Holmes (2005:33) menyatakan bahwa setiap individu
mengalami peningkatan dalam berinteraksi dengan layar computer, membangun relasi face-toscreen dibandingkan face-to-face. Sherry Turkle dalam bukunya The Second Self (1995:9)
menyatakan bahwa internet telah menghubungkan miliaran individu dari belahan bumi mana pun
dalam ruang baru yang berimplikasi pada cara kita berpikir selama ini tentang seksualitas,
bentuk-bentuk dari komunitas, dan bahkan pada identitas diri. Bahkan di era internet saat ini
ketika berbicara tentang komunitas virtual, maka kita berpartisipasi dengan orang lain dari
seluruh dunia, orang-orang yang terlibat dalam percakapan setiap waktu, bahkan terhadap orang
yang secara relasi kita intim dengan mereka, namun orang-orang tersebut sangat mungkin tidak
pernah bertemu secara fisik.

Budaya Internet

11
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Budaya Internet Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah
mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan
pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di
seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi.
Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran / pengetahuan
informasi dan data secara ekstrem.
Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai
transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian
sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet.
Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan pemerintahan,
Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government
seperti di kabupaten Sragen yang mana ternyata berhasil memberikan peningkatan pemasukan
daerah dengan memanfaatkan Internet untuk transparansi pengelolaan dana masyarakat dan
pemangkasan jalur birokrasi, sehingga warga di daerah terebut sangat di untungkan demikian
para pegawai negeri sipil dapat pula di tingkatkan kesejahterannya karena pemasukan daerah
meningkat tajam.

Sejarah internet di Indonesia


Menurut beberapa sumber sejarah internet di Indonesia dimulai sejak tahun 90an sampai
dengan sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam segi kualitas maupun
kuantitas pemakaiannya. Tulisan ini akan menjelaskan secara rinci perubahan dunia internet di
Indonesia dalam dua dasawarsa ini dari berbagai sumber. Perjalanan sejarah internet Indonesia
dari waktu ke waktu, tahun 1990-1995 sejarah internet di Indonesia dimulai tahun 1990an
jaringan internet diindonesia lebih dikenal sebagai panguyuban network, dimana semangat
kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya.

12
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

M. Samik Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Firman
Siregar. Merupakan beberapa nama nama legendaris diawal pembangunan koneksi internet
diindonesia pada tahun 1992 hingga 1994 masing masing personal telah mengkontribusiakan
keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan cuplikan sejarah jaringan computer dan
internet di Indonesia.
Bahwa setiap medium yang digunkan dalam komunikasi individu dengan perantara
teknologi khususnya computer dan internet bisa dikategorikan dalam cyberspace. Akan tetapi
sebagaimana disodorkan Ostwald (1997:132) bahwa komponen kritik yang ditunjukkan terhadap
definisi cyberspace berkaitan dengan elemen-elemen komunikasi. Ostwald memberi alasan
bahwa individu tidaklah eksis di cyberspace melainkan berada di virtual reality.
Selanjutnya, Trevor Barr (2000:118) membuat beberapa tipe interaksi di internet, yakni :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

One-to-one messaging (seperti e-mail)


One-to-many messaging (seperti listerv)
Distributed message databases (seperti USENET news groups)
Real-time communication (seperti internet relay chat)
Real-time remote computer utilization (seperti telnet)
Remote information retrieval (seperti fpt, gopher, and the world).

Artefak atau artifact


Artefak atau karya adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktifitas
perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda benda atau hal hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifat nya paling kongkret diantara tiga wujud
kebudayaan dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat antara wujud kebudayaan yang satu
tidak dapat dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lainnya. Sebagai contoh wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktifitas) dan karya (artefak) manusia.

13
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Masyarakat


Komunikasi massa dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau
informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau
mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi massa juga dapat diartikan sebagai komunikasi
yang terjadi di media massa atau komunikasi melalui media massa, atau komunikasi kepada
banyak orang menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana
komunikasi massa.

