Anda di halaman 1dari 15

ANTROPOLOGI KESEHATAN

"Bentuk-Bentuk Lapisan Sosial Masyarakat"

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Hj. Murniati Muchtar,S.Kep.SKM.M.Biomed

DISUSUN OLEH:
Melviana

233110445

KELAS : 1.C

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan hidayah
Nya,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Pembuatan makalah ini telah
mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ns. Hj. Murniati Muchtar,S.Kep.SKM.M.Biomed
selaku dosen mata kuliah Antropologi Kesehatan, dan juga pihak-pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini membahas mengenai “Bentuk bentuk lapisan sosial masyarakat ”ini
diperoleh dari berbagai sumber, baik media cetak maupun internet. Makalah ini disusun agar
para pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai materi ini.

Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan,oleh karena
itu mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Saya berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Februari 2024

Penulis

1
DAFTARISI

KATAPENGANTAR .......................................................................................................... 1
DAFTARISI......................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 3
C. Tujuan.................................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 4
A. Pengertian Statikasi Sosial................................................................................4
B. Bentuk-Bentuk Lapisan Sosial.............................................................. ............ 5
BAB III ............................................................................................................................... 13
PENUTUP........................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................................... 13
DAFTARPUSTAKA .......................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal
dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan terhadap hal-hal tertentu,akan
menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya. Kalau
suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan material dari pada kehormatan, maka
mereka yang lebih banyak mempunyai kekayaan material akan menempati kedudukan
yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan fihak-fihak lain. Gejala tersebut
menimbulkan lapisan masyarakat (stratifikasi sosial), yang merupakan pembedaan posisi
seseorang atau suatu kelompok dalam berbeda-beda secara vertikal.[1]

Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial berbeda-beda dan banyak sekali. Stratifikasi tersebut


tetap ada,sekalipun dalam masyarakat kapitalistis, demokratis, komunistis dan lain
sebagainya. Stratifikasi Sosial mulai ada ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan
bersama di dalam suatu organisasi sosial, misalnya pada masyarakat-masyarakat yang
bertaraf kebudayaan masih bersahaja. Untuk lebih jelasnya, pembahasan tentang
Stratifikasi Sosial akan dijelaskan secara terperinci pada bagian selanjutnya.[2]

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan adalah:
1. Pengertian stasifisikasi sosial
2. Bentuk- bentuk lapisan atau stasifikasi sosial

C. Tujuan
1. Mahasiswa bisa mendeskripsikan makna lapisan sosial masyrakat

2. Kita bisa mengetahui bentuk-bentuk lapisan sosial

3. Sebagai bahan pembelajaran yang dapat menambah ilmu pengetahuan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal)
atau “strata” (jamak) yang berarti lapisan. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan
sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Beberapa defenisi Stratifikasi Sosial menurut para ahli.

a.Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki)

b. Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam
suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,
previllege dan prestise.

c. Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari
hak-hak yang berbeda

d. Drs. Robert. M.Z. Lawang


Sosial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu system
social tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan
prestise.

Begitu pula dengan Seoarang filsuf bangsa Yunani yaitu Aristoteles mengatakan, bahwa di
dalam tiap-tiap negara terdapat 3 unsur lapisan masyarakat, yaitu mereka yang kaya sekali,
mereka yang berada ditengah-tengahnya dan mereka yang melarat.
Ucapan Aristoteles ini membuktikan bahwa terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat sudah
sejak saat itu bahkan diduga bahwa zaman sebelumnya telah diakui adanya tingkatan atau
lapisan-lapisan di dalam masyarakat

B. Bentuk-Bentuk Lapisan atau stafikasi sosial

1.Menurut Ralph Lipton, terdapat beberapa bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat, yaitu:
1) Stratifikasi sosial berdasarka usia. Stratifikasi sosial sangat menentukan hak dan
wewenang dari mereka yang anak sulung dan bukan. Dalam sistem kerajaan Inggris
misalnya, anak sulung memiliki hak untuk menjadi putra mahkota menggantikan
kedudukan raja di kemudian hari.

2) Stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelamin. Stratifikasi menentukan hak dan


wewenang antara anak laki-laki dan perempuan. Dalam masyarakat yang menganut
sistem patriarkat, anak laki-laki mempunyai wewenang yang lebih besar untuk
mewariskan kekayaan orang tua. Sebaliknya, dalam masyarakat sistem matrilenial,
wanita memiliki hak yang lebih luas dibandingkan anak laki-laki.
3) Stratifikasi sosial berdasarkan hubungan kekerabatan, Stratifikasi ini menentukan hak

4
dan wewenang dari seorang ayah, ibu, paman, dan anak serta keponakan dalam
kehidupan keluarga.

4) Stratifikasi sosial berdasarkan kenggotaan dalam masyarakat. Stratifikasi yang


berhubungan dengan etnis, agama, dan golongan dalam masyarakat.

5) Stratifikasi sosial berdasarkan pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan


seseorang, maka akan semakin tinggi kedudukan sosialnya.

6) Stratifikasi sosial berdasarkan pekerjaan. Stratifikasi ini tergantung jabatan seseorang


dalam pekerjaan. Ada yang berkedudukan sebagai manager dan ada yang berkedudukan
sebagai pekerja biasa saja.

7) Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat perekonomian yang dimiliki seseorang. Ada


yang berkedudukan sebagai kelas atas, menengah dan ada yang kelas bawah.

2. Bentuk-Bentuk Lapisan Sosial Masyarakat

Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu wilayah dengan
ikatan-ikatan tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, terdapat keragaman dalam hal status
sosial, ekonomi, dan budaya. Keragaman ini melahirkan stratifikasi sosial, yaitu
pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.

Berikut ini adalah beberapa bentuk-bentuk lapisan sosial masyarakat:

1. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ekonomi

Bentuk ini membagi masyarakat berdasarkan tingkat kekayaan dan pendapatan. Lapisan sosial
ini terdiri dari:

•Kelas atas: Terdiri dari orang-orang kaya yang memiliki banyak harta kekayaan dan
pendapatan tinggi.
•Kelas menengah: Terdiri dari orang-orang yang memiliki pendapatan cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
•Kelas bawah: Terdiri dari orang-orang miskin yang memiliki pendapatan rendah dan
kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

 Stratifikasi sosial berdasarkan ekonomi merupakan sistem pembagian kelas dalam


masyarakat yang didasarkan pada tingkat kekayaan, pendapatan, dan kepemilikan harta
benda. Sistem ini membagi masyarakat menjadi beberapa kelompok, dengan kelompok
kaya di puncak dan kelompok miskin di bawah.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stratifikasi Ekonomi:

 Kekayaan: Ini adalah faktor utama yang menentukan kelas sosial seseorang. Kekayaan
dapat berupa uang, tanah, properti, aset, dan bentuk kekayaan lainnya.
1. Pendapatan: Ini adalah jumlah uang yang diperoleh seseorang dari pekerjaan, investasi,
atau sumber lainnya.
 Pekerjaan: Jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang dapat menentukan kelas sosialnya.
Pekerjaan dengan gaji tinggi dan prestise tinggi biasanya ditempati oleh orang-orang
dari kelas atas, sedangkan pekerjaan dengan gaji rendah dan prestise rendah biasanya
5
ditempati oleh orang-orang dari kelas bawah.
 Pendidikan: Tingkat pendidikan seseorang dapat memengaruhi peluangnya untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik dan bergaji tinggi.
 Warisan: Kekayaan dan status sosial dapat diwariskan dari orang tua ke anak-anak.

