Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SOSIOLOGI MENGENAI
PERBEDAAN,
KESETARAAN, DAN
HARMONI SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas sosiologi

Oleh:

Siti Nor Aisyah


Kelas XIa
MA Al-Marhamah Putri Sampit
Jln. Tjilik Kriwut km. 2,5 Sampit
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Makalah Sosiologi Mengenai Perbedaan, Kesetaraan, Dan Harmoni Sosial”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu guru Ayu Anisa selaku guru bidang studi Sosiologi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perbedaan, kesetaraan dan
harmoni sosial bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ayu Annisa selaku guru bidang
studi sosiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Selamat membaca

Hormat saya,
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PERBEDAAN, KESETARAAN DAN HARMONI SOSIAL..........2
B. KRITERIA PERBEDAAN SOSIAL.................................................................................3
C. Kriteria Stratifikasi Sosial.................................................................................................3
D. MACAM-MACAM PERBEDAAN SOSIAL...................................................................4
E. DAMPAK PERBEDAAN SOSIAL...................................................................................7
F. UPAYA MENCAPAI KESETARAAN SOSIAL.............................................................7
G. Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam Masyarakat Multikultural..........................8
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...................................................................................................................9
B. SARAN.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BIODATA PENYUSUN..............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perbedaan dan Kesetaraan Sosial merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Perubahan sudah, sedang, dan
akan terus terjadi, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat. Disekitar kita banyak sekali
perbedaan. Seperti perbedaan gender, agama, suku bangsa, profesi, kedudukan, status sosial, dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan tersebut pada dasarnya bersifat setara, yaitu tidak ada yan lebih tinggi atau yang lebih
rendah. Akan tetapi, kultur masyarakat menunjukkan bahwa ada beberapa perbedaan yang dianggap tidak setara,
misalmya kekayaan, kedudukan, kehormatan. Dalam masyarakat kita harus menghargai perbedaan-perbedaan
tersebut, hal ini bertujuan agar keharmoisan dalam masyarakat dapat selalu terjaga.
Perbedaan dan keberagaman bukanlah sumber pemecahbelah. Prinsip kesetaraan dan
harmoni sosial menumbuhkan toleransi di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat, memang ada
perbedaan atau ketidaksamaan sosial. Ketidaksamaan sosial terdiri dari ketidaksamaan sosial
horizontal dan ketidaksamaan sosial vertikal. Dalam interaksi sosial antarindividu yang berbeda
tersebut, prinsip kesetaraan perlu diterapkan. Dengan prinsip ini, harmoni sosial dapat tercipta.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial?


2. Apa saja faktor penyebab perbedaan sosial?
3. Apa saja bentuk perbedaaan dan macam perbedaaan sosial?
4. Apa saja dampak perbedaan Sosial?
5. Apa saja upaya untuk mencapai kesetaraan sosial?
6. Apa peran kesetaraan dan harmoni sosial?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian dari Perbedaan, Kesetaraan, dan harmoni sosial


2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
4. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi Perbedaan dan Kesetaraan
Sosial.
5. Untuk mengetahui peranan kesetaraan dalam masyarakat multikultural

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERBEDAAN, KESETARAAN DAN HARMONI SOSIAL
1. Perbedaan sosial
Sejak orang mulai berspekulasi mengenai sifat-sifat masyarakat, perhatian mereka
tertarik paa perbedaan-perbedaan yang terlihat antara individu-individu dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Adanya struktur sosial yang berbeda-beda pula, menimbulkan terjadinya
perbedaan dalam masyarakat.
a. Keadaan geografis
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Negara kepulauan mempunyai panjang wilayah 3.400 mil terhitung dari Sabang sampai
Merauke. Wilayah tersebut terletak di titik 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS sehingga
Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan beriklim tropis.
b. Etnis
Nenek moyang kita mendiami Nusantara ini sudah sejak dahulu kala. Mereka hidup
terpencar di pulau-pulau yang terpisah oleh lautan. Dengan menempati daerah yang terpencar ini
maka tumbuhlah keanekaragaman budaya. Letaknya berbatasan dengan negara Cina yang
terdapat dua pusat persebaran bangsa-bangsa. Pertama yaitu Yunnan dan Kedua Dongson.
c. Teknologi
Pada dasarnya sejak dilahirkan manusia telah dibekali oleh Tuhan dengan sifat ingin
tahu. Dengan akalnya manusia berusaha mengetahui segala sesuatu dan berusaha mengatasi
rintangan alam yang dihadapinya.

