Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ MASALAH DAN KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI


DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DITENGAH TENGAH
GLOBALISASI YANG TERJADI DILINGKUNGAN SEKITARMU

HANIFA DHAQIRA
XII IPS 4
SOSIOLOGI

SMA N 3 PAYAKUMBUH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun tugas Sosiologi ini.
Seperti yang kita sudah tau masalah sosial kerap menjadi topik yang tidak akan
pernah habis untuk dibahas, di Indonesia sendiri berbagai masalah sosial menimpa
semua kalangan terkhususnya masyarakat dengan ekonomi rentan.

Dalam makalah ini saya akan mengangkat isu-isu sosial dan memaparkan
beberapa macam bentuk masalah sosial ditengah globalisasi. Mudah mudahan
dengan makalah dapat menambah pengetahuan kita lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kepada pihak yang sudah
menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Payakumbuh, 25 Oktober 2022

Penulis
( HANIFA DHAQIRA )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………3
A. Latar Belakang……………………………………………………….………3.1
B. Rumusan Masalah…………….…………………………………………..3.2
C. Tujuan Penelitian..…………………………………………………………3.3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………4
A. Pengertian masalah dan ketimpangan sosial…………………4.1
B. Macam- Macam Masalah Sosial…….……………………………..4.2
C. Masalah Sosial Terpilih…….……………………………………………4.3
D. 3 Alternatif pemecahan masalah sosial…………………………4.4
E. Alternatif pemecahan masalah sosial terpilih……………….4.5
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………5
A. Kesimpulan……………………………………………………………………5.1
B. Saran……………………………………………………………..………………5.2
DAFTAR PUSTAKA…………..…………………………………………………….6
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kecamatan Lamposi Tigo Nagori merupakan satu dari 5 kecamatan di Kota Payakumbuh,
Provinsi Sumatra Barat. Kecamatan ini terletak pada 00°10′ – 00°17′ Lintang Selatan dan
100°35′ – 100°45′ Bujur Timur.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan ini memiliki batas-batas; sebelah utara
dengan Kecamatan Payakumbuh (Kabupaten Limapuluh Kota), selatan dengan Kecamatan
Payakumbuh Barat, barat dengan Kecamatan Payakumbuh Utara, dan timur dengan
Kecamatan Payakumbuh (Kabupaten Limapuluh Kota).
Kecamatan Lamposi Tigo Nagori memiliki luas 942,54 Ha dengan populasi 10.015 jiwa pada
tahun 2018. Terdiri dari perempuan sebanyak 5.033 jiwa dan laki-laki 4.982 jiwa. Mereka
berdiam di 6 kelurahan.

3.1 Rumusan Masalah

1. Apa itu masalah dan ketimpangan sosial?


2. Apa saja masalah dan ketimpangan sosial sebagai akibat dari Globalisasi dilingkungan
Masyarakat?
3. Bagaimana alternatif solusi pemecahan masalah sosial tersebut?

3.2 Tujuan Penelitian

1. mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah sosial


2. mengetahui apa saja masalah dan ketimpangan sosial sebagai akibat
Globalisasi dilinngkungan masyarakat
3. mengetahui apa saja solusi yang untuk memecahkan masalah dan
ketimpangan sosial dilengkungan masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian masalah dan ketimpangan sosial


Dalam hidup bermasyarakat, tentunya akan menjumpai banyak perbedaan dan
kemudian menjadi ketimpangan. Istilah ketimpangan memang lebih umum digunakan untuk
menyebutkan dua kondisi yang kontras dan berbeda terlalu jauh.
Banyak sekali bentuk ketimpangan di dalam kehidupan sosial masyarakat, sebab
memang faktor pemicunya sangat beragam. Seseorang bisa mendapatkan perlakuan tidak
baik dan tidak adil jika berhadapan dengan mereka yang status sosial, ekonomi, dan
budayanya yang dianggap lebih unggul (lebih tinggi).

Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Ahli


1. Budi Winarno
Definisi ketimpangan sosial yang pertama disampaikan oleh Budi Winarno.
Menurutnya, ketimpangan sosial merupakan kegagalan pembangunan di era globalisasi
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga.
Ketimpangan semakin terasa di era globalisasi, dan disebabkan oleh banyak faktor yang
membuat kesenjangan semakin besar dan ketimpangan semakin tinggi. Ketimpangan ini
dianggap sebagai kegagalan dalam pembangunan, sehingga kebutuhan fisik dan psikis warga
susah untuk dipenuhi.
2. Roichatul Aswidah
Pendapat yang ketiga disampaikan oleh Roichatul Aswidah, menjelaskan bahwa
ketimpangan sosial adalah dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi. Residual
sendiri adalah adanya selisih yang kemudian memunculkan perbedaan. Selisih ini muncul
membangun ketimpangan sosial seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin sejahtera
kehidupan masyarakat maka semakin banyak kebutuhan hidup yang bisa dipenuhinya.
4. William Ogburn
Pengertian ketimpangan sosial juga dikemukakan oleh William Ogburn. Dijelaskan
bahwa, ketimpangan sosial adalah perubahan sosial yang melibatkan unsur-unsur dalam
masyarakat yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Dalam kehidupan
bermasyarakat tentunya akan terbentuk suatu hubungan erat antara satu hal dengan hal
lainnya dan antara satu orang dengan orang lainnya. Hubungan erat ini kemudian
memunculkan kesadaran ada perbedaan dan memunculkan ketimpangan secara sosial
Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli

Soetomo, Definisi masalah sosial adalah suatu keadaan yang berbeda dengan kehidupan
biasanya, artinya keadaan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat secara umum dan
mengakibatkan gejolak-gejolok sosial terjadi dalam masyarakat.
Soejono Soekamto, Arti masalah sosial adalah ketidaksesuaian kehidupan dalam
masyarakat karena pengaruh kebudayaan atau rutinitas yang terganggu. Akibatnya masalah
sosial dianggap sebagai keadaan yang menakutkan.
Martin S.Weinberg, Definisi masalah sosial adalah keadaan yang dianggap memiliki latar
belakang yang bertentangan dengan nilai sosial dan norma sosial yang mayoritas dijalani
oleh masyarakat. Hingga akhirnya, menimbulkan adanya proses perubahan sosial yang
signifikan.
Lesli, Pengertian masalah sosial adalah keadaan yang berpengaruh dalam kondisional sisi
dalam hidupan sosial, lantaran adanya masalah yang tidak diinginkan, sehingga
membutuhkan tindakan dalam upaya perwujutan solusinya.

4.2 Macam-macam Masalah dan Ketimpangan Sosial


akibat dari Globalisasi dilingkungan masyarakat

1.Kemiskinan dan pengangguran


Kemiskinan merupakan masalah multidimensi karena berkaitan dengan
ketidakmampuan akses secara ekonomi, sosial budaya, politik dan partisipasi dalam
masyarakat. Kemiskinan secara harfiah dapat dikatakan sebagai keadaan tidak memiliki apa-
apa secara cukup. Kemiskinan juga didefinisikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan
secara ekonomi untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah.
Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan
pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk
memenuhi standar hidup rata – rata seperti standar esehatan masyarakat dan standar
Pendidikan.
2. Kriminalitas dan Kenakalan remaja
Dari semua kalangan masyarakat, yang paling rentan terkena pengaruh dari globalisasi
adalah remaja. Sebab remaja dapat dengan mudah mengakses sesuatu yang sebenarnya
bukan sebagai konsumsi segala usia. Bahkan beberapa kasus kejahatan dikalangan remaja
pun sudah marak terjadi di akibatkan tidak adanya esehat-batasan bagi remaja dalam
menjaga sikap dan berperilaku.
Menurut Kartono (2003) dalam ilmu kriminologi terdapat beberapa bentuk kenakalan
remaja. Geng motor masuk kedalam kategori kenakalan remaja yang terisolisir (Delikunesi
Terisolir). Kenakalan remaja yang terisolisir yaitu dimana kelompok remaja ini berjumlah
besar dan pada umumnya tidak menderita gangguan psikologis, perbuatan nakal mereka di
dorong oleh beberapa hal yaitu: keinginan untuk meniru anggota-anggota geng nya, sejak
kecil sudah mengenal gang-gang criminal dan merasa bahwa bergabung didalam nya akan
terlihat keren, umunya berasal dari keluarga yang tidak harmonis sehingga mencari
kebutuhan dasarnya ditengah kehidupan esehata masyarakat, dan tidak sedikit dari mereka
yang dibesarkan ditengah keluarga yang yang memiliki kedisiplinan yang teratur akan tetapi
mereka tidak sanggup menginternalisasikan norma hidup normal tersebut.