2. Kelas-kelas dalam Stratifikasi Ekonomi:

 Kelas Atas: Kelas ini terdiri dari orang-orang yang sangat kaya dan memiliki banyak
harta benda. Mereka biasanya memiliki akses ke pendidikan terbaik, layanan kesehatan,
dan peluang sosial.
 Kelas Menengah: Kelas ini terdiri dari orang-orang yang memiliki pendapatan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan memiliki beberapa harta benda.
Mereka biasanya memiliki akses ke pendidikan yang baik dan layanan kesehatan.
 Kelas Bawah: Kelas ini terdiri dari orang-orang yang miskin dan memiliki sedikit harta
benda. Mereka biasanya memiliki akses yang terbatas ke pendidikan dan layanan
kesehatan.

3. Dampak Stratifikasi Ekonomi:

 Ketimpangan: Stratifikasi ekonomi dapat menyebabkan ketimpangan dalam hal


pendapatan, kekayaan, dan peluang hidup.
 Mobilitas Sosial: Stratifikasi ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial, yaitu
kemampuan individu untuk berpindah dari satu kelas ke kelas lain.
 Konflik Sosial: Stratifikasi ekonomi dapat menyebabkan konflik sosial antara kelas-
kelas yang berbeda.

4. Solusi untuk Mengatasi Ketimpangan Ekonomi:

 Pemerataan Distribusi Kekayaan: Pemerintah dapat melakukan redistribusi kekayaan


melalui pajak progresif dan program-program sosial.
 Peningkatan Akses Pendidikan dan Layanan Kesehatan: Pemerintah dapat menyediakan
pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas bagi semua orang.
 Penciptaan Lapangan Pekerjaan: Pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan
dengan mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.
 Stratifikasi ekonomi adalah sistem yang kompleks dan memiliki banyak dampak pada
masyarakat. Memahami sistem ini dapat membantu kita untuk mengatasi masalah
ketimpangan dan ketidakadilan dalam masyarakat.

2. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kekuasaan

Bentuk ini membagi masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan dan pengaruhnya dalam
masyarakat. Lapisan sosial ini terdiri dari:

 Penguasa: Terdiri dari orang-orang yang memiliki kekuasaan dan pengaruh besar dalam
masyarakat, seperti politisi, pejabat pemerintah, dan pemimpin perusahaan.
 Masyarakat umum: Terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan dan pengaruh
besar dalam masyarakat.

6
 Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan adalah sistem pengelompokan masyarakat
berdasarkan tingkat kekuasaan yang dimiliki. Kekuasaan di sini merujuk pada
kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi dan mengendalikan orang
lain.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi:

 Jabatan politik: Seseorang dengan jabatan politik tinggi, seperti presiden, menteri, atau
gubernur, memiliki kekuasaan yang besar dan menempati strata sosial atas.
 Kekayaan: Orang kaya memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain melalui
sumber daya finansialnya.
 Militer: Kekuatan militer dapat digunakan untuk mengendalikan dan memaksa orang
lain.
 Keahlian dan pengetahuan: Orang dengan keahlian dan pengetahuan khusus, seperti
dokter, ilmuwan, atau profesor, memiliki pengaruh dan menempati strata sosial yang
tinggi.
 Keterampilan dan bakat: Orang dengan keterampilan dan bakat yang luar biasa, seperti
atlet, penyanyi, atau seniman, dapat memperoleh kekuasaan dan status sosial yang
tinggi.

2. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kekuasaan:

 Oligarki: Sebuah sistem di mana sekelompok kecil orang dengan kekuasaan besar
mengendalikan masyarakat.
 Aristokrasi: Sebuah sistem di mana kekuasaan dipegang oleh kelas atas yang diwariskan
secara turun-temurun.
 Timokrasi: Sebuah sistem di mana kekuasaan dipegang oleh orang-orang kaya.
 Teokrasi: Sebuah sistem di mana kekuasaan dipegang oleh pemimpin agama.
 Totaliterisme: Sebuah sistem di mana semua kekuasaan dipegang oleh satu orang atau
partai politik.

