Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS X

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN 3

SMK NEGERI 5 SAMARINDA

SKRIPSI

Oleh:

MIKAEL NONG JEFRI

1605105080

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS X

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN 3

SMK NEGERI 5 SAMARINDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Oleh:

MIKAEL NONG JEFRI

1605105080

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
ii
iii
iv
ABSTRAK

Mikael Nong Jefri,2021. Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas
X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK
Negeri 5 Samarinda. Dibawah bimbingan dosen Bapak
Jance J Sapulete S.Pd, M.Pd Sebagai dosen pembimbing
I dan Bapak Muchammad Samsul Huda S.Pd, M.Pd
sebagai dosen pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani di


sekolah SMK Negeri 5 Samarinda khususnya dikelas X Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran 3.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan datanya menggunakan tes dan
pengukuran TKJI umur 13-15 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa putri
SMK Negeri 5 Samarinda X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 yang
berjumlah 20 anak. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif
yang dituangkan dalam bentuk persentase.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil tingkat kesegaran jasmani siswa
putri di SMK Negeri 5 Samarinda sebagian besar berkategori sedang dengan
persentase 85 % (17 anak), yang berkategori kurang sebesar 15 % (3 anak), yang
berkategori kurang sekali sebesar 0 %, yang berkategori baik sekali 0 % dan yang
berkategori baik 0 %. Hasil tersebut dapat disimpulkan tingkat kebugaran jasmani
di sekolah SMK Negeri 5 Samarinda khususnya dikelas X Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran 3 berkategori Sedang.

Kata kunci: Analisis, Tingkat Kebugaran Jasmani, Siswa Putri Kelas X

v
RIWAYAT HIDUP

Mikael Nong Jefri, lahir pada tangal 21 Januari 1998

di kecamatan Rantau Pulung, kabupaten Kutai

Timur. Merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara dari pasangan Bapak Oferus Bison dan

Ibu Yufenta Du’a Nurak.

Memulai pendidikan pada tahun 2003 di Taman Kanak- Kanak Tunas

Harapan,Kecamatan Rantau Pulung dan lulus di tahun 2004. Pada tahun yang

sama melanjutkan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 005 Desa Manungal

Jaya,Kecamatan Rantau Pulung , Kalimantan Timur hingga lulus pada tahun

2010. Pada tahun yang sama melanjutkan sekolah ke tingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Rantau Pulung, Kalimantan Timur dan

lulus pada tahun 2013. Pada tahun yang sama melanjutkan sekolah ke tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rantau pulung dengan memilih

jurusan IPS dan lulus pada tahun 2016. Pada tahun yang sama melanjutkan

pendidikan ke tingkat pendidikan Perguruan Tinggi Negeri Universitas

Mulawarman di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi melalui Seleksi Mandiri Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN).

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang

berjudul “Analisis Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata

Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda”. Adapun tujuan dari pembuatan

proposal skripsi ini adalah sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Mulawarman.

Dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari hambatan. Namun

berkat bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu tak lupa peneliti mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

kepada :

1. Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si selaku Rektor Universitas Mulawarman yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti studi di Universitas

Mulawarman.

2. Prof. Dr. Muh. Amir M, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Mulawarman yang telah memberikan kemudahan dalam

bidang administrasi.

3. M. Ramli Buhari, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman yang telah membantu peneliti dalam proses

vii
perkuliahan selama ini.

4. Dr. Jupri, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Universitas Mulawarman.

5. Jance J Sapulate, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I yang telah membantu dalam

proses perkuliahan serta memberikan arahan dan petunjuk sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

6. Much. Samsul Huda, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti

selama proses penyusunan proposal skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman atas bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat

bagi peneliti selama mengikuti perkuliahan.

8. Keluarga tercinta terutama Ayahanda Oferus Bison dan Ibunda Yuventa Dua

Nurak selaku kedua orang tua yang telah memberikan doa,dukungan,semangat

serta kerja keras nya.

9. Kekasih tersayang Yosiana Dhiu yang selalu memberikan semangat dan

dukungan.

10. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Khususnya Mahasiswa PJKR C 2016 dan semua yang tidak bisa peneliti

sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan bantuan kepada peneliti

selama penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam penulisan

viii
proposal skripsi ini, oleh karena itu peneliti dengan segala kerendahan hati

menerima berbagai kritik dan saran yang sekiranya dapat membangun dan

bermanfaat di kemudian hari.

Akhirnya besar harapan peneliti kiranya Tuhan memberikan balasan yang

terbaik pada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan proposal

skripsi ini. Semoga seminar proposal skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi

peneliti dan bagi semua pihak, sebagai bahan berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Samarinda, Agustus 2021

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
ABSTRAK……………………………………………………..……………...…..v
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 5
A. Kebugaran Jasmani ...................................................................................... 5
B. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani ................................................ 7
C. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kebugaran Jasmani .............................. 10
D. Tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan .................................. 13
E. Fungsi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan ............................... 14
F. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 18
BAB III ................................................................................................................. 19
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 19
A. Definisi Konsepsional ................................................................................ 19
B. Definisi Operasional................................................................................... 19
C. Jenis Penelitian ........................................................................................... 20
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 20
E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 20
F. Populasi dan Sampel .................................................................................. 20
G. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 21
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 31
BAB IV ................................................................................................................. 33

x
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 33
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 33
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 34
C. Pembahasan ................................................................................................ 41
BAB V................................................................................................................... 44
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 44
A. Kesimpulan ................................................................................................ 44
B. Saran ........................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Diagram Hasil Penelitian Lari 50 meter ........................................... 35

Gambar 4. 2 Diagram Hasil Penelitian Baring Duduk 60 detik............................ 36

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Penelitian Gantung Siku Tekuk ............................... 37

Gambar 4. 4 Diagram Hasil Penelitian Loncat Tegak .......................................... 38

Gambar 4. 5 Diagram Hasil Penelitian lari 800 m ................................................ 39

Gambar 4. 6 Diagram Hasil Penelitian Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X

OTKP 3 SMK Negeri 5 Samarinda....................................................................... 40

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Data Lari 50 meter .............................................. 34

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Data Baring duduk 60 detik ................................ 35

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Data Gantung Siku Tekuk .................................. 36

Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Data Loncat Tegak ............................................. 37

Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Data Lari 800 m .................................................. 38

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Data Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X

