3. Rahmawati (H.1610048)
UNIVERSITAS DJUANDA
2018
KATA PENGANTAR
Pertama-tama pemakalah ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah menuntun kami untuk dapat mampu mengolah pikiran serta menggerakkan pena kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Meskipun demikian, kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
seperti peribahasa “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, segala masukan, kritik dan
saran positif sangat kami harapkan untuk dijadikan sebagai batu loncatan yang dapat membantu
dalam proses penyempurnaan dan peningkatan mutu makalah ini di masa mendatang.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Diantanya dalam SK tersebut pada pasal 3 telah dirumuskan kompetensi
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar (ISBD) beserta pokok-pokok subtansi
kajian ISBD.
Carut marutnya kondisi bangsa dan negara yang samapai saat ini belum
juga kondusif, mungkin salah satu indikator terjadinya kegagalan dalam sistem
pendidikan IPS di sekolah. Seiring dengan mementum bangsa Indonesia yang
ingin memperbaiki sistem pendidikannasional kita, baik yang menyangkut
kualitas proses belajar mengajar maupun out come dan out put, serta
komponen-komponen lainnya, maka jadikan momentum tersebut sebagai
langkah untuk meningkatkan kualitas dan out come dari Pendidikan dan
Pembelajaran IPS.
2
dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup
dan hasilnya lebih baik.
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
memuat konsep-konsep teoritis” (Boediono, et al. 1999: 84). Hasil evaluasi
kurikulum IPS SD tahun 1994 menggambarkan adanya kesenjangan kesiapan
siswa dengan bobot materi sehingga materi yang disajikan, terlalu dianggap
sulit bagi peserta didik, kesenjangan antara tuntutan materi dengan fasilitas
pembelajaran dan buku sumber, kesulitan menejemen waktu serta keterbatasan
kemampuan melakukan pembaharuan metode mengajar (Depdikbud, 1999).
6
Pengertian Masyarakat.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli
sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
7
berpikir dalam mengmbil keputusan secara fleksibel namun terorganisir, hal ini
penting mengingat sampai saat ini belum banyak guru yang memberikan
kemampuan-kemampuan seperti ini kepada siswanya.
3. Membuat koneksi antar pengetahuan . Kecakapan demikian merupakan suatu
tanda kemampuan kognisi dan belajar yang tinggi dan merupakan tujuan IPS
yang paling berharga.
4. Mengingatkan generasi pada sejarah bangsa-bangsa beradab.Bung Karno
pernah megatakan bahwa “hanya bangsa yang besar yang menghormati jasa-
jasa para pahlawan
Konsep ITM dalam IPS sesuai Project Analysis yang dikemukakan oleh Noris
Harms adalah :
Sedangkan karakteristik dari program integral ITM dalam IPS terdiri atas
empat kategori sebagai berikut:
8
1. Hasilnya dinyatakan secara jelas.
2. Strategi organisasi,
3. Sistem dukungan,
4. Strategi instruksional.
9
c. Pola pembelajaran bersifat kooperatif (kerja sama) dalam setiap kegiatan
pembelajaran serta menekankan pada keterampilan proses dalam rangka
melatih peserta didik berfikir tingkat tinggi.
d. Peserta didik menggali konsep-konsep melalui proses pembelajaran yang
ditempuh dengan cara pengamatan (observasi) terhadap objek-objek yang
dipelajarinya.
e. Masalah-masalah aktual sebagai objek kajian, dibahas bersama guru dan
peserta didik guna menghindari terjadi kesalahan konsep.
f. Pemilihan tema-tema didasarakan urutan integratif.
g. Tema pengorganisasian pokok dari sejumlah unit ITM adalah isu dan masalah
sosial yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
10
d. Diskusi dan Penjelasan
f. Tahap Evaluasi
g. Kegiatan Penutup
11
E. Dampak Ilmu, Teknologi Dan Masyarakat Dalam Kehidupan.
Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu
iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-
masalah kemanusiaan. Dampak positif dan dampak negative dari
perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang:
12
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan
kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif,
antara lain:
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
b. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di
internetyang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat
memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh
layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai
file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi
karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
13
mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
b. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk
kedokteran menjadi komoditi. Meskipun demikian ada pula dampak
negatifnya antara lain ;
1) Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai
kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
2) Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi
akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan:
konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
14
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin
dalam rohani”.
e. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat,
seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-
kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan
sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam
berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas
sampai tindak kejahatan.
f. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada
kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola
interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah
membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.
Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat
orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai
warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang
tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi
dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang
menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program
internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman
dan orang asing kapan saja.
4. Bidang Pendidikan
15
c. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan
guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
d. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk..
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
e. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga
mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral
yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan
berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
5. Bidang politik
16
F. Metode Pembelajaran IPS
1. Pengertian Metode
Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh
guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan yang hendak dicapai,
semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka
pembelajaran akan semakin baik.
