Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ SENI TEATER “
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran “Seni Budaya”
Yang dibina oleh : Bapak. LUQMAN HAKIM, S.Pd.

DISUSUN OLEH :

Achmad Dedi Eko Priyono


Kelas : XI. IPS.2

UPT. DINAS PENDIDIKAN ARJASA


SMA NEGERI 1 ARJASA
Jl. Raya Bujutan
April 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah yang berjudul
“Sejarah Perkembangan Teater” yang dimana tugas ini ditujukan untuk
menyelesaikan tugas Sekolah Menengah Kejuruan kami dengan mata pelajaran
kami tentang Seni Budaya. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami telah berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang juga
sudah memberikan bantuan kepada kami baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari
hasil karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami berharap semoga karya ilmiah ini
dapat menjadi sesuatu yan berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya karya tulis ini. Kami berharap semoga karya tulis
ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umummnya.

Arjasa, 01 april 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Teater..........................................................................................5
B. Sejarah Perkembangan Teater di Dunia........................................................5
C. Jenis-Jenis Teater Tradisional di Nusantara..................................................9
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah mencatat, seni teater berfungsi hanya sebagai upacara ritual
(keagamaan), melainkan berfungsi pula sebagai kesenian atau hiburan. Peristiwa
teater yang mensyaratkan kebersamaan, waktu, dan tempat, tetaplah menjadi
persyaratan utama kehadiran teater sejak ribuan tahun sebelum Masehi, sehingga
pada zaman Yunani teater pun selalu hadir dengan persyaratan yang serupa.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sesuatu dapat disebut
teater jika ada keutuhan tiga kekuatan, berupa: orang teater, tempat, dan
komunitas (penonton). Tiga kekuatan inilah yang bertemu dan melahirkan
“peristiwa teater”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teater?
2. Bagaimana sejarah perkembangan teater di dunia?
3. Apa saja jenis-jenis Teater Tradisional di Nusantara?

C. Tujuan

1. Menyelesaikan Tugas sekolah tentang Seni Budaya


2. Memberikan Informasi mengenai tentang Sejarah Perkembangan Teater.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teater
Kata “Teater” berasal dari kata yunani kuno yakni theatron, yang dalam
bahasa inggris seeing place dan dalam bahasa Indonesia “tempat untuk menonton”
adalah cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting/seni peran di
depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan, gestur (gerak
tubuh), mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain.
Teater merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuhnya sebagai unsure utama yang menyatakan dirinya yang
mewujudkan dalam suatu karya seni pertunjukan (pementasan) yang didukung
dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan rupa yang dijalin dalam cerita (lakon).
Beberapa macam arti teater:

1. Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.


2. Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan
orang banyak
3. Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia
yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku
didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian,
tarian, dan sebagainya.

B. Sejarah Perkembangan Teater di Dunia

1. Teater Yunani Klasik

Tempat pertunjukan teater Yunani pertama yang permanen dibangun


sekitar 2300 Tahun yang lalu. Teater ini dibangun tanpa atap dalam bentuk
setengah lingkaran dengan tempat duduk penonton melengkung dan berundak-
undak yang disebutAmphiteater. Ribuan orang mengujungi amphiteater untuk
menonton teater-teater, dan hadiah diberikan bagi teater terbaik. Naskah lakon
teater  Yunani merupakan naskah lakon teater pertama yang menciptakan dialog
diantara para karakternya.
Ciri-ciri khusus pertunjukan teater pada masa Yunani Kuno adalah:

 Pertunjukan dilakukan di Amphiteater


 Sudah menggunakan naskah lakon
 seluruh pemainnya pria bahkan peran wanitanya dimainkan pria dan memakai
topeng karena setiap pemain memerankan lebih dari satu tokoh.
 Cerita yang dimainkan adalah tragedi yang membuat penonton tegang,
takut,dan kasihan serta cerita komedi yang lucu, kasar dan sering mengeritik
tokoh terkenal pada waktu itu
 Selain pemeran utama juga ada pemain khusus untuk kelompok koor
(penyanyi), penari, dan narator (pemain yang menceritakan jalannya
pertunjukan).

