Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi
pembahasan tentang Hak Asasi Manusia di Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Pengantar Ilmu Politik yang selalu memberikan ilmu pengetahuan yang berguna
bagi penulis. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua
dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dalam proses belajar di
perkuliahan ini. Semoga dukungan dan semangat tersebut dapat menjadi motivasi
penulis dalam mengembangkan diri dan berkarya.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi
para pembaca yang sedang dalam proses belajar. Semoga kita semua selalu
memiliki semangat dalam belajar dan berkarya.

Jakarta,14 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2

BAB II ISI ....................................................................................................... 4

2.1 Pengantar Masalah Dan Manfaat Sosiologi..................................... 4


2.2 Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya.............................................. 4
2.3 Klarifikasi Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya ........................... 5
2.4 Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial ...................... 6
2.5 Masalah Sosial Yang Penting ......................................................... 7
2.6 Pemecahan Masalah Sosial .............................................................. 11
2.7 Perencanaan Sosial .......................................................................... 11
2.8 Tokoh-Tokoh Yang Memengaruhi Perkembanagn Ilmu Sosioogi.. 12
2.9 Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan........................... 28
2.10 Studi Kasus Masyarakat Di Kepulauan Natuna .............................. 32
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 34
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 34
3.2 Saran ..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara


nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber
masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam,terutama menelaa
gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok ,
lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses , perubahan dan
kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala-gejala tersebut berlangsung
secara normal sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan.

Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal atau


gejalapatologis. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat
berfungsi sebagaimana mestinya,sehingga menyebabkan kekecewaan dan
penderitaan. Masalah – masalah tersebut berbeda dengan problema-problema lain
dalam masyarakat, karena maslaah-masalah tersebut berhubungan erat dengan
nilai-nilai dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Hal ini dinamakan masalah
karena bersangkut paut dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan
dalam masyarakat.

Dengan demikian, masalah-masalah menyangkut nilai-nilai yang


mencangkup pula segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu
persoalan sebagai masalah harus digunakan penilaian sebagai pengukurannya.
Apabila suatu masyarakat menganggap sakit jiwa, bunuh diri, perceraian,
penyalahgunaan obat bius (narcotics addiction) sebagai masalah , maka masyarakat
tersebut tidak semata-mata menunjuk pada tata kelakuan yang menyimpang. Akan
tetapi sekaligus juga mencerminkan ukuran-ukuran umum mengenai segi moral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan apa pengantar masalah dan manfaat sosiologi

1
2. Menjelaskan apa saja masalah sosial dan sebab-sebabnya
3. Menjelaskan bagaimana masalah sosial dan sebab-sebabnya
4. Menjelaskan bagaimana ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah
sosial
5. Menjelaskan apasaja masalah sosial yang penting
6. Menjelaskan bagaimana pemecahan masalah sosial
7. Menjelaskan bagaimana perencanaan sosial
8. Menjelaskan siapa saja tokoh-tokoh yang memengaruhi
perkembanagn ilmu sosioogi
9. Menjelaskan apa manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan
10. Menjelaskan bagaimana studi kasus masyarakat di kepulauan
natuna

1.3 Tujuan
1. Memahami pengantar masalah dan manfaat sosiologi
2. Memahami masalah sosial dan sebab-sebabnya
3. Memahami bagaimana klarifikasi masalah sosial dan sebab-
sebabnya
4. Memahami ukuran-ukuran sosiologi terhadap masalah sosial
5. Memahami masalah sosial yang penting
6. Memahami pemecahan masalah sosial
7. Memahami perencanaan sosial
8. Memahami tokoh-tokoh yang memengaruhi perkembangan ilmu
sosiologi
9. Memahami manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan
10. Memahami studi kasus masyarakat di kepulauan natuna

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah mengenai


MASALAH SOSIOLOGI DAN MANFAAT SOSIOLOGI adalah sebagai berikut
:

2
a) Bagi Penulis manfaat penulisan makalah ini adalah telah menambah
pengetahuan penulis mengenai bagaimana cara pembuatan makalah yang baik dan
benar, penulisjuga pengetahui lebih jauh mengenai materi masalah sosial dan
manfaat sosiologi.

b) Bagi Pembaca Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat memahami dan
menambah pengetahuan mengenai masalah sosiologi dan manfaat sosiologi
sehingga lebih menambah wawasan dan perdalam diri untuk matakuliah sosiologi,
khususnya topik mengenai masalah sosial dan manfaat sosiologi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Masalah Dan Manfaat Sosiologi

Sosiologi terutama menelaah gejala – gejala yang wajar dalam masyarakat


seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga
kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial, dan kebudayaan serta perwujudan.
Tidak semua gejalatersebut berlangsung secara normal sebagaimana dikehendaki
masyarakat bersangkutan. Gejala- gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala
abnormal atau gejala-gejala patologis. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur
masyarakat tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan
kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut
dinamakan masalah-masalah sosial.

Masalah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-problema


lainnya didalam masyarakat karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan
erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Hal ini
dinamakan masalah karena bersangkut paut dengan gejala-gejala yang mengganggu
kelanggenan dalam masyarakat.

Selain itu ada juga masalah-masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan
norma-norma masyarakat, tetapi lebih banyak mengenai susunannya, seperti
masalah penduduk, pengangguran, dan disorganisasi keluarga serta desa.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi disorganisasi adalah
dengan mengadakan suatu perecanaan sosial (social planning). Untuk mengadakan
perencanaan sosial yang baik, terlebih dahulu harus ditelaah masalah-masalah
sosial yang sedang dihadapi masyarakat. Sampai berapa jauh sosiologi mempunyai
peranan dalam hal itu akan diuraikan secara garis besar.

2.2 Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya

4
Acapkali dibedakan antara dua macam persoalan, yaitu antara masalah
masyarakat (scientific or societa problems) dengan problema sosial (ameliorative
or social problems).

Masalah masyarakat menyangkut analisis tentang macam-maca gejala kehidupan


masyarakat, sedangkan problema meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat
dengan maksut untuk memperbaiki atau bahkan untuk menghilangkan.

Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum dalam masyarakat


dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan
kehidupan masyarakat. Sementara itu, usaha-usaha perbaikannya merupakan
bagian dari pekerjaan sosial (social work). Dengamn demikian sosiologi juga
berusaha mempelajari masalah sosial seperti kejahatan, konflik antar ras,
kemiskinan, perceraian, pelacuran, delinkuensi anak-anak, dan seterusnya. Karena
usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya berhasi apabila di dasarkan pada
kenyataannya serta latar belakangnya, sosiologi dapat pula ikut serta membantu
mencari jalan keluar yang mungkin dianggap efektif.

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur


kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok
sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

2.3 Klarifikasi Masalah Sosial Dan Sebab-Sebabnya

Masalah sosial dapat diklasifikasikan dalam empat faktor yaitu faktor


ekonomis yang meliputi kemiskinan dan pengangguran. Penyakit bersumber dari
faktor biologis. Dari factor psikologis timbul persoalan seperti penyakit
syaraf,bunuh diri dan disorganisasi jiwa. Sementara itu persoalan yang menyangkut
perceraian,kejahatan,kenakalan anak-anak,konflik rasial,dan keagamaan
bersumber pada factor kebudayaan.

