“KESENJANGAN SOSIAL”
DISUSUN OLEH :
STAMBUK : G50120067
KELAS : B (2)
JURUSAN MATEMATIKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Makalah yang
berjudul “Kesenjangan Sosial” ini bisa selesai pada waktunya.
Saya mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan Makalah Kesenjangan Sosial ini sehingga dapat disusun dengan baik
dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................4
2.5 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial antara Pedesaan dan
Perkotaan.....................................................................................................................17
BAB III..............................................................................................................................22
PENUTUP.........................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................22
3.2 Saran.................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tersebut disebabkan oleh masalah sosial, yakni tidak adanya persesuaian antara
ukuran-ukuran dan nilai–nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-
tindakan sosial. Masalah sosial yang paling pokok adalah adanya perbedaan yang
mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi yang nyata dalam kehidupan,
maksudnya adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan yang seharusnya
dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
2
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur
dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang,
4
banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk
anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai
makanan enak yang harganya selangit. Disaat banyak orang-orang miskin
kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang
kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari
para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebanyak itu seharusnya sudah
dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.
5
a. Kemiskinan itu sendiri
b. Kelemahan fisik
c. Keterasingan atau kadar isolasi
d. Kerentaan
e. Ketidakberdayaan
Semua unsur itu terkait satu sama lain sehingga merupakan perangkap
kemiskinan yang benar – benar berbahaya dan mematikan, serta mempersulit
rakyat miskin untuk bangkit dari kemiskinannya.
Factor – factor internal dan eksternal orang miskin pun semakin membuat
kehidupan yang mereka jalani semakin sulit. Adapun factor internal orang miskin
diantaranya : tingkat pendidikan yang rendah, kebodohan, sikap apatis orang
miskin terhadap segala kebijakan pemerintah, dll. Dan inilah ( factor internal )
yang selama ini dijadikan salah satu alasan pemerintah, mengapa kemiskinan sulit
dientaskan. Sebetulnya masih ada factor eksternal yang seharusnya pemerintah
juga memperhatikan dan mencermati, yang kami anggap juga tak kalah
menyulitkan bagi orang miskin.
6
Adapun factor eksternal diantaranya pembangunan yang selama ini tidak
berpihak kepada orang miskin, distribusi pendapatan Negara yang tidak merata,
penggusuran dengan / tanpa kompensasi, kesenjangan social – ekonomi. Kita
memang mempunyai orang terkaya se- Asia Tenggara versi Globe Asia akan
tetapi kita juga dihadapkan dengan fakta yang menyedihkan tentang
meninggalnya seorang anak balita di Makassar karena tidak diperiksakan dan
dirawat di rumah sakit setelah 1 bulan menderita sakit, dikarenakan tidak mampu
membayar biaya kesehatan ( Kompas, 2/11 ).
Inilah salah satu wujud kesenjangan social – ekonomi yang sudah sangat
parah. Menarik juga mengangkat tentang sertifikasi dan isu kenaikan gaji guru
yang sekarang sedang menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat.
Tugas seorang guru memang berat dan penuh amanat, akan tetapi gaji seorang
guru dengan golongan terendah sekalipun jikalau kita hitung masih diatas 2 dollar
per hari. Dan mereka bukan termasuk salah satu dari 49% orang miskin versi
World Bank. Dan saya rasa memang belum saatnya jikalau gaji guru dinaikkan,
mengingat kondisi perekonomian di Negara kita dan ketakutan akan semakin
lebarnya jurang kesenjangan antara yang Miskin dan tidak Miskin, masih sangat
banyak orang di sekeliling kita yang berpenghasilan jauh dibawah 2 Dollar per
hari, seperti: buruh tani, buruh pabrik, kuli, dan masih banyak lagi.
7
Kemiskinan menjadi faktor terbesar kesengjangan sosial yang menjadi
momok dalam kehidupan masyarakat. Saat melihat berita pagi ini tentang
kemewahan sebuah penjara para pejabat dan koruptor-koruptor, serta orang-orang
memiliki banyak uang, sungguh membuat saya cukup terkejut. Bagaimana tidak?
