JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
i|Pelapisan Sosial_ISBD
DAFTAR ISI
Kesimpulan ……………………………… 17
ii | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah perbedaan individu
atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada
kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan
memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu
pada suatu lapisan sosial lainnya.
1|Pelapisan Sosial_ISBD
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pelapisan social?
2. Apakah Kesamaan derajat?
3. Apakah Elit dan Massa?
4. Bagaimana Pembagian pendapatan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Apa itu pelapisan Sosial
2. Menjelaskan tentang Kesamaan derajat
3. Menjelaskan apa itu Elit dan Massa
4. Menjelaskan Bagaimana pembagian pendapat
2|Pelapisan Sosial_ISBD
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan
suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu. Pelapisan sosial merupakan
gejala yang bersifat keseluruhan . Di dalam masyarakat mana pun,
pelapisan sosial selalu ada .
3|Pelapisan Sosial_ISBD
Pelapisan sosial secara keseluruhan meliputi :
a. Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran
penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang
ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan
termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula
sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke
dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari
tempat tinggal atau barang-barang tersier yang dimilikinya.
c. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran
kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau
dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya.
4|Pelapisan Sosial_ISBD
d. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-
anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang
yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan
tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang,
misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar
profesional seperti profesor.
5|Pelapisan Sosial_ISBD
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan bagi
masyarakat yang kurang cakap dan tidak beruntung bisa jatuh ke
lapisan sosial di bawahnya.
6|Pelapisan Sosial_ISBD
5. Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan
masyarakat. Ia menggunakan istilah kelas yang menurutnya, pada
pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak
mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam
proses produksi.
2. Kesamaan Derajat
Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada
umumya terjadi secara timbal balik. Artinya, setiap orang sebagai
anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik tehadap
masyarakat maupun pemerintah negara. Beberapa hak dan kewajiban
ditetapkan dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban asasi.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam
berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan hak
asasi manusia.
A. Persamaan Hak
7|Pelapisan Sosial_ISBD
pribadi dan berkuranglah batas yang dimiliki hak-hak pribadi yang
dimiliki itu.
8|Pelapisan Sosial_ISBD
3. ELITE DAN MASSA
A. Elite
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi II – 1995)
menyebut elite adalah “orang orang terbaik atau pilihan di suatu
kelompok,” dan “kelompok kecil orang terpandang atau berderajat tinggi
(kaum bangsawam, cendekiawan dan lain-lain)”.
Sumber lain mendefinisikan elite adalah sebagai suatu minoritas pribadi-
pribadi yang diangkat untuk melayani suatu konektivitas dengan cara
yang bernilai sosial.
(4) Ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di
atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas
pekerjaan dan usahanya.
9|Pelapisan Sosial_ISBD
terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang
memegang kekuasaan.
10 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
B. Massa
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu
pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang
dalam beberapa hal menyerupai keramaian, tapi yang secara
fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
Ciri-Ciri Massa
Terhadap beberapa hal yang penting sebagian ciri-ciri yang
membedakan di dalam massa :
a. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata
sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda,
dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya
orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang
pembunuhan misalnya melalui pers.
b Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun
dari individu-individu yang anonim.
c. Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-
anggotanya.
d. Terdiri dari orang-orang dalam segala lapangandan tingkatan sosial.
e. Anonim dan heterogen.
f. Tidak terdapat interaksi dan interelasi.
11 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
g. Tidak mampu bertindak secara teratur.
h. Adanya sikap yang kurang kritis, gampang percaya pada pihak lain,
amat sugestible (mudah dipengaruhi).
4. Pembagian Pendapatan.
A. Perhitungan Pendapatan
Apabila diteliti lebih lanjut, masih terdapat faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi besarnya upah atau sewa tanah, walaupun hasil yang
dapat diperolehnya tetap. Namun demikian, tingkat upah atau sewa tanah
itu tidak bergerak bebas naik terus menerus.