OTKP 3 SMK Negeri 5 Samarinda ....................................................................... 39

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pentingnya kebugaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak

diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kebugaran jasmani akan

semakin baik pula. Kebugaran jasmani yang baik akan dapat menopang

pekerjaan dalam kehidupan sehari–hari.Memiliki kebugaran jasmani yang baik

orang akan mampu melakukan akktivitas sehari–hari dengan waktu lebih lama

dibandingkan orang dengan kebugaran jasmani yang rendah (Suharjana, 2013

: 2)

Untuk mendapat kebugaran dan kesehatan, olahraga atau aktivitas fisik

merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap orang. Tapi sangat

disayangkan pada jaman sekarang masyarakat menganggap olahraga belum

menjadi kebutuhan primer. Untuk mencapai kesehatan dan kebugaran selain

mengatur pola makan dan beristirahat teratur, anak harus dibiasakan aktif

bergerak. Aktif bergerak bagi anak dapat dilakukan di sekolah dan di rumah.

Aktifitas gerak disekolah terdiri dari pendidikan jasmani di sekolah dan

aktifitas gerak selama disekolah. Sedangkan aktifitas di rumah mencakup

kegiatan bermain atau aktivitas lainnya yang mengandung unsur kerja jasmani.

President’s Council on Physical Fitness and Sport mendifinasikan

kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari- sehari

dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang

1
berarti dan masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan

menghadapi hal-hal yang sifatnya darurat. Dari pengertian diatas kebugaran

jasmani yang dimaksud adalah dapat mengatasi dan menyelesaikan tugas tanpa

mengalami kelelahan yang berarti serta dapat melanjutkan tugas-tugas

berikutnya atau dengan kata lain masa pemulihannya tidak memerlukan waktu

yang lama.

Pentingnya kesegaran jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat

meningkatkan kemampuan organ tubuh,sosial emosional,sportivitas dan

semangat kompetisi. Serta dari sudut pandang pendidikan upaya peningkatan

kesegaran jasmani memiliki tujuan antara lain : pembentukan gerak,

pembentukan prestasi, pembentukan sosial, dan pertumbuhan badan. Sehingga

tes kebugaran jasmani penting dilakukan agar diketahui seberapa besar

kemampuan kebugaran jasmani yang dimiliki oleh seseorang. (Ngatman,Fitria

Dwi Andriyani,2017:127).

Pengembangan kesegaran jasmani peserta didik melalui pembelajaran

penjasorkes bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik peserta didik agar

mampu mengikuti aktivitas pembelajaran dengan baik yang diberikan

disekolah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Peserta didik yang memiliki

tingkat kesegaran jasmani yang tinggi akan mendukung terhadap aktivitas

kegiatan belajarnya,serta mampu untuk melaksanakan aktivitas fisik lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari orang memiliki aktivitas jasmani yang

berbeda-beda. Agar dapat melakukan aktivitas jasmani dengan baik diperlukan

kualitas kemampuan fungsi organ tubuh sesuai dengan tuntutan tugas gerak

2
yang dilakukannya. kualitas kemampuan fungsi organ tubuh menunjukan

kualitas kesegaran jasmani.

Kesegaran jasmani juga dapat diperoleh melalui aktivitas jasmani yang

diprogram dengan sistematis dan teratur. Ekstrakulikuler selain memberikan

keterampilan tambahan yang tidak didapatkan pada mata pelajaran lain, seperti

sikap mental dan dedikasi pada profesinya kelak, selain itu sangat berpengaruh

positif pada kesegaran jasmaninya. Ekstrakulikuler pendidikan jasmani yang

bertujuan meningkatkan kualitas kesegaran jasmani, akan sangat membantu

dalam proses perbaikan kualitas kesegaran jasmani anak di sekolah jika

dilaksanakan di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi, plp dan kkn yang dilakukan selama 3 bulan

di sekolah smk negeri 5 Samarinda khususnya dikelas x Otomatisasi dan Tata

Kelola Perkantoran (OTKP) 3 pada tahun 2019. Penulis menemukan masalah

bahwa pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 5 Samarinda dilaksanakan seminggu satu kali,sarana dan prasarana yang

digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani juga kurang

lengkap,dengan kurang lengkapnya sarana dan prasarana proses pembelajaran

pendidikan jasmani kurang maksimal, dan juga sebagian besar siswa nya tidak

terbiasa untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. sehingga banyak

siswa yang kurang bersemangat, cepat merasa lelah dan tidak produktif ketika

memulai pelajaran selanjutnya setelah pelajaran PJOK dilapangan, serta belum

diketahui tingkat kebugaran jasmani para siswa tersebut oleh karena itu penulis

tertarik ingin menganalisis tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas x

3
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 smk negeri 5 samarinda.

Dari hal tersebut peserta didik akan melakukan TKJI ( Tes Kesegaran

Jasmani Indonesia ) untuk mengetahui kebugaran fisik yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas,

maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana

Tingkat kebugaran Jasmani siswa di smk negeri 5 samarinda khususnya dikelas

x Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk mengetahui

tingkat kebugaran jasmani di sekolah SMK Negeri 5 Samarinda khususnya

dikelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan

wawasan baru tentang kebugaran jasmani.

2. Bagi Siswa

Dapat mengetahui kondisi kesegaran jasmaninya sehingga para siswa

diharap lebih terpacu untuk meningkatkan kesegaran jasmaninya.

3. Bagi Guru

Hasil dari pengukuran kebugaran jasmani ini dapat dijadikan sebagai

bahan acuan untuk meningkatkan prestasi anak didik.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kebugaran Jasmani

Kebugaran/Kesegaran jasmani ialah kemampuan seseorang untuk

melakukan pekerjaan sehari-hari dengan ringan tanpa merasakan kelelahan

yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan

yang lain. Kesegaran jasmani merupakan suatu aspek penting dimiliki oleh

setiap orang, hal ini disebabkan karena kesegaran jasmani menunjukkan

kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan

sehari-hari, baik sebagai siswa, mahasiswa, pegawai, petani ataupun lainnya.

