Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan Makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Sosial
Kemiskinan” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Psikologi
Sosial di Universitas Indraprasta PGRI. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
( )
DAFTAR ISI
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian permasalahan sosial kemiskinan.............................................................4
2.2 Bentuk dan jenis permasalahan sosial kemiskinan...................................................5
2.3 Bagaimana kemiskinan dapat terjadi dimasyarakat..................................................7
2.4 Bagaimana dampak dari adanya kemiskinan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
.......................................................................................................................................9
2.6 Contoh kasus kemiskinan yang terjadi di masyarakat............................................12
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
1
sebagian besar kekayaan, sementara sebagian besar penduduk hidup dalam
kemiskinan, kesenjangan sosial semakin melebar. Hal ini dapat menciptakan
ketegangan sosial, konflik, dan ketidakstabilan masyarakat.
2
3. Untuk mengetahui bagaimana kemiskinan dapat terjadi dimasyarakat.
4. Untuk mengetahui akibat melakukan kemiskinan dimasyarakat.
5. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan pada bidang BK terhadap
kasus kemiskinan.
6. Untuk mengetahui seperti apa kasus kemiskinan yang terjadi
dimasyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
tetapi juga mulai mengindintifikasikan segala aspek yang dapat menjadikan
miskin.
1) Kemiskinan Absolut
2) Kemiskinan Relatif
3) Kemiskinan Kultural
5
dari budaya atau adat istiadat yang relatif tidak mau untuk memperbaiki taraf
hidup dengan tata cara moderen. Kebiasaan seperti ini dapat berupa sikap malas,
pemboros atau tidak pernah hemat, kurang kreatif, dan relatif pula bergantung
pada pihak lain.
4) Kemiskinan Struktural
1) Kemiskinan Absolut
2) Kemiskinan Relatif
6
3) Kemiskinan Terjebak (Chronic Poverty):
4) Kemiskinan Generasional:
7
1. Ketidaksetaraan Ekonomi: Ketimpangan pendapatan dan kekayaan yang
tinggi dapat menyebabkan sebagian masyarakat menjadi miskin. Ketika
sebagian kecil individu atau kelompok menguasai sumber daya dan
kekayaan yang besar, sementara mayoritas tidak memiliki akses yang adil
ke peluang ekonomi, kesenjangan ekonomi semakin memperburuk
kemiskinan.
2. Kurangnya Akses ke Pendidikan: Kurangnya akses atau kualitas
pendidikan yang rendah dapat menjadi hambatan bagi individu untuk
mencapai pekerjaan yang baik dan menghasilkan pendapatan yang
memadai. Tanpa keterampilan dan pendidikan yang memadai, individu
lebih rentan terperangkap dalam lingkaran kemiskinan.
3. Pengangguran dan Pekerjaan yang Rendah: Tingginya tingkat
pengangguran atau ketersediaan pekerjaan yang tidak teratur dan dengan
upah rendah dapat menyebabkan individu dan keluarga jatuh ke dalam
kemiskinan. Ketika seseorang tidak dapat memperoleh pekerjaan yang
stabil dan menghasilkan pendapatan yang mencukupi, mereka menghadapi
risiko tinggi kemiskinan.
4. Kurangnya Akses ke Layanan Kesehatan: Akses terbatas atau kurangnya
kualitas layanan kesehatan dapat menyebabkan individu miskin menderita
lebih sering dan lebih parah dari masalah kesehatan. Biaya perawatan yang
tinggi atau kurangnya akses ke asuransi kesehatan dapat menjadi beban
yang berat bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan.
5. Diskriminasi dan Ketidakadilan Sosial: Diskriminasi berdasarkan gender,
etnisitas, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi dapat mempengaruhi
akses individu atau kelompok tertentu terhadap peluang pendidikan,
pekerjaan, dan sumber daya lainnya. Diskriminasi dan ketidakadilan sosial
memperkuat kesenjangan dan menyebabkan kemiskinan yang
terkonsentrasi pada kelompok-kelompok yang rentan.
6. Konflik dan Krisis Ekonomi: Konflik bersenjata, bencana alam, atau krisis
ekonomi dapat menghancurkan infrastruktur, mematikan sektor ekonomi,
dan mengganggu kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dalam situasi
8
seperti itu, kemiskinan dapat meningkat secara signifikan karena hilangnya
mata pencaharian, rusaknya sumber daya, dan penghancuran sarana
pendukung kehidupan.
9
memperburuk kemiskinan dan membuat mereka terperangkap dalam
situasi yang sulit.
4. Perumahan yang Buruk: Kemiskinan sering dikaitkan dengan kondisi
perumahan yang buruk. Individu miskin mungkin tinggal di daerah
pemukiman kumuh, tempat tinggal yang tidak layak, atau tidak memiliki
keamanan perumahan yang memadai. Kondisi perumahan yang tidak sehat
dan tidak aman meningkatkan risiko penyakit dan ketidakstabilan hidup.
5. Kesenjangan Sosial dan Ketidaksetaraan: Kemiskinan memperkuat
kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan dalam masyarakat. Individu miskin
menghadapi hambatan dalam mengakses sumber daya dan kesempatan
yang sama dengan individu yang lebih berkecukupan. Ini menciptakan
ketidakadilan sosial dan ketegangan dalam masyarakat.
6. Rendahnya Kualitas Hidup: Kemiskinan membatasi kemampuan individu
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup.
Kekurangan makanan, akses terbatas ke air bersih, sanitasi yang buruk,
dan kekurangan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan
kesehatan mempengaruhi kualitas hidup individu miskin.
7. Siklus Kemiskinan: Kemiskinan dapat menjadi siklus yang sulit untuk
dipecahkan. Keterbatasan akses terhadap pendidikan, peluang kerja, dan
sumber daya membuat sulit bagi individu dan keluarga untuk
meningkatkan kondisi ekonomi mereka. Hal ini menyebabkan kemiskinan
dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam bidang Bimbingan dan Konseling (BK), ada beberapa langkah yang
dapat diambil untuk membantu menangani kasus kemiskinan dan memberikan
10
dukungan kepada individu atau kelompok yang mengalami kemiskinan. Berikut
adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam bidang BK:
11
yang dapat memberikan dukungan sosial, bantuan praktis, atau peluang
kerja.
6. Mendorong kewirausahaan dan pengembangan usaha: BK dapat
mendukung individu yang berada dalam kemiskinan dalam
mengembangkan keterampilan kewirausahaan, merencanakan usaha, dan
mendapatkan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk memulai atau
mengembangkan usaha mereka sendiri. Ini dapat membantu mereka untuk
meningkatkan pendapatan dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
7. Penanganan masalah sosial dan psikologis: BK dapat memberikan
konseling dan dukungan dalam menangani masalah sosial dan psikologis
yang terkait dengan kemiskinan, seperti stres, kecemasan, depresi, atau
konflik keluarga. Dengan membantu individu atau kelompok tersebut
mengatasi masalah ini, mereka dapat mengembangkan ketahanan mental
dan emosional yang diperlukan untuk mengatasi kemiskinan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14