Penjara yang seharusnya menjadi tempat hukuman bagi mereka yang bersalah,
serta menjadi tempat untuk merenungi kesalahannya, dijadikan tempat tinggal
yang mewah, layaknya sebuah hotel berbintang 5 atau bahkan sebuah apartemen
mewah.
Hal ini sungguh ironi. Disaat rakyat negeri ini masih berjuang agar
kemiskinan di negeri kita bisa lebih menyusut, para lakon di atas malahan hidup
bermewah-mewahan di dalam penjara. Dulu, saya pernah menuliskan sebuah
artikel yang berisi tentang Kesaktian Pancasila telah hilang. Namun, saat ini bisa
dikatakan bahwa Pancasila tidak lagi menjadi dasar negara kita ini. Namun hanya
sebagai simbol. Jika para koruptor, pejabat, serta orang-orang yang memiliki uang
banyak hidup dalam kemewahan, serta dengan masa tahanan yang cukup singkat,
berbeda dengan rakyat kecil yang harus hidup sengsara dalam penjara hanya
karena melakukan sebuah kejahatan kecil saja. Sebagai contoh, seorang pencuri
ayam atau jemuran akan mendapatkan hukuman dari masyarakat, yaitu dengan
dipukuli beramai-ramai, sementara saat masuk penjara, mereka juga mendapatkan
siksaan dari para sipir penjara.
Namun, seorang koruptor yang mencuri miliaran rupiah uang negara, bisa
hidup bermewah-mewahan serta mendapatkan pelayanan khusus yang cukup
istimewa dari pihak penjara tersebut. Apalagi kalau bukan uang yang menjadi hal
yang paling utama? Bagi mereka, uang bisa membeli apapun. Bahkan bisa
membeli hukum sekalipun. Namun, bagi rakyat kecil yang tidak memiliki uang,
mereka hanya bisa pasrah menerima hukuman yang diterimanya.
Kesenjangan sosial seperti inilah yang selalu menjadi momok dan juga
penyakit di negara kita ini. Selain itu, terdengar kabar bahwa PKI atau Partai
Komunis Indonesia akan bangkit melalui situs jejaring sosial Facebook. PKI akan
memanfaatkan kesenjangan sosial seperti ini untuk berkembang di Indonesia. Jika
kita tidak bisa menghilangkan kesenjangan sosial ini, bisa dikatakan, PKI akan
8
tumbuh dengan subur. Hal ini sempat saya baca di sebuah situs berita internet.
Jadi, jika tidak ingin partai komunis ini tumbuh di negara kita, marilah kita semua
mulai untuk menghilangkan kesenjangan sosial diantara kita. Demi terciptanya
Bangsa Indonesia yang adil dan makmur.
Jika para koruptor, pejabat, serta orang-orang yang memiliki uang banyak
hidup dalam kemewahan, serta dengan masa tahanan yang cukup singkat, berbeda
dengan rakyat kecil yang harus hidup sengsara dalam penjara hanya karena
melakukan sebuah kejahatan kecil saja. Sebagai contoh, seorang pencuri ayam
atau jemuran akan mendapatkan hukuman dari masyarakat, yaitu dengan dipukuli
beramai-ramai, sementara saat masuk penjara, mereka juga mendapatkan siksaan
dari para sipir penjara.
Namun, seorang koruptor yang mencuri miliaran rupiah uang negara, bisa
hidup bermewah-mewahan serta mendapatkan pelayanan khusus yang cukup
istimewa dari pihak penjara tersebut. Apalagi kalau bukan uang yang menjadi hal
yang paling utama? Bagi mereka, uang bisa membeli apapun.
9
Teoritisi tindakan sosial akan menilai ketimpangan sosial
sebagai hasil dari perbedaan kepentingan masing-masing individu
yang diekspresikan dalam sistem perilaku dan tindakan.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI,
kesenjangan sosial adalah perbedaan, ketidakseimbangan, serta jurang
pemisah yang ada di dalam lapisan tatanan masyarakat.
f. Wikipedia
10
akan mampu mengambil kesempatan yang ditawarkan globalisasi. bahkan
mengalami ketertinggalan.
d. Faktor Demografis
Kondisi Demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan struktur
kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi
ketenaga kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk.