Oleh karena pentingnya memiliki kesegaran jasmani yang baik maka upaya

untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani ini sangat perlu

dilakukan pada lembaga-lembaga pendidikan dari tingkatan yang paling rendah

(taman kanak-kanak) sampai pada perguruan tinggi, pendidikan jasmani yang

diberikan dalam berbagai macam cabang olahraga pada dasarnya ditujukan

untuk meningkatkan kesegaran jasmani para pelakunya, sedangkan tujuan yang

lain yaitu prestasi olahraga merupakan kegiatan yang diberikan dalam program

ekstrakurikuler.

Pendidikan jasmani yang diberikan disetiap lembaga pendidikan dari

jenjang Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi tidak lepas dari upaya

lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan mempertahankan Kesegaran

jasmani peserta didik. Pendidikan jasmani pada setiap jenjang pendidikan

5
diberi isi dan bentuk aktifitas fisik yang berdasarkan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan peserta didiknya untuk mencapai kesegaran jasmaniyang sesuai

dengan tuntutan kondisi fisik yang dapat menunjang proses pembelajaran yang

dihadapi sehari-hari. Pendidikan jasmani diberikandalam berbagai bentuk

aktifitas seperti gerak dasar jalan, lari, lompat dan lempar, serta pada taraf

penguasaan keterampilan diberikan dalam bentuk cabang olahraga seperti

atletik, permainan, senam, bela diri dan renang (Rima Febrianti,2016:45&46).

Kesegaran jasmani adalah merupakan terjemahan dari kata Physical

fitness yang dapat diartikan sebagai kondisi jasmani yang menggambarkan

kemampuan jasmani, dapat pula diartikan kemampuan seseorang untuk

melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan cukup baik, tanpa mengakibatkan

kelelahan. Kesegaran jasmani merupakan aspek fisik dari kesegaran yang

menyeluruh yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan

hidup produktifdan dapat menyesuaikan diri tiap pembebanan fisik yang layak.

President’s Council on Physical Fitness and Sport mendifinasikan

kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari- hari

dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang

berarti dan masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan

menghadapi hal-hal yang sifatnya darurat (Ngatman, Fitria,2017:126-127).

Kebugaran jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan fisik yang optimal

dalam hidup seseorang,dengan ditandai oleh pencapaian nilai tes kebugaran

jasmani dalam tingkat tertentu, dan terhindarkan dari masalah-masalah

kesehatan. (suharjana,2013:3).

6
Kebugaran jasmani adalah merupakan aspek fisik dari kebugaran

menyeluruh, yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan

hidup produktif, tanpa mengakibatkan kelelahan dan masih sanggup untuk

melakukan aktifitas fisik yang lain. Bagi anak usia sekolah kebugaran jasmani

sangat penting antara lain, sportivitas dan semangat kompetisi. Oleh karena itu

dalam pendidikan perlu diimbangi dengan perkembangan jasmani dan

kesehatan yang baik dari itu dicantumkan kedalam mata pelajaran Pendidikan

Jasmani,Olahraga dan Kesehatan (PJOK).(Widiastuti,2015:13).

B. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani

Semua orang menginginkan kondisi fisik yang prima agar senantiasa

dapat menjalankan tugas dan kewajiban tanpa ada gangguan oleh karena itu

tanpa didukung oleh kondisi fisik yang prima,pencapaian prestasi puncak akan

mengalami banyak kendala (Didik dkk,2019:2)

Seseorang dapat dikatakan memiliki status kebugaran jasmani yang baik,

kalau orang tersebut memenuhi derajat kebugaran yang baik menurut

parameter tertentu. Pada dasarnya manusia memerlukan kebugaran total (total

fitmess). Total fitness mencakup multidimensi, yaitu mencakup kebugaran

intelektual, sosial, spiritual, dan komponen kebugaran fisik. Ciri-ciri orang

yang bugar secara intelektual antara lain adalah: cerdas dalam berfikir, cepat

dalam memecahkan suatu masalah, memiliki ide-ide atau gagasan yang

cemerlang, memiliki karya-karya yang berguna bagi orang lain. Bugar secara

sosial dapat dicirikan oleh tanda-tanda sebagai berikut: suka menolong sesama,

suka membantu orang yang sedang kesusahan, baik moril atau materiil, mau

7
membagi rezeki pada orang lain yang membutuhkan, mau berkerja bergotong

royong di masyarakat.

Sementara itu orang yang bugar secara spiritual biasannya ditandai oleh

kedekatan seseorang terhadap sang pencipta. Prilaku ini biasannya ditandai

dengan: menjalankan perintah ajaran agama yang dianutnya dan menjauhkan

larangan-larangannya, mempunyai semangat dalam bekerja, disiplin dan

tanggung jawab.

Sedangakan kebugaran fisik dapat ditunjukan oleh keadaan fisik yang

optimal sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, dan terhindar dari problem

kesehatan, seperti: terhindar dari tinggi kolesterol, terhindar dari tinggi tekanan

darah, terhindar dari tinggi gula darah, memiliki kapasitas fungsional organ

tubuh yang optimal.

Keadaan fisik yang baik dapat ditingkatkan dengan berolahraga,

sedangkan problem kesehatan dapat dihindarkan dengan cara membiasakan

hidup sehat, menjaga lingkungan selalu bersih, melakukan usaha-usaha

pencegahan terhadap terjangkitnya penyakit, mengatur pola makan dan selalu

melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Dengan demikian kebugaran total selain memiliki kebugaran fisik, juga

harus memiliki kebugaran mental (mental fitness), kebugaran emosional

(emosional fitness), dan kebugaran sosial (social fitness).

1. Mental fitness adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi permasalahan

pada dirinnya sendiri maupun orang lain dengan menggunakan pandangan,

pengetahuan, kecerdasan moral dan semangat kerja yang baik

8
2. Emosional fitness adalah adanya rasa tenang dan bebas dari tekanan

keluarga maupun lingkungan masyarakat serta mampu menghadapi dan

mengatasi permasalahan yang ada

3. Sosial fitness adalah kemampuan untuk menyesuaiakan, menempatkan dan

mengabdikan diri dalam lingkungan keluarga dan masyarakat

Kebugaran jasmani dikelompokan menjadi dua yaitu kebugaran jasmani

yang berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran jasmani yang

berhubungan dengan keterampilan.

Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari

komponen-komponen sebagai berikut:

a. Daya tahan paru jantung. Daya tahan paru jantung yaitu kemampuan paru

jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama.

b. Kekuatan otot. Kekuatan otot adalah kemampuan sekelompok otot untuk

melawan beban dalam satu usaha.

c. Daya tahan otot. Daya tahan otot yaitu kemampuan otot atau sekelompok

otot untuk bekerja melawan beban secara berulang- ulang.

d. Fleksibilitas atau kelentukan. Kelentukan adalah kemampuan persendian.

e. Untuk bergerak secara leluasa.Komposisi tubuh. Komposisi tubuh yaitu

perbandingan seberapa banyak tubuh dengan lemak dan tubuh tanpa lemak

yang dinyatakan dengan presentase lemak tubuh.

Sedangkan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan

terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

a. Kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu

9
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

b. Daya ledak. Daya ledak adalah kombinasi antara kekuatan dan kecepatan

yang merupakan dasar dari setiap melakukan aktivitas. Daya ledak adalah

kemampuan kerja otot yang dalam satuan waktu. Daya ledak merupakan

hasil kali antara kekuatan dan kecepatan. Daya ledak penggunaannya terbagi

menjadi dua golongan,yaitu: siklik adalah penggunaan power yang

dilakukan secara berulang-ulang dan sama. Contoh: lari, bersepeda,

mendayung, sedangkan asiklik adalah penggunaan power yang dilakukan

dalam satu gerakan saja. Contoh : meloncat, melempar.

c. Keseimbangan. Keseimbangan tubuh adalah kemampuan untuk

mempertahankan sikap tubuh yang tepat saat melakukan gerakan atau pada

saat berdiri.

d. Kelincahan. Kelincahan adalah kemampuan bergerak memindahkan tubuh

untuk merubah arah dengan cepat dan tepat.

e. Koordinasi. Koordinasi adalah perpaduan beberapa unsur gerak dengan

melibatkan gerak tangan dan mata,kaki dan mata atau tangan, kaki dan mata

secara serempak untuk hasil gerak yang maksimal dan efisien

(Suharjana,2013:3-8).

C. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kebugaran Jasmani

Penelitian di California Departemen of Healt menyarankan ada 7 aspek

kebiasaan untuk mencapai hidup sehat dan diberi umur panjang. Ketujuh

kebiasaan tersebut adalah: olahraga secara teratur, tidur secukupnya, makan

10
pagi dengan baik, makan secara teratur, kontrol berat badan, bebas dari rokok

dan obat-obatan terlarang, Tidak mengkonsumsi alkohol.

Untuk meningkatkan kualitas hidup sehat (quality of life) ada tiga hal

yang harus diperhatikan. Ke tiga pola hidup yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Mengatur makan

Manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitas tiap hari. energi

dapat diperoleh dari makanan dengan proporsi:karbohidrat 60%,lemak 25%

dan protein 15%.

2. Istirahat secara teratur

Istirahat diperlukan manusia untuk memberikan recovery,sehingga dapat

melakukan kerja sehari-hari dengan baik Istirahat digunakan tubuh untuk

membuang asam lakat,sehingga tubuh bisa segar kembali. Istirahat yang baik

bagi orang dewasa adalah tidur selama 7-8 jam setiap hari,sedangkan untuk

anak-anak dalam masa pertumbuhan bisa sampai 10 jam setiap hari. secara

umum tidur dilakukan pada malam hari setelah seharian fisik lelah dengan

penatnya pekerjaan. Bagi sebagian orang, ada yang tidur siang hari,mesti

hanya beberapa saat saja. Secara fisiologis, tidur di siang hari dapat

memberikan kenyamanan terhadap fisik untuk melanjutkan pekerjaan di

siang hari.

3. Berolahraga secara rutin

Olahraga merupakan salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kebugaran. Olahraga mempunyai multi manfaat antara lain:

11
dapat meningkatkan kebugaran jasmani, dapat membuat orang tahan terhadap

stress, dan dapat menambah percaya diri, memiliki banyak kolega, bisa

menjalin komunikasi dengan orang lain, bisa bekerjasama dengan orang lain,

bisa menhargai diri sendiri dan orang lain.

Selain ketiga faktor diatas ada beberapa faktor lain yang dapat

mempengaruhi kualitas hidup terutama yang terkait dengan kesehatan dan

kebugaran jasmani seseorang,yaitu:

a. Usia.

Setiap tingkatan usia mempunyai kaitan erat dengan tingkat kebugaran

jasmani. Dokter Sundardas dalam bukunya yang berjudul “ the Asian

woman’s guide to health beauty & vitality” yang diterbitkan tahun 2001

menyatakan bahwa kebugaran jasmani anak akan meningkat sampai

mencapai maksimal pada usia 25 tahun dan kemudian setelah usia mencapai

30 tahun akan mengalami penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh,

kira-kira sebesar 1% tiap tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini

hanya akan terjadi sebesar 0.1% pertahun.

b. Jenis kelamin

Tingkat kebugaran jasmani siswa biasanya lebih baik jika dibandingkan

dengan siswa putri. Hal ini dikarenakan kegiatan fisik yang dilakukan siswa

putra lebih banyak bila dibandingkan dengan siswa putri. Sampai pubertas

biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang

jauh lebih besar.

c. Genetik

12
Genetik berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru,postur

tubuh,obesitas,hemoglobin (sel darah merah) dan otot. (Suharjana,2013:8-

10).

D. Tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah suatu proses

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang di desain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan keceradasan emosi.

Lingkungan belajar di atur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan seluruh ranah, yaitu; jasmani, psikomotorik, kognitif, dan

afektif.

Adapun tujuan dari Pendidikan Jasmani diantaranya adalah:

1. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisas

nilai dalam pendidikan jasmani.

2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap

sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan

agama.

3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-

tugas ajar pendidikan jasmani.

4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani,

permainan dan olahraga.

5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan berbagai

13
macam permainan dan olahraga seperti; permainan dan olahraga,

aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, dan

pendidikan luar kelas (outdoor education).

6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga.

7. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri

dan orang lain.

8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai

informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat

kreatif. Berdasarkan pendapat di atas, tujuan dari pendidikan jasmani,

olahraga, dan kesehatan yaitu untuk, membentuk karakter yang kuat,

mengembangkan keterampilan gerak seseorang, menumbuhkan

kemampuan berfikir secara kritis, mengembangkan sikap sportifitas,

serta pola hidup yang sehat.( Rahayu 2013:17 & 19)

E. Fungsi Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan

Rahayu, (2013: 20) fungsi pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan sebagai berikut:

1. Aspek Organik.

a. menjadikan fungsi sistem tubuh lebih baik sehingga individu dapat

memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki

landasan untuk pengembangan keterampilan.