3. Dampak Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kekuasaan:

 Ketimpangan sosial: Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan dapat menyebabkan


ketimpangan sosial, di mana kelompok dengan kekuasaan yang besar memiliki akses
yang lebih baik terhadap sumber daya dan peluang, sedangkan kelompok dengan
kekuasaan yang kecil tertinggal.
 Konflik sosial: Ketimpangan sosial dapat memicu konflik sosial antara kelompok yang
berbeda dalam stratifikasi.
 Ketidakadilan sosial: Stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan dapat menyebabkan
ketidakadilan sosial, di mana kelompok dengan kekuasaan yang besar dapat
menggunakan kekuasaannya untuk mengeksploitasi kelompok lain.

4. Mobilitas Sosial:

 Mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu strata sosial ke
strata sosial lainnya. Mobilitas sosial dapat terjadi secara vertikal (naik atau turun strata)
atau horizontal (perpindahan antar strata yang sama).

7
3. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kehormatan

Bentuk ini membagi masyarakat berdasarkan tingkat kehormatan dan prestise yang dimilikinya
dalam masyarakat. Lapisan sosial ini terdiri dari:

 Golongan atas: Terdiri dari orang-orang yang memiliki tingkat kehormatan dan prestise
tinggi dalam masyarakat, seperti bangsawan, ulama, dan cendekiawan.
 Golongan bawah: Terdiri dari orang-orang yang memiliki tingkat kehormatan dan prestise
rendah dalam masyarakat.

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan adalah sistem pelapisan sosial yang didasarkan
pada rasa hormat dan penghargaan yang diberikan kepada individu atau kelompok tertentu
dalam masyarakat. Sistem ini sering kali didasarkan pada faktor-faktor seperti keturunan,
kekayaan, pencapaian, atau kepemilikan.

Sistem stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan terdapat di berbagai masyarakat di seluruh


dunia. Dalam beberapa masyarakat, sistem ini mungkin sangat formal dan terstruktur,
sementara dalam masyarakat lain mungkin lebih informal dan tidak terstruktur.

Berikut adalah beberapa contoh sistem stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan:

a . Sistem kasta: Sistem kasta adalah sistem stratifikasi sosial yang sangat formal dan
terstruktur yang didasarkan pada keturunan. Sistem kasta terdapat di India dan beberapa
negara lain di Asia Selatan. Dalam sistem kasta, orang dilahirkan ke dalam kasta tertentu,
dan mereka tidak dapat mengubah kasta mereka selama hidup mereka. Kasta yang lebih
tinggi dianggap lebih terhormat daripada kasta yang lebih rendah.

Sistem kasta
b. Feodalisme: Feodalisme adalah sistem stratifikasi sosial yang didasarkan pada kepemilikan
tanah. Sistem feodalisme ada di Eropa selama Abad Pertengahan. Dalam sistem feodal, raja
adalah pemilik tanah tertinggi, dan dia memberikan tanah kepada bangsawan. Bangsawan
kemudian memberikan tanah kepada petani. Para petani bekerja di tanah untuk bangsawan, dan
mereka sebagai imbalannya mendapat perlindungan dan dukungan dari bangsawan.

8
Feodalisme

c. Kelas sosial: Kelas sosial adalah sistem stratifikasi sosial yang didasarkan pada faktor-
faktor seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Kelas sosial ada di
sebagian besar masyarakat di dunia saat ini. Kelas sosial atas terdiri dari orang-orang
yang paling kaya dan berkuasa, sedangkan kelas sosial bawah terdiri dari orang-orang
yang paling miskin dan tidak berkuasa.

Kelas sosial

Sistem stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan dapat memiliki sejumlah dampak pada
masyarakat. Dampak positifnya termasuk:

 Stabilitas: Sistem stratifikasi sosial dapat memberikan stabilitas bagi masyarakat dengan
9
memberikan rasa hormat dan penghargaan kepada individu atau kelompok tertentu.
 Motivasi: Sistem stratifikasi sosial dapat memotivasi orang untuk bekerja keras dan
mencapai status sosial yang lebih tinggi.
 Orde: Sistem stratifikasi sosial dapat membantu menjaga ketertiban di masyarakat
dengan menyediakan kerangka kerja untuk interaksi sosial.