Klasifikasi yang berbeda mengadakan pengolahan atas dasar kepincangan-


kepincangan dalam warisan fisik,warisan biologis,warisan social,dan kebijakan
social. Didalam kategori pertama dapat dimasukkan masalah social yang

5
disebabkan adanya pengurangan sumber alm. Kategori kedua mencakup persoalan
penduduk,misalnya bertambahnya atau berkurangnya penduduk,pembatasan
kelahiran, dan migrasi. Yang termasuk kategori warisan social yaitu,
depresi,pengangguran,hubungan minoritas dan
mayoritas,pendidikan,politik,pelaksanaan hokum,agama,dan kesehatan
masyarakat. Didalam kebijaksanaan social dapat dimasukkan hal perencanaan
ekonomi dan perencanaan social.

Suatu persoalan tertentu tidak selalu bagian dari satu kategori yang tertentu.
Suatu perencanaan ekonomis misalnya,menyangkut soal penduduk,sumber
alam,dan pendidikan. Masalah perpindahan penduduk yang terlalu cepat misalnya,
dapat disebabkan adanya kebijaksanaan social yang baru Karena adanya kemajuan
teknologi. Hubungan antara aspek-aspek tersebut selalu ada karena aspek
masyarakat,didalam keadaan yang wajar,merupakan suatu integrasi yang
mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi.

2.4 Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial


1. Kriteria Utama
Suatu masalah sosial adalah tidak adanya penyesuaian antara
ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan
serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang pertama dan pokok
masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-
nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat
tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam
kenyataan pergaulan hidup.

2. Sumber-Sumber Sosial Masalah Sosial


Penyataan tersebut sering kali di artikan secara sempit yaitu masalah
sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung
dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-
proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting masalah sosial haruslah
bersifat sosial.

6
3. Pihak-pihak yang Menetapkan Apakah Suatu Kepincangan
Merupakan Masalah Sosial atau Tidak
Ukuran di atas relative sekali.Mungkin di katakana bahwa orang
banyaklah yang harus menentukannya, atau segolongan orang
berkuasa saja atau lain-lainnya. Dalam masyarakat, merupakan gejala
yang wajar jika sekelompok warga masyarakat menjadi pemimpinan
masyarakat tersebut. Golongan kecil tersebut mempunyai kekuasaan
dan wewenang yang lebih besar dari orang-orang lain untuk membuat
serta menentukan kebijakan sosial. Kenyataan demikian, sebagaimana
di uraikan di atas, akan menyulitkan suatu penelitian dan bahkan akan
membua tpenelitian menjadi gagal.

2.5 Masalah Sosial Yang Penting


1. Kemiskinan
Kemiskinan di artikan sebagai suatu keadaan di mana seseorang
tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai taraf kehidupan
kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental,
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

2. Kejahatan
Berdasarkan sosiologi, kejahatan di sebabkan karena kondisi-kondisi dan
proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial
lainnya. Analisis terhadap kondisi dan proses-proses tersebut
menghasilkan 2 kesimpulan, yaitu :
1. Terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dengan variasi
organisasi-organisai sosial di mana kejahatan tersebut terjadi.
2. Para sosiologi berusaha untuk menentukan proses-proses yang
menyebabkan seseorang menjadi penjahat.

3. Disorganisasi Keluarga

7
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit
karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-
kewajibannya yang sesuai dengan sosialnya. Secara sosiologis
bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah Unit keluarga yang tidak
lengkap karena hubungan di luar perkawinan walaupun dalam hal ini
secara yuridis dan sosial belum terbentuk suatu keluarga, bentuk ini
dapat di golongkan sebagai disorganisasi keluarga sebab ayah gagal
dalam mengisi peranan sosialnya dan demikian juga halnya dengan
keluarga pihak ayah maupun pihak ibu. Disorganisasi keluarga karena
putusnya perkawinan sebab perceraian, perpisahan meja dan tempat
tidur.

4. Peperangan
Peperangan mungkin merupakan masalah sosial paling sulit di
pecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Peperangan
merupakan satu bentuk pertentangan dan juga suatu lembaga
kemasyarakatan. Peperangan merupakan bentuk pertentangan yang
setiap kali diakhiri dengan suatu akomudasi.

5. Pelanggaran Terhadap Norma-norma Masyarakat


a) Pelacuran
Pelacuran dapat di artikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat
menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-
perbuatan seksual dengan upah.

b) Alkoholisme
Masalah alkoholisme dan pemabuk pada kebanyaka nmasyarakat
pada umumnya tidak berkisar pada apakah alcohol boleh atau di
larang di pergunakan. Persoalan pokoknya adalah siapa yang
boleh menggunakannya, di mana, kapan, dan dalam kondisi yang
bagaimana.

8
c) Homoseksual
Secara sosiolgis, homoseksual adalah seseorang yang cenderung
mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai
mitraseksual. Homoseksual merupaakan sikap tindak atau pola
perilaku para homoseksual. Pria yang melakukan sikap tindak
demikian disebut homoseksual, sedangkan lesbian merupakan
sebuatan bagi wanita yang berbuat demikian. Hal yang berbeda
dengan homoseksual adalah transeksual.

6. MasalahKependudukan
Indonesia terdiri dari beberapa ribu pulau besar dan kecil. Menurut
sensus 1961, jumlah penduduk Indonesia adalah 97.018.829 orang.
Pada akhir 1971, jumlah tersebut meningkat menjadi 119 juta.
Masalah-masalah di atas perlu di tanggulangi,karena pembangunan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat harus di sertai dengan
pengaturan pertumbuhan jumlah penduduk, melalui program keluarga
berencana atau transmigrasi. Tujuan utama suatu proses
pembangunan adalah untuk secara bertahap meningkatkan
produktivitas dan kemakmuran penduduk secara menyeluruh.

7. Masalah Lingkungan Hidup


Apabila seseorang membicarakan lingkungan hidup, biasanya yang
dipikirkan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia, baik sebagai individu maupun dalam pergaulan hidup.
Lingkungan hidup tersebut biasanya di bedakan dalam kategori-
kategori sebagai berikut:
a) Lingkunganfisik, yaknisemuabendamati yang ada di
sekelilingmanusia
b) Lingkunganbiologis, yaitu segala sesuatu
di sekelilingmanusia yangberupa organism yang hidup.
c) Lingkungansosial, yang terdiridari orang-orang
baikindividumaupunkelompok yang berada di sekitarmanusia

