Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DALAM

MASYARAKAT

Oleh

Nama:1.Afdhal Almaahi

2.Alycia Olyvia

3.Eka Juliani

4.Janrianto

5.Josua Verdo

Kelas:XII IPS 1

SMAN 18 BATAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat karunia-Nyakami
dapat mengerjakan makalah ini. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban
untukmenyelesaikan tugas mata pelajaran Sosiologi dengan guru pengajar Ibuk Ayu
Mustika, S.Pd. Makalah ini juga kami buat untuk lebih menjelaskan mengenai
ketimpangan sosial dalam arus globalisasi. Selain daripada hal tersebut, kami
harapkanmakalah ini dapat digunakan sebagai sarana edukasi, bahan bacaan, dan
referensi, baikuntuk kalangan pelajar maupun khayalak umum sehingga dapat bermanfaat
bagi semuakalangan.

Kami berterima kasih pula kepada Ibuk Ayu Mustika, S.Pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami menjadi mau membaca dari banyak sumber dan
menjadi semakin tahu. Dalam mengerjakan makalah ini, kami mendapatkan bahan dari
berbagai sumber, seperti internet dan beberapa buku. Sumber yang ada kami gunakan
sebaik mungkin untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dan isi yang
kurang berkenan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kritik, saran, dan bimbingan sangat kami perlukan untuk menyempurnakan
makalah ini dan makalah kami selanjutnya. Kami berharap untukselanjutnya makalah
yang akan kami buat dapat jauh lebih baik sehingga lebih bermanfaat untuk banyak
orang. Terima kasih.

Batam, 20 Januari 2022

Penyusun

Kelompok 3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………… 3
BAB 1 PENDAHULUAN
a.Latar Belakang Masalah……………....………… .…………………4
b.Rumusan Masalah……………………………………...................5
c.Tujuan Masalah……………………………….……………………5
BAB II PEMBAHASAN
a.Dampak Ketimpangan Sosial…………………………………….…..6
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………………………..8
B.Saran……………………………………………….………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….9
BAB 1
Pendahuluan
a.Latar Belakang Masalah
Ketimpangan sosial merupakan fenomena masyarakat yang bersifat global,
terjadi baik di negara maju ataupun terbelakang. Bahkan proses integrasi ekonomi
global cenderung akan mempertajam perbedaan kelompok kaya dan kelompok
miskin. Bagi negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, ketimpangan
sosial merupakan ancaman keamanan nasional sebab ketimpangan sosial ini akan
berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang
kompleks yang dapat menjadi penghambat pembangunan negara (Rangga,
2009:3).
Ketimpangan sosial banyak terjadi di Indonesia. Kemiskinan adalah faktanya,
ketimpangan sosial di Indonesia ini bukanlah takdir, tetapi sengaja diciptakan.
Pada saat krisis moneter 1997, mayoritas masyarakat Indonesia kesusahan, PHK
massal terjadi serentak dimana-mana, tetapi ada juga kalangan minoritas yang
tidak tersentuh, bahkan mensyukuri krisis moneter tersebut.
Ketimpangan sosial adalah kesenjangan atau ketidaksamaan akses untuk
mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Banyaknya
ketimpangan yang terjadi membuat banyak pula masyarakat yang melakukan
perlawanan. Tak sedikit kasus yang menjelaskan tentang perlawanan rakyat di
negeri ini. Tak sedikit pula media yang mengangkat kejadian tersebut.

b.Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud ketimpangan sosial ?

2) Apa saja factor yang mempengaruhi ketimpangan sosial ekonomi ?

3) Apa dampak yang akan ditimbulkan oleh ketimpangan sosial ekonomi ?

4) Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial ekonomi ?


c.Tujuan Masalah
1) Sebagai sarana penambah ilmu pengetahuan.

2) Sebagai informasi untuk mengetahui akibat dan dampak ketimpangan sosial di


bidang ekonomi serta mengetahui langkah yang perlu diambil untuk mengatasi
masalah tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Dampak Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat

1.Diskriminasi Sosial

a.Pengertian Diskriminasi Sosial

Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko,
diskriminasi adalah sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang
berhubungan dengan kepentingan tertentu. Pembedaan tersebut biasanya didasarkan pada agama,
etnis, suku, dan ras. Diskriminasi cenderung dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas. Tiga dasar perlakuan diskriminasi sebagai berikut.

1.Perbedaan perlakuan antara kelompok meskipun mereka memiliki hak yang sama.

2.Pengecualian atau pembatasan kesempatan. Pembedaan perlakuan sering menimbulkan


pembatasan kesempatan oleh suatu kelompok untuk mengakses atau menggunakan haknya.

3.Pengutamaan atau kecenderungan. Artinya, pihak yang cenderung lebih mengutamakan


kesukaan atau kecenderungan dalam melayani dan bukan didasarkan atas kesamaan hak

b.Hubungan Disriminasi dengan Ketimpangan Sosial

Terjadinya ketimpangan sosial dalam masyarakat secara otomatis menimbulkan


ketidakseimbangan dalam masyarakat perlakuan diskriminasi mulai muncul ketika terjadi bias
persepsi atau pandangan,pendapat yang subjektif, atau prasangka dalam melihat perbedaan kelas.

Menurut Alo Liliweri (2009), terdapat dua tipe diskriminasi sosial sebagai berikut.

1.Diskriminasi langsung, yaitu tindakan diskriminasi yang dilakukan secara jelas seperti
membatasi waktu wilayah tertentu, misalnya pemukiman,pembatasan jenis pekerjaan,dan
pembatasan fasilitas umum bagi suatu kelompok.