14
b. Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang di

keluarkan oleh otot atau kelompok atot.

c. Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok atot

untuk menahan kerja dalam eaktu yang lama.

d. Meningkatkan daya tahan kondiovaskuler, kapasitas individu untuk

melakukan aktifitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif

lama.

e. Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang

di perlukan untuk menghasilkan Gerakan yang efisien dan mengurangi

cedera.

2. Aspek Neuromuskuler

a. Meningkatkan keharmonisan fungsi saraf dan otot.

b. Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari,

melompat, meloncat, meluncur, menglangkah, mendorong,

menderap/mencongklang, bergulir, dan menarik.

c. Mengembangkan keterrampilan non-lokomotor, seperti; mengayun,

melengok, meliuk, bergoyang, merenggang, menekuk, menggantung,

membengkok.

d. Menggembangkan gerakan manipulatif, seperti; memukul, menendang,

menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan,

bergulir, memvoli.

e. Mengembang faktor-faktor gerak, seperti, ketepatan, irama, rasa gerak,

power, waktu reaksi, kelincahan.

15
f. Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball,

bola voli, bola basket, baseball, atleetik, tennis, beladiri, dan lain

sebagainya.

g. Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki,

berkemah, berenang, dan lainnya.

3. Aspek perseptual

a. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.

b. Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau

ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, belakang,

bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya.

c. Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan koordinasi

pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh,

dan atau kaki.

d. Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis dinamis) yaitu;

kemampuan menpertahaankan keseimbangan statis dan dinamis.

e. Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam

menggunankan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau

menendang.

f. Mengembangkan leteralitas (leterality) yaitu; kemampuan membedakan

antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh diantara bagian dalam kanan atau

kiri tubuhnya sendiri.

g. Mengembangkan image tubuh (body image) yaitu; kesadaran bagian

tubuh atau keseluruhan dan hubungannya dangan tempat atau ruang.

16
4. Aspek Kognitif

a. Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,

memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan.

b. Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamataan, dan

etika.

c. Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang

terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi.

d. Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya

dengan aktivitas jasmani.

e. Menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubunga

dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan dan aarah yang di

gunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya.

f. Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem

perkembangan melalui gerakan.

5. Aspek sosial

a. Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada.

b. Mengembangkan kemampuan membuat keputusan dalam situasi

kelompok.

c. Belajar berkomunikasi dan tukar pikiran dengan orang lain.

d. Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide

dalam kelompok.

e. Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi

sebagai anggota masyarakat.

17
f. Mengembangkan rasa memiliki dan rasa di terima di masyarakat.

g. Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif belajar

menggunakan waktu luang yang konstruktif.

h. Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

6. Aspek emosional

a. Mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani

b. Mengembangkan rekreasi yang positif sebagai penonton

c. Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat

d. Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas

Menghargai pengalaman estetika dari barbagai aktivitas yang relevan.

F. Kerangka Berpikir

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan

aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai

cadangan energy untuk kegiatan lain. Kebugaran jasmani seorang siswa sangat

penting agar dalam setiap pembelajaran yang diberikan disekolah dapat diterima

dengan baik dan selalu dalam kondisi tubuh yang segar. Kebugaran jasmani

sangat erat kaitannya dengan kesehatan,semakin baik kebugaran jasmaninya

tentu kesehatan nya juga semakin baik pula. Jadi semakin baik aktivitas fisik

yang dilakukan siswa maka diduga pula akan semakin baik tingkat kebugaran

jasmani siswa itu sendiri.

18
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional menggambarkan bentuk penelitian yang akan

dilakukan sehingga dapat memberi gambaran kepada peneliti tentang variabel

yang akan diteliti. Tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X Otomatisasi

dan Tata Kelola Perkantoran 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Samarinda

sebagai suatu sarana evaluasi untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani

terhadap siswa sekolah menengah kejuruan tersebut.

B. Definisi Operasional

Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang menggambarkan potensi

dan kemampuan jasmani untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan hasil

yang optimal tanpa memperlihatkan keletihan yang berarti. Untuk mengetahui

kondisi kesegaran jasmani pada sisiwa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMKN 5 Samarinda yaitu dengan menggunakan teknik

pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Untuk mengungkap masalah ini

digunakan rangakaian tes sesuai dengan TKJI yang meliputi: tes sprint 50 meter

untuk mengetaui kecepatan lari siswa, gantung sikut tekuk 60 detik untuk

mengetahui kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu siswa, baring duduk

60 detik untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan otot perut siswa, loncat tegak

untuk mengetahui tenaga eksplosif siswa, lari jarak 800 meter untuk mengetahui

daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan Pentingnya kesegaran

jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kemampuan

19
organ tubuh,sosial emosional,sportivitas,dan semagat kompetisi (Ngatman,Fitria

Dwi Andriyani,2017:127).

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu dengan melakukan tes

kebugaran jasmani sebanyak satu kali terhadap setiap siswa kelas X Otomatisasi

dan Tata Kelola Perkantoran 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5

Samarinda.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Gor Sempaja dan juga di komplek

Olahraga Folder Air Hitam yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan

20 Juni 2021.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kebugaran jasmani siswa kelas

X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 5 Samarinda yang terdiri dari tes kecepatan lari 50 meter, gantung sikut

tekuk (pull up) 60 detik, baring duduk (sit up) 60 detik, loncat tegak (vertical

jump), dan lari jarak menengah 800 meter.

F. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Samarinda.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Otomatisasi dan Tata

20
Kelola Perkantoran 3 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Samarinda.

Teknik yang digunakan dalam dalam pengambilan sampel adalah teknik

sampling jenuh yang artinya semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel yaitu berjumlah 20 orang.

G. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan penilaian test kebugaran

jasmani Indonesia. Dimana penilaian tersebut diambil berdasarkan jenis tes

yaitu lari sprint 50 meter,gantung sikut tekuk(pull up) 60 detik, baring

duduk(sit up) 60 detik, loncat tegak (vertical jump), dan lari jarak menengah

800 meter (widiastuti 2015:45-54).