9
8. Birokrasi
Pengertian birokrasi menunjukan pada suatu organisasi yang di
maksudkan untuk mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus-
menerus untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Atau dengan kata
laian, birokrasi merupakan organisasi yang bersifat hierarkis, yang di
tetapkan secara rasional untuk mengordinasikan pekerjaan orang-
orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas administratif.
Ciri-ciri dan cara terlaksanaanya adalah:
a) Adanya ketentuan tegas dan resmi mengenai kewenangan
yang didasarkan pada peraturan-peraturan umum, yaitu
ketentuan-ketentuan hukum dan administrasi. Berikut
mengenai ketentuan tersebut:
1. Kegiatan sehari-hari untuk kepentingan birokrasi di
bagi secara tegas sebagai tugas yang resmi
2. Peraturan-peraturan yang sistematis di susun untuk
kelangsungan pemenuhan tugas-tugas tersebut dan
pelaksanaan hak-haknya orang-orang
b) Prinsip pertinngkatandan drajat wewenang merupakan system
yang tegas perihal hubungan atasan dengan bawahan dimana
terdapat pengawasan terhadap bawahan oleh atasannya.
c) Pelaksanaan birokrasi dalam bidang-bidang tertentu
memerlukan latihan dan keahlian khusus. Dengan
mememperhatikan ciri-ciri yang telah di uraikan oleh Max
Weber seperti diatas, maka dapat di katakan bahwa birokrasi
paling sedikit mencangkup 5 unsur yaitu:
1.Organisasi
2.Pengerahantenaga
3.Sifat yang teratur
4.Bersifatterusmenerus
5. Mempunyaitujuan

10
2.6 Pemecahan Masalah Sosial
Pengaruh pemecahan masalah sosial tidak dirasakan dengan segera,
tetapi setelah jangka waktu yang lama. Dewasa ini ditemukan metode
analissi yang efektif walaupun metode lama terbukti tidak efektif tdak
dapat di hilangkan begitu saja, hal ini di sebabkan karena ilmu sosial
belum dapat menetapkan secara mutlak dan pasti apa yang merupakan
masalah sosial yang pokok. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa akan ada
reaksi terhadap metode yang baru karena masalah sosial menyangkut
nilai-nilai dan perasaan sosial. Ada metode yang bersifat preventif dan
represif. Metode preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus
didasarkan pada penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab
terjadinya masalah sosial. Metode represif lebih banyak digunakan,
artinya setelah suatu gejala dapat di pastikan masalah sosail.

2.7 Perencanaan Sosial


Perencanaan sosial (social planning) pada dewasa ini menjadi ciri
umum bagi masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau
perkembangan. Menurut sosiologi, suatu perencaan sosial harus di
dasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana
kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ketaraf modern dan
kompleks di mana di kenal industri, peradaban kota, dan selanjutnya.
Selain itu, harus pula ada pengertian terhadap hubungan manusia dengan
alamsekitra, hubungan antara golongan-golongan dalam masyarakat dan
pengaruh-pengaruh penemuan-penemuan baru terhadap masyarakat dan
kebudayaan.
Suatu perencanaan sosial haruslah didasarkan pada spekulasi atau
idam-idaman pada keadaan yang sempurna. Perencanaan sosial, dari
sudut sosiologi merupakan alatuntuk mendapatkan perkembangan sosial,
dengan jalan menguasai serta memanfaatkan kekuatan alam dan sosial
serta menciptakan tata tertib sosial, melaui perkembnagan masyarakat
terjaminkelangsungannya. Selain itu, perencanaan sosial bertujuan pula
untuk menghilangkan atau membatasi keterbelakangan unsur-unsur

11
kebudayaan material atau teknologi. Suatu gejala dewasa ini adalah
timbulnya masalah sosial disebabkan oleh keterbelakangan tersebut
diatas.
Penyalahgunaan sumber-sumber alam, demoralisasi kehidupan
keluarga, angka-angka kejahatan yang tinggi dan sakitjiwa merupakan
akibat dari keterbelakangan tadi. Jalan pertama yang harus di tempuh
adalah dengan menyesuaikan lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan
kondisi-kondis kemajuan serta perkembangan teknologi yang ada.
Penyesuaian terhadap kehidupan yang berkembngan tergantung pada
adanya suatu pengertian mengenai bekerjanya masyarakat, yang dapat
diperoleh dengan studi serta penelitian-penelitian ilmiah yang
memerlukan ketekunan. Menurut Geoge A.Lundberg, ketidaksanggupan
untuk memecahkan masalah sosial disebabkan:
1. Kurangnya pengertian terhadap sifat hakikat masyarakat dan
kekuatan-kekuatan yang membentuk hubungan antarmanusia.
2. Kepercayaan bahwa masalah sosial dapat diatasi dengan semata-
mata mendasarkannya pada suatu keinginan untuk memecahkan
persoalan tadi, tanpa mengadakan penelitian yang mendalam dan
objektif
Menurut Ogburn dan Nimkoff, prasyarat suatu perencanaan sosial yang
efektif adalah:
1. Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu
sistem ekonomi di mana telah dipergunakan uang, urbanisasi
yang teratur, intelegensia di bidang teknik dan ilmu pengetahuan,
dan suatu sistem administrasi yang baik
2. Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik
3. Terdapat sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha
perencanaan sosial tersebut
4. Adanya pimpinan ekonomis dan politik yang progresif

2.8 Tokoh-Tokoh Yang Memengaruhi Perkembanagn Ilmu Sosioogi


1. Aguste Comte

12
Auguste Comte, seorangPerancis,
merupakanbapaksosiologi yang pertama-
tama memberinamapadailmutersebut
(yaitudari kata-kata sociusdan logos). Dia
mempunyai anggapan bahwa sosiologi
terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social
statistic dansocial dynamics. Konsepsi
tersebut merupakan pembagian dari isi
sosiologi yang sifatnya pokok sekali.
Sebagai social statistic, sosiologi
Gambar 1 . Aguste Comte
(sumber: wikipedia) merupakan sebuah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Sementara itu, social dynamics meneropong
bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami
perkembangan sepanjang masa. Perkembangan tersebut padahakikatnya
melewati tiga tahap, sesuai dengan tahap-tahap perkembangan pikiran
manusia, yaitu sebagai berikut:
a. TahapTeologis
Tahap ini merupakan tingkat pemikiran manusia yang beranggapan
semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh
sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia. Cara pemikiran tersebut
tidak dapat dipakai dalam ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan
bertujuan untuk mencari sebab serta akibat dan gejala-gejala.
b. TahapMetafisis
Pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini
disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.
Manusia belum berusaha untuk mencari sebab dan akibat gejala-gejala
tersebut.
c. TahapPositif
Tahap positif merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk
berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan.

13
Menurut Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif
dan dia juga menekankan pentingnya penelitian-penelitian
perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlaian. Hasilkarya
Comte yang terutamaadalah:
a. The Scientific Labors Necessary for The Reorganization of Society
(1822);
b. The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840);
c. Subjective Synthesis (1820-1903).

