Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA,


ANALISIS KORELASI DAN ANALISIS REGRESI
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Statistik
Dosen Pengampu Randa Krisna, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 5:


1. Airini Kurniasih
2. Aisah Rozkian Ziah
3. Edina Pelbawati
4. Hilyat Hayati
5. Suherni
6. Widyawati

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
HUKUM EKONOMI SYARI’AH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
PERGURUAN TINGGI DAKWAH ISLAM INDONESIA
2023
BIODATA PENULIS

Airini Kurniasih, SE lahir di Jakarta 43 tahun silam,


pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ekonomi
Indonesia (STEI). Ibu 3 orang anak ini bekerja sebagai
Accounting pada salah satu Akademi Keperawatan di
Jakarta Utara disamping mengabdikan dirinya untuk ummat
dengan membimbing generasi muda islam menghafal Al-
qur’an sejak dini.

Cita-citanya mendirikan sekolah tahfidz gratis untuk dhuafa


dan yatim piatu membawa ia untuk kembali mengenyam
pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam PTDI jurusan
Pendidikan Agama Islam semester dua.

Aisah Rizkian Ziah lahir di Jakarta pada 30 Desember


2000, pernah mengenyam pendidikan di SMK di Jakarta
Timur jurusan Administrasi Perkantoran lulus tahun 2019.

Saat ini ia mengajar di TPQ Fashlan Yurzaqun . Cita-citanya


menjadi seorang pendidik mendorongnya untuk
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam
PTDI jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah.

Edina Pelbawati, CIIB, ANZIF (Snr. Assoc) CIP, QRGP


lahir di Jakarta pada 3 Maret 1958, pernah mengenyam
pendidikan SMA lulus tahun 1977 dan CIIB lulus tahun
2005. Ibu 3 orang anak ini bekerja di perusahaan Indotekno
sebagai Assesor Competency & Technical Operation Head.

Saat ini melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama


Islam PTDI jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah.

i | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Hilyat Hayati, lahir di Serang pada 20 Maret 1981,
pernah mengenyam pendidikan di SMA lulus tahun 1999.
Ibu 2 orang putra dan 1 putri ini bekerja sebagai guru ngaji
di TPA Daruttufulah.

Saat ini beliau melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi


Agama Islam PTDI jurusan Pendidikan Agama Islam.

Suherni, lahir di Jakarta pada 29 April 1965. Ibu 1 orang


anak ini bekerja sebagai PNS di Kolinlamil TNI AL.

Cita-citanya menjadi pendidik setelah pension


mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah
Tinggi Agama Islam PTDI jurusan Pendidikan Agama Islam.

Widyawati binti Husin, lahir di Pontianak pada 8 April


1984, pernah mengenyam pendidikan Diploma 1 di Gontor
jurusan tarbiyah lulus tahun 2003. Ibu 3 orang anak ini
berprofesi sebagai guru ngaji dan memiliki Yayasan Rumah
Ngaji Laa Tansa Serawak Malaysia.

Cita-citanya memiliki pesantren mendorongnya untuk


melanjutkan pendidikan agama di Sekolah Tinggi Agama
Islam PTDI jurusan Pendidikan Agama Islam.

ii | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, Tuhan yang Esa, yang maha kuasa, karena dengan rahmat serta
karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Uji Kesamaan Dua
Rata-Rata, Analisis Korelasi dan Analisis Regresi ini dengan baik yang mana
dikutip dari berbagai sumber yang ada, kemudian dikemas dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sehingga memudahkan dalam
memahaminya, meskipun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Uji Kesamaan Dua Rata-Rata, Analisis
Korelasi dan Analisis Regresi.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
yang membangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah
selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran
serta kritik yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna bagi kami sendiri dan
pembaca sekalian. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Jakarta, 12 Februari 2023

Tim Penyusun

iii | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
DAFTAR ISI

BIODATA PENULIS..........................................................................................................i
........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata.............................................................................3
B. Analisis Korelasi...............................................................................................13
C. Analisis Regresi................................................................................................25
BAB III..........................................................................................................................30
PENUTUP.....................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................31

iv | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis dan mempresentasikan data. Singkatnya,
Statistik adalahilmu yang berkenan dengan data. Statistik dibagi menjadi dua,
yaitu Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Statistik deskriptif
berkenaan dengan deskripsi data, misalnyadari menghitung rata-rata dan
varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau
grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna.
Statistik dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka,
penyajian datadalam table dan grafik, bilangan yang menunjukan
karakteristik dari kumpulan data.
Statistik dalam arti luas yaitu metode yang digunakan dalam
pengumpulan dan analisis data yang berupa angka-angka sehingga dapat
diperoleh informasi yang berguna.
Statistik adalah suatu metode yang menjelaskan tata cara
pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisaan, dan
penginterprestasian data menjadi informasi yang lebih berguna.
Sedangkan Statistik inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan
pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau
membuat model regresi. Untuk saat ini, kami akan membahas tentang ilmu
Statistik Deskriptif.
Menurut Sudjana (2002:7)1, Statistik Deskriptif adalah fase Statistik
dimana hanya berusaha melukiskan atau menganalisa kelompok yang
diberikan tanpa membuat ataumenarik kesimpulan tentang populasi atau
kelompok yang lebih besar dinamakan Statistik Deskriptif. Dalam materi
Statistik Deskriptif, terdapat Regresi dan Korelasi. Regresi dan Korelasi
digunakan untuk mempelajari pula dan mengukur hubungan statistik antara
dua atau lebih variabel.

1
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung, Tarsito : 2002) hal. 7
1 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan
masalah yang terkait dengan Analisis Korelasi dan Regresi yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Uji Kesamaan Dua rata-rata?