Pengarang teater Yunani Klasik Yaitu :

 Aeschylus(525-SM.) Dialah yang pertama kali mengenalkan tokoh prontagonis


dan antagonis mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal
adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers,
dan The Furies.
 Shopocles (496-406 SM.) Karya yang terkenal adalah Oedipus The King,
Oedipus at Colonus, Antigone.
 Euripides (484-406 SM) Karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The
Troyan Woman, Cyclops.
 Aristophanes (448-380 SM)Penulis naskah drama komedi, karyanya yang
terkenal adalah Lysistrata, The Wasps, The Clouds, The Frogs, The Birds.
 Manander (349-291 SM.) Manander menghilangkan Koor dan menggantinya
dengan berbagai watak, misalnya watak orang tua yang baik, budak yang licik,
anak yang jujur, pelacur yang kurang ajar, tentara yang sombong dan
sebagainya. Karya Manander juga berpengaruh kuat pada jaman Romawi
Klasik dan drama komedi jaman Renaisans dan

1. Teater Romawi Klasik


Teater pertama kali dipertunjukkan di kota Roma pada tahun 240 SM.
Pertunjukan ini dikenalkan oleh Livius Andronicus, seniman Yunani. Teater
Romawi merupakan hasil adaptasi bentuk teater Yunani. Hampir di setiap unsur
panggungnya terdapat unsur pemanggungan teater Yunani. Namun demikian
teater Romawi pun mengalami konversi  dalam penggarapan dan penikmatan
yang asli dimiliki oleh masyarakat Romawi dengan ciri-ciri sebagi berikut :

 Musik menjadi pelengkap seluruh adegan. Tidak hanya menjadi tema cerita
tetapi juga menjadi ilustrasi cerita.
 Tema berkisar pada masalah hidup kesenjangan golongan menengah.
 Karekteristik tokoh tergantung kelas yaitu orang tua yang bermasalah dengan
anak-anaknya atau kekayaan, anak muda yang melawan kekuasaan orang tua
dan lain sebagainya.
 Seluruh adegan terjadi di rumah,  di jalan dan di halaman.

Bentuk – bentuk pertunjukan yang terkenal di Zaman Romawi Klasik adalah:

 Satu-satunya bentuk tragedi yang terkenal dan berhasil diselamatkan adalah


karya Lucius Anneus Seneca ( 4 SM-65 M).
 Farce Pendek. Farce (pertunjukan jenaka) sejak abad 1 SM menjadi bagian
sastra dan menjadi bentuk drama yang terkenal.
 Mime muncul di zaman Yunani sekitra abad 5 SM dan kemudian masuk
Romawi sekitar tahun 212 SM.

Bentuk pertunjukan teater tertua pada zaman teater Romawi Klasik  ini ciri-
cirinya adalah sebagai berikut:

 Selalu menggunakan tokoh yang sama, misalnya tokoh badut tolol yang
bernama Maccus. Tokoh yang serakah dan rakus bernama Bucco. Sedangkan
Pappus adalah tokoh yang tua dan mudah ditipu.
 Plot cerita  berupa tipuan-tipuan dan hasutan-hasutan yang dilakukan para
badut dimana musik dan tari menjadi unsur penting dalam menjaga   jalannya
cerita.
 Menggunakan Setting suasana  alam pedesaan.
Teater Romawi merosot setelah bentuk Republik diganti  dengan kekaisaran tahun
27 Sebelum Masehi dan lenyap setelah terjadi penyerangan bangsa-bangsa Barbar
serta  munculnya kekuasaan gereja. Pertunjukan teater terakhir di Roma terjadi
tahun 533.

1. Teater Zaman Elizabeth

Pada tahun 1576, selama pemerintahan Ratu Elizabeth I, gedung teater besar dari
kayu dibangun di London Inggris. Gedung ini dibangun seperti lingkaran
sehingga penonton bisa duduk dihampir seluruh sisi panggung. Gedung teater ini
sangat sukses sehingga banyak gedung sejenis dibangun disekitarnya.salah
satunya yang disebut Globe, gedung teater ini bisa menampung 3.000 penonton.
Globe mementaskan drama-drama karya William Shakespeare, penulis drama
terkenal dari inggris yang hidup dari tahun 1564 sampai tahun1616. Ia adalah
seorang aktor dan penyair, selain penulis drama. Beberapa ceritanya melakukan
monolog panjang, yang disebut solloquy, yang menceritakan gagasan-gagasan
mereka kepada penonton. Ciri-ciri teater zaman Elizabeth adalah:

 Pertunjukan dilaksanakan siang hari dan tidak mengenal waktu istirahat.