3. Masalah Penduduk
Permasalahan sosial yang tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkembangan
penduduk tidak merata antara satu daerah dengan yang lain. Perkembangan penduduk di
antaranya meliputi fasilitas yang tidak seimbang, subsidi yang berbeda, kualitas esehatan
yang berbeda, SDM yang rendah, dan kesejahteraan ekonomi yang seakan-akan dibedakan.
Hal ini dapat mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan lainnya.
Masalah penduduk terbagi menjadi dua masalah besar, yang pertama masalah kuantitas
meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan kepadatan
penduduk. Yang kedua masalah kualitas yang meliputi esehatan, esehatan, dan tingkat
penghasilan.

4. Rendahnya Moralitas
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak remaja kehilangan moral dan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja
– remaja kita yang berdandan seperti selebritis atau lebih banyak meniru artis-artis yang
sering mereka lihat di televisi. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan yang cenderung mengacu
pada kehidupan Negara Barat atau Luar Negeri. Kuatnya pengaruh tontonan televisi
terhadap perilaku seseorang telah dibuktikan lewat penelitian ilmiah.
Hampir semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil dari pelajaran yang mereka
terima dari media semenjak usia anak-anak. Permasalahan moral sebenarnya sudah ada
sebelum Globalisasi muncul. Namun kemunculan Globalisasi dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi perkembangan moral. Dengan adanya Globalisasi, perkembangan moral
dapat menjadi lebih baik karena informasi dapat dilakukan dengan cepat.

Ajaran agama, motivasi, pendidikan, dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja dengan
cepat. Adapun juga pengaruh dari globalisasi menjadi dampak yang buruk bagi masyarakat
indonesia pada umumnya. Jika menggunakan produk globalisasi dengan perbuatan yang
tercela malah menjadi masalah dan atau memanfaatkan untuk perbuatan yang dilarang oleh
agama maupun negara. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama semenjak dini pun
diyakini dapat menanggulangi permasalahan di atas. Pengetahuan agama akan
membentengi seseorang dari perilaku amoral, kriminal, dan budaya-budaya asing yang
negatif.