2. Apa saja rumus-rumus dan langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata?
3. Apa yang dimaksud dengan Analisis Korelasi?
4. Apa yang dimaksud Korelasi Produk Momen Pearson?
5. Apa yang dimaksud dengan Analisis Regresi dan Makna Persamaan
Regresi?
6. Bagaimanakah cara menentukan persamaan regresi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat dan mampu memahami dan menjelaskan :
a. Pengertian Uji Kesamaan Dua Rata-Rata.
b. Rumus-rumus uji kesamaan dua rata-rata.
c. Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata.
2. Dapat dan mampu memahami dan menjelaskan :
a. Analisis Korelasi.
b. Korelasi Produk Momen Pearson.
3. Dapat dan mampu memahami dan menjelaskan :
a. Analisis Regresi.
b. Makna Persamaan Regresi.
c. Cara menentukan Persamaan Regresi.

2 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata


1. Pengertian
Uji hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya perbedaan (kesamaan) antara dua buah data.
Teknik analisis statistik untuk menguji hipotesis dua rata-rata ini
adalah uji t (t-test) dan uji z. Uji t (t-test) digunakan apabila datanya kurang
dari 30, apabila datanya lebih dari 30 (n > 30) maka menggunakan uji z2.
Terdapat dua kasus pada uji kesamaan dua rata-rata, yaitu :
a. Sampel berkorelasi (Dependen)
b. Sampel saling bebas (Independen)
Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji t yaitu :
c. Data berdistribusi normal/ simetris;
d. Data dipilih secara acak.

2. Rumus-Rumus
a. Sampel Berkorelasi/ Dependen
1) Jika sampel kecil (n < 30) kedua data sampel normal, maka rumus
yang digunakan adalah rumus uji t yaitu3 :
D
t=
SD
√n

Dimana:
D = Rata-rata dari selisih X1 – X2
D = X1 – X2


2
( D−D )
S D= ∑ n−1
n = Banyak data
b. Sampel Saling Bebas/ Independen

2
Susanto Priyo H, Lukni S, Statistik Kesehatan, (Bandung, Rajagrafindo Persada : 2008), hal. 115
3
Triarif_edu, youtube chanel, Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Dependen) Teori, 2020.
3 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
1) Jika sampel kecil (n < 30) kedua data sampel normal (parametrik)
dan homogen, maka rumus yang digunakan adalah rumus uji t
yaitu4 :
X 1− X 2
t hitung =

Dimana: X 1 dan X 2
√( ∑ X 21 +∑ X 22
n1 +n2 −2

= nilai rata-rata kelompok pertama dan


)( 1 1
+
n 1 n2 )
kelompok kedua;
∑ X 21 dan ∑ X 22 = jumlah kuadrat simpangan dari kelompok
pertama dan kedua;
n1 dan n2 = banyak anggota kelompok (sampel) pertama dan
kedua.
Dengan df =n1 +n2 - 2
Kriteria pengujian : - ttable ≤ thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima

2) Jika sampel kecil (n < 30) kedua data sampel normal dan tidak
homogen, maka rumus yang digunakan adalah rumus uji t yaitu5 :
' X 1− X 2
t hitung =


2 2
S1 S2
+
n 1 n2
Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
w 1 t + w2 t w 1 t + w2 t
-
1 2
≤ t ' hitung ≤
1 2
, maka H0 diterima
w1+ w 2
w1+ w 2

Dimana :
2 2
S1 S2
w1 = , w2 =
n1 n2
2
S1 = varians kelompok satu
2
S2 = varians kelompok dua
t1 = t α ( n −1)
1

t2 = t α ( n −1)
2

4
Salasi R, Erni Maidiyah, Statistik Dasar, (Banda Aceh, Syah Kuala University Press : 2017), hal. 138
5
Triarif_edu, youtube chanel, Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Independen) Teori, 2020.
4 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
3) Jika sampel besar atau jumlah data > 30 dan simpangan baku
populasi diketahui, maka rumus z hitung yang digunakan yaitu6 :


X −X 2 σ σ
2 2
Z 0= 1 σ X −X = 1 + 2
σ X −X1 2
1 2
n1 n 2
Jika simpangan baku populasi tidak diketahui, maka rumus z hitung
yang digunakan yaitu :


X 1−X 2 2
S1 S2
2
Z 0= S X −X = +
SX −X
1 2
1 2
n1 n2
Dimana: X 1 dan X 2 = nilai rata-rata kelompok (sampel) pertama dan
kelompok kedua;
n1 dan n2 = banyak anggota kelompok (sampel) pertama dan kedua;
σ 1 dan σ 2 = simpangan baku kelompok (sampel) pertama dan
kedua;
S1 dan S 2 = ragam kelompok (sampel) pertama dan kedua.

3. Langkah-Langkah Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Independen7


Uji Homogenitas
a. Tentukan Hipotesisnya
Ho : data homogen
H1 : data tidak homogen
b. Menghitung F hitung
S2besar = varians terbesar dari sampel
2
Skecil = varians terkecil daru sampel
c. Mencari F table
(α; dfpembilang= n – 1 (n dari sampel dari varians terbesar);
dfpenyebut = n – 1 (n dari varians terkecil)
Dengan α = derajat kemaknaan/ tingkat signifikansi

6
Dunia Statistika, , Uji Beda Dua Rata-Rata , Youtube chanel, 2020.
7
Triarif_edu, Uji Kesamaan DUa Rata-Rata, Youtube Channel ; 2020.
5 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
d. Kesimpulan
Kriteria pengujian : Fhitung < Ftabel (Ho diterima)
Fhitung ≥ Ftabel (Ho ditolak)