Adapun menurut para ahli mengenai pengertian metode sebagai berikut :
a. Drs. Agus M. Hardjana : Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-
masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
b. Rosdy Ruslan (2003:24) : Metode merupakan kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu
subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban
yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya.
c. Kamus Bahasa Indonesia : Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg
ditentukan.
d. Depatemen Sosial RI : Metode adalah cara teratur yg digunakan utk
melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas metode adalah cara-cara yang
digunakan yang dilakukan guru dalam rangka proses kegiatan belajar-
mengajar, sehingga individu yang diajar akan dapat mencerna, menerima
dan mampu mengembangkan bahan-bahan materi yang diajarkan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
17
2. Macam‒macam metode
18
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah
dalam belajar.
2) Kekurangan metode inquiry
a) Jika metode inquiry digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka
akan sulit pengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c) kadang‒kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu
yang telah ditentukan.
d) Metode inquiry akan sulit diimplementasikan oleh guru.
b. Metode Discovery
19
yang dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk
menemukan suatu konsep atau prinsip.
20
e) Membuat pembelajar memiliki motivasi yang tinggi karena memberikan
kesempatan kepada mereka untuk melakukan eksperimen dan menemukan
sesuatu untuk diri mereka sendiri.
f) Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah
dimiliki oleh pembelajar sehingga mereka dapat memiliki pemahaman yang
lebih mendalam.
g) Mengembangkan kemandirian dan otonomi pada diri pembelajaran.
h) Membuat pembelajar bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan dan
hasil-hasil yang mereka buat selama proses belajar.
i) Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan
situasi kehidupan nyata.
j) Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan
temuan - seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk
menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau
merekam temuan yang luar biasa.
k) Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan
masalah.
l) Menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang sebelumnya
setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang dilakukan.
21
c. Metode bermain peran (Role Playing)
22
Tujuan dan Manfaat Role Playing (menurut Shaftel)
1) Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam realita
hidup.
2) Agar memahami apa yang menjadi sebab dari sesuatu serta bagaimana
akibatnya.
3) Untuk mempertajam indera dan rasa siswa terhadap sesuatu.
4) Sebagai penyaluran/pelepasan ketegangan dan perasaan-perasaan.
5) Sebagai alat mendiagnosa keadaan kemampuan siswa.
6) Pembentukan konsep secara mandiri.
7) Menggali peranan-peranan dari pada seseorang dalam suatu kehidupan
kejadian/keadaan.
8) Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah, berfikir kritis,
analisis, berkomunikasi, hidup dalam kelompok dan lain-lain.
9) Melatih anak ke arah mengendalikan dan membaharui perasaannya, cara
berfikirnya, dan perbuatannya.
23
a) Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di
samping menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi
pengetahuan yang melekat dalam memori otak,
b) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat kelas
menjadi dinamis dan antusias.
c) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan.
d) Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas
dalam proses belajar.
d. Metode Sosiodrama
24
menekankan pada keikutsertaan para murid untuk memainkan
peranan/bermain sandiwara menirukan masalah-masalah sosial. tertentu.
Sedangkan tujuannya tak lain adalah: 1) agar anak didik dapat menghayati
dan menghargai perasaan orang lain, 2) anak didik dapat belajar bagaimana
membagi tanggung jawab serta mengerti bagaimana mengambil keputusan
dalam situasi kelompok secara spontan, dan 3) diharapkan dalam
merangsang iklim pembelajaran dalam kelas untuk berpikir dan
memecahkan masalah.
25
Kelebihan dan kelemahan pada metode sosiodrama
Kelebihan
a) Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berperan aktif
mendramatisasikan sesuatu masalah sosial yang sekaligus melatih
keberanian serta kemampuannya melakukan suatu agenda di muka orang
banyak.
b) Suasana kelas sangat hidup karena perhatian para murid semakin tertarik
melihat adegan seperti keadaan yang sesungguhnya.
c) Para murid dapat menghayati seseuatu peristiwa, sehingga mudah
memahami, membanding-banding, menganalisa serta mengambil
kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.
d) Anak-anak menjadi terlatih berpikir kritis dan sistematis.
Kelemahan
a) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang
kreatif.
b) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman
isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.
c) Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi
kurang bebas.
d) Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang
kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
e) Metode ini membutuhkan ketekunan, kecermatan dan waktu cukup lama.
f) Guru yang kurang kreatif biasanya sulit berperan menirukan sesuatu
situasi/tingkah laku sosial yang berarti pula metode ini baginya sangat tidak
efektif.
g) Ada kalanya para murid enggan memerankan suatu adegan karena merasa
rendah diri atau malu.
26
h) Apabila pelaksanaan dramatisasi gagal, maka guru tidak dapat mengambil
sesuatu kesimpulan apapun yang berarti pula tujuan pengajaran tidak dapat
tercapai.
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
28
B. SARAN
1. Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap
bisa meluruskannya.
2. Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur yang berkenaan
dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa lebih
menyempurnakan kembali pembahasan materi dalam makalah ini.
29
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Mangun dan Syamsul Kurniawan, 2012. Strategi dan Metode Pembelajaran
http://atinsupriatin11.blogspot.co.id/2014/10/metode-media-dan-strategi-
pembelajaran.html (diakses pada hari jumat tanggal 1 desember 2017)
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/1966032520011
21-
MUNIR/Multimedia/Multimedia_Bahan_Ajar_PJJ/Peng_Pend_IPS/kajian_ips_7.pdf
(diakses pada hari jumat tanggal 1 desember 2017)
http://unida.ac.id/
30