Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“KESENJANGAN SOSIAL”

DISUSUN OLEH :

NAMA : PASKAL IMMANUEL KONTORO

STAMBUK : G50120067

KELAS : B (2)

PROGRAM STUDI STATISTIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO PALU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Makalah yang
berjudul “Kesenjangan Sosial” ini bisa selesai pada waktunya.

Saya mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan Makalah Kesenjangan Sosial ini sehingga dapat disusun dengan baik
dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tentena, 19 April 2021

Paskal Immanuel Kontoro

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3

BAB II ............................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4

2.1 Pengertian Kesenjangan Sosial ........................................................................ 4

2.2 Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial ............................................................ 10

2.3 Dampak dari Kesenjangan Sosial .................................................................. 14

2.4 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial di Indonesia ................ 15

2.5 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial antara Pedesaan dan
Perkotaan ................................................................................................................ 17

2.6 Contoh Kesenjangan Sosial ........................................................................... 19

BAB III ......................................................................................................................... 22

PENUTUP .................................................................................................................... 22

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 22

3.2 Saran ............................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, karena sebab


itu Indonesia memiliki bermacan-macam agama, budaya, dll. Indonesia memiliki
17.504 pulau, 1340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, 7241 karya budaya dan 4 ras
yang ada di Indonesia. Namun dari banyaknya suku, agama, budaya, dan ras
memiliki hal yang negatif yang dapat menyebabkan kita terpecah belah, yaitu
kesenjangan di dalam masyarakat Indonesia.

Indonesia memiliki banyak jenis kesenjangan yang terjadi di masyarakat


Indonesia mulai dari agama, budaya, politik, hukum, dan masih banyak jenis
kesenjangan yang terjadi di antara kita. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus
melakukan sesuatu yang dapat mengurangkan kesenjangan yang terjadi di
Indonesia mulai dari langkah kecil yaitu toleransi, karena dengan kita memiliki
sikap toleransi pasti orang di sekitar kita akan ikut untuk toleransi dan pasti
masyarakat sekitar akan sangat menghargai kita.

Terlebih lagi Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah tinggi tingkatnya,


apalagi permasalahan antara rakyat dengan pejabatnya. Kesenjangan sosial
meningkat tinggi saat zaman pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang
menguasai pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas dan tidak ada
keadilan dalam hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi UUD 1945 telah
dinyatakan bahwa kita harus selalu bersifat adil terhadap sesame masyarakat
Indonesia. Kesenjangan ini di pengaruhi dengan adanya kemiskinan yang
menyebar dan kurangnya lapangan kerja yang ada di Indonesia.

Fenomena kesenjangan sosial terjadi di hampir semua negara di dunia


termasuk Indonesia. Soekanto(1986, hlm. 401) menjelaskan bahwa kesenjangan
sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat
yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Kesenjangan social

1
tersebut disebabkan oleh masalah sosial, yakni tidak adanya persesuaian antara
ukuran-ukuran dan nilai–nilai social dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-
tindakan sosial. Masalah sosial yang paling pokok adalah adanya perbedaan yang
mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi yang nyata dalam kehidupan,
maksudnya adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan yang seharusnya
dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.

Kesenjangan sosial merupakan sesuatu yang menjadi pekerjaan bagi


pemerintah yang butuh perhatian yang lebih. Kesenjangan sosial yang terjadi
dalam masyarakat sangatlah mencolok dan makin memprihatinkan yang perlu di
bahas serta dicari penyebab-penyebab terjadinya suatu kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial yang muncul dalam masyarakat perlunya sebuah keberanian
dalam pengungkapan nya. Terjadi tindakan-tindakkan yang sangat mencolok
misalnya dalam kasus akhir-akhir tentang gimana seorang koruptor besar yang
mendapat fasilitas yang sangat baik dalam tahanan,sedangkan seorang pencuri
ayam di tahan dengan tidak layak. Disini sangatlah kelihatan perbedaannya antara
orang kaya atau penguasa dengan orang miskin atau rakyat kecil. Dalam hal
perekonomian, Indonesia terkenal dengan kesenjangan yang sangat tinggi antara
pendapatan individu kalangan atas dan bawah. Diterbitkannya UU no. 22 tahun
1999 mengawali babak baru sistem desentralisasi dan otonomi daerah di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kesenjangan Sosial?

2. Apa saja Faktor-faktor penyebab Kesenjagan Sosial?

3. Apa saja dampak dari terjadinya Kesenjangan sosial?

4. Bagaimana Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjagan Sosial di


Indonesia?

5. Bagaimana Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjagan Sosial antara


Pedesaan dan Perkotaan?
6. Apa saja Contoh Kesenjangan Sosial?

2
1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui apa itu Kesenjangan Sosial

2. Untuk Mengetahui faktor-faktor penyebab Kesenjangan Sosial

3. Untuk Mengetahui dampak dari terjadinya Kesenjangan sosial

4. Untuk Mengetahui solusi dari Kesenjagan Sosial di Indonesia

5. Untuk Mengetahui solusi dari Kesenjagan Sosial antara Pedesaan dan


Perkotaan

6. Untuk Mengetahui contoh Kesenjangan Sosial

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial diartikan sebagai kesenjangan (ketimpangan) atau


ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang
tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer, seperti pendidikan,
kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat berupa kebutuhan
sekunder, seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak azasi,
sarana saluran politik, pemenuhan pengembangan karir, dan lain-lain.