4.3 Masalah sosial terpilih


A. Kemiskinan dan pengangguran
Jumlah penganggur di Kota Payakumbuh naik dua kali lipat dibanding tahun 2019. Pada
Agustus 2021 ini jumlah penganggur di Payakumbuh tercatat sebanyak 4.805 orang,
sementara pada 2019 lalu terdapat 2.580 pengangguran. Angka 4.805 tersebut diketahui
berdasarkan hasil survei angkatan kerja dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Payakumbuh,
Sumatera Barat pada Agustus 2021.
"Kalau dari survei angkatan kerja yang dilakukan oleh BPS pada Agustus 2021 total
penganggur kita di Kota Payakumbuh itu sebanyak 4.805 orang," ujar Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Payakumbuh Yunida Fatwa di Payakumbuh,
Selasa (14/12) seperti dikutip dari Antara.
Angka kemiskinan berfluktuatif di Kota Payakumbuh, dalam kurun lima tahun terakhir.
Problem ini tidak ditutupi pemda daerah setempat, tapi dibahas serius bersama DPRD dan
disampaikan secara terbuka kepada publik. “Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik),
jumlah penduduk miskin Payakumbuh mengalami penurunan dalam kurun waktu empat
tahun terakhir. Tapi mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar 0,51 persen. Jika tahun
2020 angka kemiskinan Payakumbuh 5,65 persen, tahun 2021 naik menjadi 6,16 persen,”
kata Asisten II Setdako Payakumbuh Elzadaswarman, dalam rapat koordinasi
penanggulangan kemiskinan di Balai Kota Payakumbuh, Kamis (14/7).Dalam rapat yang
dihadiri anggota Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Toton
Dartono itu, Elzadaswarman menyebut, penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara
holistik. Berdasarkan data by name by address. Adapun yang menjadi garis besarnya adalah
komitmen.
masyarakat, persaingan yang semakin meningkat dan pendapatan yang rendah sehingga
masyarakat tersebut tergolong masyarakat miskin.
Dari hal diatas, berikut faktor faktor penyebab kemiskinan di Indonesia sebagai berikut:
1. Tingkat Pendidikan yang masih rendah

Dalam konteks ini penyebab kemiskinan adalah kebutuhan pokok yang


merupakan pendidikan. Tingkat pendidikan yang rendah mengakibatkan
seseorang cenderung kurang memiliki keterampilan, wawasan, dan pengetahuan
yang memadai untuk kehidupannya.

Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan adalah modal
untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh karena itulah,
terjadi banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan disebabkan oleh tingkat
pendidikan yang rendah.

2. Terbatasnya lapangan pekerjaan

Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab


kemiskinan pada masyarakat. Bisa saja seseorang menciptakan lapangan kerja
baru, tetapi kemungkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin karena
keterbatasan keterampilan maupun modal. Banyaknya pengangguran di suatu
negara bisa juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar
jumlah pengangguran maka semakin bertambah pula penyebab kemiskinan di
negara tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan
ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara tersebut.

3. Keterbatasan sumber daya alam maupun modal

Suatu masyarakat bisanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena


keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal. Hal ini terjadi karena
alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan. Ketika sumber
daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu penyebab
kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena kehendak
masing masing orang

Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam yang melanda suatu daerah.
Bencana alam akan menyebabkan semua potensi alam, infrastruktur maupun
kondisi psikologis orang orang yang terdampak mengalami kerusakan.

4.4 3 Alternatif pemecahan Masalah Sosial


A. Pembangunan Sektor Pertanian Sektor pertanian

memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor tersebut


memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masayrakat
dipedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. Terutama
sekali teknologi disektor pertanian.

Menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor pertanian yang


dibuka dengan kemajuan teknologi sehingga menjadi leading sector (rural-
led development) proses ini akan mendukung pertumbuhan seimbang
dengan syarat, kemampuan mencapai tingkat pertumbuhan output pertanian
yang tinggi serta dengan menciptakan pola permintaan yang kondusif pada
pertumbuhan.

B. Pembangunan Sumber Daya manusia

Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya


yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu
peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang
baik untuk diterapkan oleh pemerintah. Dengan melakukan upaya
peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan pengembangan kualitas diri
masyarakat.

Bila dikaitkan pada sektor pertanian, akan lebih berkembang jika kebijakan
pemerintah bisa menitikberatkan pada transfer sumber daya dari pertanian
ke industri melalui mekanisme pasar.