2.Diskriminasi tidak langsung, yaitu tindakan diskriminasi yang dilakukan melalui penciptaan
kebijakan-kebijakan yang membuat atau menghalangi suatu kelompok tertentu dan memiliki hak
sama seperti kelompok lain atau merupakan dampak yang tidak disengaja dan berkembang dari
praktik yang tidak disadari.
2.Kecemburuan soial

a.Pengertian Kecemburuan Sosial

Kecemburuan sosial merupakan kondisi munculnya perasaan atau sikap orang senang dari
suatu kelas sosial karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dapat
dikatakan, kecemburuan sosial adalah ekspresi dari sikap iri suatu kelompok terhadap kondisi
sosial kelompok. Kecemburuan sosial dapat muncul melalui prasangka yaitu sikap perasaan
seseorang atau kelompok terhadap golongan lain yang cenderung negatif.

b.Hubungan Kecemburuan Sosial dan Ketimpangan Sosial

Terjadinya ketimpangan sosial dapat mengarahkan masyarakat mengalami kecemburuan.


Ketidakadilan dan ketidakseimbangan kondisi kehidupan mendorong masyarakat membanding-
bandingkan kehidupan dengan kelompok lain. Salah satu dampak kecemburuan sosial adalah
memicu munculnya stereotip. Streotip merupakan pemberian label atau julukan cenderung
negatif secara umum kepada anggota kelompok. Dampak lain dari jaminan sosial adalah memicu
terjadinya konflik sosial.

3.Monopoli Kekuasaan

a.Pengertian Monopoli Kekuasaan

Monopoli diartikan sebagai penguasaan secara mutlak dengan meniadakan persaingan atau
pihak-pihak yang ingin menyaingi. Monopoli kekuasaan menandakan adanya penguasaan mutlak
terhadap kekuasaan dalam masyarakat. Membahas kekuasaan batu membahas dua kubu
kelompok, yaitu kelompok yang menguasai dan kelompok yang dikuasai.

b.Hubungan Monopoli Kekuasaan dengan Ketimpangan Sosial

Masyarakat yang mengalami ketimpangan sosial tidak hanya digambarkan dalam keadaan
yang timpang semata. Mereka yang mengalami ketimpangan sering menjadi objek penguasaan
kelompok lain. Sebagai contoh, seperti bekerja lembur dengan upah tidak sebanding dengan apa
yang telah dikerjakan.

Banyak masyarakat yang tidak sadar menjadi korban eksploitasi. Meskipun kadang
menyadari, banyak yang memilih untuk diam. Mereka tidak mengetahui yang seharusnya
dilakukan untuk menggugat keadaan tersebut. Jika mereka melayangkan protes akan beresiko
kehilangan pekerjaan yang terjadi sumber kehidupannya. Oleh karena itu, kelompok kelompok
ini sering disebut kelompok yang tidak menyuarakan diri atau kelompok subaltern.
4.Konflik Sosial

a.Pengertian Konflik Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial yang dilakukan antar individu
atau antar kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
dengan disertai ancaman atau kekerasan. Suatu konflik memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut.

1. Terdapat dua pihak atau lebih yang terlibat dalam konflik.

2. Adanya tujuan tertentu yang dijadikan sasaran konflik.

3. Terdapat perbedaan pikiran,perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Terdapat situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan.

b.Hubungan Konflik Sosial dengan Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial menunjukkan adanya dua kelompok yang tidak seimbang atau terdapat
gap antar kelompok. Ketidakseimbangan tersebut memunculkan perbedaan. Salah satu akar
timbulnya konflik ada perbedaan antar individu atau kelompok. Perbedaan ini mencakup
perbedaan kepentingan,ideologi, dan komunikasi sosial. Ketika dalam masyarakat muncul
diskriminasi,kecemburuan sosial,sentimen,prasangka hingga tindakan monopoli maka dapat
menyulut timbulnya konflik sosial. Wujud konflik akibat ketimpangan sosial bisa berubah
pertentangan hingga peperangan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Masalah ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia sangat sulit dipecahkan. Bukan
hanya di Indonesia, tetapi negara-negara berkembang pun menghadapi masalah serupa.
Masalah ini ada yang berdampak positif dan negatif. Dampak positif ketimpangan sosial
ekonomi adalah mendorong adanya persaingan antar individu, sedangkan dampak
negatifnya adalah dapat membuat kemiskinan serta kriminalitas.

Upaya mengurangi ketimpangan sosial di bidang ekonomi dapat dilakukan dengan


beberapa cara yang efektif seperti memberikan bantuan/ subsidi pada masyarakat kurang
mampu, membuka lapangan kerja dan memberantas korupsi. Upaya tersebut dilakukan
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Indonesia.

Selain itu, upaya mengurangi ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia dapat


terealisasi dengan adanya pendidikan yang baik dan teknologi yang memadai. Oleh
karena itu, pemerintah perlu memberi sosialisasi dan pendidikan untuk masyarakat
Indonesia agar mereka dapat mengubah pola pikir ( mindset) mereka menjadi lebih kritis
lagi.

B. SARAN
Dalam menghadapi ketimpangan sosial ekonomi di Indonesia pada zaman
globalisasi, diperlukan usaha yang lebih kreatif, inovatif dan eksploratif.

Selain itu, diperlukan kesadaran masyarakat unuk berubah dan dukungan atau
bantuan pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu melalui pendidikan dan
progam padat karya. Dengan adanya program padat karya, pemerintah bisa memberikan
pelatihan dan pengajaran serta pekerjaan untuk masyarakat yang kurang mampu, ini
merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan
meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat (SDM) dalam pengetahuan, wawasan,
skill, dan moralitas
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai