Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KEHIDUPAN SOSIAL”
Memenuhi Tugas Mata Kuliyah : SOSIAL
Dosen Pembimbing : Bpk. HIDAYATURRAHMAN, M.Pd.

Disusun Oleh :
HASAN BASRI
SEMESTER III (KI)

YAYASAN PONDOK PESANTREN ALHIDAYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU KEISLAMAN ALHIDAYAH
STIKA ALHIDAYAH ARJASA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaian makalah yang bertema "Masalah
Sosial” hingga akhir.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki,
kekurangan pasti masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1  Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.2    Tujuan Penulisan...............................................................................................4
1.3    Manfaat Penulisan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5
2.1 Pengertian Masalah Sosial...................................................................................5
2.2 Karakteristik Masalah Sosial...............................................................................5
2.3 Faktor Penyebab Masalah Sosial.........................................................................6
2.4 Contoh Masalah Sosial Di Kota Bekasi...............................................................7
2.5 Upaya Pengendalian Masalah Sosial1...............................................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
3.1  Kesimpulan.......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang
berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat
berlangsung dengan baik.

Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan


antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial.
Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama.

Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan


untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses
sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2.      Jelaskan karakteristik masalah sosial?!
3.      Apa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial?
4.      Sebutkan contoh masalah sosial yang berada di wilayah bekasi!
5.      Jelaskan secara umum cara menyelesaikan masalah sosial!
1.2    TUJUAN PENULISAN
1.      Menjelaskan tentang masalah sosial.
2.      Mendeskripsikan karakteristik masalah sosial.
3.      Menyebutkan faktor yang menyebabkan timbulnya masalah sosial.
4.      Menyebutkan contoh masalah sosial di wilayah bekasi.
5.      Menjelaskan cara-cara menyelesaikan masalah sosial secara umum.
1.3    MANFAAT PENULISAN
1.      Makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan mengenai Masalah Sosial
2.      Para pembaca dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah sosial yang dialami
3.      Makalah ini dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki makalah yang akan dibuat
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MASALAH SOSIAL


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan anatara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat seorang individu
merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.

Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala


sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku
manusia yang menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering
disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat dimanapun.
Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam
kemasyarakatan, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan kelompok,
serta hubungna manusia dengan organisasi untuk mengembangkan dirinya.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial


merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan
dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak
diharapkan. Masalah sosial berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu
kedamaian didalam suatu kelompok masyarakat.

2.2 KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL


Masalah sosial memiliki beberapa karakter, antara lain :
1.      Kondisi yang dirasakan banyak orang
Suatu masalah dapat disebut sebagai masalah sosial jika kondisinya dirasakan oleh
banyak orang, namun tidak ada batasan mengenai berapa jumlah orang yang harus
merasakan masalah tersebut. Jika suatu masalah mendapatkan perhatian dari beberapa
orang, maka masalah tersebut merupakan masalah sosial.
2.      Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan
Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang
menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakkan. Orang senantiasa
menghindari masalah, karena masalah selalu tidak menyenangkan. Penilaian
masyarakat sangat menentukan suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah
sosial.
3.      Kondisi yang menuntut permecahan.
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Umumnya,
suatu kondisi dianggap perlu dipecahkan jika masyarakat menganggap masalah
tersebut perlu dipecahkan.
4.      Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi
secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial
seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan
akibatnya bersifat multidimensional dan menyangkut banyak orang.

2.3 FAKTOR PENYEBAB MASALAH SOSIAL


Menurut Daldjoeni dalam Abulsyani (1994:187) bahwa, masalah social dapat
bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka secara menyeluruh
ada beberapa sumber penyebab timbulnya masalah social, yaitu antara lain:
1.      Faktor alam (ekologis-geografis)
Ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam. Penyebabnya dapat berupa
tindakan eksploitasi berlebihan atasnya oleh manusia dengan teknologinya yang
makin maju, sehingga kurang diperhatikan perlunya pelestarian lingkungan. Dapat
pula karena semakin banyaknya jumlah penduduk yang secara otomatis cepat
menipiskan persediaan sumber daya meskipun sudah dilakukan penghematan.
2.      Faktor biologis (dalam arti kependudukan)
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan secara
nasional, regional maupun local. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang dapat
dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum serta
kualitas masalah pemukiman baik dipedesaan maupun diperkotaan
3.      Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka
penyakit kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan
transportasi) dan implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan,
keagamaan, serta pemakaian waktu senggang.
4.      Faktor sosial
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk
masyarakat.