C. Pembangunan Infrastruktur dan pemerantaan pembangunan

Negara akan menyediakan fasilitas fasilitas publik yang berhubungan


dengan masalah optimalisasi distribusi pendapatan. Seperti sekolah, rumah
sakit, lapangan kerja, perumahan, jalan, jembatan dan lain sebagainya.
Namun terdapat 5 (lima) permasalahan dalam

pengentasan kemiskinan yaitu:


1. Lemahnya instusi pengentasan kemiskinan pengelola program
2. Kebijakan penggunaan data basis keluarga miskin belum secara
operasional dipergunakan sebagai intervensi kemiskinan program
pengentasan
3. Belum ada mekanisme dan sistem pencatatan dan kemiskinan pelaporan
program pengentasan
4. Dukungan anggaran operasional pengentasan

kemiskinan yang masih terbatas Harus ada sinergisitas antara program


pengentasan kemiskinan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Selama ini program
pengentasan kemiskinan oleh pemerintah.

4.5 Alternatif pemecahan masalah sosial terpilih

A. Pentingnya pembangunan infastuktur dan pemerataan pembangunan


untuk untuk mengatasi kemiskinan.

Infrastruktur dipandang sebagai modal memacu pertumbuhan


ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur mampu menciptakan
lapangan kerja dan memiliki multiplier effect kepada industrilokomotif
pembangunan nasional dan daerah. Pembangunan infrastruktur yang
dilakukan secara masif dan menyebar di berbagai wilayah merupakan
bentuk dari ‘Regional Growth Strategy’, utamanya dalam mengatasi
masalah pembangunan, yaitu kemiskinan dan kesenjangan, sekaligus
bentuk investasi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Untuk menekan angkan penganguran, saat ini Disnakerperin


Payakumbuh telah menggagas berbagai kegiatan serta menjalin kerjasama
dengan sejumlah pihak. Berbagai kegiatan yang dilakukan seperti memberi
pelatihan-pelatihan baik dari anggaran Pemkot Payakumbuh dan yang
disediakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK)
Selain itu dalam waktu dekat Disankerperin Payakumbuh juga akan
melaksanakan pelatihan untuk bidang konstruksi dan bidang pariwisata.

Saat ini total angkatan kerja yang ada di Payakumbuh mencapai 74.303
orang dan yang sudah bekerja sebanyak 69.498 orang

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di era globalisasi ini memberi pengaruh sangat besar dalam kehidupan
masyarakat, dibalik dampak negatif yang ditimbulkanya salah satunya adalah
kemiskinan, berbagai ketimpangan dari segi ekonomi sosial menjadi pengaruh
kuat terciptanya masalah kemiskinan, kesenjangan akibat sulitnya dalam
pemenuhan kebutuhan hidup, tingginya tuntutan hidup, kurangnya lapangan
pekerjaan, SDM yang rendah menjadi faktor besar penyebab timbulnya
kemiskinan dimasyarakat.
Di indonesia sendiri jumlah penduduk miskin pada September bertambah 1,13
juta dibandingkan dengan Maret 2020. Jika dibandingkan dengan September
2019, jumlah penduduk miskin naik 2,76 juta orang. Sedangkan, kalau
dibandingkan September 2019 ke September 2020, persentase penduduk miskin
meningkat dari 9,22% menjadi 10,19%
Kemudian, jumlah penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang,
menurun 0,53 juta orang terhadap September 2018 dan menurun 0,80 juta orang
terhadap Maret 2018. Pada tahun 2012 kemiskinan di Indonesia berada diangka
29,25 juta.

B. SARAN
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
untuk terus dapat meningkatkan pengetahuan terhadap informasi baru yang
berhubugan dengan materi diatas. Saya berharap kritik dan saran dari para
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat lebih baik
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
https://blog.unnes.ac.id/najib23/materi-sosiologi-sma-kelas-xii-
ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-tengah-
globalisasi/
https://indonesiabaik.id/infografis/arah-pemerataan-dan-
pembangunan-infrastruktur
https://tirto.id/permasalahan-sosial-akibat-globalisasi-di-tingkat-
lokal-nasional-gjkv
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/
berita-terbaru/2830-memahami-kembali-strategi-pengentasan-
kemiskinan-di-indonesia-sebagai-sumber-penerimaan-negara.html
https://www.zenius.net/blog/ketimpangan-sosial

Anda mungkin juga menyukai