2. Herbet Spencer
Dalam bukunya yang berjudul The
Principles of Sociology (3 jilid, 1877),
Herbert Spencer menguraikan materi
sosiologi secara rinci dan sistematis. Spencer
mengatakan bahwa objek sosiologi yang
pokok adalah keluarga, politik, agama,
pengendalian sosial, dan industri. Sebagai
tambahan disebutkannya asosiasi,
masyarakat setempat, pembagian kerja,
lapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan
ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap
Gambar 2 . Herbet
kesenian, dan keindahan.
Spencer (sumber:
Sosiologi harus menyoroti hubungan timbal
wikipedia)
balik antara unsur-unsur masyarakat seperti
pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga
politik dengan lembaga keagamaan. Unsur-unsur masyarakat tadi
mempunyai hubungan yang tetap dan harmonis, serta merupakan suatu
integrasi.
Hasilkaryanya yang terkenal di samping yang telahdisebut di atasadalah:
a. Social Statistics (1850);
b. Principles of Psychology (1955);
c. Principles of Biology (2 jilid, 1864 dan 1961);

14
d. Principles of Ethnics (1893).

3. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, sosiologi meneliti
lembaga-lembaga dalam masyarakat dan
proses-proses sosial. Dalam sebuah majalah
sosiologi pertama, yaitu L’anneeSociologique,
diamengklasifikasi pembagian sosiologi atas
tujuh seksi, yaitu:
a. Sosiologiumum yang mencangkup
kepribadian individu dan kelompok manusia;
b. Sosiologi agama;
c. Sosiologi hukum dan moral yang
mencangkup organisasi politik,
Gambar 3 . Emile
Durkheim (sumber: organisasisosial, perkawinan dan keluarga;
wikipedia) d. Sosiologi tentang kejahatan;
e. Sosiologi ekonomi yang
mencangkup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja;
f. Demografi yang mencangkup masyarakat perkotaan dan pedesaan;
g. Dan sosiologi estetika.

Dia juga menekankan pentingnya penelitian perbandingan karena sosiologi


merupakan ilmu mengenal masyarakat. Di samping itu, Durkheim mengulas
solidaritas dan angka bunuh diri dalam masyarakat bersahaja sebagai
bersifat mekanis karena sifatnya yang spontan, sedangkan pada masyarakat
yang kompleks bersifat organis.

Hasilkaryanya yang terkemukaantara lain:

a. The Social Division of Labor (1893);


b. The Rules of Sociological Method (1895);
c. The Elementary Forms of Religious Life (1912).

15
4. Max Weber
Max Weber, seorang Jerman, berusaha
memberikan pengertian mengenai perilaku
manusia dan sekaligus menelaah sebab-
sebab terjadinya interaksisosial. Di
samping terkenal dengan metode
“pengertian”nya(method of understanding).
Max Weber juga terkenal dengan teori
ideal typus. Ideal typus merupakan suatu
konstruksi dalam pikiran seorang peneliti
yang dapat digunakan sebagai alat untuk
Gambar 4 . Max weber menganalisis gejala-gejala dalam
(sumber: wikipedia masyarakat.
Karya yang ditulisnya, antara lain adalah:
a. The History of Trading Companies During the Middle Ages (disertasi,
1889);
b. Economy and Society (1920);
c. Collected Essays on Sociology of Religion (3 jilid, 1921);
d. Collected Essays on Sociology and Social Problems (1924);
e. From Max Weber: Essays in Sociology (diterjemahkandandieditoleh
H.H. Gerthdan C. Wright Mills, 1946);
f. The Theory of Social and Economic Organization (diterjemahkanoleh
Talcott Parsons, 1947);
g. Alex Weber on the Methodology of Social Sciences (diterjemahkanoleh
E.A. Shilsdan H.A. Finch, 1949).

5. Charles Horton Cooley (1864-1929)

16
Sosiolog Amerika Serikat ini lahir di Ann
Arbor, dekat Michigan, 17 Agustus 1864.
Ayahnya seorang pengacara dan hakim
terkemuka di Michigan. Menamatkan sarjana
mudanya di universitas Michigan tahun 1887.
Setelah itu ia belajar ekonomi. Memulai kerjanya
di pemerintahan, departemen komisi pengawas
dan kantor sensus. Cooley menikah dengan
anaknya professor di universitas Michigan, Elsie
Gambar 5 . Charles Horton
Cooley (sumber: wikipedia) Jones ditahun 1890. Tahun 1892, Cooley
menjadi dosen ilmu ekonomi, politik, sosiologi
di universitas Michigan. Cooley ikut berperan atas terbentuknya sosiologis
American society ditahun 1905. Akhir tahun 1928 kesehatannya menurun,
didiagnosis terkena kanker dan akhirnya meninggal dunia, 8 Mei1929, usia 64
tahun. Ia mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbal balik dan hubungan
yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. Cooley dalam
mengemukakan teorinya terpengaruh oleh aliran romantik yang mengidamkan
kehidupan bersama, rukun dan damai, sebagaimana dijumpai pada masyarakat yang
masih bersahaja. Ia begitu prihatin melihat masyarakat-masyarakat moderen yang
telah goyah norma-normanya sehingga masyarakat-masyarakay bersahaja
merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebihan-lebihankesempurnaannya Hasil-
hasil karyanya adalah sebagai berikut:

1. Human nature and social order ( 3 jilid, 1902)


2. Social organization (1909)
3. Social process (1918)

6. Pierre Guillaune Le Play (1806-1882)

17
Le Play, seorang Prancis, merupakan salah seorang
ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan terkemuka
abad ke-19. Dia berhasil mengenalkan suatu
metode tertentu di dalam meneliti dan menganalisis
gejala-gejala sosial, yaitu dengan jalan mengadakan
observasi terhadap fakta-fakta sosial dan analisis
induktif. Kemudian diajuga menggunakan metode
case study dalam penelitian-penelitian sosial.

Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat


menghasilkan dalil bahwa lingkungan geografis
menentukan jenis pekerjaan dan hal ini
Gambar 6. Pierre
memengaruhi organisasi ekonomi, keluarga, serta
Guillaune Le Play
(sumber: wikipedia) lembaga-lembaga lainnya. Keluarga merupakan
objek utama dalam penylidikan. Dia berkeyakinan bahwa anggaran belanja suatu
keluarga merupakan ukuran kuantitatif bagi kehidupan keluarga sekaligus
menunjukan kepentingan keluarga tersebut. Akhirnya dikatakan bahwa organisasi
sosial keluarga sepenuhnya terikat pada anggaran keluarga tersebut. Karangan-
karangan yang pernah dibuatnya adalah misalnya:

1. European workers (1855)


2. Social reform in france (1864)
3. The organization of the family (1871)
4. The organization of labor (1872)

7. Ferdinand Tonnies

18
Erdinand Tönnies lahir di Oldenworth, Schleswig,
26 Juli 1855 dan meninggal di Kiel 11 April 1936)
merupakan seorang ahli sosiologi
bangsa Jerman, guru besar di Universitas Kiel
(1909-1933). Dalam bukunya
berjudul Gemenischaft und Gesellschaft (tahun
1887) ia memisahkan dua dasar pengertian bentuk
kehidupan manusia yang berbeda:
1. Gemeinschaft (rasa keterikatan tradisional,
misalnya masyarakat pedesaan)
dengan organisasi (komunitas dengan tujuan
Gambar 7 . Ferdinand rasional seperti masyarakat di kota
Tonnies (sumber: besar).[1] Gemeinschaft yang ditandai dengan
wikipedia) kepolosan, suatu yang wajar, solidaritas,
keramah-tamahan, hubungan tetangga yang rukun secara tradisional dan
desa tradisional).[1]
2. Gesellschaft menurut Tonnies ialah aspek tanpa bentuk kepribadian,
bersifat instrumental dan memang telah diciptakan dan ditunjukkan oleh
kenyataan sosial.[1]

