3.
Dosen Pembimbing
PRODI PSIKOLOGI
2017-2018
Kata Pengantar
Assalamu‘alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas inayah-Nya sehingga
makalah ini bisa terselesaikan tanpa ada halangan apapun.Shalawat beserta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.Sebelumnya kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh sebab itu sudikah kiranya bagi
para pembaca memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah yang akan
datang.Semoga dengan terbitnya makalah ini bisa menjadi bahan tambahan ilmu bagipara
pembaca dan khususnya bagi kami sendiri, sehingga menjadi amal yang tidak pernah putus.
Aamiin.
Wassalamu‘alaikum wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..II
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..4
A. PERANAN TERHADAP KEBUTUHAN POKOK…………….....5
B. PERANAN TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN……...5
C. PERANAN TERHADAP PENYEDIAAN ENERGI……………...5
D. PERANAN TERHADAP KOMUNIKASI DAN
TRANSPORTASI…………………………………………………….....5
E. PERANAN TERHADAP PENCAPAIAN KEMAKMURAN ……6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita dilahirkan ke dunia menjadi seorang manusia yang pastinya harus hidup
sosial, berkelompok dan saling ada ketergantungan hidup diantara satu individu dengan
individu yang lainnya untuk menghasilkan tujuan hidup yang sebenarnya, harus
memiliki solidaritas yang tinggi dan tidak ada rasa pamrih dlam melakukan setiap
pekerjaan apapun. Hal itu harus melekat dalam diri setiap individu dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Manusia merupakan makhluk tuhan yang mendekati kesempurnaan di banding
dengan makhluk tuhan yang lain, manusia terdiri dari berbagai macam ciri, di negara
indonesia utamanya merupakan negara yang memiliki penduduk yang memiliki
banyak ragam baik dari segi suku, ras, adat, dan kebudayaan, serta kedudukan.
PEMBAHASAN
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan
pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
· Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki
kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan
akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat
dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang
dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta
kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan
dengan adanya persamaan derajat dan hak juga tercantum dalam pasal-pasalnya
secara jelas. Sebagaimana kita ketahui Negara Republik Indonesia menganut asas
bahwa setiap warga negara tanpa kecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan, dan ini sebagai konsekuensi prinsip dari kedaulatan rakyat
yang bersifat kerakyatan.
Negara Indonesia memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat
yaitu sebagai berikut :
· Landasan Ideal: Pancasila
· Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
Batang Tubuh (pasal) UUD 1945
Empat pokok hak-hak asasi dalam empat pasal UUD 1945 adalah sebagai berikut :
a. Pasal 27 ayat 1 (Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya)
Pasal 27 ayat 2 (Hak setiap warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
b. Pasal 28 (Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan oleh undang-undang)
c. Pasal 29 ayat 2 (Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya
itu)
d. Pasal 31 (Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan undang-undang).
· Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
3. Persamaan Derajat di Dunia
Persamaan hak dicantumkan dalam pernyataan sedunia tentang Hak-hak Asasi
Manusia atau University Declaration Of Human Right (1948), dalam pasal - pasalnya:
· Pasal 1 (Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang
sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
persaudaraan)
· Pasal 2 ayat 1 (Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan kebebasan
yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apa pun, seperti
misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain, asal
mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran, ataupun kedudukan)
· Pasal 7 (Sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak
atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan
ini dan terhadap segala hasutan yang ditunjukan kepada perbedaan semacam ini).