Setiap individu lahir dan berkembang dalam kondisi yang berbeda-beda. Keberagaman
individu dalam masyarakat ini disebut dengan perbedaan sosial. Perbedaan sosial secara umum
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perbedaan secara horizontal dan perbedaan secara
vertikal.

a. Pengertian diferensiasi social

Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.


Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara
horizontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut
yang lebih tinggi daripada golongan lainnya.

b. Pengertian stratifikasi social

Beberapa definisi stratifikasi sosial dijelaskan sebagai berikut.


1. Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat hierarki.
2. Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam
suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,
previlege, dan prestise.
3. Cuber

2
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari
hak-hak yang berbeda.

2. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan sosial adalah tata politik dimana semua orang yang berada dalam suatu
masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Kesetaraan sosial atau persamaan
sosial adalah keadaan dimana semua orang dalam suatu masyarakat tertentu atau kelompok
terisolisasi memiliki stats yang sama dalam hal tertentu.

3. Harmoni Sosial
Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur,
aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni sosial
adalah kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya.
Harmoni sosial juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Secara
etimologis, solidaritas adalah kekompakan atau kesetiakawanan. Kata solidaritas
menggambarkan keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang berdasarkan pada
perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama.

B. KRITERIA PERBEDAAN SOSIAL


a. Kriteria Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai
berikut.
b. Ciri fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya warna kulit, bentuk
mata, rambut, hidung, muka dan sebagainya.
c. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara
pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda.
d. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat
menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan,
keuletan, dan ketangguhan (etos) Kriteria yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian
tentang kebudayaan suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut.
a. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih,
b. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri,
c. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah-wilayah geografis (wilayah secara
fisik),
d. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.

C. Kriteria Stratifikasi Sosial


a. Kekayaan
b. Kekuasaan
c. Keturunan
d. Kepandaian ilmu pengetahuan
Selain kriteria yang telah dibahas tersebut, terdapat juga beberapa ciri umum mengenai faktor-
faktor yang menentukan adanya lapisan atau stratifikasi sosial, yaitu sebagai berikut.
a. Status atas dasar fungsi dan pekerjaan, misalnya sebagai dokter, guru, dan militer.

3
b. Status seseorang yang beragama
c. Latar belakang sosial dan lamanya seseorang atau kelompok yang tinggal pada suatu
tempat
d. Status atas dasar jenis kelamin dan umur
D. MACAM-MACAM PERBEDAAN SOSIAL
1. Bentuk-bentuk diferensiasi sosial
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Diferensiasi ras berarti pengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan
budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut.

1) Menurut A.L. Krober (Dalam Arif Rahman : 2003)


a) Austroid, mecakup penduduk asli Australia (Aborigin)
b) Mongoloi
c) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
d) Malyan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli
taiwan)
e) American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
f) Kaukasoid

2) Menurut Ralph Linton


a) Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning langsat sampai sawo matang, rambut lurus, bulu
badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid).
b) Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat
kehitam-hitaman dan kelopak mata lurus
c) Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata lurus.

Indonesia didiami oleh bermacam-macam sub ras sebagai berikut.


a) Negrito, yaitu suku bangsa Semang di semenanjung Malaya dan sekitarnya.
b) Veddoid, yaitu Suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di
Sulawesi.
c) Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan kei dan Aru
d) Melayu, yang terdir dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang batak, toraja dan dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar, Jawa,
Sunda dan sebagainya.

b. Diferensiasi suku bangsa (etnis)


Suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang dianggap mempunyai hubungan
biologis. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut.
1) Ciri fisik, kesenian.
2) Bahasa daerah-adat istiadat

Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :


a) Di pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Melayu,
dan sebagainya.
b) Di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, dan sebagainya.