Tonnies dengan perasaan menyesal memastikan bahwa untuk Gemeinschaft pada


akhirnya akan dikalahkan oleh Gesellschaft. Ia juga menyadari bahwa situasi tidak
akan mampu berbalik kembali. Walau pandangannya dikecam sebagai terlalu
skematik, pandangan tersebut sangat berpengaruh pada tahun 1912. Hasil karyanya
adalah antara lain:

1. Gemeinschaft und gesellschaft (1887). Custom (1909)


2. Sosiological Studies and Criticism (3 jilid, 1952)
3. Introduction to sociology (1937) dan lain-lain.

8. Leopold Von Wiese 1876-1949)

19
Leopold von wiese merupakan seorang ahli
sosiologi yang berasal dari Jerman. Ia lahir
tanggal 2 Februari 1876 di Glatz, present-day
Ktodzko dan meninggal, pada tahun 1969. Ia
juga merupakan econom Jerman yang
terkenal, serta merupakan profesor dan
pimpinan Sociological Association Jerman.
Wiese berasal dari keluarga militer. Ia adalah
putra seorang perwira Prusia, Ia menempuh
Gambar 8. Leopold Von pendidikannya pertama kali di akademi
Wiese (sumber: wikipedia)
militer, akan tetapi rencananya diubah
tentang menjadi seorang perwira selama tahun terakhirnya di sekolah. Ia lulus dari
Gymsium of Gorlitz pada tahun 1898 dan kemudian Ia mendaftarkan diri di
Fakultas Hukum Universitas Berlin, dalam rangka untuk mempelajari ilmu-ilmu
sosial, terutama kebijakan sosial.

Wiese menganggap sosiologi sebagai ilmu pengetahuan empiris yang berdiri


sendiri. Objek sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antaramanusia yang
merupakan kenyataan sosial. Jadi menurutnya, objek khusus ilmu sosiologi adalah
interaksi sosial atau proses sosial. Penelitian yang pertama adalah suatu
penyelidikan terhadap klarifikasi proses-proses sosial dengan terutama menyoroti
proses-proses yang asosiatif dan disosiatif. Penelitian selanjutnya dilakukan
terhadap struktur sosial yang merupakan saluran antara manusia. Hasil-hasil
karyanya adalah antara lain:

1. The basis of sociology; A critical examination of herbert spencer’s synthetic


philosophy (1906)
2. General sociology, jilid I Social Relations (1924) dan jilid II
3. Social Forms (1929)
4. Systematic sociology( bersama-sama dengan HowarsBecker, 1932)
5. Sociology of Social Relation (1941)

9. Alfred Vierkandt (1867-1953)

20
Vierkandt lahir di Hamburg 4 Juni 1867.
Belajar sains dan filsafat di Universitas
Leipzig. Awlnya karir akademinya
sebagai dosen etnologi, lalu menjadi
Profesor Sosiologi di Universitas Berlin,
ditahun 1913. Dia adalah salah satu
pendiri dari Deutsche Gesellschaft für
Soziologie, pada tahun 1909 dan pensiun
pada tahun 1934. Ia meninggal pada usia
85, 24 April 1953, di Berlin.
Pada permulaannya Alfred Vierkandt
menganggap sosiologi harus memplajari
Gambar 9 . Alfred
Vierkandt (sumber: sejarah kebudayaan. Kemudian, ia
wikipedia) menyatakan bahwa sosiologi terutama
memplajari interaksi dan hasil interraksi tersebut. Masyarakat
merupakan himpunan interaksi-interaksi sosial sehingga sosiologi
bertugas untuk mengonstruksikan teori-teori tentang masyarakat dan
kebudayaan. Keberadaan setiap masyarakat, menurutnya, terbentuk dari
adanya suatu kebulatan dimana masing-masing unsur saling
mempengaruhi. Ikatan emosional menjadi dasar semua struktur social.
Ikatan emosional terwujud dengan tidak adanya konflik antara kesadaran
individual dengan kelompok, kepentingan individu tunduk kepada tujuan
kelompoknya. Hubungan antar individu sebagai suatu mata rantai bisa
timbul dan hilang, akan tetapi struktur dan tujuan kelompok social tetap
bertahan. Maka sosiologi harus fokus mempelajari bentuk dan struktur-
struktur tersebut. Hasil-hasil karyanya adalah sebagai berikut:
1. Primitive And Civilized Peoples (1896)
2. Inertia In Culture Change (1908), Theory Of Societymain Problems Of
Philosophical Sociology (1922, Diperbaiki Pada 1928 Dan 1949)
3. Dictionary Of Sociology (1931)
4. Family, People And State In Their Social Life (1936).

21
10. Lester Frank Ward
Lester Frank Ward lahir di Joliet, Illionois,
Amerika Serikat, 18 Juni 1841. Keluarganya dari
kalangan menengah. Lester Frank Ward mendapat
gelar sarjana seni dari Universitass George
Washington di tahun 1869 dan masternya tahun
1873. Dari 1865-1872 ia bekerja di Departemen
Keuangan AS. Tahun 1881-1888 dirinya menjadi
asisten ahli paleontologi dan kemudian kepalanya
di US Geological Survey. Ward bisa dikatakan
seorang pelopor sosiologi di Amerika Serikat.
Gambar 10. Lester Menurutnya, tujuan utama sosiologi adalah
Frank Ward(sumber: membentuk suatu system sosiologi yang bisa
wikipedia) membuat kesejahteraan umum manusia.
Menurutnya sosiologi bertujuan meneliti kemajuan-
kemajuan manusia. Ilmu tersebut mempelajari apa yang dilaksanakan manusia;
jadi, fungsi masyarakat yang dipelajarinya. Ia membedakan antara pure sociology
(sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan gejala-gejala sosial,
dan applied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari perubahan-
perubahan dalam masyarakat karena usaha-usaha manusia.

Menurut Ward, kekuatan dinamis dalam gejala social adalah perasaan. Itu terwujud
dari keinginan-keinginan dan kepentingan-kepentingan. Rasa lapar dan rasa cinta
merupakan keinginan-keinginan yang kuat. Perasaan merupakan kekuatan
individu, karena interaksi berubah menjadi kekuatan sosial. Kekuatan social
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan kecakapan-kecakapan manusia di
dalam memenuhi tujuannya.

Karyanya sebagai sosiolog yaitu;

 Dynamic society (1883)


 Psychic factors of civilization (1893)
 Pure sociology (1903).