Kesenjangan sosial seringkali dikaitkan dengan adanya perbedaan nyata dari


perspektif keuangan publik, termasuk kekayaan, barang dan jasa dan lain-lain.
Adanya disparitas sosial ekonomi dalam masyarakat dapat dilihat dari adanya
peluang dan manfaat yang berbeda untuk berbagai posisi sosial dalam masyarakat.
Selain itu, Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial
yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.

Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek


misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin
sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut
terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya
makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap
sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara yang
“kaya” dan yang “miskin”.

Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan


bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar
melihatpun mereka enggan.

Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur
dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang,

4
banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk
anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai
makanan enak yang harganya selangit. Disaat banyak orang-orang miskin
kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang
kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari
para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebanyak itu seharusnya sudah
dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan.

Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti


ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orang-orang
yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa
yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka, tapi dari kasus-kasus yang
sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat
menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya
masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat
dimakan oleh mereka sendiri. Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan
hukuman itu bukanlah “hukuman” yang sebenarnya,banyak dari mereka masih
tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusny
memebuat mereka jera.

Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia,


bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini.
Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan
tetapi kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan
sebuah opini maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka
keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi
menjadi sebuah impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.

Menurut Robert Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi


yang disebut deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri
dari :

5
a. Kemiskinan itu sendiri
b. Kelemahan fisik
c. Keterasingan atau kadar isolasi
d. Kerentaan
e. Ketidakberdayaan

Semua unsur itu terkait satu sama lain sehingga merupakan perangkap
kemiskinan yang benar – benar berbahaya dan mematikan, serta mempersulit
rakyat miskin untuk bangkit dari kemiskinannya.

Menarik kita intip kembali masalah kemiskinan di Indonesia yang pada


tahun 2005 jumlahnya 35,100 juta jiwa ( 15,97 % ), tahun 2006 jumlahnya 39,300
juta jiwa ( 17,75 % ), tahun 2007 berjumlah 37,130 ( 16,58 % ) ( sumber BPS ).

Menurut World Bank penduduk Indonesia yang masih dibawah garis


kemiskinan sebanyak 49 % pada tahun 2007 atau berpendapan di bawah 2 dollar
AS per hari ( ketentuan garis kemiskinan versi World Bank ). Memang terjadi
suatu perbedaan antara BPS dan World Bank, dikarenakan indicator yang
digunakan untuk menghitung garis kemiskinan pun berbeda. Sampai sekarang
masih terjadi perdebatan antara para pengamat ekonomi tentang metodologi
penghitungan kemiskinan menurut BPS. Terlepas dari perdebatan tersebut kita
tengah dipertontonkan fakta yang cukup menakutkan berupa angka kemiskinan
yang masih sangat tinggi sekali.

Factor – factor internal dan eksternal orang miskin pun semakin membuat
kehidupan yang mereka jalani semakin sulit. Adapun factor internal orang miskin
diantaranya : tingkat pendidikan yang rendah, kebodohan, sikap apatis orang
miskin terhadap segala kebijakan pemerintah, dll. Dan inilah ( factor internal )
yang selama ini dijadikan salah satu alasan pemerintah, mengapa kemiskinan sulit
dientaskan. Sebetulnya masih ada factor eksternal yang seharusnya pemerintah
juga memperhatikan dan mencermati, yang kami anggap juga tak kalah
menyulitkan bagi orang miskin.

6
Adapun factor eksternal diantaranya pembangunan yang selama ini tidak
berpihak kepada orang miskin, distribusi pendapatan Negara yang tidak merata,
penggusuran dengan / tanpa kompensasi, kesenjangan social – ekonomi. Kita
memang mempunyai orang terkaya se- Asia Tenggara versi Globe Asia akan
tetapi kita juga dihadapkan dengan fakta yang menyedihkan tentang
meninggalnya seorang anak balita di Makassar karena tidak diperiksakan dan
dirawat di rumah sakit setelah 1 bulan menderita sakit, dikarenakan tidak mampu
membayar biaya kesehatan ( Kompas, 2/11 ).

Inilah salah satu wujud kesenjangan social – ekonomi yang sudah sangat
parah. Menarik juga mengangkat tentang sertifikasi dan isu kenaikan gaji guru
yang sekarang sedang menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat.
Tugas seorang guru memang berat dan penuh amanat, akan tetapi gaji seorang
guru dengan golongan terendah sekalipun jikalau kita hitung masih diatas 2 dollar
per hari. Dan mereka bukan termasuk salah satu dari 49% orang miskin versi
World Bank. Dan saya rasa memang belum saatnya jikalau gaji guru dinaikkan,
mengingat kondisi perekonomian di Negara kita dan ketakutan akan semakin
lebarnya jurang kesenjangan antara yang Miskin dan tidak Miskin, masih sangat
banyak orang di sekeliling kita yang berpenghasilan jauh dibawah 2 Dollar per
hari, seperti: buruh tani, buruh pabrik, kuli, dan masih banyak lagi.