Adapun instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Lari 50 meter

1) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

2) Alat dan fasilitas

a) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 meter dan

masih mempunyai lintasan lanjutan.

b) Bendera start

c) Peluit

d) Tiang pancang

e) Stopwatch

21
f) Serbuk kapur

g) Formulir

h) Alat tulis

3) Petugas tes

a) Juri keberangkatan

Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

4) Pelaksanaa

a) Sikap permulaan

b) Peserta berdiri di belakang garis start

c) Gerakan

(1). Pada aba-aba ‘’Siap’’ peserta mengambil sikap start berdiri,

siap untuk berlari

(2). Pada aba-aba “Ya” peserta lari secepat mungkin menuju garis

finish, menempuh jarak 50 meter.

d) Lari masih bisa diulang, apabila :

(1). Pelari mencuri start

(2). Pelari tidak melewati garis finish

(3). Pelari terganggu dengan pelari lain

e) Pengukur waktu

Pengukur waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari

melintas garis finish.

5) Pencatat hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

22
menempuh jarak 50 meter, dalam satuan waktu detik.

Gambar 3.1 Posisi Lari 50 meter


Sumber:TKJI.2010:7

b. Gantung Sikut Tekuk 60 Detik

1) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan otot lengan

dan otot bahu.

2) Alat dan fasilitas

a) Palang tunggal yang dapat diturunkan dan dinaikan

b) Stopwath

c) Formulir tes dan alat tulis

d) Nomor dada dan serbuk kapur atau magnesium karbonat.

3) Petugas tes

Pengukur waktu atau merangkap pencatat hasil

4) Pelaksanaan

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala

peserta:

a) Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan

23
pada palang tungal selebar bahu.pegangan telapak tangan

menghadap kearah kepala.

b) Gerakan dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat

keatas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada

diatas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama

mungkin.

5) Pencatatan hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk

mempertahankan sikap tersebut diatas dalam satuan waktu detik

Catatan: Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas dinyatakan

gagal dan hasilnya ditulis 0 (nol).

Gambar 3.2 Posisi gantung sikut tekuk


Sumber :Widiastuti.2015:50

c. Baring duduk 60 detik

1) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan otot perut.

2) Alat dan fasilitas

a) Lantai/lapangan rumput yang rata dan bersih

b) Stopwatch

c) Nomor dada, formulir tes

24
d) Alat tuliss dan lain-lain.

3) Petugas tes

a) Sikap permulaan

(1). Berbaring terlentang di lantai atau rumput kedua lutut ditekuk

dengan sudut 90 derajat, kedua tangan dengan jarinya berselang

selip di letakan di belakang kepala.

(2). Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua

pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.

b) Gerakan

(1). Gerakan aba-aba “Ya” peserta bergerak mengambil sikap

duduk, sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian

kembali ke sikap permulaan.

(2). Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-

jarinya tidak terjalin.

4) Pencatat Hasil

a) Hasil dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk

yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

b) peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, diberi

nila 0 (nol).

25
Gambar 3.3 Posisi baring duduk 60 detik
Sumber: Widiastuti, (2015: 51-52)

d. Loncat Tegak

1) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif.

2) Alat dan fasilitas

a) Papan berskala centimeter, warna gelap, berukuran 30x150cm,

dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai

dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150cm

b) Serbuk kapur

c) Alat penghapus

d) Nomor dada

e) Formulir tes

f) Alat tulis

3) Petugas tes

Pengamatan dan pencatat hasil

4) Pelaksanaan

a) Sikap permulaan

(1). Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan

26
serbuk kapur atau magnesium karbonat.

(2). Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala

berada di samping kir atau kanan.

(3). Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas

telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga

meninggalkan berkas raihan jarinya.

b) Gerakan

(1). Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut

dan kedua legan diayun kebelakang. kemudian peserta

meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan

tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas.

(2). Lakukan tes ini sebanyak 3 kali berturut-turut.

5) Pencatatan hasil

a) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak.

b) Ketiga selisish raihan dicatat.

27
Gambar 3.4 Posisi loncat tegak
Sumber: Widiastuti, (2015: 67-69)

e. Lari 800 meter

1) Tujuan

Tes ini bertujuan untuk mengukurdaya tahan jantung peredaran

darah dan pernafasan.

2) Alat dan fasilitas

a) Lintasan lari 800 meter

b) Stopwatch

c) Bendera start

d) Peluit

e) Tiang pancang

f) Normor dada

g) Formulir dan Alat tulis

3) Petugas tes

28
a) Petugas keberangkatan

b) Pengukur waktu

c) Pencatat hasil

d) Pembantu umum

4) Pelaksanaan

a) Sikap permulaan

Peserta berdiri di belakang garis start.

b) Gerakan

1) Pada aba-aba ‘SIAP’ peserta mengambil sikap start berdiri

siap untuk lari.

2) Pada aba-aba ‘YA’ peserta lari menuju garis finish menempuh

jarak 800 meter.

Catatan :

a) Lari diulang bilamana ada pelari mencuri start.

b) Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finish.

5) Pencatat hasil

a) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat

sampai pelari tepat melintasi garis finish.

b) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk

menempuh jarak 800 meter. Waktu dicatat dalam satuan dan

detik

Contoh penulisan:

Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis 3’12’’

29
Gambar 3.5 Posisi Start Lari 800 meter
Sumber: TKJI.2010:20

2. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil

penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan

data. Kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan

reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenan dengan

ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena

itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu

menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak

digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya (Sugiyono 2016:137).

Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data

yaitu:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2016: 145) observasi merupakan kegiatan

pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada proses

pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi partisipan dan

30
non-partisipan.

Jenis observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi

non-partisipan. Dalam melakukan observasi, peneliti memilih hal hal yang

diamati dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

2. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2016: 240) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk

mengumpulkan data kemudian ditelaah.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik

analisis deskriptif kuantitatif dengan presentase. Untuk memberikan makna

pada skor yang ada, dibuatkan bentuk kategori (kelompok) menurut tingkatan

yang ada, kategori tersebut lima kelompok, yaitu baik sekali, baik, sedang,

kurang, dan kurang sekali. Pengkategorian tersebut menggunakan mean dan

standar deviasi, juga dibantu dengan program komputer SPSS Versi 20.