Dampak negatif dari sistem stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan meliputi:

 Ketimpangan: Sistem stratifikasi sosial dapat menyebabkan ketimpangan kekayaan,


kekuasaan, dan kesempatan antara kelompok sosial yang berbeda.
 Diskriminasi: Sistem stratifikasi sosial dapat menyebabkan diskriminasi terhadap
kelompok sosial yang dianggap lebih rendah.
 Konflik: Sistem stratifikasi sosial dapat menyebabkan konflik antara kelompok sosial
yang berbeda.
Secara keseluruhan, sistem stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan adalah sistem kompleks
yang dapat memiliki dampak positif dan negatif pada masyarakat.

4. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kasta

1. Bentuk ini membagi masyarakat berdasarkan keturunan dan tidak memungkinkan mobilitas
sosial. Lapisan sosial ini terdiri dari:

•Kasta Brahmana: Terdiri dari para pendeta dan pemimpin agama.


•Kasta Ksatria: Terdiri dari para bangsawan dan prajurit.
•Kasta Waisya: Terdiri dari para pedagang dan petani.
•Kasta Sudra: Terdiri dari para buruh dan rakyat jelata.

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat


berdasarkan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat (prestise). Kelompok-kelompok ini
disebut strata, dan setiap strata memiliki hak, kewajiban, dan prestise yang berbeda.

2. Sistem Kasta

Sistem kasta adalah salah satu bentuk stratifikasi sosial yang paling kaku dan tertutup. Dalam
sistem ini, seseorang dilahirkan ke dalam strata tertentu dan tidak dapat berpindah ke strata lain
selama hidupnya. Sistem kasta biasanya didasarkan pada keturunan, agama, atau pekerjaan.

3. Karakteristik Sistem Kasta:

a. Keturunan: Seseorang dilahirkan ke dalam strata tertentu dan tidak dapat berpindah ke
strata lain selama hidupnya.
b. Keterbukaan: Sistem kasta adalah sistem tertutup, artinya mobilitas sosial vertikal sangat
terbatas.
c. Prestise: Strata yang berbeda memiliki prestise yang berbeda. Strata atas memiliki lebih
banyak prestise daripada strata bawah.
d. Hak dan Kewajiban: Setiap strata memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Strata atas
memiliki lebih banyak hak dan kewajiban daripada strata bawah.
10
4. Dampak Sistem Kasta:

a. Ketidakadilan sosial: Sistem kasta dapat menyebabkan ketidakadilan sosial karena orang-
orang dari strata bawah tidak memiliki kesempatan yang sama dengan orang-orang dari strata
atas.
b. Diskriminasi: Sistem kasta dapat menyebabkan diskriminasi terhadap orang-orang dari
strata bawah.
c. Konflik sosial: Sistem kasta dapat menyebabkan konflik sosial antara orang-orang dari
strata yang berbeda.
5. Upaya Penghapusan Sistem Kasta:

a. Pendidikan: Pendidikan dapat membantu orang-orang dari strata bawah untuk


meningkatkan status sosial mereka.
b. Kesempatan kerja: Memberikan kesempatan kerja yang sama kepada orang-orang dari
semua strata dapat membantu mengurangi ketidakadilan sosial.
c. Hukum: Hukum anti-diskriminasi dapat membantu melindungi orang-orang dari
diskriminasi berdasarkan kasta.

5. Stratifikasi Sosial Campuran

Bentuk ini merupakan kombinasi dari beberapa bentuk stratifikasi sosial di atas. Bentuk ini
sering ditemukan dalam masyarakat modern.