4. Penggunaan Uji Hipotesis Dua Rata-Rata


a. Uji Homogenitas Sampel Independen

Contoh :
Sebuah artikel kajian emisi partikulat dari tukang kayu, melaporkan
data mengenai waktu pembakaran (dalam jam) dari sampel kayu jati
dan kayu pinus. Datanya tersaji dalam table berikut (diasumsikan data
normal) dengan derajat signifikansi 5%.
Jati 0,9 1,40 1,33 1,5 0,73 1,2
8 2 0
Pinus 1,7 0,67 1,55 1,5 1,42 1,2 1,77 0,48
2 6 3

Ditanya : Ujilah homogenitasnya dan ujilah apakah terdapat perbedaan


waktu pembakaran dari kedua jenis kayu tersebut.
Jawab :
 Tentukan hipotesanya
Ho : data homogen
H1 : data tidak homogen
 Menghitung Fhitung
Cari dulu varians dari data jati dan pinus.

2 Σ ( X −X )2
S =
n
ΣX 0.98+ 1.40+1.33+1.52+0.73+1.20 7.16
X= = = =1.19
n 6 6
2
Σ ( X− X ) =( 0.98−1.19 )+ ( 1.40−1.19 ) + ( 1.33−1.19 ) + ( 1.52−1.19 ) + ( 0.73−1.19 ) + ( 1.20

= (-0.21)2+(0.21)2+(0.14)2+(0.33)2+(-0.46)2+(0.01)2
= 0.05+0.04+0.02+0.11+0.21+0.00 = 0.42

6 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
2 0.42
S = didapat varians jati 0.071 dan varians pinus 0.231
6
(cara mencari varians pinus sama dengan mencari varians jati),
2
S besar
kemudian masukkan ke dalam rumus: Fhitung = 2
S kecil
0.231
Fhitung =
0.071
Fhitung = 3.25
 Mencari Ftabel
= (α; dfpembilang = n – 1; dfpenyebut = n – 1)
= (0,05; dfpembilang = 8 – 1; dfpenyebut = 6 – 1)
= (0,05; dfpembilang = 7; dfpenyebut = 5)
= 4.88
 Kesimpulan
 Kriteria pengujian : Fhitung = 3.25 < Ftabel 4.88 (Ho diterima)
Jadi kedua data homogen
Selanjutnya, karena datanya homogen maka dilakukan Uji t berikut
langkah-langkahnya :
 Tentukan hipotesisnya
Ho : tidak terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara kayu jati
dan kayu pinus.
H1 : terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara kayu jati dan
kayu pinus.
 Menghitung thitung
Cari dulu X 1= 1.19; X 2 = 1.30; S1 = 0.29; S2 = 0.48; n1 = 6; n2 = 8
Masukkan ke rumus
X 1− X 2
t hitung =

√(
1.19−1.30
( n1−1 ) S 1 + ( n2 −1 ) S2
n1 +n 2−2 )( 1 1
+
n 1 n2 )
t hitung =

√( (6−1 ) 0.29+ ( 8−1 ) 0.48


6+ 8−2 )( 16 + 18 )
7 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
−0.11
t hitung =

√( (5 ) 0.29+ (7 ) 0.48

−0.11
12 )
( 0.17+0.13 )

t hitung =

(√ 1.46+1 23.36 ) ( 0.30)


−0.11
t hitung =

(√ 4.82
12 )
( 0.30 )

−0.11
t hitung =
√( 0.40 )( 0.30 )
−0.11
t hitung =
(0.63)(0.55)
t hitung =−0.31

 Mencari ttabel
ttabel = ¿– 2)
ttabel = ¿ – 2)
ttabel = ¿)
ttabel = 2.179
 Kesimpulan
- ttable ≤ thitung ≤ ttabel,
-2.179 ≤ -0.31 ≤ 2.179
Karena thitung berada diantara interval tersebut, maka H0 diterima
Artinya tidak terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara
kayu jati dan kayu pinus.

Apabila dari contoh diatas didapat datanya tidak homogen maka


dilakukan Uji t ' berikut langkah-langkahnya :
 Tentukan hipotesisnya
Ho : tidak terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara kayu jati
dan kayu pinus.
H1 : terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara kayu jati dan

8 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
kayu pinus.
 Menghitung thitung
X 1 = 1.19; X 2 = 1.30; S21 = 0.086; S22 = 0.231; n1 = 6; n2 = 8

' X 1− X 2
t hitung =


2 2
S1 S2
+
n 1 n2
1.19−1.30
t 'hitung =

√ 0.086 0.231
6
+
8
−0.11
t 'hitung =
√0.01+0.03
' −0.11
t hitung =
√0.04
' −0.11
t hitung =
0.2
'
t hitung =−0.55
 Kesimpulan
w1 t + w2 t w 1 t + w2 t
-
1 2
≤ t ' hitung ≤
1 2

w1+ w 2
w1+ w2

Dengan
2
S 1 0.086
w 1= = = 0.01
n1 6

S 22 0.231
w 2= = = 0.03
n2 8
t1 = tα (n1 – 1) = t0.05 (6-1) = t0.05 (5) = 2,571
t2 = tα (n2 – 1) = t0.05 (8-1) = t0.05 (7) = 2,365
w1 t + w2 t ( 0.01 )( 2.571 ) +(0.03)(2.365)
=
1 2

w1+ w 2
0.01+ 0.03
w 1 t + w2 t 0.03+0.07
= = 2.5
1 2

w1+ w 2
0.04
-2.5 ≤ -0.55 ≤ 2.5, maka H0 diterima

Karena t ' hitung berada diantara interval tersebut, maka H0


diterima.
Artinya tidak terdapat perbedaan waktu pembakaran anatara
9 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
K o r e l a s i &kayu
R e gjati
r e sdan
i kayu pinus.
b. Uji Homogenitas Sampel Dependen