4
c) Di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dan sebagainya
d) Di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli, Bolaang Mongondow,
Gorontalo, dan sebagainya.

c. Diferensiasi klen (clan)


Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis),
dasn kesatuan adat (tradisi). Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat
pada :
1) Masyarakat batak (dengan sebutan marga)
2) Marga batak karo : ginting, sembiring, singarimbun, barus, tambun, paranginangin
3) Marga batak toba : nababan, simatupang, siregar
4) Marga batak mandailing : harahap, rangkuti, nasution, batubara, daulay
5) Masyarakat minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : mandagi, lasut, tombokan,
pangkarego, paat, supit
6) Masyarakat ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasari, Latuconsina, Lotul,
Manuhutu, Goeslaw
7) Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain, Fernandes, Wangge, Da Costa,
Leimene, Kleden, De Rosari, Paeira.

d. Diferensiasi agama
Agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal-hal yang suci.
1) Komponen-komponen agama
a) Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa,
misalnya sikap takut dan juga percaya.
b) Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/ gagasan manusia seperti keyakinan
akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh
nenek moyang, dewa-dewa dan sebagainya.
c) Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, dewa-dewa dan roh
nenek moyang
d) Tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, wihara, kuil, klenteng
2) Agama dan masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat
mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis.

e. Diferensiasi profesi
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber
penghasilan atau mata pencahariannya. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan
masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.

f. Diferensiasi jenis kelamin


Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan
jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ
reproduksi, bentuk tubuh, suara dan sebagainya.
g. Diferensiasi asal daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat
tinggalnya. Terbagi menjadi :
- Masyarakat desa
- Masyarakat kota
5
Perbedaan orang desa dengan orang kota antara lain :
- Perilaku
- Tutur kata
- Cara berpakaian
- Cara menghias rumah, dl
2. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial
a. Stratifikasi sosial tertutup (closed sosial stratification)
Startifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal.
Contoh :
1) Sistem kasta
Kaum sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan brahmana
2) Rasialis
Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posiis
kulit putih
3) Feodal
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/ majikannya.

b. Stratifikasi sosial terbuka (opened sosial stratification)


Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal.

c. Stratifikasi sosial campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Misalnya seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat, namun apabila ia
pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.
1) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
a) Kelas atas, yaitu orang-orang yang berpenghasilan atau kekayaan dengan leluasa
dapat memnuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
b) Kelas menengah, yaitu orang-orang yang berpenghasilan dan kekayaannya dapat
leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
c) Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya ekonominya hanya dapat
memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa atau bahkan tidak
mampu untuk itu.
2) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian
Secara umum dibagi kedalam lima lapisan, yaitu :
a) Golongan elit
b) Golongan professional
c) Golongan semi professional
d) Golongan tenaga terampil
e) Golongan tidak terlatih
3) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
menjadi tiga, yaitu :
a) Tipe kasta
b) Tipe oligarkhis
c) Tipe demokratis
4) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan
Berdasarkan kriteria pendidikan terdiri dari :

6
a) Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi
b) Lapisan masyarakat berpendidikan menengah
c) Lapisan masyarakat berpendidikan rendah
d) Lapisan masyarakat tuna aksara

5) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial


a) Stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
b) Stratifikasi sosial pada masyarakat kasta
c) Stratifikasi sosial pada masyarakat rasial