2.4 CONTOH MASALAH SOSIAL DI KOTA BEKASI


Masalah sosial dapat terjadi dikota mana pun, khususnya dikota-kota besar di
Indonesia. Bekasi merupakan salah satu dari kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Semakin banyak penghuni suatu wilayah maka akan semakin besar pula
kemungkinan timbulnya masalah sosial. Masalah sosial dapat mencakup lingkungan
kecil mau pun besar. Berikut adalah beberapa contoh masalah sosial yang terjadi di
kota Bekasi.
1.      Masalah Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui, pendidikan di Indonesia yang memburuk dapat dilihat
dari sistem pendidikan yang diterapkan. Di kota Bekasi terdapat banyak sekolah yang
dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dengan jumlah sekolah yang mencapai
ribuan tak lantas menyelesainya masalah pendidikan dikota ini. Masih banyak anak-
anak yang tidak mengenyam bangku pendidikan hanya karena masalah ekonomi yang
terbatas. Padahal Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju jika memiliki
sumber daya manusia yang kompeten.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi
dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan
yaitu:
·         Rendahnya sarana fisik;
·         Rendahnya kualitas guru;
·         Rendahnya kesejahteraan guru;
·         Rendahnya prestasi siswa;
·         Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan;
·         Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan; dan
·         Mahalnya biaya pendidikan.
2.      Masalah Kemiskinan
Kemiskian merupakan salah satu problem sosial yang paling serius dialami oleh
negara-negara berkembang. Salah satunyadi Bekasi masih banyak masalah
kemiskinan yang seolah sangat sulit untuk di selesaikan.
Ada dua prespektif yang menjadi tinjauan masalah kemiskinan, yaitu ;
·         Prespektif Kultural, konsep ini dikelompokkan menjadi tiga tingkatan, yaitu
individu, keluarga, dan masyarakat. Tingkat kemiskinan individu berarti kemiskinan
terjadi karena mentalitas individu yang malas apatis, fatalistik, pasrah, boros dan
ketergantungan. Tingkat kemiskinan Keluarga berarti kemiskinan terjadi karena
jumlah anak dalam keluarga yang sangat besar namun tidak didukung oleh
produktifitas. Tingkat kemiskinan masyarakat berarti kemiskinan terjadi karena tidak
terintegrasinya kaum myang tidak mampu dengan institusi-institusi masyarakat
secara efektif.
·         Perspektif Struktural. Konsep kemiskinan dalam perspektif struktural adalah
kemiskinan yang terjadi karena dampak dari faktor-faktor struktur masyarakat (faktor
eksternal), yaitu terjadinya kemiskinan karena:
1.      Program atau perencanaan pembangunan yang tidak tepat;
2.      Pelaksanaan kekuasan pemerintahan (birokrasi pemerintah) yang korupsi;
3.      Kehidupan sosial-politik yang tidak demokratis atau otoriter;
4.      Sistem ekonomi liberalistik atau kapitalistik;
5.      Perkembangnya teknologi modern atau industrialisasi yang mekanistik disemua
aspek;
6.      Kesenjangan sosial-ekonomi di masyarakat sangat tinggi;
7.      Globalisasi ekonomi dan pasar bebas. Jadi, menurut perspektif struktural
kemiskinan itu terjadi karena faktor ekternal, sedangkan menurut perspektif kultural
kemiskinan itu terjadi karena mentalitas individu atau kelompok
3.      Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan Ekonomi mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu
dalam kelompok. Kesenjangan ekonomi terjadi akibat adanya pengelompokan
masyarakat yang pendapatannya dibawah rata-rata dengan masyarakat yang
pendapatannya diatas rata-rata. Kesenjangan ekonomi ini terjadi secara tidak
langsung membedakan antara si miskin dan si kaya.
Kesenjangan ekonomi bervariasi tergantung masyarakat, waktu, struktur ekonomi,
dan sistem. Istilah tersebut dapat mengacu pada persebaran pendapatan atau kekayaan
lintas lapisan masyarakat pada waktu tertentu, atau pendapatan dan kekayaan seumur
hidup dalam jangka panjang.
4.      Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan
secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara
Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.
Kriminalitas yang masih marak terjadi dikota-kota besar seakan sulit untuk
dibersihkan. Tak banyak para pelaku seolah tergiur dengan pendapatan yang singkat
walaupun terkadang dibutuhkan pertaruhan nyawa.
5.      Masalah Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sebuah kesatuan ruang dengan segala benda dan makhluk
hidup di dalamnya termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
keberlangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup yang
lainnya. Lingkungan hidup mencakup ekosistem, perilaku sosial, budaya, dan juga
udara yang ada.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang
mempunyai hubungan timbal balik. Masalah lingkungan hidup disini berarti tidak
terawatnya lagi lingkungan disekitar kita yang secara sengaja dirusak oleh manusia
yang tidak bertanggungjawab.
6.      Penyimpangan Perilaku Remaja dan Kenakalan Remaja
Penyimpangan perilaku remaja merupakan salah satu masalah sosial yang
paling mengkhawatirkan. Pejuang muda Indonesia yang seharusnya dididik untuk
membangun negara ini malah terjerumus kedalam lubang hitam yang dapat merusak
remaja itu sendiri. Jati diri sebagai bangsa muda Indonesia seakan sirna, seiring
perkembangan jaman dan masuknya budaya barat ke Indonesia tanpa penyaringan
secara langsung membuat kaum muda berlomba-lomba untuk mempelajari budaya
tersebut. Secara tidak langsung bangsa muda perlahan telah meninggalkan budayanya
sendiri, budaya Indonesia. Norma-norma yang berlaku di Indonesia seharusnya
menjadi pegangan yang cukup kuat untuk menahan diri untuk tetap memiliki tujuan
hidup yang baik.
Remaja merupakan masa-masa yang sangat labil bagi seorang individu karena
saat itulah seorang remaja sedang mencari jati dirinya.