Dengan dana pendidikan 20% dari APBN, alangkah baiknya pemerintah


mengalokasikan dana tersebut untuk diprioritaskan pada sarana pendidikan baik
dari infrastruktur sekolah, akses sekolah, biaya pendidikan yang terjangkau bagi
orang miskin. Jikalau distribusi dana pendidikan lancar, niscaya jurang
kesenjangan social – ekonomi yang Miskin dan Miskin akan berkurang.
Dan andaikata para konglomerat ( termasuk para elite pemerintahan ), mau
berkorban, mengabdi kepada rakyat niscaya akan tumbuh sebuah rasa “senasib
sepenanggungan” sehingga akan tercipta apa yang dinamakan “sama rasa sama
rata” sehingga akan mewujudkan sebuah masyarakat yang sosialis – demokratis.
Suatu masyarakat yang menjunjung tinggi hak – hak azasi manusia tanpa adanya
perbedaan kelas.

7
Kemiskinan menjadi faktor terbesar kesengjangan sosial yang menjadi
momok dalam kehidupan masyarakat. Saat melihat berita pagi ini tentang
kemewahan sebuah penjara para pejabat dan koruptor-koruptor, serta orang-orang
memiliki banyak uang, sungguh membuat saya cukup terkejut. Bagaimana tidak?
Penjara yang seharusnya menjadi tempat hukuman bagi mereka yang bersalah,
serta menjadi tempat untuk merenungi kesalahannya, dijadikan tempat tinggal
yang mewah, layaknya sebuah hotel berbintang 5 atau bahkan sebuah apartemen
mewah.

Hal ini sungguh ironi. Disaat rakyat negeri ini masih berjuang agar
kemiskinan di negeri kita bisa lebih menyusut, para lakon di atas malahan hidup
bermewah-mewahan di dalam penjara. Dulu, saya pernah menuliskan sebuah
artikel yang berisi tentang Kesaktian Pancasila telah hilang. Namun, saat ini bisa
dikatakan bahwa Pancasila tidak lagi menjadi dasar negara kita ini. Namun hanya
sebagai simbol. Jika para koruptor, pejabat, serta orang-orang yang memiliki uang
banyak hidup dalam kemewahan, serta dengan masa tahanan yang cukup singkat,
berbeda dengan rakyat kecil yang harus hidup sengsara dalam penjara hanya
karena melakukan sebuah kejahatan kecil saja. Sebagai contoh, seorang pencuri
ayam atau jemuran akan mendapatkan hukuman dari masyarakat, yaitu dengan
dipukuli beramai-ramai, sementara saat masuk penjara, mereka juga mendapatkan
siksaan dari para sipir penjara.

Namun, seorang koruptor yang mencuri miliaran rupiah uang negara, bisa
hidup bermewah-mewahan serta mendapatkan pelayanan khusus yang cukup
istimewa dari pihak penjara tersebut. Apalagi kalau bukan uang yang menjadi hal
yang paling utama? Bagi mereka, uang bisa membeli apapun. Bahkan bisa
membeli hukum sekalipun. Namun, bagi rakyat kecil yang tidak memiliki uang,
mereka hanya bisa pasrah menerima hukuman yang diterimanya.

Kesenjangan sosial seperti inilah yang selalu menjadi momok dan juga
penyakit di negara kita ini. Selain itu, terdengar kabar bahwa PKI atau Partai
Komunis Indonesia akan bangkit melalui situs jejaring sosial Facebook. PKI akan
memanfaatkan kesenjangan sosial seperti ini untuk berkembang di Indonesia. Jika
kita tidak bisa menghilangkan kesenjangan sosial ini, bisa dikatakan, PKI akan

8
tumbuh dengan subur. Hal ini sempat saya baca di sebuah situs berita internet.
Jadi, jika tidak ingin partai komunis ini tumbuh di negara kita, marilah kita semua
mulai untuk menghilangkan kesenjangan sosial diantara kita. Demi terciptanya
Bangsa Indonesia yang adil dan makmur.

Jika para koruptor, pejabat, serta orang-orang yang memiliki uang banyak
hidup dalam kemewahan, serta dengan masa tahanan yang cukup singkat, berbeda
dengan rakyat kecil yang harus hidup sengsara dalam penjara hanya karena
melakukan sebuah kejahatan kecil saja. Sebagai contoh, seorang pencuri ayam
atau jemuran akan mendapatkan hukuman dari masyarakat, yaitu dengan dipukuli
beramai-ramai, sementara saat masuk penjara, mereka juga mendapatkan siksaan
dari para sipir penjara.

Namun, seorang koruptor yang mencuri miliaran rupiah uang negara, bisa
hidup bermewah-mewahan serta mendapatkan pelayanan khusus yang cukup
istimewa dari pihak penjara tersebut. Apalagi kalau bukan uang yang menjadi hal
yang paling utama? Bagi mereka, uang bisa membeli apapun.