22
11. Vilfredo Pareto
Vilfredo Federico Damaso Pareto, lahir
dengan nama Wilfried Fritz Pareto
tanggal 15 Juli 1848 dan meninggal
tanggal 19 August 1923 merupakan ahli
ekonomi, insinyur,
ahli sosiologi, pengamat politik,
sekaligus
seorang filsuf kebangsaan Italia. Dalam
bidang sosiologi Pareto dikenal karena
teorinya tentang interaksi elit dalam
masyarakat. Sementara pada bidang
ekonomi, Pareto menekankan analisis
Gambar 11. Vilfredo ekonomi melalui pendekatan matematis.
Pareto (sumber: Pendekatannya ini menghasilkan banyak
wikipedia) teori atau prinsip yang bahkan tidak
hanya dipakai dibidang ekonomi namun juga bidang keteknikan atau aplikasi
lainnya. Pareto telah membuat beberapa teori dalam sosiologi yang dianggap
sebagai logi-experimental science. Sosiologinya didasarkan pada observasi
terhadap tindakan-tindakan, eksperimen terhadap fakta-fakta, dan rumusan-
rumusan matemati. Buku yang telah pernah ditulis adalah antara lain Theatise
In General Sociology (3 jilid, 1917) yang kemudian diterjemahkan kedalam
bahasa inggris (4 jilid , 1935) dengan judul The Mind And Society.

12. Georg Simmel

23
Georg Simmel lahir di Berlin, Jerman, 1 Maret
1858. Ia anak dari tujuh bersaudara. Latar
belakang keluarga adalah yahudi kalangan
menengah ke atas. Ayahnya meninggal dunia
saat Simmel masih muda. Ia belajar sejarah dan
filsafat di Universitas Berlin dan memperoleh
gelar doctor filsafat di tahun 1881. Pada tahun
1885 dia mengajar di Universitas Berlin. Pada
1890 Simmel menikahi seorang wanita bernama
Gambar 12 . Georg Gertrud, seorang filsof. Dan sejak itu, ia mulai
Simmel (sumber: produktif berkarya dan terkenal hingga USA dan
wikipedia) Eropa. Simmel juga mengajar di University of
Strasbourg pada tahun 1914. Simmel meninggal
dunia pada 20 September 1918.

Menurut simmel, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan khusus, yaitu satu-


satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak di antaranya semua ilmu
pengetahuan kemasyarakatan. Georg simmel mengatakan bahwa objek
sosiologi merupakan bentuk-bentuk hubungan antar manusia. Mazhab yang
dipelopori simmel adalah mazhab sosiologi formal. Berikut beberapa karya
dari mimmel yaitu:

1. hilosophie des Geldes (1900)


2. Soziologie (1908)
3. Uber Soziale Differenzing: Soziologie Undpsykologische
Untersuchungen, Leipzig (1890)
4. Probleme der Geschichtsphilosopie: Eine Erkenntnistheoretische Studie,
Leipzig (1892)
5. Hauptprobleme der Phiosophie (1910)
6. Philosophische Cultur (1911)
7. Lebesanschauung (1918).

24
13. William Graham Sumner

William Graham Sumner (30 Oktober 1840 -


April 12, 1910) adalah
seorang akademisi liberal klasik
dari Amerika dan pemegang jabatan guru pertama
dalam sosiologi di Yale College.[1] Selama
bertahun-tahun ia memiliki reputasi sebagai salah
satu guru yang paling berpengaruh di sana. Dia
adalah seorang yang aktif menulis dengan
berbagai buku dan esai tentang sejarah Amerika,
sejarah ekonomi, teori politik, sosiologi,
dan antropologi. Dia disebut sebagai orang yang
pertama kali memperkenalkan istilah "
Gambar 13 . William
etnosentrisme ", sebuah istilah yang
Graham Sumner
menunjukkan pilih kasih kepada buday lain yang
(sumber:wikipedia)
tercatat dalam bukunya Folkways
(1906). Sumner sering dianggap sebagai pro libertarian. Dia juga organ pertama
yang mengajar kursus berjudul "Sosiologi".

Lahir di Paterson, New Jersey, Sumner lulus dari Yale College pada tahun 1863, di
sana ia menjadi anggota Skull and Bones. Selama akhir 1860-an Sumner adalah
seorang pendeta Episkopal. Pada tahun 1872, Sumner menerima kursi Ekonomi
Politik di Universitas Yale.

Sumner menetapkan sistem sosiologi yang didasarakan pada konsep in-


group dan out-group. Masyarakat merupaakn peleburan dari kelompok-kelompok
sosial. Kebiasan dan taat kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus
memperlakukan warga-warga sekelompok, maupun warga-warga dari kelompok
lainya. Menurut sumner ada empat dorongan yang universal dalamdiri manusia,
yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut, dan rasa hampa. Oleh karena itu, keempat
dorongan tersebut merupakan kekuatan-kekuatan sosial yang terpokok. Hasil-hasil
karyanya yaitu:

1. Collected essays on political and science (1885)

25
2. What social classes owe to Folkways (1907)
3. Selected essays of william graham sumner (1924)
4. The science of sociology (dengan A.C. Keller, 1927)
5. Essays of william graham sumner ( 2 jilid, 1934)

14. Robert Ezra Park


Park dilahirkan di Harveyville,
Pennsylvania, pada 4 Pebruari 1864
(Matthews, 1977). Sebagai mahasiswa di
Unviersitas Michigan, dia berkenalan
dengan sejumlah pemikir besar, seperti
John Dewey. Meski tertarik dengan dunia
ide-ide, Park merasa perlu untuk bekerja di
dunia nyata. Seperti dikatakan Park, “Saya
memutuskan untuk terjun ke pengalaman,
mengumpulkan ke dalam jiwa saya ,semua
kegembiraan dan kesedihan dunia.”

Gambar 14 . Robert Ezra (1927/1973:253). Setelah lulus, dia mulai

Park (Sumber : berkarir sebagai wartawan, yang

wikipedia) memberinya kesempatan berkenalan


dengan dunia nyata. Dia suka menjelajah
(hunting down gambling houses and opium dens) (Park, 1927/1973:254). Dia
menulis tentang kehidupan kota dengan mendetail. Dia terjun ke lapangan,
mengamati dan menganalisa, dan kemudian menulis pengamatannya itu.
Pada dasarnya dia sudah melakukan semacam riset (pelaporan ilmiah) yang
menjadi salah satu ciri utama aliran sosiologi Chicago yaitu etnologi urban
dengan menggunakan teknik pengamatan terlibat (Lindner, 1996). Park
merupakan pelopor dari salah satu mazhab ilmu sosiologi, pada 1925 oleh
suatu pertemuan American Sociological Society. Pokok ajarannya adalah
suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi meneliti masyarakat
setempat dari sudut hubungan antarmanusia. Park memimpin sej7umlah besar
penyelidikan mengenai perbagai peristiwa dalam pergaulan hidup kota dan

26
mengenai sifat-sifat suatu bangsa. Namanya terkenal karena telah mengarang
sebuah buku pengantar sosiologi yang berjudul Introduction to the Science
of Sociology pada tahun 1921. Disamping buku diatas, hasil karyanya yang
lain adalah Race and Culture (diterbitkan tahun1950, setelah ia meninggal),
dan sebelumnya ia telah menulis sebuah buku bersama H.A Miller tahun1921
yang berjudul Old world traits trsnsplanted.