Contoh :
Data sampel terdiri atas 10 pasien penderita darah tinggi diberikan air
rebusan seledri dengan takaran 1 gelas. Pasien diukur tekanan darah
sistolik sebelum pemberian air seledri dan 60 menit setelah pemberian
air seledri. Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah pemberian air rebusan seledri terhadap tekanan
darah pasien-pasien tersebut (tingkat signifikansi 5%).
Adapun data hasil pengukuran tekanan darah sebagai berikut :
Sebelu 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
m
Sesudah 140 143 135 133 162 150 182 150 175 170

Jawab :
Langkah-langkah :
 Tentukan hipotesis
Ho : tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian air
seledri terhadap tekanan darah pasien
H1 : terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian air
seledri terhadap tekanan darah pasien
 Mencari thitung

10 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
subjek sebelum sesudah D (𝐷−(𝐷)) ̅(𝐷−((𝐷)) ̅^2 ) ̅
1 175 140 -35 -17.8 316.84
2 179 143 -36 -18.8 353.44
3 165 135 -30 -13 163.84
4 170 133 -37 -20 392.04
5 162 162 0 17 295.84
6 180 150 -30 -13 163.84
7 177 182 5 22 492.84
8 178 150 -28 -11 116.64
9 140 175 35 52 2724.84
10 176 160 -16 1 1.44
Jumlah -172 5021.6
𝐷 ̅ = -172 : 10
𝐷 ̅ = -17.2

𝑆_𝐷=√(5021.6/9)
𝑆_𝐷=√( 〖 ((𝐷 − 𝐷 ̅ ))/(𝑛 −1) 〗 ^2 )

𝑆_𝐷=√(5021.6/(10 −1)) 𝑆_𝐷=√557.96

𝑆_𝐷=23.6

D
t=
thitung = SD
√n

−17.2
t=
thitung = 23.6
√10
thitung = - 2,30
 Mencari ttabel
df = n – 1; dengan α = 0.05
df = 10 – 1 = 9; dengan α = 0.05
maka didapat hasil ttabel = 2,262 seperti dibawah ini :

11 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
 Kesimpulan
thitung = - 2,30
ttabel = 2,262
thitung dibuat positif menjadi 2,30 , maka thitung > ttabel sehingga H1
diterima

Karena thitung > ttabel yaitu 2,30 > 2,26, maka terdapat perbedaan
perbedaan sebelum dan sesudah pemberian air seledri terhadap
tekanan darah pasien.

c. Uji Homogenitas Sampel Data Besar8


Contoh :

8
Dunia Statistika, Pengujian Hipotesa : Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata, Youtube Channel : 2020.
12 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan
B sama dengan alternative A lebih besar dari B. Untuk itu diambil
sampel di kedua daerah masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata
simpangan baku amsing-masing 38 dan 9 jam per-minggu serta 35 dan
7 jam per-minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan tarf nyata 5%.
Jawab :
n1 = 100; X 1 = 38; σ1 = 9
n2 = 70; X 2 = 35; σ2 = 7
Langkah-langkah :
 Tentukan hipotesis
Ho : rata-rata jam kerja buruh daerah A dan B sama
H1 : rata-rata jam kerja buruh daerah A > B
Taraf signifikansi 5% = 0.05
 Mencari Zhitung


X 1−X 2 S 21 S 22
Z hit = S X −X = +
SX − X
1 2
1 2
n1 n2
38−35
Z hit =


2 2
9 7
+
100 70
3
Z hit =
1.23
Z hit =2,44
 Mencari Ztabel
Ztabel = 1.64
 Kesimpulan
Ho diterima apabila Zhit ≤ 1.64
Ho ditolak apabila Zhit >1.64

Karena Zhitung > Ztabel yaitu 2,44 > 1,64, maka H1 diterima dan Ho ditolak
sehingga rata-rata jam kerja buruh daerah A > B

B. Analisis Korelasi
1. Pengertian Korelasi
13 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Korelasi merupakan teknik analisis yang  digunakan untuk mengukur
derajat hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi merupakan angka
yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel atau lebih.
Artinya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan
kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Ukuran
yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan disebut koefisien
korelasi.
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui
arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan
seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel.
Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis,
karena kedua variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya
variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama
dengan nol (0), maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel
tersebut.
Dalam korelasi variabel yang digunakan yaitu simbol X untuk
variabel pertama dan Y untuk variabel kedua. Contoh; hubungan antara
variabel remunerasi dengan kepuasan kerja, maka variabel remunerasi
merupakan variabel X dan kepuasan kerja merupakan variabel Y.
Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan
simetris, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Interaktif (saling
mempengaruhi). Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari
hubungannya.
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai satu
variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan
sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka akan menurunkan
variabel yang lain.
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif, bila nilai satu
variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga

14 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai
variabel yang lain.
Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif
terbesar adalah - 1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara
dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka
hubungan tersebut sempurna. Dalam arti kejadian-kejadian pada variabel
yang satu akan dapat dijelaskan atau diprediksikan oleh variabel yang lain
tanpa terjadi kesalahan (error). Makin kecil koefisien korelasi, maka akan
semakin besar error untuk membuat prediksi.

2. Macam-Macam Teknik Korelasi


a. Korelasi Product Moment9
1) Kegunaan
a) Menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan
variabel Y.
b) Menyatakan besarnya sumbangan variabel satu dengan variabel
lainnya yang dinayatkan dalam persen.