Stratifikasi sosial campuran adalah sistem pelapisan sosial yang menggabungkan karakteristik
stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Dalam sistem ini, mobilitas sosial dimungkinkan, tetapi
masih ada batasan tertentu yang mempersulit individu untuk berpindah dari satu strata ke strata
lain.

1. Berikut adalah beberapa ciri-ciri stratifikasi sosial campuran:

a. Mobilitas sosial dimungkinkan, tetapi terbatas: Individu dapat meningkatkan atau


menurunkan strata sosial mereka melalui usaha dan kerja keras. Namun, ada batasan tertentu
yang mempersulit mobilitas sosial, seperti keturunan, kekayaan, dan pendidikan.

b. Sistem ini lebih terbuka daripada stratifikasi sosial tertutup: Meskipun ada batasan,
individu masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan strata sosial mereka. Hal ini
berbeda dengan stratifikasi sosial tertutup, di mana mobilitas sosial hampir tidak mungkin
terjadi.

c. Sistem ini lebih stabil daripada stratifikasi sosial terbuka: Stratifikasi sosial campuran
memiliki tingkat stabilitas yang lebih tinggi daripada stratifikasi sosial terbuka. Hal ini karena
batasan yang ada membantu mencegah terjadinya perubahan sosial yang drastis.

2. Berikut adalah beberapa contoh stratifikasi sosial campuran:

a. Sistem kasta di India: Meskipun sistem kasta adalah sistem stratifikasi sosial tertutup,
namun masih ada kemungkinan bagi individu untuk berpindah dari satu kasta ke kasta lain.
Hal ini dapat dilakukan melalui pernikahan, pendidikan, atau profesi.
b. Sistem kelas sosial di Amerika Serikat: Sistem kelas sosial di Amerika Serikat adalah
sistem stratifikasi sosial terbuka. Namun, ada beberapa batasan yang mempersulit mobilitas
11
sosial, seperti kekayaan dan pendidikan.

Berikut adalah beberapa diagram yang menggambarkan stratifikasi sosial campuran:

diagram stratifikasi sosial campuran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Stratifikasi sosial atau yang biasa disebut lapisanan sosial merupakan pembedaan
penduduk/masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Perjuangannya adalah
terjadinya lapisan-lapisan sosial tinggi dan yang lebih rendah. Dasar dan inti dari
startifikası sosial tidaklah seimbang dalam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban,
12
serta tanggung jawabnya. terhadap nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota-
anggota masyarakat Sehingga dengan adanya stratifikasi sosial ini menyebabkan.
seseorang mempunyai peranan yang berbeda-beda antar individu-individu lainnya.

B. Saran

Dengan adanya stratifikasi sosial yang terjadi pada masyarakat yang hendaknya kita
menyikapinya dengan positif dan melaksanakan tugas/peranan sosial kita yang telah
diberikan dengan baik. Sebab dengan adanya pembagian tugas (peranan) suatu pekerjaan
tugas yang kompleks yang kiranya tidak akan mampu dikerjakan sendiri akan berhasil
dengan baik karena dikerjakan oleh masing-masing- masing-masing individu sebagai
ahlinya. Karena kita ingat lagi pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak
dapat memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Soekanto Soerjono, 1990; Sosiologi dan antropologi Suatu Pengantar, PT. Raja
Grafindo Persaja, Jakarta,

2. Abdulsyani, 1992; Sosiologi Skematika, teori dan Terapan, PT. Bumi Aksara,

3. Aris. (2023). Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi, Sifar, hingga Faktor

Gramedia: Pembentuk Diambil kembali dari


https://www.gramedia.com/literasi/stratifikasi-sosial/

http://https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230213103928-569-912283/stratifikasi-
sosial-pengertian-faktor-pembentuk-jenis-dan-dampak

http://http://mujahid-haqiqi.blogspot.com/2012/02/makalah-lapisan-lapisan-
dalam.html#ixzz2kQUiHQvX

14

Anda mungkin juga menyukai