12 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
a. Sewa Tanah
Bunga tanah atau sewa tanah adalah bagian dari pendapatan
nasional yang diterima oleh pemilik tanah, karena ia telah menyewakan
tanahnya kepada penggarap. Pendapatan yang diterima tersebut hanya
semata-mata karena hak milik dan bukan karena ia ikut serta
menyumbang jasanya dalam proses produksi.
David Ricardo teori perbedaan kesuburan tanah, mengemukakan
bahwa sewa tanah itu timbul karena perbedaan kesuburannya. Tanah
yang subur dapat menghasilkan lebih besar daripada tanah yang kurang
subur. Demikian juga sebaiknya, tanah yang subur memerlukan biaya
produksi yang lebih murah daripada tanah yang tidak subur. Nilai jual
total hasil produksi tanah yang subur lebih besar daripada tanah yang
tidak subur. Perbedaan inilah yang menjadi sumber timbulnya sewa
tanah.
Von Thunen mengemukakan teori perbedaan, yaitu perbedaan
letak terhadap pasar. Dua bidang tanah yang sama-sama suburnya.
Sebidang dekat dengan pasar sedangkan lainnya jauh dari pasar. Kedua
bidang tanah tersebut mempunyai produktivitas yang sama. Tanah yang
dekat pasar akan memperoleh hasil yang lebih besar daripada tanah
yang jauh pasar, karena tanah yang dekat pasar, biaya penjualan hasil
ke pasar yang harus dikeluarkan relatif lebih murah daripada tanah yang
jauh pasar. Menurut Von Thunen, perbedaan yang menyebabkan
timbulnya sewa tanah.
b. Upah
Upah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh
buruh, karena menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi.
Menurut David Ricardo, upah ini sebagai harga dari tenaga kerja. Upah
yang diterima buruh berupa uang disebut upah nominal, sedangkan
13 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
barang atau jasa yang dapat dibelinya dengan upah nominal tersebut
disebut upah riil.
Sistem pemberian upah dalam perjanjian kerja dapat berupa upah
harian, upah borongan, upah satuan, upah menurut waktu, upah dengan
premi dan sebagainya. Sistem upah yang mana yang akan
dipergunakan, tergantung daripada kesepakatan antara kedua belah
pihak, yaitu pekerja dan pengusaha.
David Ricardo membagi upah menjadi dua macam, yaitu upah
alamiah dan upah pasar. Upah alamiah ialah upah yang besarnya sama
dengan biaya hidup untuk menghasilkan tenaga kerja dan ditentukan
oleh hukum permintaan dan penawaran. Teori upah menurut kodrat
atau upah alamiah oleh Lassalle diberi nama teori upah besi. Ia
merumuskan bahwa bagi tiap-tiap negara berlaku hukum upah besi,
upah rata-rata terbatas sama dengan biaya hidup minimum. Sedangkan
majikan mendapat keuntungan tak terbatas.
Ahli-ahli agama menganjurkan tingkat upah harus direnungkan
sesuai dengan etika, karena menyangkut manusia dengan keluarganya.
Jadi harus disesuaikan dengan keperluan semua anggota dan juga tidak
memberatkan majikan. Di sisi lain penentuan upah itu sangat tidak adil,
yaitu dengan diskriminasi upah. Kalau hal ini didasarkan pada ras,
warna kulit, kana sangat merugikan pada salah satu pihak. Tetapi
apabila diskriminasi ini berdasarkan pada kemampuan, tingkat
pendidikan, jenis kelamin masih dapat dipahami. Bagi mereka yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi akan menuntut upah yang lebih
tinggi pula dari mereka yang kemampuannya kurang.
c. Bunga modal
Sewa modal atau bunga adalah bagian dari pendapatan nasional
yang diterima oleh pemilik modal, karena telah meminjamkan
modalnya dalam proses produksi. Modal yang ikut serta dalam proses
produksi akan memperbesar hasil produksi. Jean Babtiste Say
14 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
mengemukakan teori produktivitas. Pada prinsipnya modal itu
sebenarnya membantu terlaksananya produksi dan bahkan
mempertinggi hasil. Jadi sewa modal yang diserahkan kepada pemilik
modal adalah bagian dari pertambahan produksi akibat penggunaan
modal.