 Tempat adegan ditandai dengan ucapan dengan disampaikan dalam dialog para
tokoh.
 Tokoh wanita dimainkan oleh pemain anak-anak laki-laki. Tidak pemain
wanita.
 Penontonya berbagai lapisan masyarakat dan diramaikan oleh penjual makanan
dan minuman.
 Menggunakan naskah lakon.
 Corak pertunjukannya merupakan perpaduan antara teater keliling dengan
teater sekolah dan akademi yang keklasik-klasikan.

1. Teater Abad 20
Seiring dengan perkembangan waktu. Kualitas pertunjukan teter dianggap
semakin menurun dan membosankan. Hal ini mendorong para pemikir teater
untuk menemukan satu bentuk ekspresi baru yang lepas dari konvensi yang sudah
ada. Pada awal abad 20 inilah istilah teater Eksperimental berkembang. Banyak
gaya baru yang lahir baik dari sudut pandang pengarang, sutradara, aktor ataupun
penata artistik. Tetapi tidak jarang pula usaha mereka berhenti pada produksi
pertama. Lepas dari hal itu, usaha pencarian kaidah artistik yang dilakukan oleh
seniman teater modern patut diacungi jempol karena usaha-usaha tersebut
mengantarkan kita pada keberagaman bentuk ekspresi dan makna keindahan.
Gaya penampilan pertunjukan teater secara mendasar dibagi ke dalam tiga (3)
gaya besar yaitu; Presentasional, Representasional (Realisme), dan Post-Realistic.
C. Jenis-Jenis Teater Tradisional di Nusantara
1. Teater Sumatra
 Bangsawan 
Teater Bangsawan Merupakan teater tradisional dari pulau Sumatra
dengan latar belakang budaya Melayu. Teater ini banyak menyerap teknik teater
Bara.  Hal ini dapat dilihat pada pertunjukan nya yang selalu menggunakan
panggung meskipun di saat pementasan dilakukan di ruang terbuka.  
Teater Bangsawan untuk pertama kalinya diperkenalkan di Malaya pada
tahun 1870 oleh perkumpulan teater India yang dinamakan wayang persi.
Kemudian menyebar dan masuk ke indonesia dan disebut bangsawan karena
lakon semula mengenai sebuahkeluara ningrat. Ciri khas Bangsawan adalah cara
pementasannya. Penyajiannya dalam bentuk dialog menggunakan pantun empat
bait, syairnya dinyanyikan oleh pemain.
 Makyong 
Makyong merupakan teater yang berasal dari Riau. Lakon Makyong
menggambarkan perjuangan seorang putra mahkota dalam mencapai cita-citanya
serta bertahan dari kerasnya kehidupan. Di dalam penyajiannya , Makyong
menggunakan tari dan lagu untuk menyampaikan maksud tertentu. Pementasanya
biasanya dalam bentuk komedi atau melodrama. Makyong bisa dipentaskan pada
siang atau malam hari di ruang ruang terbuka. Iringan musiknya terdiri atas
gendang,seruai,rebab,gong,dan mong mong (gong kecil). Semua pemain
menggunakan topeng dan hampir semuanya perempuan kecuali peran pelawak
(tokoh Awang dan temanya).
 Randai
Randai merupakan teater dari sumatra barat dan mendapat pengaruh dari
basijobang, tonil Belanda, dan Komidi bangsawan. Terbentuknya teater Randai
dimulai dari sebuah kelompok Komidi bangsawan yang pada tahun 1932
memutuskan untuk menyempurnakan basijobang dengan unsur tonil belanda serta
seni pencak silat setempat.
 Bakaba
Bakaba merupakan teater yang berasal dari sumatra barat. Teater ini
dituturkan oleh tukang kaba dalam bentuk prosa liris yang didendangkan
(dilagukan)  dengan diiringi alunan musik rebah atau kecapi, saluang (suling).
Untuk menggelar kaba sekurang kurangnya harus ada dua tukang kaba ,seorang
penyanyi yang berserita,dan seorang lagi sebagai pengiring musik. Kaba biasanya
dipentaskan sebagai bagian dari upacara perkawinan, menempati rumah
baru,panen , dan sebagainya. Waktu pementasan terjadi interaksi dengan
penonton.
1. Teater Jawa Barat
 Ubrug

Teater Ubrug berasal dari Banten. Dalam penyaiannya,teater ini menggunakan


iringan gamelan slendro dan gong gubyung. Lakon yang dimainkan bersumber
dari kehidupan sehari hari . Lakon yang sering dimainkan,antara lain Di
Jampang, Si Pitung, Sakam,Dalam Bonceng, dan Jejaka Pancak.