 Pengertian Kesenjangan Sosial Menurut Para Ahli


a. Menurut Abad Badruzaman (2009;284)
Kesenjangan sosial adalah suatu ketidakseimbangan sosial yang
ada di masyarakat sehingga menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mecolok. Atau dapat juga diartikan suatu keadaan dimana orang kaya
mempunyai kedudukan lebih tinggi dan lebih berkuasa dari pada
orang miskin.
b. Menurut Soerjono Soekanto
Kesenjangan sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara
unsur- unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial.
c. Sebagai teoritisi struktural fungsional, Emile Durkheim
Cenderung melihat ketimpangan sosial sebagai pembedaan
fungsi dalam struktur sosial yang tak terhindarkan.
d. Max Weber,

9
Teoritisi tindakan sosial akan menilai ketimpangan sosial
sebagai hasil dari perbedaan kepentingan masing-masing individu
yang diekspresikan dalam sistem perilaku dan tindakan.
e. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI,
kesenjangan sosial adalah perbedaan, ketidakseimbangan, serta jurang
pemisah yang ada di dalam lapisan tatanan masyarakat.
f. Wikipedia
Sedangkan jika merujuk pada Wikipedia, maka kesenjangan
sosial adalah segala hal yang erat kaitannya dengan kesenjangan
kekayaan, pendapatan, jurang pemisah antar si kaya dan si miskin,
yang mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara tiap
personal dalam suatu kelompok masyarakat.

2.2 Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial


a. Perbedaan sumber Daya Alam
Sumber daya alam berhubungan erat dengan tingkat perekonomian
suatu daerah. Apabila dapat memanfaatkan suber daya alam dengan baik,
laju perekonomian suatu daerah akan meningkat, begitu juga sebaliknya,
tingkat perekonomian suatu daerah rendah apabila masyarakat tidak dapat
memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal.
b. Kebijakan Pemerintah
Terkadang kebijakan pemerintah dapat menyebabkan kesenjangan
sosial. misalnya kebijakan tentang program transmigrasi. Ketika warga
pendatang lebih cepat maju dibandingkan dengan warga asli, ketimpangan
sosial dapat terjadi. Ketimpangan tersebut terjadi karena ada ketidak
setaraan antar dua kelompok yang seharusnya dapat berkembang bersama-
sama.
c. Pengaruh Globalisasi
Masyarakat yang mampu menyikapi globalisasi secara tepat akan
mampu memanfaatkan globalisasi untuk mencapai kemajuan. Sementara itu,
masyarakat yang tidak mampu memnafaatkan globalisasi secara tepat tidak

10
akan mampu mengambil kesempatan yang ditawarkan globalisasi. bahkan
mengalami ketertinggalan.
d. Faktor Demografis
Kondisi Demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan struktur
kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi
ketenaga kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk.
Perbedaan kondisi demografis suatu daerah dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan sosial karena perbedaan produktivitas kerja masyarakat pada
setiap daerah.
e. Letak dan Kondisi Geografis
Letak dan kondisi geografis Indonesia mempengaruhi tingkat
pembangunan suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah
umumnya lebih mudah membangun berbagai infrastruktur, sementara
masyarakat yang tinggal dataran tinggi membutuhkan waktu dan proses
panjang dalam pembangunan karena terkendala kondisi alam yang
menanjak dan tidak merata.Menurunnya pendapatan per kapita.
 Ketidak merataan pembangunan antar daerah.
 Rendahnya mobilitas sosial.
 Pencemaran Lingkungan Alam.

f. Kemiskinan Menurut Lewis (1983)


Budaya kemiskinan dapat terwujud dalam berbagai konteks sejarah,
namun lebih cendrung untuk tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat
yang memiliki seperangkat kondisi:
 Sistem ekonomi uang, buruh upah dan sistem produksi untuk
keuntungan
 Tetap tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran
bagi tenaga tak terampil
 Rendahnya upah buruh
 Tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan
organisasi sosial, ekonomi dan politiknya secara sukarela maupun atas
prakarsa pemerintah

11
 Sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral,
dan
 Kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa yang
menekankan penempukkan harta kekayaan dan adanya kemungkinan
mobilitas vertical dan sikap hemat, serta adanya anggapan bahwa
rendahnya status ekonomi sebagai hasil ketidaksanggupan pribadi atau
memang pada dasarnya sudah rendah kedudukannya

Budaya kemiskinan bukanlah hanya merupakan adaptasi terhadap


seperangkat syarat-syarat obyektif dari masyarakat yang lebih luas, sekali
budaya tersebut sudah tumbuh, ia cendrung melanggengkan dirinya dari
generasi ke generasi melaui pengaruhnya terhadap anak-anak. Budaya
kemiskinan cendrung berkembang bila sistem-sistem ekonomi dan sosial
yang berlapis-lapis rusak atau berganti.

Budaya kemiskinan juga merupakan akibat penjajahan yakni struktur


ekonomi dan sosial pribumi didobrak, sedangkan status golongan pribumi
tetap dipertahankan rendah, juga dapat tumbuh dalam proses penghapusan
suku. Budaya kemiskinan cendrung dimiliki oleh masyarakat serta sosial
yang lebih rendah, masyarakat terasing, dan warga korban yang berasal dari
buruh tani yang tidak memiliki tanah.

Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi


kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang
terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang rendah
sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistis.

Beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah :


 Fatalisme
 Rendahnya tingkat aspirasi,
 Rendahnya kemauan mengejar sasaran
 Kurang melihat kemajuan pribadi
 Perasaan ketidakberdayaan atau ketidakmampuan
 Perasaan untuk selalu gagal

12
 Perasaan selalu menilai diri sendiri negative
 Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
 Tingkat kompromis yang menyedikan

Berkaitan dengan budaya sebagai fungsi adaptasi, maka suatu usaha


yang sungguh-sungguh untuk mengubah nilai-nilai yang tidak diinginkan ini
menuju ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai golongan kelas menengah,
dengan menggunakan metode-metode psikiater kesejahteraan sosial-
pendidikan tanpa lebih dahulu (ataupun secara bersamaan) berusaha untuk
secara berarti mengubah kenyataan kenyataan struktur sosial (pendapatan,
pekerjaan, perumahan, dan pola-pola kebudayaan membatasi lingkup
partisipasi sosial dan peyaluran kekuatan sosial) akan cendrung gagal.
Budaya kemiskinan bukannya berasal dari kebodohan, melainkan justru
berfungsi bagi penyesuaian diri.

Kemiskinan struktural menurut Selo Sumarjan (1980) adalah


kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur
sosial masyarakat itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan
yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

Kemiskinan strukturl adalah suasana kemiskinan yang dialami oleh


suatu masyarakat yang penyebab utamanya bersumber pada struktur sosial,
dan oleh karena itu dapat dicari pada struktur sosial yang berlaku dalam
masyarakat itu sendiri.

g. Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam


perekonomian masyarakat, sedangan perekonomian menjadi fartor
terjadinya kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia
menjadikan pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan merupakan
pekerjaan bagi pemerintah saat ini.

13
2.3 Dampak dari Kesenjangan Sosial

berikut adalah beberapa dampak yang secara tidak langsung dapat


mempengaruhi usaha yang Anda kembangkan:

a. Kemiskinan dan pengangguran (poverty and unemployment)


Disparitas sosial ditunjukkan dengan meningkatnya angka kemiskinan
dan pengangguran dari satu tahun ke tahun berikutnya. Jika orang miskin
dan pengangguran mendominasi suatu negara, pendapatan mereka juga
sangat rendah. Dengan ketidakpastian dan pendapatan yang sangat rendah,
menurunkan daya beli masyarakat untuk kebutuhan sekunder. Kondisi
seperti ini bisa membuat laba perusahaan tidak maksimal.

b. Pasar sasaran yang tidak jelas (unclear target market)


Menurut pemahaman tentang disparitas sosial, dimana terdapat
ketimpangan yang signifikan antara masyarakat, maka fenomena tersebut
akan membuat pasar sasaran perusahaan tidak jelas. Jika perusahaan
memiliki target pasar untuk kelas menengah ke bawah, maka akan
cenderung merugikan karena daya belinya cenderung tidak stabil.
Namun, meski perusahaan memiliki target pasar untuk kalangan
menengah ke atas, hal tersebut tidak menjamin perusahaan akan mendapat
untung. Mengingat para konglomerat lebih memilih belanja untuk produk
luar negeri dibanding industri dalam negeri.

c. Sulit mencari pekerja yang kompeten


Nyatanya, meski banyak pengangguran di Indonesia, banyak
perusahaan yang mengaku kesulitan mencari pekerja yang kompeten.
Ketimpangan sosial berarti tingkat dan kualitas pendidikan masyarakat di
bawah rata-rata. Meski banyak yang bergelar, nyatanya banyak
keterampilan yang tidak dibutuhkan di negeri ini, terutama bagi lulusan
baru.

14
d. Tindak kriminalitas yang tinggi
Kasus kriminalitas yang terjadi di Indonesia bisa dikatakan relatif
tinggi. Faktanya, belakangan ini banyak kasus kejahatan terhadap peretas
yang merugikan perusahaan besar dengan meretas data bisnis penting.
Tingginya angka kejahatan di masyarakat dapat terjadi karena masalah
keuangan akibat ketimpangan sosial. Selama ini ekonomi menjadi salah satu
faktor terpenting yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang
melakukan kejahatan.

Dari berbagai faktor tersebut tentu akan terjadi dampat kesenjangan sosial
yang terjadi dimasyarakat. Dalam hal ini dampak kesenjangan sosial bisa dampak
tersebut menjadi positif atau negatif, antara lain yaitu:
 Dampak Positif
 Menghilangkan kondisi pemicu stress
 Merileksasikan baik jiwa dan raga
 Mempercepat proses aktivitas manusia
 Menyebabkan pembagian kerja yang lebih merata
 Dampak Negatif
 Menumbuhkan sifat malas
 Ketidakpuasaan terhadap sesuatu
 Mudah putus asa yang menghambat mobilitas kerja
 Timbulnya Kecemburuan sosial
 Banyak terjadi tindak kriminalitas

2.4 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang besar dan salah satu negara yang
memiliki kepulauan yang banyak serta letaknya berjauhan. Kesenjangan sosial
sangatlah mungkin terjadi di Indonesia karena banyak daerah-daerah terpencil
yang terisolir dari keramaian. Dan Indonesia adalah suatu negara yang tingkat
korupsinya sangat tinggi, di dunia Indonesia masuk dalam 5 besar negara
terkorup.Sebenarnya Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi
negara yang mampu menyejahterakan masyarakatnya.