E. DAMPAK PERBEDAAN SOSIAL


1. Pengaruh Diferensiasi Sosial Berdasarkan Kasus dalam Masyarakat
a. Konflik
Konflik merupakan proses atau keadaan ketika dua pihak atau lebih berusaha menggagalkan
tujuan pihak lain karena terdapat perbedaan pendapat, nilai-nilai maupun tuntutan masing-
masing pihak yang berselisih melalui ancaman maupun kekerasan
b. Integrasi
Merupakan proses penyatuan dua unsur yang berbeda sehingga dapat mengakibatkan tercapainya
suatu keinginan yang berjalan baik dan seimbang
1) Integrasi Sosial
Merupakan suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dan terapat
dalam kehidupan sosial.
2) Integrasi Nasional
a) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan
wilayah dalam pembentukan suatu identitas nasional
b) Proses penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi
satu keseluruhan yang lebih utuh
c) Proses memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi satu bangsa
Faktor penghambat integrasi sosial dan nasional antara lain :
- Kurangnya toleransi antargolongan
- Keadaan frustasi dalam masyarakat
- Kesenjangan sosial
- Munculnya sikap etnosentrisme dan primodialisme
2. Dampak Stratifikasi Sosial
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya dan dapat juga terjadi secara disengaja, sehingga
stratifikasi sosial dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif.
a. Dampak positif
1) Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakat
2) Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah
b. Dampak negatif
1) Konflik antarkelas
2) Konflik antarkelompok sosial
3) Konflik antargenerasi

F. UPAYA MENCAPAI KESETARAAN SOSIAL


1. Perbedaan Ras
Warga negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan Undang-undang sebgai warga negara. Perbedaan ras yang ada hendaknya
jangan dijadikan masalah yang mengancam isintegrasi bangsa.
7
2. Perbedaan Agama
Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah sebagai berikut :
 Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut
keagamaan
 Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa
Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh pemerintah, yaitu :
a. MUI (Majelis Ulama Indonesia) – Islam,
b. PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) – Kristen,
c. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) – Katolik,
d. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) – Buddha,
e. PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) – Hindu.
3. Perbedaan gender
Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Setiap warga negara
baik laki-laki maupun perempuan memiliki kedudukan yang sama.
4. Perbedaan golongan sosial
Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri tertentu serta
mempunyai ikatan identitas sosial.
5. Perbedaan budaya
Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman, kebudayaan adalah semua hasil
cipta, rasa dan karsa manusia
Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara lain :
 Lingkungan
 Pertemuan antarbangsa, dan
 Kepercayaan yang kuat dan mengakar
6. Perbedaan suku
Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang lebih besar. Suku bangsa
adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan
kebudayaan.
Upaya-upaya dalam membina keserasian
 Menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam pergaulan hidup;
 Saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain;
 Tenggang rasa; dsan
 Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Untuk memperkuat kehidupan harmonis dalam masyarakat dapat menggunakan indikator
sebagai berikut :
a. Kempuan masyarakat melindungi warganya yang di dalam realitasnya bersifat
majemuk baik secara vertikal maupun secara horizontal
b. Partisipasi masyarakat dalam organisasi melalui kegiatan organisasi yang menjalin
hubungan antarwarga masyarakat
c. Kemampuan masyarakat untuk mencegah dan mengelola konflik dengan cara
membangun toleransi melalui pendekatan sistem sosial.

G. Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam Masyarakat Multikultural


Agar harmoni sosial terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan
ditengah-tengah diferensiasi dan stratifikasi sosial.
Dinamika Masyarakat Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat Indonesia menunjukan bahwa potensi konflik antar
kelompok masyarakat di Indonesia cukup besar. Konflik tersebut dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
8
1. Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik
2. Perbedaan pendirian atau sikap
3. Perbedaan kebudayaan yang dimiliki setiap etnis
4. Benturan kepentingan (politik, ekonomi dan kekuasaan)
5. Perubahan yang terlalu cepat sehingga mengganggu keseimbangan sistem dan kemapanan