2.5 UPAYA PENGENDALIAN MASALAH SOSIAL1


1.      Peran Orangtua. Ini adalah pintu pertama dalam menangani masalah sosial. Selain
karena orang tua adalah merupakan bagian dari tatanan sosial masyarakat, orang tua
juga menjadi penentu baik tidaknya kehidupan keluarga yang ujung-ujungnya akan
bersinggungan dengan kehidupan masyarakat disekitarnya. Peran orang tua dalam hal
ini di antaranya,
·         Dengan bekerja sebaik mungkin memenuhi kebutuhan keluarga agar dengan
perekonomian keluarga yang sehat tidak akan berdampak pada terjadinya persoalan
ekonomi keluarga yang akan meyerempet kehidupan masayrakat di sekitarnya.
·         Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan hanya
sekedar menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi nasehat saat di
rumah.
·         Dengan memberi tambahan ilmu agama pada anak-anaknya merupakan langkah
tepat dalam mengatasi dan menghindari masalah sosial. Sebab agama akan menuntun
mereka berprilaku lebih baik sehingga kehidupan berbudaya dapat berjalan dengan
baik.
·         Dengan memberi contoh yang baik pada anak merupakan kunci dari semua yang
kita ajarkan. Tak ada artinya anda menasehati tiap hari kalau anda sendiri tidak
melakukan apa yang anda katakan.
·         Dengan menjadi orang tua angkat. Untuk keluarga yang mampu peran ini
seyogyanya dijalankan sebab jika sekiranya saja setiap satu keluarga melakukan ini
maka akan sangat banyak anak terlantar yang akan memperoleh kehidupan yang lebih
baik dan tentunya diharapkan mampu mengurangi dampak masalah sosial masyarakat
nantinya.
2.      Peran Golongan Tertentu. Yang dimaksud di sini adalah seperti pengusaha, tokoh
agama, lembaga-lembaga sosial, maupun pribadi yang masuk kategori mapan atau
mampu memberi sumbangsi dalam mengatasi masalah sosial di daerahnya. Bagi
seorang pengusaha misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda
yang ingin berbisnis atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. Untuk tokoh
agama tentutunya banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat yang mengena
di hati orang-orang agar mudah diterima. Sedang untuk lembaga sosial, misalnya
organisasi kemasyarakatan, sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan
sosial di daerahnya dan kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan
banyak orang dan lain sebagainya.
3.      Peran Pemerintah. Peran inilah sebenarnya yang sangat berpengaruh dan dapat
membantu peran-peran lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka
mempunyai wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi
punishment bagi yang tidak mengikuti aturannya. Diantara yang dapat dilakukan
pemerintah adalah dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani persoal-
persolan tertentu, misalnya penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan
lain sebagainya. Atau misalnya menciptakan program-program yang berdampak pada
pemeliharaan tatanan sosial, misalnya memberkan Bantuan Tunai pada masyarakat
kurang mampu, memfasilitasi kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya.
Selain itu menciptakan aturan yang tegas pada semua usaha yang dilakukan oleh
pemerintah juga menjadi senjata ampuh dalam menjaga kelansungan program-
program tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama
masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial
yang baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan
masalah sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan
mencegah terjadinya perselisihan antar masyarakat.

Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya
dan sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang menjadikan
masalah tersebut menjadi masalah sosial.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk
timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat
kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka
menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.

Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan


cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial
dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha
menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang
tersangkut masalah sosial secara langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang
baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu

Anda mungkin juga menyukai