15
Karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan
melimpah tetapi kenapa masih terjadi kesenjangan sosial yang sangat mencolok.
Ini menjadi pertanyakan besar yang perlu adanya jawaban dan titik terang. Dalam
hal ini merupakan tugas bagi pemerintah sekarang,bagaimana lebih
menyejahterakan masyarakat serta meminimalis kesenjangan sosisal. Banyak hal
yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemecahan kesenjangan sosial yang terjadidi masyarakat.

Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah


kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
1. Meminimalis (KKN) dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang
bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia telah mulai berbenah
diri namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai masih tebang
pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank
century belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu.
Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan
(KKN) yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
dana yang ada.
2. Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan
yang ketat terhadap mafia hukum.
3. Dalam hal pendidikan harus diutamakan.
4. Membuka lapangan pekerjaan agar tidak adanya penganguran.
5. Membrantas korupsi agar tidak ada lagi yang korupsi.
6. Meningkatkan sebuah sistem peradilan di Indonesia dan melakukan
pengawasan ketat dari mafia peradilan. agar yang mempunyai kekuasan
tidak semana-mena sama rakyat kecil.

Masih banyak mafia hokum merajarela di Indonesia itu yang semakin


membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok.

Keadilan saat ini sangatlah sulit untuk ditegakkan bagaimana tidak! Seorang
koruptor ditahan namun semua fasilitas sudah tercukupi di dalam ruang tahanan.
Sedangkan bagaimana dengan nasib seorang masyarakat kecil yang hanya

16
mencuri ayam misalnya, mereka melakukan dengan seenak mereka kadang juga
mereka menyiksa dengan tidak prikemanusiaan. Hal ini sangatlah menunjukkan
kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah mencolok antara pihak kaya atau pihak
yang mempunyai penguasa antara rakyat kecil atau orang miskin.

2.5 Pemecahan dan solusi mengatasi Kesenjangan Sosial antara Pedesaan dan
Perkotaan

Lalu, adakah solusi untuk kesenjangan antara perkotaan & pedesaan?


Apakah itu? Tentu saja, ada. Dan itu adalah dengan meningkatkan taraf hidup
dipedesaan. Bagaimana cara untuk solusi tersebut? Sebagaimana uraian di atas,
dapat dimengerti mengapa ketimpangan sangat mencolok antara desa dan kota.

Keterbelakangan baik dalam aspek pendidikan, ekonomi, maupun akses


terhadap fasilitas kesehatan tidak semata-mata disebabkan oleh faktor sosial-
kultural masyarakatnya yang secara kuat memegang prinsip dan kultur
kekerabatan dan tradisi/adat istiadat, tetapi jika ditelisik lebih dalam lagi, juga
disebabkan karena faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak
menguntungkan bagi daerah pedesaan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan
tersendiri bagi masyarakat desa, juga bagi pemerintah.

Secara internal masyarakat pedesaan harus mulai terbuka dengan dunia luar,
masyarakat juga tidak boleh alergi pada perubahan. Melanggengkan kebudayaan
yang dimiliki tentu sangat penting dalam rangka menjaga kearifan lokal, tetapi
masyarakat desa harus memiliki misi dan visi jelas dan terukur sehingga mereka
dapat mengambil inisiatif untuk merubah nasib mereka.

Tanpa perubahan mindset yang selama ini memang telah mengakar kuat
pada masyarakat desa, tentunya mereka akan sulit untuk keluar dari belenggu
keterbelakangan karena salah satunya minimnya persaingan di antara mereka.
Masyarakat yang hidup bersama dengan mata pencaharian yang tidak jauh
berbeda biasanya tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk bersaing satu sama
lain. Kalau pun diantara penduduk desa ada ketimpangan pendapatan, umumnya
tidak terlalu ekstrim.

17
Selain itu, Pemerintah juga harus membuat kebijakan yang diluar
masyarakat itu sendiri. Desain kebijakan pemerintah harus menitik beratkan
kepada hal-hal berikut :

1. Kebijakan pemerintah harus menekankan kepada peningkatan/perbaikan


infrastruktur desa terutama pada desa-desa yang kondisi geografisnya tidak
menguntungkan.
2. Akses terhadap pendidikan, informasi dan kesehatan gratis harus menjadi
prioritas bagi pemerintah sehingga akselerasi pembangunan dapat terwujud
dengan efektif.
3. Pemerintah perlu memberikan bantuan modal bagi masyarakat desa
sehingga mereka dapat memiliki mata pencaharian alternatif, tidak hanya
mengandalkan sektor pertanian. Bantuan modal tentunya sangat membantu
masyarakat karena mereka dapat memanfaatkannya untuk mendirikan
usaha. Mata pencaharian alternative ini pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat, terutama pada masyarakat desa yang
tanahnya gersang dan tidak menjanjikan.
4. Berkaitan dengan political will pemerintah, segregasi atau ekslusi terhadap
masyarakat pedesaan baik dari aspek etnik, suku, agama, gender dan
sejenisnya harus dihapuskan.