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tak sama dengan stratifikasi sosial yang menggolongkan masyarakat menjadi struktur kelas
vertikal maka perbedaan sosial menggolongkan masyarakat secara horisontal atau hanya ciri
fisik saja. Meski begitu, stratifikasi sosial dan perbedaan sosial mempunyai kesamaan yakni
keduanya memperlihatkan keanekaragaman dalam masyarakat.
Meskipun adakalanya memunculkan beberapa konflik namun keanekaragaman yang ada pun
bisa menjadi potensi untuk pembangunan. Keanekaragaman yang muncul di masyarakat bisa
mendorong dinamika. Sejumlah ciri berikut ini umumnya dipakai sebagai pertanda adanya
perbedaan sosial dalam masyarakat. Beberapa ciri tersebut menjadi ciri khas yang membuat
suatu komunitas terlihat berbeda dibanding komunitas yang lain.
- Ciri fisik
Adalah beberapa ciri yang terkait sifat yang bisa dilihat diantaranya warna kulit, bentuk dan
warna rambut, postur tubuh serta bentuk dan warna mata.
- Ciri sosial
Merupakan ciri yang terkait dengan peran warga masyarakat dalam bermasyarakat. Seperti
yang sudah diketahui bersama setiap warga masyarakat mempunyai peran dan tugas berbeda-
beda yang berhubungan dengan pekerjaan, profesi ataupun mata pencaharian sehari-hari baik
untuk kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan masyarakat. Pekerjaan, profesi ataupun
mata pencaharian yang dijalani seseorang tak serta merta memperlihatkan terjadinya strata
vertikal namun menunjukkan keragaman bakat dan minat warga masyarakat yang bersifat
horisontal.
- Ciri budaya
Adalah ciri yang terkait adat-istiadat dan kebudayaan yang tumbuh dalam masyarakat. Tiap
bangsa mempunyai adat-istiadat dan kebudayaan berlainan. Di negara kita saja ada kurang-
lebih 200 sistem adat dan budaya sebagaimana bisa diamati dalam masyarakat Jawa, Sunda,
Bali, Madura, Lombok, Batak, Dayak, dan suku-suku lainnya. Bila dilihat secara global
pastinya sistem adat dan budaya sangat banyak jumlahnya. Bangsa-bangsa di Asia, Afrika,
Australia, Eropa maupun Amerika pasti memiliki ciri khas yang membuatnya beda dari yang
lain.
Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu
masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Harmoni sosial adalah kondisi
dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya. Agar harmoni sosial
terwujud dalam masyarakat, maka prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-tengah
diferensiasi dan stratifikasi sosial.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat

9
kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya. Karena saya adalah hamba Allah yang tak
luput dari salah, khilaf, alfa dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA

– Yusuf, Muhammad. 2018. KESETARAAN SOSIAL.


http://ekonomiproject.blogspot.com/2018/02/02-negara-asia-tenggara.html. (2 Februari 2018).

– Anis, Rahma. 2010. Diferensiasia sosial.


http://sosiologi.blogspot.com/2010/03/03-lidah-SOSIAL-di-pontianak.html. (3 Maret 2010).

– Rusla, Rio. 2017. kesetaraan dan keberagaman yang Ada di Indonesia.


http://culture.blogspot.com/2017/04/04-keberagaman-di-indonesia.html. (4 April 2017).

-Maria, Ana. 2007. Pandangan Umum Terhadap Politik di Indonesia. Depok: Universitas
Indonesia.

– Sari, Lilik. 2010. Implementasi Rekonsiliasi Bank Terhadap UKM di Pontianak. Yogyakarta:
pustaka pelajar

– Dirfan. 2005. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Bank. Skripsi. Jakarta: pusat
perbukuan.

– Aulia, Putri. 2006. sosialisai Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan. Pontianak: refika
aditama

– Sinaga, Dina. 2011. Penggunaan Deferensiasi. Skripsi. Bandung. Politeknik Negeri.

– Luthfi, Rio. 2016. Pengaruh stratifikasi social. Bandung: yudistira

– Sari, Indah. 2012. Kajian Sosialingustik Penggantian Nama Lengkap Masyarakat. Surabaya:
Rajawali

– Jelita, Ria. 2016. Upaya mencapai kesetaraan sosial. Semarang: Bumi Aksara

10
BIODATA PENYUSUN

Nama Lengkap : Siti Nor Aisyah


Kelas : XI ruang A
Jurusan : IPS (sosial)
Nomor Absen : 20
NIS : 323
Sekolah : MA Al-Marhamah Putri Sampit
Alamat sekolah : Jln. Cilik Kriwut KM. 2,5 Sampit
Email : staisyah1413@gmail.com
Riwayat Pendidikan dan Tahun belajar:
TK Harapan Bunda (2008-2009)
SDN 1 Mentawa Baru Hilir (2009-2015)
MTsN 1 Kotawaringn Timur (2015-2018)

11

Anda mungkin juga menyukai