2) Asumsi
a) Data berdistribusi normal
b) Variabel yang dihubungkan mempunyai data linier
c) Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih secara
acak
d) Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari
subjek yang sama juga
e) Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio

3) Rumus
a) Rumus Deviasi
Σ XY
r XY =
√( Σ 22
XY )

9
Lizza Suzanti, Korelasi Product Moment, Youtube channel : 2020.
15 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Dimana :
r xy = korelasi antara variabel x dan y
x = ( X i−X )
y =( Y i−Y )

b) Rumus Row Score/ Skor mentah


NΣ XY − ( ΣX ) ( ΣY )
r xY =
√ { NΣX −¿ ¿ ¿
2

Dimana :
r xy = koefisien validitas
N = jumlah data
ΣX = jumlah skor variabel x
ΣY = jumlah skor variabel y
4) Langkah-langkah
a) Menentukan hipotesis
b) Menghitung data yang dibutuhkan
c) Menghitung korelasi product moment
d) Menentukan kriteria
e) Menentukan rtabel
f) Membandingkan rhitung dan rtabel
g) Kesimpulan
5) Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
tingkat kecerdasan siswa dengan kemampuan menghafal Al-qur’an
pada 10 siswa kelas 1. Dari 10 siswa tersebut diperoleh data sebagai
berikut :

Siswa Tingkat Kecerdasan (X) Kemampuan Menghafal (Y)


A 23 25
B 21 23
C 25 26
D 33 32
16 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
E 27 28
F 24 24
G 29 31
H 54 50
I 32 33
J 22 23
Jawab :
 Menentukan Hipotesis
Ho : tidak terdapat hubungan tingkat kecerdasan siswa dengan
kemampuan menghafal Al-qur’an siswa SD Kelas 1
H1 : terdapat hubungan tingkat kecerdasan siswa dengan
kemampuan menghafal Al-qur’an siswa SD Kelas 1
Ho : r = 0
H1 : r ≠ 0
Hipotesis diterima jika rhitung > rtabel
Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel
 Menghitung data yang dibutuhkan
X Y 𝑋^2 𝑌^2 XY
23 25 529 625 575
21 23 441 529 483
25 26 625 676 650
33 32 1089 1024 1056
27 28 729 784 756
24 24 576 576 576
29 31 841 961 899
54 50 2916 2500 2700
32 33 1024 1089 1056
22 23 484 529 506
290 295 9254 9293 9257

ΣX = 290 ΣY = 295 ΣXY = 9257


〖𝜮𝒀〗 ^𝟐 = 9293
〖𝜮𝑿〗 ^𝟐 = 9254

17 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
·    Menghitung korelasi product moment

𝑟_𝑥𝑌= (10 (9257)− (290)(295) )/√({10 (9254)┤−(290├ )^2 }{10 (9293)┤−(295├ )^2 } )

𝑟_𝑥𝑦 = 7,020
49,838,200
7,020
√49,838,200

7,020
7059.61755338064
𝒓_𝒙𝒚 = 0.994

 Menentukan kriteria
Jika rhitung ≤ rtabel = Ho diterima
Jika rhitung > rtabel = Ho ditolak

 Menentukan rtabel

18 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
 Membandingkan rhitung dan rtabel
Hipotesis diterima jika rhitung > rtabel , maka Ho ditolak
rhitung > rtabel = 0.989 > 0.632

 Kesimpulan
Karena rhitung > rtabel yaitu 0,989 > 0,632 maka Ho ditolak dan H1
diterima, sehingga terdapat hubungan tingkat kecerdasan siswa dengan
kemampuan menghafal Al-qur’an siswa SD Kelas 1.

Tabel koofisien korelasi

r2 = 0.989 artinya varians yang terjadi pada variabel tingkat


kemampuan menghafal Al-qur’an 98.9% dapat dijelaskan melalui
varians yang terjadi pada variabel tingkat kecerdasan siswa atau
98.9% ditentukan oleh tingkat kecerdasan siswa dan 1.2% oleh
faktor lain.

b. Korelasi Ganda10
Korelasi ganda (multyple correlation) digunakan untuk menguji
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y) secara bersama-sama (simultan).
1) Manfaat
a) Mencari hubungan dua atau lebih variabel bebas (X) secara
simultan/ bersama-sama dengan variabel terikat (Y).

10
Puloh, Ananlisis Korelasi Ganda, Youtube Channel : 2020.
19 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
b) Mencarai arah kuat dan lemahnya hubungan antara dua atau
lebih variabel independen (X1,X2,…Xj) terhadap variabekl
dependen (Y).
Koefisien korelasi ganda disimbolkan dengan huruf R. Besarnya
koefisein korelasi adalah antara -1; 0 ; dan +1.
 Besarnya korelasi -1 adalah negatif sempurna yakni terdapat
hubungan diantara dua variabel atau lebih namun arahnya
terbalik.
 Besarnya korelasi +1 adalah korelasi yang positif sempurna
(sangat kuat) yakni ada hubungan yang kuat diantara dua
variabel atau lebih.
 Besarnya korelasi 0 adalah tidak terdapat hubungan antara
dua variabel atau lebih yang diuji, sehingga dapat dikatakan
tidak ada hubungan sama sekali.