14
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Seiring dengan berjalannya waktu dan majunya zaman, teknologi pun berkembang
semakin pesat. Perkembangan dan kemajuan teknologi ini salah satunya terjadi di bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Banyak sekali bermunculan teknologi teknologi baru yang
merambah peradaban manusia. Pada zaman dahulu, sebelum ada teknologi seperti sekarang ini,
yang ada hanya telepon rumah, bahkan sebelumnya orang berkomunikasi dengan menggunakan
telegram atau bahkan dengan surat yang belum pasti akan sampai dalam berapa hari. Seiring
dengan berjalannya waktu, mulai bermunculan teknologi seperti telepon rumah, dan telepon
genggam (handphone). Dalam perkembangannya telepon genggam atau handphone pun semakin
berkembang dengan banyaknya fitur-fitur yang ada. Terlebih ketika munculnya internet, yang
notabene merupakan teknologi baru yang dapat menghubungkan orang bukan hanya dalam satu
Negara saja, tetapi juga dengan informasi atau orang yang berada di luar negeri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut bukan tanpa alasan dan
fungsi. Tujuan dari kemajuan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi
adalah dilatar belakangi sifat manusia yang tidak pernah puas dan juga sifat manusia modern
yang selalu ingin segala sesuatunya berjalan dengan cepat dan mudah. Atas dasar itulah banyak
bermunculan tokoh-tokoh penemu teknologi. Terlebih ketika sekarang ini banyak terdapat situssitus dan jejaring sosial yang ada pada internet, yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi
antar daerah bahkan antar Negara di dunia ini. Internet juga muncul karena adanya sifat
ketidakpuasan manusia dengan penemuan sebelumnya dan juga kebutuhan manusia untuk
berkomunikasi dan berinteraksi secara jarak jauh tanpa harus membutuhkan waktu yang lama.
Berikut ini beberapa fungsi atau manfaat teknologi informasi dan komunikasi, khusunya
internet bagi masyarakat, diantaranya adalah:
Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan sangat membentu kehidupan
masyarakat.

Keberadaan internet bias mempermudah dan mempercepat terselesaikannya suatu pekerjaan.

Internet bias dijadikan sebagai sarana belajar, missal dengan adanya perpustakaan online dan
kelas online.

Internet bias dijadikan sebagai lapangan pekerjaaan, mengingat akhir-akhir ini banyak sekali
bermunculan bisnis online di internet.

15
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Media internet juga merupakan media yang bagus dan dapat dijangkau semua kalangan sebagai
sarana untuk promosi.

Dengan adanya jejaring sosial, dapat mempermudah interaksi dan komunikasi antar manusia.
Dan dapat digunakan sebagai sarana silaturahim secara tidak langsung.

Bahkan ada yang menggunakan internet sebagai ajang mencari teman dan atau mencari jodoh.

Dampak Komunikasi dalam masyarakat


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak tersendiri. Dampak
tersebut ada dua macam, aitu dampak positif dan dampak negatif.
a.

Dampak positif

Internet dapat menghubungkan penggunanya dengan pengguna lain di seluruh dunia

Menjadi media pertukaran data yang sangat cepat

Manusia dapat memperoleh data atau infrmasi dengan mudah dan cepat

Kemudahan memeproleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi
di dunia

Bias digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dsb

Kemudahan transaksi dalam berbisnis

b. Dampak negatif
- Semua orang terutama anak-anak dapat mengakses segala macam data atau informasi termasuk
mengenai pornografi dan hal-hal yang terlarang lainnya
-

Penipuan dengan modus baru dalam internet

Bisa membuat orang kecanduan, misalnya kecanduan menggunakan jejaring sosial dan situssitus lainnya, yang justru menyebabkan orang-orang malas untuk berkomunikasi dengan
masyarakat di lingkungannya, sehingga sosialisasi dalam masyarakat menjadi kurang.

16
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

- Masyarakat dapat dengan mudah melihat trend-trend yang sedang booming di kancah nasional
maupun internasional, sehingga ada beberapa masyarakat yang terpengaruh dan bahkan
kebudayaannya sendiri menjadi pudar

KESIMPULAN
Internet, bisa didekati dalam dua aspek, yakni internet sebagai kultur (budaya) dan internet
sebagai artefak kultural (peninggalan kebudayaan). khususnya untuk para peneliti etnografi
kepada perbedaan penggunaan metodologi dalam penelitian disatu sisi maupun secara tegas
memaparkan keuntungan maupun kelemahan disisi lain. Untuk melihat internet sebagai benda
budaya yang secara social dibentuk dalam produksi dan kegunaan dalam bagian masalah dan
kesempatan yang diberikan dengan menyatukan internet sebagai budaya dan internet sebagai

17
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

objek budaya di eksplorasi. Dibandingkan dengan perkembangan budaya secara langsung atau
media lain perkembangan budaya dalam media internet lebih mudah dan cepat. Akhirnya, istilah
internet tidak hanya sebatas pada pengertian teknologi yang menghubungkan antarkomputer
semata, melainkan juga terkadang didalam istilah tersebut terkandung fenomena-fenomena sosial
sebagaimana yang terjadi dalam interaksi antarindividu secara face-to-face.

18
Komunikasi Antar Budaya Rulli Nasrullah

Anda mungkin juga menyukai