Beberapa solusi di atas tentu dapat menjadi input bagi pemerintah dalam
membuat kebijakan terutama berkaitan dengan peningkatan tarap hidup desa agar
menjadi lebih baik. Dengan demikian, desa yang selama ini identik dengan
keterbelakangan lambat laun dapat mengalami akselerasi secara cepat menjadi
desa yang lebih maju.

18
2.6 Contoh Kesenjangan Sosial

Berikut ini beberapa contoh kesenjangan sosial yang terjadi dimasyarakat,


antara lain yaitu:
a. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Pada contoh kenjangan sosial ekonomi dapat melihat yang terjadi
dikehidupan masyarakat secara langsung. Bagi orang yang memiliki
perekonomian baik maka sudah tentu akan mendapatkan fasilitas baik pula.
Sebaliknya bagi masyarakat yang memiliki perekonomian menengah ke
bawah sudah tentu mendapatkan fasilitas atau pelayanan yang secukupnya
atau kurang baik.

b. Kesenjangan Sosial Pendidikan


Selanjutnya kesenjangan sosial pendidikan yang mana dapat
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dalam masyarakat. Dengan
perbedaan tingkat pendidikan akan membentuk kesenjangan sosial yang
mana menjadi syarat untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang diinginkan.
Semakin tinggi tingkat pendidikannya maka dapat lebih mudah memilih
pekerjaan yang sesuai dengan yang diinginkan baik. Hal inilah yang dapat
menimbulkan kesenjangan sosial dalam taraf pendidikan yang terjadi di
masyarakat.

c. Kesenjangan Sosial Budaya


Kesenjangan sosial budaya yang dapat terjadi pada kekalahan
eksistensi, modal, publikasi budaya atau lainnya. Dalam hal ini akan terjadi
dalam kesenjangan sosial pada suatu daerah yang keterbelakangan budaya.
Bila dalam suatu daerah terdapat pengelola yang baik baik segi
menampilkan budaya, publikasi pada masyarakat lain maka akan
berkembang daerah tersebut.

19
Berikut ini beberapa contoh kesenjangan sosial dalam kehidupan sehari-
hari:
a. Koruptor yang memakan uang rakyat hingga milyaran rupiah hanya ditahan
selama 3 tahun sedangkan orang yang maling ayam dapat ditahan hingga
belasan tahun.
b. Tidak adanya fasilitas transportasi yang cukup layak untuk penderita cacat.
c. Orang yang berpenampilan dengan pakaian mahal dan bagus diperlakukan
dengan sangat baik oleh pelayan berbeda dengan orang yang berpenampilan
biasa saja.

Berikut ini beberapa contoh kesenjangan antara masyarakat desa-kota:


Hal ini di sebabkan oleh berbagai faktor, Diantaranya Adalah Tingkat
daya Beli Masyarakat Desa lebih rendah, Pendidikan yang tidak merata,
Pelayanan yang tidak sama antara Desa dan kota misalnya saja Kesehatan.
Karena keterbatasan transportasi, sarana dan prasarana Desa lebih rendah
daripada kota, serta minimnya pula lapangan pekerjaan di Indonesia
membuat masyarakat Cendekiawan desa memilih untuk tinggal dan hidup di
desa karena kenyamanannya, walaupun demikian banyak sekali orang-orang
dari daerah Pergi ke Jakarta tanpa bekal Pendidikan apapun, semakin tahun
Kota jakarta misalnya, menjadi semakin sesak karenanya.

Kesenjangan dilihat pula dari Perbedaan pendapatan perkapita


Diperkotaan dan dipedesaan. Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang
menjadi dasar kegiatan produksi rumah tangga atau masyarakat, khususnya
pada sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis ekspor dengan orientasi
pasar dalam negeri (domestik)

 Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan


lahan pertaniannya.
 Terdesaknya kerajinan di desa oleh produk industry modern.
 Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
 Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir
kemarau panjang dsb, sehingga memaksa penduduk desa untuk

20
mencari penghidupan lain dikota. Penduduk desa kebanyakan
beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk
mendapatkan penghasilan
 Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha
kerajinan rumah menjadi industry kerajinan
 Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan
lebih mudah didapat
 Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur
kemanusiawiannya
 Kota memberikan kesempatan untuk menghindarkan diri dari control
sosial yang ketatatau untuk mengangkat diri dari posisisosial yang
rendah

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, karena sebab


itu Indonesia memiliki bermacan-macam agama, budaya, dll. Indonesia memiliki
17.504 pulau, 1340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, 7241 karya budaya dan 4 ras
yang ada di Indonesia.