2) Rumus :

R x1 x2 y =
√ r 2 x 1 y+ r 2 x 1 y−2rx 1 y . rx 2 y . rx 1 x 2
2
1−r x 1 x 2
Dimana :
R x1 x2 y = korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y
rx 1 y = korelasi product moment Y dengan X1
rx 2 y = korelasi product moment Y dengan X2
rx 1 x 2 = korelasi product moment X1 dengan X2

Atau dapat digambarkan sebagai berikut :

X1 rx1y
Rx1x2Y
rx1x2 Y
X2
rx2y

20 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
3) Signifikansi Korelasi Ganda
Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1X2 terdahap Y,
dapat dicari dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Rumus
untuk mencari Fhitung yaitu :
2
R
k
F hitung =
( 1−R 2)
( n−k−1 )
Dimana :
R = nilai koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas (dependen)
n = jumlah sampel
Dengan signifikansi pengujian :
Fhitung > Ftabel , maka signifikan
Fhitung < Ftabel , maka tidak signifikan

4) Langkah-langkah
a) Membuat hipotesis
b) Membuat tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda
c) Menghitung korelasi product moment dari tabel penolong
d) Menghitung korelasi ganda, membandingkan Rhitung dengan Rtabel
e) Menentukan Fhitung dan Ftabel
f) Menguji signifikansi dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel
g) Kesimpulan

5) Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
tingkat kecerdasan dan motivasi menghafal siswa dengan
kemampuan menghafal Al-qur’an pada 10 siswa kelas 1. Dari 10
siswa tersebut diperoleh data sebagai berikut :

Siswa Tingkat Motivasi Kemampuan

21 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
kecerdasan (X1) Menghafal (X2) Menghafal (Y)
A 5 6 8
B 5 6 9
C 3 4 7
D 3 4 6
E 3 4 7
F 4 4 8
G 5 6 9
H 2 2 6
I 2 2 5
J 1 2 5

Jawab :
 Membuat hipotesis
Ho : tidak terdapat hubungan secara simultan dan signifikan
antara tingkat kecerdasan dan motivasi menghafal
terhadap kemampuan menghafal Al-qur’an siswa kelas 1.
H1 : terdapat hubungan secara simultan dan signifikan antara
tingkat kecerdasan dan motivasi menghafal terhadap
kemampuan menghafal Al-qur’an siswa kelas 1.
Ho : R = 0
H1 : R ≠ 0

 Membuat tabel penolong


Siswa (X1) (X2) (Y) (X1)2 (X2)2 (Y)2 X1Y X2Y X 1X 2
A 5 6 8 25 36 64 40 48 30
B 5 6 9 25 36 81 45 54 30
C 3 4 7 9 16 49 21 28 12
D 3 4 6 9 16 36 18 24 12
E 3 4 7 9 16 49 21 28 12
F 4 4 8 16 16 64 32 32 16
G 5 6 9 25 36 81 45 54 30
H 2 2 6 4 4 36 12 12 4
I 2 2 5 4 4 25 10 10 4
J 1 2 5 1 4 25 5 10 2
Σ 33 40 70 127 184 510 249 300 152
Rata2 3,3 4 7

 Menghitung korelasi product moment


22 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
NΣ XjY −( ΣXj ) ( ΣY )
r x1 Y =
√ {NΣXj −¿ ¿ ¿
2

10.249−( 33 )( 70 )
r x1 Y =
√ { 10.127−¿ ¿ ¿
180
r x1 Y =
√ 36200
180
r x1 Y = = 0,946
190,263
10.300−( 40 ) ( 70 )
r x2 Y =
√ { 10.184−¿ ¿ ¿
200
r x1 Y =
√ 48000
200
r x2 Y = = 0,912
219,089
NΣ x 1 x 2−( Σx 1 )( Σx 2 )
r x1 x2 =
√ { NΣx 1 −¿ ¿ ¿
2

10.152− (33 )( Σ 40 )
r x1 x2 =
√ {10.127 −¿ ¿ ¿
200
r x1 x2 =
√ 43440
200
r x1 x2 = = 0,959
208,422

 Menghitung korelasi ganda, membandingkan Rhitung dengan


Rtabel


2 2
r x 1 y+ r x 1 y−2rx 1 y . rx 2 y . rx 1 x 2
R x1 x2 y =
1−r 2 x 1 x 2


2 2
0,946 +0,913 −2.(0,946).(0,913).(0,959)
R x1 x2 y = 2
1−0,959

R x1 x2 y =
√ 0,895+0,834−2.(0,946).(0,913) .(0,959)
1−0,920

R x1 x2 y =
√ 1,729−1,657
0,08

R x1 x2 y =
√ 0,072
0,08
R x1 x2 y = √ 0,90 = 0,9486

23 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Tabel r untuk df 1 - 10

Tingkat signifikansi untuk uji


satu arah
0.02 0.00 0.00
df =
0.05 5 0.01 5 05
(N-
Tingkat signifikansi untuk uji dua
2)
arah
0.00
0.1 0.05 0.02 0.01 1
0.98 0.99 0.99 0.99 1.00
1 77 69 95 99 00
0.90 0.95 0.98 0.99 0.99
2 00 00 00 00 90
0.80 0.87 0.93 0.95 0.99
3 54 83 43 87 11
0.72 0.81 0.88 0.91 0.97
4 93 14 22 72 41
0.66 0.75 0.83 0.87 0.95
5 94 45 29 45 09
0.62 0.70 0.78 0.83 0.92
6 15 67 87 43 49
0.58 0.66 0.74 0.79 0.89
7 22 64 98 77 83
0.54 0.63 0.71 0.76 0.87
8 94 19 55 46 21
0.52 0.60 0.68 0.73 0.84
9 14 21 51 48 70
0.49 0.57 0.65 0.70 0.82
10 73 60 81 79 33

Dengan signifikansi α = 5% ( 0.05) hipotesis dua arah (two tail)


dan nilai df = (n-k) = 10 – 3 = 7, maka didapat r tabel = 0.6664
dan rhitung = 0.9468.
Dasar pengambilan keputusan yaitu :
Rhitung > Rtabel , maka H1 diterima artinya ada hubungan yang
signifikan.
Rhitung < Rtabel , maka Ho ditolak artinya tidak ada hubungan yang
signifikan.