Teori pengorbanan pada dasarnya membahas bahwa : modal itu
memberikan kenikmatan kepada yang mempergunakan, tetapi
sebaliknya bagi pemilik sudah susah payah mengumpulkannya, setelah
terkumpul diserahkan kepada orang lain. Jadi dapatlah dikatakan bahwa
bunga modal itu merupakan balas jasa pengorbanan.
e. Laba Pengusaha
Pengusaha memperoleh balas jasa yang berupa keuntungan karena
telah mengorganisasi faktor-faktor produksi dalam melakukan proses
produksi. Josseph Schumpeter dengan teori keunggulan mengemukakan
bahwa pengusaha itu keunggulannya tidak sama, tetapi yang lebih unggul
adalah mereka yang berhasil menemukan kombinasi baru seperti metode
produksi baru, efisiensi dan daerah penjualan yang baru. Pengusaha yang
unggul inilah yang memperoleh laba dan keuntungan.
Pendapatan pengusaha itu diperoleh dari beberapa sumber apabila
semua faktor produksi merupakan milik pribadi. Tetapi apabila hanya
sebagian saja yang merupakan hak milik, maka balas jasa faktor produksi
yang diterima oleh pengusaha hanyalah balas jasa dari faktor yang dimiliki
saja. Sedangkan balas jasa lainnya diserahkan kepada pemilik faktor
produksi yang dipergunakan.
e. Distribusi Pendapatan
Setelah dilakukan perhitungan pendapatan nasional, maka dapat
diketahui kegiatan produksi dan struktur perekonomian suatu negara.
Lebih lanjut akan mempermudah perancang perekonomian negara, karena
15 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
telah diketahui bahan-bahan/keterangan mengenai situasi ekonomi baik
secara makro maupun sektoral. Sektor mana yang memberi sumbangan
paling banyak dan juga golongan mana yang memperoleh bagian
pendapatan nasional yang terbanyak.
Selanjutnya dapat diketahui berapa tingkat income perkapita, dan ini
menunjukan tingkat potensi kemakmuran rata-rata. Namun demikian,
perlu disadari bahwa tingkat income perkapita itu hanya merupakan alat
ukur untuk membandingkan kemakmuran suatu negara dengan negara lain.
Jadi meskipun tingkat income perkapita tinggi belum berarti bahwa tingkat
kemakmuran itu telah merata dan dinikmati oleh semua warga negara.
Itulah sebabnya persoalan distribusi termasuk yang paling strategis
dan peak dalam masalah pendapatan nasional dan ini sering menjadi
sumber kerusuhan dalam masyarakat. Terdapat dua konsep cara
pendistribusian pendapatan nasional sesuai dengan sistem perekonomian
yang diterapkan.
Aliran liberal atau klasik menganggap, bahwa sesuai dengan teori
ekonomi liberal, lalu lintas dan arus distribusi pendapatan nasional dengan
sendirinya berlangsung dengan baik dan adil, bila diatur oleh hukum
permintaan dan penawaran secara bebas melalui pasar. Jadi berapa jumlah
balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi sebaiknya ditentukan
oleh hukum permintaan dan penawaran. Tetapi hal ini akan menimbulkan
ketidakadilan, karena kedudukan buruk lebih lemah dibandingkan dengan
pemilik modal, yang akhirnya dalam tawar-menawar mengenai harga
tenaga kerja juga akan memperoleh balas jasa yang relatif sedikit.
Dari hal di atas timbullah pemikiran bahwa pendistribusian pendapatan
nasional itu perlu campur tangan pemerintah, melalui peraturan-peraturan,
upah, pajak, sewa dan sebagainya. Pajak mobil dipergunakan untuk
membangun rumah sakit, membangun sekolahan dan sebagainya. Di sini,
mereka yang berpenghasilan kecil akan juga ikut merasakan/memperoleh
bagian pendapatan nasional yang diatur melalui peraturan pemerintah.
16 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesamaan derajat adalah kesamaan diri sendiri kepada orang lain dan
masyarakat, yang dinyatakan sebagai Hak Aasi Manusia.
17 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D
DAFTAR PUSTAKA
18 | P e l a p i s a n S o s i a l _ I S B D