Perbedaan kondisi demografis suatu daerah dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan sosial karena perbedaan produktivitas kerja masyarakat pada
setiap daerah.
e. Letak dan Kondisi Geografis
Letak dan kondisi geografis Indonesia mempengaruhi tingkat
pembangunan suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah
umumnya lebih mudah membangun berbagai infrastruktur, sementara
masyarakat yang tinggal dataran tinggi membutuhkan waktu dan proses
panjang dalam pembangunan karena terkendala kondisi alam yang
menanjak dan tidak merata.Menurunnya pendapatan per kapita.
Ketidak merataan pembangunan antar daerah.
Rendahnya mobilitas sosial.
Pencemaran Lingkungan Alam.
11
Sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral,
dan
Kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang
menekankan penempukkan harta kekayaan dan adanya kemungkinan
mobilitas vertical dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa
rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidaksanggupan pribadi atau
memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya
12
Perasaan selalu menilai diri sendiri negative
Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
Tingkat kompromis yang menyedikan
g. Lapangan Pekerjaan
13
2.3 Dampak dari Kesenjangan Sosial
14
d. Tindak kriminalitas yang tinggi
Dari berbagai faktor tersebut tentu akan terjadi dampat kesenjangan sosial
yang terjadi dimasyarakat. Dalam hal ini dampak kesenjangan sosial bisa dampak
tersebut menjadi positif atau negatif, antara lain yaitu:
Dampak Positif
Menghilangkan kondisi pemicu stress
Merileksasikan baik jiwa dan raga
Mempercepat proses aktivitas manusia
Menyebabkan pembagian kerja yang lebih merata
Dampak Negatif
Menumbuhkan sifat malas
Ketidakpuasaan terhadap sesuatu
Mudah putus asa yang menghambat mobilitas kerja
Timbulnya Kecemburuan sosial
Banyak terjadi tindak kriminalitas
Indonesia merupakan negara yang besar dan salah satu negara yang
memiliki kepulauan yang banyak serta letaknya berjauhan. Kesenjangan sosial
sangatlah mungkin terjadi di Indonesia karena banyak daerah-daerah terpencil
yang terisolir dari keramaian. Dan Indonesia adalah suatu negara yang tingkat
korupsinya sangat tinggi, di dunia Indonesia masuk dalam 5 besar negara
terkorup.Sebenarnya Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi
negara yang mampu menyejahterakan masyarakatnya.
15
Karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan
melimpah tetapi kenapa masih terjadi kesenjangan sosial yang sangat mencolok.
Ini menjadi pertanyakan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang. Dalam
hal ini merupakan tugas bagi pemerintah sekarang,bagaimana lebih
menyejahterakan masyarakat serta meminimalis kesenjangan sosisal. Banyak hal
yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemecahan kesenjangan sosial yang terjadidi masyarakat.
Keadilan saat ini sangatlah sulit untuk ditegakkan bagaimana tidak! Seorang
koruptor ditahan namun semua fasilitas sudah tercukupi di dalam ruang tahanan.
Sedangkan bagaimana dengan nasib seorang masyarakat kecil yang hanya
16
mencuri ayam misalnya, mereka melakukan dengan seenak mereka kadang juga
mereka menyiksa dengan tidak prikemanusiaan. Hal ini sangatlah menunjukkan
kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah mencolok antara pihak kaya atau pihak
yang mempunyai penguasa antara rakyat kecil atau orang miskin.
2.5 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial antara Pedesaan dan
Perkotaan
Secara internal masyarakat pedesaan harus mulai terbuka dengan dunia luar,
masyarakat juga tidak boleh alergi pada perubahan. Melanggengkan kebudayaan
yang dimiliki tentu sangat penting dalam rangka menjaga kearifan lokal, tetapi
masyarakat desa harus memiliki misi dan visi jelas dan terukur sehingga mereka
dapat mengambil inisiatif untuk merubah nasib mereka.
Tanpa perubahan mindset yang selama ini memang telah mengakar kuat
pada masyarakat desa, tentunya mereka akan sulit untuk keluar dari belenggu
keterbelakangan karena salah satunya minimnya persaingan di antara mereka.
Masyarakat yang hidup bersama dengan mata pencaharian yang tidak jauh
berbeda biasanya tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk bersaing satu sama
lain. Kalau pun diantara penduduk desa ada ketimpangan pendapatan, umumnya
tidak terlalu ekstrim.