31
Tabel 3. 1 Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Putri Umur 13-15
Tahun.

Lari 50 meter Gantung Baring Loncat Lari 1.000


Angkat Tubuh Duduk 60 Tegak meter Nilai
detik

S.d – 6.7” 41” Ke atas 28 Ke atas 50 Ke atas s.d – 3’06” 5


7.8” – 8.7” 22”-40” 19-27 39-49 3’07”-3’55” 4
8.8” – 9.9” 10”-21” 9-18 30-38 3’56”-4’58” 3
10.0” – 11.9” 3”-9” 3-8 21-29 4,59”-6’40” 2
12.0”-dst 0”-2” 0-2 20 – dst 6,41” dst 1
Sumber : Widiastuti.2015:55

Untuk mengklarifikasikan tingkat kesegaran jasmani remaja,yang telah

mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia dipergunakan norma seperti pada

tabel yang berlaku untuk putra dan putri berikut :

Tabel 3.2 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

No Jumlah Nilai Klasifikasi Kategori Jasmani


1 22-25 Baik Sekali (BS)
2 18-21 Baik (B)
3 14-17 Sedang (S)
4 10-13 Kurang (K)
5 5-9 Kurang Sekali (KS)
Sumber: Widiastuti.2015:55

32
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh siswi kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda di Gor Sempaja dan juga di komplek

Olahraga Folder Air Hitam. Subjek penelitian ini adalah pada siswi kelas X

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda sebanyak 20

orang.

No Nama Umur
1 Tiara Oktavia Ramadhan 14 tahun
2 Nur Septiana Dewi 15 tahun
3 Wa Mirna 15 tahun
4 Liyana Norhasanah 15 tahun
5 Ningsih Hajiria 15 tahun
6 Linda Rahmawati 15 tahun
7 Noveliya Syahfitri 14 tahun
8 Nurfina Salsabillah 15 tahun
9 Dewi Sarwati 14 tahun
10 Erlina 15 tahun
11 Putri Deviana 15 tahun
12 Selfi Indri Yanti 15 tahun
13 Serlia Dwi Amanda 15 tahun
14 Thifany Ikhrima Naupah 15 tahun
15 Tiara Oktavia Ramadhan 14 tahun
16 Verra Veby Yana 14 tahun
17 Andini Friska 15 tahun
18 Anggun Salsabila 15 tahun
19 Yusi Fatmawati 15 tahun
20 Marcella 15 tahun

33
B. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kebugaran jasmani pada

siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda.

Hasil data penelitian tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X Otomatisasi dan

Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda di dasarkan pada 5 tes fisik

yaitu lari 50 meter, baring duduk, gantung siku tekuk, loncat tegak dan lari 800

meter. Hasil tes masing-masing tes pengukuran tersebut dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Tes Lari 50 meter

Hasil penelitian lari 50 meter Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda diperoleh dari 20 siswa deskripsi hasil

penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Data Lari 50 meter

Interval Kategori Frekuensi Persentase


S.d – 6.7” Baik sekali(5) 0 0
7.8” – 8.7” Baik (4) 8 40,0
8.8” – 9.9” Sedang (3) 6 30,0
10.0” – 11.9” Kurang (2) 6 30,0
12.0”-dst Kurang sekali (1) 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tes lari 50 meter diketahui sebanyak 8 siswa

(40 %) memperoleh nilai 4, sebanyak 6 siswa (30 %) memperoleh nilai 3, sebanyak

6 siswa (30 %) memperoleh nilai 2 dan tidak ada yeng memeproleh nilai 5 dan 1.

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

34
Lari 50 meter Nilai 5
Nilai 1 0%
0%
Nilai 2 Nilai 4
30% 40 %
Nilai 3
30 %

Gambar 4. 1 Diagram Hasil Penelitian Lari 50 meter

2. Tes Baring Duduk (60 detik)

Hasil penelitian tes baring duduk 60 detik Pada Siswa Kelas X Otomatisasi

dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 orang siswa.

Deskripsi hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Data Baring duduk 60 detik

Interval Kategori Frekuensi Persentase


28 Ke atas Baik sekali(5) 0 0
19-27 Baik (4) 16 80,0
9-18 Sedang (3) 4 20,0
3-8 Kurang (2) 0 0
0-2 Kurang sekali (1) 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tes baring duduk 60 detik diketahui

sebanyak 16 siswa (80 %) memperoleh nilai 4, sebanyak 4 siswa (20 %)

memperoleh nilai 3, dan tidak ada yeng memproleh nilai 5, 2 dan 1.

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

35
Nilai 1
0%
Baring Duduk Nilai 5
Nilai 2 0%
0%
Nilai 3
20%

Nilai 4
80%

Gambar 4. 2 Diagram Hasil Penelitian Baring Duduk 60 detik


3. Gantung Siku Tekuk

Hasil penelitian data gantung siku tekuk Pada Siswa Kelas X Otomatisasi

dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda diperoleh dari 20 peserta

deskripsi hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Data Gantung Siku Tekuk

Interval Kategori Frekuensi Persentase


41” Ke atas Baik sekali(5) 0 0
22”-40” Baik (4) 2 10,0
10”-21” Sedang (3) 12 60,0
3”-9” Kurang (2) 6 30,0
0”-2” Kurang sekali (1) 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tes gantung siku tekuk diketahui sebanyak

12 siswa (60 %) memperoleh nilai 3, sebanyak 6 siswa (30 %) memperoleh nilai 2,

sebanyak 2 siswa (10 %) memperoleh nilai 4 dan tidak ada yang memeproleh nilai

5 dan 1.

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

36
Nilai
1 Gantung Siku Tekuk
0%
Nilai 5
0%
Nilai 4
Nilai 2
10%
30%

Nilai 3
60%

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Penelitian Gantung Siku Tekuk

4. Tes Loncat Tegak

Hasil penelitian loncat tegak Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 peserta deskripsi hasil penelitian

tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 4 Distribusi Frekuensi Data Loncat Tegak

Interval Kategori Frekuensi Persentase


50 Ke atas Baik sekali(5) 0 0
39-49 Baik (4) 5 25,0
30-38 Sedang (3) 9 45,0
21-29 Kurang (2) 6 30,0
20 – dst Kurang sekali (1) 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tes loncat tegak diketahui sebanyak 9 siswa

(45 %) memperoleh nilai 3, sebanyak 6 siswa (30 %) memperoleh nilai 2, sebanyak

5 siswa (25 %) memperoleh nilai 4 dan tidak ada yang memeproleh nilai 5 dan 1.