2) Longer
Teater Longer Berasal dari sumedang. Teater inimuncul pada tahun 1939. Di
dalam pementasanynya, teater Longer menampilkan adegan humor
(lawakan),Drama (sandiwara),dan tarian rakyat (tari silat).

1. Teater Jakarta

 Lenong

Teater Lenong merupakan teater populer dari Jakarta. Dalam Pertunjukan nya
terdapat unsur cerita (drama), tari, nyanyi, dan pencak silat. Panggung dalam
tatanan modern sudah diterapkan seperti penggunaan properti kursi dan meja.
Lakon atau ceritanya bersumber dri kehidupan masyarakat setempat. Terdapat dua
jenis Lenong, yaitu Lenong Dines dan Lenong Preman.

 Topeng Betawi

Dalam pementasanya,Topeng betawi pada umumnya diawali dengan tarian yang


dibawakan oleh penari perempuan. Dilanjutkan dengan dialog dialog lucu
(lawakan) oleh pelawak dan penari. Kemudian,lakon/ceritanya disajikan. Cerita
dalam topeng betawi bersumber dari  kehidupan masyarakat setempat
1. Teater Jawa Tengah
 Wayang Wong (wayang orang)
Di Jawa tengah, Wayang Wong sudah ada sejak abad ke -12. Akan tetapi,
wayang wong yang ada sekarang ini merupakan ciptaan dari hamengkubuwono 1
dari yogyakarta atau Mangkunegara 1 dari surakarta. Wayang wong panggung
Surakarta yang terkenal dibuat atas perintah Pakubuwono X untuk dipentaskan
setiap malam di taman hiburan Sriwedari.
 Ketoprak
Pada mulanya, Ketoprak hanya merupakan permainan klotekan dan
berkembang dengan memasukan adegan drama sederhana. Ceritanya diambil dari
lingkungan setempat dan disajikan dalam bentuk lawakan (humor) dan dikenal
dengan ketoprak Lesung. Sejak tahun 1927 , pementasan ketoprak menggunakan
gamelan sebagai musik pengiringnya.
 Langendriyan
Langendariyan mengambil lakon Damarwulan. Langendriyan di dalam
pementasanya diirngi oelh gamelan dan dialog dialognya menggunakan
tembangjawa. Pada tahun 1970-an dan tahun 1980-an penata tari koreografer
Sardono W.Kusumo,Retno Maruti,dan Sal Murgiyanto memadukan antara
Bedaya,langendriyan,dan Wayang wong untuk menciptakan bentuk yang
disebutLangen Beksa.
1. Teater Jawa Timur
Teater dari Jawa timur yang paling populer adalah Ludruk. Ludruk
merupakan perubahan dari teater tradisional Lerok Berutan. Lakon dalam ludurk
adalah kehidupan masyarakat sehari hari. Ludruk dalam pementasannya dibuka
dengan tarian Remo.
1. Teater Bali
 Cak 
Cak sudah ada sejak  zaman para-Hindu tetapi mulai menjadi suatu pertunjukan
sejak tahun 1935, di Desa Bendulu. Dengan dukungan dari dua seniman asal
Eropa, Cak berkembang menjadi pertunjukan hiburan. Lakon Ramayana
dimasukan dalam pertunjukan Cak. Sejak tahun 1969, lakon tunggal diperluas
menjadi epos utuh.
 Drama Gong 
Drama Gong Adalah teater tradisional Bali yang merupakan drama lisan
yang diiringi gamelan gong. Drama Gong menjadi salah satu seni pertunjukan
yang memadukan drama Bali tradisional dan drama modern (budaya barat).
Drama gong ini memiliki kemiripan dengan ketoprak jawa. Drama Gong,muncul
pertama kali pada tahun 1966. Penciptanya adalah Anak Agung Dede Raka
Payadnya. Drama Gong menggabungkan unsur pertunjukan dan teknik berbagai
bentuk seni pertunjukan tradisional seperti gong kebyar,drama tari arja,sendratari
Bali modern dengan unsur drama modern ( Barat ).
1. Teater Sulawesi
Teater yang berasal dari sulawesi contohnya Sinrilli. Teater ini berasal
dari sulawesi selatan.  Sinrillimerupakan pertunjukan cerita tutur oleh seorang
pasinrilli dengan diiringi musik keso-keso (rebab). Penceritanya berupa nada lagu