17
Selain itu, Pemerintah juga harus membuat kebijakan yang diluar
masyarakat itu sendiri. Desain kebijakan pemerintah harus menitik beratkan
kepada hal-hal berikut :
Beberapa solusi di atas tentu dapat menjadi input bagi pemerintah dalam
membuat kebijakan terutama berkaitan dengan peningkatan tarap hidup desa agar
menjadi lebih baik. Dengan demikian, desa yang selama ini identik dengan
keterbelakangan lambat laun dapat mengalami akselerasi secara cepat menjadi
desa yang lebih maju.
18
2.6 Contoh Kesenjangan Sosial
19
Berikut ini beberapa contoh kesenjangan sosial dalam kehidupan sehari-
hari:
a.Koruptor yang memakan uang rakyat hingga milyaran rupiah hanya ditahan
selama 3 tahun sedangkan orang yang maling ayam dapat ditahan hingga
belasan tahun.
b.Tidak adanya fasilitas transportasi yang cukup layak untuk penderita cacat.
c. Orang yang berpenampilan dengan pakaian mahal dan bagus diperlakukan
dengan sangat baik oleh pelayan berbeda dengan orang yang berpenampilan
biasa saja.
20
mencari penghidupan lain dikota. Penduduk desa kebanyakan
beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk
mendapatkan penghasilan
Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha
kerajinan rumah menjadi industry kerajinan
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan
lebih mudah didapat
Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur
kemanusiawiannya
Kota memberikan kesempatan untuk menghindarkan diri dari control
sosial yang ketatatau untuk mengangkat diri dari posisisosial yang
rendah
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
22
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial Yaitu Perbedaan Sumber Daya Alam,
Kebijakan Pemerintah, Pengaruh Globalisasi, Faktor Demografis, Letak dan
Kondisi Geografis, Kemiskinan dan Lapangan Pekerjaan.
Dari berbagai faktor tersebut tentu akan terjadi dampat kesenjangan sosial
yang terjadi dimasyarakat. Dalam hal ini dampak kesenjangan sosial bisa dampak
tersebut menjadi positif atau negatif, antara lain yaitu: Dampak Positif
(Menghilangkan kondisi pemicu stress, Merileksasikan baik jiwa dan raga,
Mempercepat proses aktivitas manusia, Menyebabkan pembagian kerja yang lebih
merata), Dampak Negatif (Menumbuhkan sifat malas, Ketidakpuasaan terhadap
sesuatu, Mudah putus asa yang menghambat mobilitas kerja, Timbulnya
Kecemburuan social, Banyak terjadi tindak kriminalitas).
23
menitik beratkan kepada hal-hal berikut : Kebijakan pemerintah harus
menekankan kepada peningkatan/perbaikan infrastruktur desa terutama pada desa-
desa yang kondisi geografisnya tidak menguntungkan, Akses terhadap
pendidikan, informasi dan kesehatan gratis harus menjadi prioritas bagi
pemerintah, Pemerintah perlu memberikan bantuan modal bagi masyarakat desa,
tidak hanya mengandalkan sektor pertanian, Berkaitan dengan political will
pemerintah, segregasi atau ekslusi terhadap masyarakat pedesaan baik dari aspek
etnik, suku, agama, gender dan sejenisnya harus dihapuskan.
3.2 Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus melakukan sesuatu yang dapat
mengurangkan kesenjangan yang terjadi di Indonesia mulai dari langkah kecil
yaitu toleransi, karena dengan kita memiliki sikap toleransi pasti orang di sekitar
kita akan ikut untuk toleransi dan pasti masyarakat sekitar akan sangat
menghargai kita.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/
336853399_Mengurangi_Kesenjangan_di_Indonesia
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/kesenjangan-sosial.html
https://www.gurupendidikan.co.id/kesenjangan-sosial/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/kesenjangan-sosial-adalah/
https://kotakpintar.com/pengertian-kesenjangan-sosial/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/kesenjangan-
sosial.html#:~:text=Dampak%20Kesenjangan%20Sosial,-Dari%20berbagai
%20faktor&text=Mengakibatkan%20pembagian%20kerja%20itu
%20secara,mempercepat%20proses%20kegiatan%2Faktivitas%20seseorang.
25