15. Karl Mannheim


Karl Manheim lahir di Budapest,
Hongaria, 27 Maret 1893. Karirnya
sebagai akademisi berkembang di
Jerman dan Inggris. Ia pernah menjadi
dosen di universitas Heidelberg tahun
1920 dan mendapatkan gelar professor
di universitas Frankfrut serta professor
pendidikan dan sosiologi di universitas
London.
Pada awal karirnya, Manheim
merupakan seorang filsuf yang mempelajari bidang epistemologi.
Ketertarikan Manheim terhadap
Gambar 15. Karl
sosiologi dimulai pada tahun 1920,
Mannheim
dipengaruhi oleh Max Weber, Alfred
(Sumber: wikipedia) Weber, Max Scheler dan Karl Marx.
Pada tahun 1925, ia menjadi pengajar di
universitas Heidelberg. Sebelum diasingkan oleh partai nazi ke Inggris,
Manheim sempat menjadi pengajar di universitas Frankfrut.
Mannheim telah banyak menyumbangkan buah pikirannya bagi
perkembangan sosiologi. Antara lain dipelopori suatu cabang sosiologi,
yang dinamakannya sosiologi pengetahuan, yang khusus menelaah
hubungan anara masyarakat dengan pengetahuan. Kemudian, teorinya
yang sangat terkenal adalah mengenai krisis-krisis. Akar dari segenap
pertentangan yang menimbulkan krisis terletak dalam ketegangan-

27
ketegangan yang timbul disemua lapangan kehidupan, karena asas
laissez faire berdampingan dengan asas-asas yang baru dalam kehidupan
ekonomi. Ini berlaku pula bagi lapangan-lapangan kehidupan lainnya.
Perimbangan-perimbangan dalam masyarakat berkembang menurut asas
yang baru, dan dalam hal ini manusialah yang harus memberi bentuk
kepada perimbangan-perimbangan baru tadi. Akan tetapi dalam hal ini
manusia gagal melakukannya. Inilah yang menyebabkan krisis. Menurut
Manheim, yang sangat perlu diadakannya suatu planning for freedom,
yaitu semacam perencanaan yang diawasi secara demokratis dan
menjamin kemerdekaan aktivitas-aktivitas individu maupun kelompok
manusia, di dalam maupun di luar rangka perimbangan-perimbangan
tersebut di atas. Dalam rangka planning for freedom tersebut, Manheim
merintis pembentukan the international library of sociology and social
reconstruction yang bertujuan untuk menelaah secara ilmiah persoalan-
persoalan ekonomi dan perencanaan social yang merupakan persoalan
penting dewasa ini. Hasil karya-karya Karl Mannheim yang terkenal
yaitu sebagai berikut:

1. deology and utopia (1929)


2. Man and society in an age of reconstruction (1940)
3. Diagnosis of our time (1943)

2.9 Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan


1. Pengantar
Pembangunan merupakansuatu proses perubahan di segala bidang
kehidupan yang di lakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana
tertentu. Pembangunan nasional di Indonesia misalnya, merupakan
suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan rencana tertentu,
dengan sengaja, dan memang dikehendaki, baik oleh pemerintah yang
menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat.
Pembangunan harus bersifat rasionalistis; artinya, haluan yang
diambil harus dilaksanakan pada pertimbangan rasional. Adanya

28
rencana pembangunan dan proses pembangunan, artinya adanya
keinginan untuk selalu membangun pada ukuran dan haluan yang
terkoordinasi secara rasional dalam suatu sistem.
1. Peningkatanproduktivitas.
2. Peningkatanstandarkehidupan.
3. Kedudukan, peranan, dankesempatan yang sederajatdansama di
bidangpolitik, sosial, ekonomi, danhukum.
4. Pengembanganlembaga-lembagasosialdansikap-
sikapdalammasyarakat.
5. Konsolidasinasional
6. Kemerdekaannasional

2. Cara Melangsungkan Pembangunan


Di muka telah dijelaskan secara ringkas tujuan yang ingin dicapai
oleh pembangunan. Di samping itu, juga telah disajikan cita-cita yang
terkandung dalam pembangunan itu. Pembangunan untuk mencapai
tujuan tertentu itu, dapat dilakukan melalui cara-cara tertentu. Pada
dasarnya dikenal dengan cara-cara:
a) Struktural, yang mencakup perencanaan, pembentukan dan
evaluasi terhadap lembaga-lembaga sosial, prosedurnya
serta pembangunan secara material.
b) Spiritual,yang mencakup watak dan pendidikan dalam
penggunaan cara-cara berpikir secara ilmiah;
c) Strukturaldan spiritual.

3. Syarat yang Diperlukan


Dengan demikian, untuk berlangsungnya suatu pembangunan
diperlukan syarat kemauan yang keras, serta kemampuan untuk dapat
memanfaatkan setiap kesempatan bagi keperluan
pembangunan.Disamping itu diperlukan adanya kelompok-kelompok
yang kreatif atau minioritas pemimpin-pemimpin yang kreatif, serta

29
massa yang kritis. Selanjutnya diperlukan tersedianya modal serta modal
sertabahan baku untuk proses pembangunan material.
Warga masyarakat sebagai individu tidak boleh pasrah pada keadaan
yang dihadapi,atas dasar pandangan hidup bahwa segala sesuatu
merupakan nasib buruk bagidirinya

4. Tahap-Tahap Pembangunan
Apabila pembangunan dikaitkan dengan tahap-tahapnya, dikenal
adanya tahap perencanaan, penerapan, atau pelaksanaan,
danevaluasi.Pada tahap perencanaan perludiadakan identifikasi terhadap
berbagai kebutuhan masyarakat pusat perhatiannya, stratifikasi sosial,
pusat kekuasaan, maupun saluran komunikasi.Pada tahap penerapan atau
pelaksanaan perludiadakan penyorotan terhadap kekuatan social dalam
masyarakat.
Dalam tahap evaluasi diadakan analisis tehadap efek pembangunan
sosial. Kiranya sulit membayangkan keberhasilan pembangunan apabila
tidak diadakan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai sebab
mengadakan pembangunan tidaklah cukup apabila hanya dilandasi itikad
baik dan semangat saja.