24 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Berdasarkan data diatas didapat Rhitung > Rtabel , maka H1 diterima
artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan
dan motivasi menghafal terhadap kemampuan menghafal Al-
qur’an siswa kelas 1.

 Menentukan Fhitung dan Ftabel


R2
k
F hitung =
( 1−R 2)
( n−k−1 )
2
(0.9468)
2
F hitung =
( 1−(0.9468)2 )
( n−2−1 )
0.8964
2
F hitung =
( 1−0.8964 )
(7)
0.4482
F hitung = = 30.2837
0.0148
Ftabel = df (n1) = k – 1; df (n1)= 3 -1 = 2
Ftabel = df (n2) = k – 1; df (n2)= 10 - 3 = 7
Ftabel dicari pada probabilita 5% (α = 0.05); df (n1)= 2; df (n2) = 7,
didapatkan Ftabel sebesar 4.74

 Membandingkan Fhitung dan Ftabel


Dasar pengambilan keputusan

25 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Fhitung > Ftabel , maka signifikan
Fhitung < Ftabel , maka tidak signifikan
Fhitung = 30.2837 dan Ftabel = 4.74, karena Fhitung > Ftabel , maka data
tersebut signifikan

 Kesimpulan

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 30,2837 > 4,74 maka H o ditolak dan H1
diterima, sehingga terdapat hubungan signifikan antara tingkat
kecerdasan dan motivasi menghafal terhadap kemampuan menghafal
Al-qur’an siswa kelas 1.

c. Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti
bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara
variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel
Independennya dibuat tetap/dikendalikan. Jadi korelasi parsial
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel setelah satu variabel yang diduga dapat
mempengaruhi hubungan variabel tersebut dikendalikan untuk dibuat
tetap keberadaannya.
Rumus untuk korelasi parsial

C. Analisis Regresi
1) Pengertian Regresi

26 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan satu variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independent (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/ atau memprediksi rata-rata populasi atau niiai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Dengan kata lain analisa regresi menjelaskan dan mengevalusi hubungan
fungsional antara dua variabel dimana satu variabel bertindak sebagai
predictor terhadap variabel respon.
Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-
masing variable independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara
memprediksi nilai variable dependen dengan suatu persamaan.
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.
Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum tentu dilanjutkan
dengan regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi, adalah
korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kasual/sebab
akibat, atau hubungan fungsional.
Metode korelasi membahas keeratan hubungan antara dua variabel,
sedangkan metode regresi membahas pengaruh dari variabel independen
terhadap variavel dependen.
Tujuan analisis regresi secara umum ada tiga, yaitu untuk mengukur
kekuatan hubungan, uji pengaruh dan prediksi.

2) Syarat Variabel dalam Regresi Linier


a) Variabel X dan Y memiliki skala pengukuran sekurang-kurangnya
interval.
b) Data yang dikumpul harus memenuhi model dasar.
c) Pengumpulan datanya bisa melalui du acara :
- Variabel X ditentukan terlebih dahulu
- Sekaligus dihitung X dan Y
d) Karena variabel X tetap, maka distribusi variabel Y sama dengan
variabel ε yaitu mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dan
varians σ2 .

27 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
3) Model Regresi Linier11
a) Regresi Linier Sederhana (Simple Regression)
Regresi sederhana jiak hanya ada satu variabel independen, didasarkan
pada hubungan fungsional ataupun kausal antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi
linier sederhana adalah :

Langkah-langkah pengujian analisis regresi linier sederhana :


a. Penaksiran nilai parameter a dan b dapat menggunakan metode
kuadrat terkecil.
(Σ X i )(ΣY ¿¿ i)
b=nΣ X i Y i− ¿
ΣX 2i −(Σ X i)2

ΣYi Σ Xi
b=Y −b X Y= X=
n n

b. Pengujian parsial signifikansi hasil penaksiran parameter

11
Duta Data Statistik, Konsep Dasar Regresi Linier Sederhana, Youtube Channel : 2020.
28 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
- digunakan untuk menguji signifikansi parameter apakah nilai
konstanta (a) dan koefisien (b) berpengaruh terhadap variabel
respon/ dependen.
- Sebelumnya perlu dihitung nilai varians dari x, y dan eror.
2 2 2 2
2ΣX i −(Σ X i ) 2 ΣY i −(Σ Y i)
S=x S y=
n ( n−1 ) n ( n−1 )

2 n−1 2 2 2
Se = ( S −b S x )
n−2 y
Uji Signifikansi Konstanta a
 Membuat Hipotesis
Ho : α = 0 artinya konstanta tidak berpengaruh signifikan
H1 : α ≠ 0 artinya konstanta berpengaruh signifikan
 Menentukan Taraf Signifikansi α
Mencari tabel F dengan df = n - 2
 Menguji Statistika
( a−α 0 ) S x √ n ( n−1 )
t=
S e √ Σ X 2i

 Menguji Kriteria
Jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
 Kesimpulan

c. Pengujian simultan signifikansi hasil penaksiran parameter


 Hipotesis
 Menentukan Taraf Signifikansi α
Mencari tabel F dengan df1 = 1; df2 = n – 2
 Menguji Statistika
Jumlah Jumlah Derajat Rata- F
Variasi Kuadrat Kebebasa rata hitung
n Jumlah

29 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Kuadrat
Regresi JKR 1 RJKR F
Galat JKG n–1 RJKG hitung
Total JKT n-2