Indonesia memiliki banyak jenis kesenjangan yang terjadi di masyarakat


Indonesia mulai dari agama, budaya, politik, hukum, dan masih banyak jenis
kesenjangan yang terjadi di antara kita. Kesenjangan sosial meningkat tinggi saat
zaman pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang menguasai
pemerintahan. Fenomena kesenjangan sosial terjadi di hampir semua negara di
dunia termasuk Indonesia. Soekanto(1986, hlm. 401) menjelaskan bahwa
kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada
dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.

Yang perlu di bahas serta dicari penyebab-penyebab terjadinya suatu


kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial seringkali dikaitkan dengan adanya
perbedaan nyata dari perspektif keuangan publik, termasuk kekayaan, barang dan
jasa dan lain-lain. Adanya disparitas sosial ekonomi dalam masyarakat dapat
dilihat dari adanya peluang dan manfaat yang berbeda untuk berbagai posisi sosial
dalam masyarakat. Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang
seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya
orang-orang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan
kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka, tapi
dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang
melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih
memikirkan kepentingannya masing-masing.

22
Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial Yaitu Perbedaan Sumber Daya Alam,
Kebijakan Pemerintah, Pengaruh Globalisasi, Faktor Demografis, Letak dan
Kondisi Geografis, Kemiskinan dan Lapangan Pekerjaan.

Dari berbagai faktor tersebut tentu akan terjadi dampat kesenjangan sosial
yang terjadi dimasyarakat. Dalam hal ini dampak kesenjangan sosial bisa dampak
tersebut menjadi positif atau negatif, antara lain yaitu: Dampak Positif
(Menghilangkan kondisi pemicu stress, Merileksasikan baik jiwa dan raga,
Mempercepat proses aktivitas manusia, Menyebabkan pembagian kerja yang lebih
merata), Dampak Negatif (Menumbuhkan sifat malas, Ketidakpuasaan terhadap
sesuatu, Mudah putus asa yang menghambat mobilitas kerja, Timbulnya
Kecemburuan social, Banyak terjadi tindak kriminalitas).

Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah


kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia: Meminimalis (KKN) dan
memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat,
Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang
ketat terhadap mafia hukum, Dalam hal pendidikan harus diutamakan, Membuka
lapangan pekerjaan agar tidak adanya penganguran, Membrantas korupsi agar
tidak ada lagi yang korupsi, Meningkatkan sebuah sistem peradilan di Indonesia
dan melakukan pengawasan ketat dari mafia peradilan. agar yang mempunyai
kekuasan tidak semana-mena sama rakyat kecil.

Solusi untuk kesenjangan antara perkotaan & pedesaan Karena


Keterbelakangan baik dalam aspek pendidikan, ekonomi, maupun akses terhadap
fasilitas kesehatan tidak semata-mata disebabkan oleh faktor sosial-kultural
masyarakatnya yang secara kuat memegang prinsip dan kultur kekerabatan dan
tradisi/adat istiadat, tetapi jika ditelisik lebih dalam lagi, juga disebabkan karena
faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak menguntungkan bagi daerah
pedesaan Secara internal masyarakat pedesaan harus mulai terbuka dengan dunia
luar, masyarakat juga tidak boleh alergi pada perubahan. tetapi masyarakat desa
harus memiliki misi dan visi jelas dan terukur sehingga mereka dapat mengambil
inisiatif untuk merubah nasib mereka. Selain itu, Pemerintah juga harus membuat
kebijakan yang diluar masyarakat itu sendiri. Desain kebijakan pemerintah harus

23
menitik beratkan kepada hal-hal berikut : Kebijakan pemerintah harus
menekankan kepada peningkatan/perbaikan infrastruktur desa terutama pada desa-
desa yang kondisi geografisnya tidak menguntungkan, Akses terhadap
pendidikan, informasi dan kesehatan gratis harus menjadi prioritas bagi
pemerintah, Pemerintah perlu memberikan bantuan modal bagi masyarakat desa,
tidak hanya mengandalkan sektor pertanian, Berkaitan dengan political will
pemerintah, segregasi atau ekslusi terhadap masyarakat pedesaan baik dari aspek
etnik, suku, agama, gender dan sejenisnya harus dihapuskan.

3.2 Saran
Kita sebagai masyarakat Indonesia harus melakukan sesuatu yang dapat
mengurangkan kesenjangan yang terjadi di Indonesia mulai dari langkah kecil
yaitu toleransi, karena dengan kita memiliki sikap toleransi pasti orang di sekitar
kita akan ikut untuk toleransi dan pasti masyarakat sekitar akan sangat
menghargai kita.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/336853399_Mengurangi_Kesenjangan_di_Ind
onesia

http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/kesenjangan-sosial.html

https://www.gurupendidikan.co.id/kesenjangan-sosial/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/kesenjangan-sosial-adalah/

https://kotakpintar.com/pengertian-kesenjangan-sosial/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/kesenjangan-
sosial.html#:~:text=Dampak%20Kesenjangan%20Sosial,-
Dari%20berbagai%20faktor&text=Mengakibatkan%20pembagian%20kerja%20it
u%20secara,mempercepat%20proses%20kegiatan%2Faktivitas%20seseorang.

25

Anda mungkin juga menyukai