(kelong) yang diiringi lengkingan Keso-Keso sehingga membangunkan berbagai
suasana haru,indah,dan humor. Sinrilli bermula dari dalam istana raja-raja Gowa.
Setelah kejatuhan kerajaan Gowa ke tangan VOC, Sinrilli menyebar di kalngan
rakyat. Pertunjukan sinrilli dilakukan di sian ataudi malam hari sesudah
sembahyang isya.Teater ini digelar di anjungan rumah atau tempat terbuka
(halaman) pada waktu waktu tertentu, seperti waktu syukuran, pesta kawin,
membangun rumah, dan sebagainya.
1. Teater Nusa tenggara barat
Teater dari NTB contohnya Cepung. Teater ini berasal dari lombok.
Cepung merupakan teater tutur. Penamaan Cepunf berawal dari iringan suara
gamelan dari mulut yang berbunyi “,cek,cek,cek,cek,pung”. Cepung adalah seni
membaca kitab lontar, khususnya cerita Monyeh,yang diiringi oleh iringan bunyi
suling dan redeb serta peniruan suara suara  instrumen gamelan yang lain. pemain
pemain cepung ada 6 orang,terdiri atas pembca lontar ,seorang pemain
redeb,seorang pemain suling, dan tiga orang sebagai penembang.  Mereka duduk
berjajar setengah lingkaran. Musik, tari, mimik, dan lawak merupakan unsur unsur
yang selalu ada. Memakai sesaji berupa ayam, tuak, kembang ,beras, benang, dan
sirih pinang.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar
menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk menyatakan dirinya yang
diwujudkan dalam suatu karya (seni pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur
gerak, suara, bunyi dan rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan tentang
kehidupan manusia. Proses terjadinya atau munculnya teater tradisional di
Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini
disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater tradisional itu berbedabeda,
tergantung kondisi dan sikap budaya masyarakat, sumber dan tata-cara di mana
teater        tradisional lahir.
Tetaer juga dikenal dengan seni yang kolektif di mana dalam sebuah tetaer
tidak terlepas dari yang namanya sutradara sebagai pengkordinasi pementasan.
Sehingga menjadi seorang sutradara harus menguasai apa-apa yang harus di
lakasanakan karena baik/tidaknya pementasan tergantung dari seorang
sutradaranya. Sehingga dalam seni teater juga memiliki peran yang sangat penting
dalam lingkup sosisal. Ini sudah jelas karena yang namanya seni pertunjukan pasti
dipertunjukan di depan orang banyak dalam hal ini salah satu contohnya adalah
masyarakat. Seni teater bisa dijadikan media penyampaian segala bentuk rasa atau
argumen yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
B. Saran
Makalah ini merupakan bagian dari media pembelajaran, maka dengan itu
kepada semua pihak bisa menggali ilmunya ( khususnya ilmu tentan seni teater )
dengan mendalami isi makalah ini.
Khususnya kepada kaum muda agar seni teater tidak hilang begitu saja
tetapi bisa diwariskan kepada segenap penerus bangsa sehingga negara Indonesia
bisa disebut sebagai salah satu negara yang hebat dalam dunia seni.
DAFTAR PUSTAKA

http://karyailmiahbn2013.files.wordpress.com/2013/02/seni-teater-by-mutiara-
mc-moran-rambet.pdf
http://ogetgote.wordpress.com/documents/free-download-kumpulan-makalah/
makalah-seni-teater/
http://i-makalah.blogspot.com/2013/01/makalah-seni-teater.html
http://www.febrian.web.id/search/label/Seni%20budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Teater
http://www.teaterpetass.com/2013/02/10-bentuk-teater-tradisional-di.html

Anda mungkin juga menyukai