Dimana :
( ΣY i )2
JKT = Jumah Kuadrat Total = ΣY 2i − -
n
Σ XiY i
JKR = Jumlah Kuadrat Regresi = b ( Σ X i Y i )−
n
JKG = Jumlah Kuadrat Galat = KJT – JKR
JKR
RJKR = Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi =
1
JKG
RJKG = Rata-rata Jumlah Kuadrat Galat =
n−2
RJKR
Fhitung =
RJKG

d. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi


 Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat keeratan
hubungan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap
variabel dependen.
 Pengukurannya dapat menggunakan rumus korelasi Pearson
atau dengan rumus dibawah ini :
Sx
r xy=b
Sy
Contoh :
2 2
X Y
DATA X Y     XY
1 4 6 16 36 24
2 5 7 25 49 35
3 3 6 9 36 18
30 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
4 4 5 16 25 20
5 5 7 25 49 35
6 6 8 36 64 48
7 7 9 49 81 63
Σ 34 48 176 340 243

Dimana :
n = 7 𝑋 ̅ = Σ𝑋/𝑛
Σ𝑋 = 34
Σ𝑌 = 48 𝑋 ̅ = 34/7
〖 Σ𝑋 〗 ^2 = 176
〖 Σ𝑌 〗 ^2 = 340 𝑋 ̅ = 4.857143
Σ𝑋𝑌 = 243

 Menghitung Koefisien Regresi


ΣY . Σ X 2−ΣX . ΣXY b=
n . ΣXY −ΣXΣY
a= 2
n . Σ X −¿ ¿ n . Σ X 2−¿ ¿
48.176−34.243 7.243−34.48
a= b=
7.176−¿ ¿ 7.176−¿ ¿
8448−8262 1701−1632
a= b=
1232−1156 1232−1156
186 69
a= =2,447 b= =0,908
76 76

 Menghitung Jumlah Kuadrat Total


2
JKT=Σ Y =340
 Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi a
2
( ΣY ) 482
JK a= = =329,143
n 7
 Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi b
ΣXΣY
JK b=b . ΣXY −
n
( 34 ) . ( 48 )
JK b=0,908.( 243− )
7
JK b=0,908.(243−233,143)
JK b=0,908. ( 9,857 )=8,950
 Menghitung Jumlah Kuadrat Reduksi
31 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
JKR=JKT−JKa=340−329,143=10,857
 Menghitung Jumlah Kuadrat Sisa
JK s=JKT −JKa− JKR
JK s=¿10,587−8,950=1,907 ¿
 Menghitung Uji F
JK reg /1
F=
JK s /(n−2)
8,950 /1
F=
1,907/(7−2)
8,950
F=
1,907/5
8,950
F= =23,466
0,381
 Menentukan Kriteria
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak
 Menghitung Ftabel
dkpembilang = 1 (jumlah variabel bebas)
dkpenyebut = n – 2 = 7 – 2 = 5
Ftabel = 6,61

32 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
 Kesimpulan

Karena Fhitung > Ftabel yaitu 23,46 > 6,61 maka Ho ditolak dan H1
diterima, sehingga terdapat hubungan signifikan antara tingkat
kecerdasan terhadap kemampuan menghafal Al-qur’an siswa
kelas 1.

b) Regresi Ganda (Multiple Regression)


Analisis regresi ganda digunakan, bila ada lebih dari satu atau lebih
variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan
nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah
variabel independennya minimal 2.
Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2
Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Persamaan regresi untuk n prediktor adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana :
Y adalah variabel dependen/ respon/ tergantung
X1, X2, X3, Xj adalah variabel independen/ predictor/ bebas
Α adalah parameter intercept (konstanta)

BAB III
PENUTUP

Korelasi merupakan hubungan antara dua kejadian dimana kejadian yang


satu dapat mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain, Misalnya kejadian X
mempengerahui kejadian Y. Apabila dua variable X dan Y mempunyai hubungan,
maka nilai variable X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk
33 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
memperkirakan/menaksir atau meramalkan Y. Ramalan pada dasarnya merupakan
perkiraan/taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian(nilai suatu variabel) untuk
waktu yang akan datang. Variable yang nilainya akan diramalkan disebut variable
tidak bebas (dependent variable), sedangkan variabel C yang nilainya
dipergunakan untuk meramalkan nilai Y disebut variable bebas (independent
variable) atau variable peramal (predictor) atau seringkali disebut variable yang
menerangkan (explanatory).

Jadi jelas analisis korelasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui suatu di luar
hasil penyelidikan, Salah satu cara untuk melakukan peramalan adalah dengan
menggunakan garis regresi. Untuk menghitung parameter yang akan dijadikan
dalam penentuan hubungan antara dua variabel, terdapat beberapa cara, yaitu:
koefisien detreminasi, koefisien korelasi. Apabila terdapat data berkelompok
menggunakan koefisien data berkelompok dan bila menggunakan data berganda
maksudnya variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat ada dua, maka
menggunakan koefisien berganda.Sedangkan regeresi di bagi menjadi dua, yaitu
regresi linier dan regresi non linier. Dimana regresi linier juga dibagi menjadi dua
yakni regresi linier sederhana dan regresi linier berga

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Metode Statistik, (Bandung, Tarsito : 2002) hal. 7


Susanto Priyo H, Lukni S, Statistik Kesehatan, (Bandung, Rajagrafindo Persada
: 2008), hal. 115
Triarif_edu, youtube chanel, Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Dependen) Teori,
2020.

34 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi
Salasi R, Erni Maidiyah, Statistik Dasar, (Banda Aceh, Syah Kuala University
Press : 2017), hal. 138
Triarif_edu, youtube chanel, Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Independen) Teori,
2020.
Dunia Statistika, , Uji Beda Dua Rata-Rata , Youtube chanel, 2020.
Lizza Suzanti, Korelasi Product Moment, Youtube channel : 2020.

35 | M a k a l a h S t a ti s ti k – U j i K e s a m a a n D u a R a t - R a t a , A n a l i s i s
Korelasi & Regresi

Anda mungkin juga menyukai