5. Penelitian Sosiologi
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah dilandaskan pada
analisis dan intruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara
metodologis, sistematis, dankonsisten. Tujuannya adalah untuk
mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat
manusia untuk mengtahui apa yang dihadapinya dalam kehidupan.
Penelitian merupakan suatu sarana bagi ilmu pengetahuan untuk
mengembangkan ilmu yang bersangkutan. Di samping itu, penelitian
juga merupakan sarana bagi masyarakat (terutama masyarakat akademis)
untuk memecahkan berbagi masalah yang dihadapi. Penelitian sosiologi
merupakan proses pengungkapan kebenaran, yang didasarkan dan

30
penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi sebagai
ilmu. Dalam sosiologi dikenal beberapa konsep dasar seperti:
a) Interaksisosial;
b) Kelompoksosial;
c) Kebudayaan;
d) LembagaSosial;
e) LapisanSosial;
f) Kekuasaandanwewenang;
g) Perubahansosial;
h) MasalahSosial.
Hasil-hasil penelitian sosiologis dapat di manfaatkan oleh ilmu-ilmu
social lainnya. Hal ini disebabkan karena penelitian sosiologis
memusatkan perhatiannya pada masyarakat, yang merupakan wadah
kehidupan bersama yang mencakup aspek-aspek:
a) Fisik;
b) Biologis;
c) Politis;
d) Ekonomis;
e) Sosial;
f) Budaya;
g) Kesehatan;
h) Pertahanan-keamanan; dan
i) Hukum.
Sebagai contoh dapat dikemukakan penelitian sosiologis mengenai
pola interaksi social pada subsistem kehidupan fisik. Pola interaksi social
pada subsistem fisik jelas berbeda dengan pola interaksi social pada
subsistem total, walaupun ada kalanya dijumpai unsur-unsur yang sama.

6. Manfaat Penelitian Sosiologi Pembangunan


Apabila pembicaan mengenai manfaat penelitian sosiologis dibatasi
pada kaitannya dengan tahap-tahap pembangunan, pada tahap
perencanaan pembangunan diperlukan data yang relative lengkap

31
mengenai masyarakat yang akan dibangun. Data tersebut mencakup hal-
hal sebagai berikut.
a) Pola interaksi sosial, yang sangat penting untuk menciptakan
suasana yang mendukung pembangunan.
b) Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.
c) Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai.
d) Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah
yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
e) Stratifikasisosial yang merupakan pembedaan penduduk dalam
kelas-kelas social secara vertical.

2.10 Studi Kasus Masyarakat Di Kepulauan Natuna

Etnistas penduduk desa ini mayoritas berasal dari suku bangsa Melayu dan
mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil masyarakat pemeluk Kristen. Selain
penduduk local, ada juga pendatang yang sudah lama menetap, bertugas maupun
mereka yang menikah campuran antar suku di desa tersebut, seperti orang Melayu
yang berasal dari sedanau atau Ranai di Natuna besar, di samping orang Batak,
Minang, Jawa, dan Lombok.
Sistempelapisanmasyarakatberdasarkanketurunanyaitusebagaiberikut:
a) Masyarakatketurunan Raja;
b) MasyarakatKeturunanSayid;
c) Masyarakatketurunan Wan;
d) MasyarakatketurunanNung;
e) Masyarakatketurunanbiasa.

AktivitasPerekonomian

Masyarakat desa ini sebagian besar adalah nelayan, termasuk sebagian dari
petani, tukang batu, dan sebagian karyawan perusahaan. Kecendrungan warga
masyarakat memiliki lebih dari satu sumber matapencaharian merupakan bentuk
adaptasi yang mereka lakukan, karena umumnya matapencaharian sebagai nelayan
maupun yang lain tergantung musim atau kondisi.

32
Sebagian masyarakat tampak beternaksapi yang pemeliharannya di kebun
mereka diatasbukit, serta ternak ayam negri dan ayam kampong.

Berutang merupakan bagian dari cara hidup masyarakat di desa ini pada
umumnya. Menutupi kebutuhan sehari-sehari dari pekerjaan nelayan, petani
maupun buruh tidak selalu dapat mencukupi.Tempat berutang yang paling umum
dilakukan masyarakat adalah kedai kelontong, terutama utang bahankebutuhan
pokok (sembako).

33
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

` Masalah merupakan bagian sosiologi, sebenarnya masalah merupakan hasil


dari proses perkembangan masyarakat. Artinya problema tadi memang sewajarnya
timbul, apabila tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan terhadap penemuan-
penemuan baru dan gagasan baru. Dalam jangka waktu masyarakat menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan, timbullah maslah sosial, sampai unsur-unsur
masyarakat berada dalam keadaan stabil lagi. Masalah sosial merupakan akibat dari
interaksi sosial antara individu, antara individu dengan kelompok, atau antar
kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai adapt – istiadat, tradisi dan
ideology ditandai dengan suatu proses sosial yang disosiatif.

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan


atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau
menghambat terpenuhinya keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut,
sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

1. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau


kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor :
2. Ekonomis, misalnya : kemiskinan dan pengangguran,dll
3. Biologis, misalnya : penyakit,dll
4. Biopsikologis, misalnya : penyakit syaraf, bunuh diri, aliran sesat dll
5. Kebudayaan, misalnya : perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik
sosial dan keagamaan,dll

Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang


dipeker-jakan dalam instansi-instansi negara maupun menjadi konsultan berbagai
perencanaan pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiolog sangat
dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian, pengolahan data dan

34
perencanaaan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan
sosiologi bagi masyarakat adalah :

1. Untuk pembangunan.
2. Untuk penelitian.

3.2 SARAN
1. Sebagai masyarakat yang bersosial kita seharusnya berpartisipasi dalam
membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di lingkungan
sekitar kita.
2. Saya berharap dengan adanya tugas makalah ini pembaca dapat
lebih memahami mengenai masalah sosial dan manfaat sosiologi.
3. Apabila dalam pembuatan makalah ini ada yang kurang berkenan Mohon
kiranya kritik dan sarannya yang dapat membangun pembuatan makalah
berikutnya agar dapat lebih baik lagi.

35
DAFTAR PUSTAKA

Rifal, Muhammad. 2014. Biografi Charles Horton Cooley. Terdapat pada


http://ensiklo.com/2014/08/18/biografi-dan-pemikiran-charles-horton-
cooley/. Diakses pada 7 November 2019

Anonim. Biografi Ferdinand Tonnies. Terdapat pada


https://id.wikipedia.org/wiki/Ferdinand_T%C3%B6nnies. Diakses pada 7
November 2019

Anonim. Biografi Leopold Von Wiese. Terdapat pada


https://id.wikipedia.org/wiki/Leopold_von_Wiese. Diakses pada 7
november 2019

Rifal, Muhammad. 2014. Biografi Alfred Vierkandt. Terdapat pada


http://ensiklo.com/2014/09/06/biografi-dan-pemikiran-alfred-vierkandt-
1867-1953/. Diakses pada 7 November 2019

Rifal, Muhammad. 2014. Biografi Lester Frank Ward. Terdpat pada


http://ensiklo.com/2014/09/20/biografi-dan-pemikiran-lester-frank-ward/.
Diakses pada 7 November 2019

Rifal, Muhammad. 2014. Biografi Karl Mannheim. Terdapat pada


http://ensiklo.com/2014/09/30/biografi-dan-pemikiran-karl-manheim/.
Diakses pada 7 November 2019

Halim, H Paisal. 2009. Biografi Robert Ezra Park. Terdapat pada

https://doktorpaisal.wordpress.com/2009/12/18/biografi-robert-park/.
Diakses pada 7 November 2019

Drs. Ary H.Gunawan, Sosiologi Pendidikan. PT Rhineka Cipta 2000

Srikustyowati.Dona, masalah sosiologi, 2018.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta

36

Anda mungkin juga menyukai