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

37
Nilai 1
Loncat Tegak Nilai 5
0% 0%

Nilai 2 Nilai 4
30% 25%

Nilai 3
45%

Gambar 4. 4 Diagram Hasil Penelitian Loncat Tegak

5. Lari 800 Meter

Hasil penelitian lari 800 m Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 peserta deskripsi hasil penelitian

tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 5 Distribusi Frekuensi Data Lari 800 m

Interval Kategori Frekuensi Persentase


s.d – 3’06” Baik sekali(5) 0 0
3’07”-3’55” Baik (4) 0 0
3’56”-4’58” Sedang (3) 7 35,0
4,59”-6’40” Kurang (2) 13 65,0
6,41” dst Kurang sekali (1) 0 0
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil penelitian pada tes lari 800 meter diketahui sebanyak 13

siswa (65 %) memperoleh nilai 2, sebanyak 7 siswa (35 %) memperoleh nilai 3, dan

tidak ada yeng memproleh nilai 1, 4 dan 5.

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

38
Nilai 5
Nilai 1 0%
Lari 800 m Nilai 4
0% 0%

Nilai 3
35%

Nilai 2
65%

Gambar 4. 5 Diagram Hasil Penelitian lari 800 m

6. Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda

Hasil penelitian kebugaran jasmani pada siswa kelas X Otomatisasi dan

Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 peserta deskripsi hasil

penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Data Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X


Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda

Interval Kategori Frekuensi Persentase


22-25 Baik Sekali (BS) 0 0
18-21 Baik (B) 0 0
14-17 Sedang (S) 17 85
10-13 Kurang (K) 3 15
5-9 Kurang Sekali (KS) 0 0

Jumlah 20 100

Hasil pada tabel di atas apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

39
Tingkat Kebugaran Jasmani
Baik Sekali
Kurang Baik
0%
Sekali 0% 0%

Kurang
15%

Sedang
85%

Gambar 4. 6 Diagram Hasil Penelitian Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas X


Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil analisis kebugaran jasmani

pada siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5

Samarinda sebagian besar berkategori sedang dengan persentase 85 % (17 anak),

yang berkategori kurang sebesar 15 % (3 anak), yang berkategori kurang sekali

sebesar 0 %, yang berkategori baik sekali 0 % dan yang berkategori baik 0 %. Hasil

penelitian tersebut dapat diartikan bahwa kebugaran jasmani pada siswa kelas X

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda sebagian

besar adalah sedang.

40
C. Pembahasan

Pelaksanaan analisis tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda sebanyak 20

orang. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani anak usia 13 tahun sampai

dengan 19 tahun, maka perlu dilakukan tes pengukuran pada siswa. Pengukuran tes

meliputi : lari 50 meter, gantung siku tekuk 60 detik, baring duduk 60 detik, loncat

tegak, lari 800 meter (widiastuti 2015: 45-54 ).

Hasil penelitian lari 50 meter Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola

Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda diperoleh dari 20 orang siswa diketahui

sebanyak 8 orang siswa memperoleh nilai 4 (40 %), sebanyak 6 orang siswa

memperoleh nilai 3 (30 %), sebanyak 6 orang siswa memperoleh nilai 2 (30 %) dan

tidak ada yeng memeproleh nilai 5 dan 1.

Hasil penelitian tes baring duduk 60 detik Pada Siswa Kelas X Otomatisasi

dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 orang siswa

diketahui sebanyak 16 siswa memperoleh nilai 4 (80 %), sebanyak 4 siswa

memperoleh nilai 3 (20 %), dan tidak ada yang memproleh nilai 5, 2 dan 1.

Hasil penelitian gantung siku tekuk 60 detik Pada Siswa Kelas X

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 orang

siswa diketahui sebanyak 12 siswa memperoleh nilai 3 (60 %), sebanyak 6 siswa

41
memperoleh nilai 2 (30 %), sebanyak 2 siswa memperoleh nilai 4 (10 %) dan tidak

ada yang memeproleh nilai 5 dan 1.

Hasil penelitian loncat tegak Pada Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata

Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 orang siswa diketahui

sebanyak 9 siswa memperoleh nilai 3 (45 %), sebanyak 6 siswa memperoleh nilai

2 (30 %), sebanyak 5 siswa memperoleh nilai 4 (25 %) dan tidak ada yang

memeproleh nilai 5 dan 1.

Hasil penelitian lari 800 meter Pada Siswa Kelas X Otomatisasi dan Tata

Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda dari 20 orang siswa diketahui

sebanyak 13 siswa memperoleh nilai 1 (65 %), sebanyak 7 siswa memperoleh nilai

3 (35 %), dan tidak ada yeng memproleh nilai 1, 4 dan 5.

Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian analisis kebugaran jasmani pada

siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5

Samarinda. Sebagian besar siswa mendapatkan nilai berkategori sedang dengan

persentase 85 % (17 anak), dan yang berkategori kurang sebesar 15 % ( 3 anak ),

yang berkategori kurang sekali sebesar 0 %, yang berkategori baik sekali 0 %, dan

yang berkategosi baik 0 %. Berdasarkan Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3

SMK Negeri 5 Samarinda adalah sedang dan kurang.

Hasil tersebut menunjukan banyak siswa yang masih belum baik, hasil yang

sedang tersebut dikarenakan sebagian besar siswa putri selama ini kurang rutin dan

aktif dalam melakukan aktifitas olahraga dan Latihan fisik. Sebagain besar siswa

putri siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5

42
Samarinda kurang aktif, lebih banyak duduk dan cenderung kurang termotivasi

dalam berolahraga. Aktivitas yang dilakukan setiap hari masih belum

mencerminkan aktifitas fisik dalam meningkatkan kebugaran jasmani. Di masa

pandemi ini kebanyakan siswa lebih menghabiskan waktu di rumah, dan kurang

melakukan aktifitas olahraga, hal ini yang menyebabkan kebugaran jasmani siswa

kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda

kurang masksimal.

43
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil penelitian diperoleh analisis kebugaran jasmani pada

siswa kelas X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda

sebagian besar berkategori sedang dengan persentase 85 % (17 anak), yang

berkategori kurang sebesar 15 % (3 anak), yang berkategori kurang sekali sebesar

0 %, yang berkategori baik sekali 0 % dan yang berkategori baik 0 %. Hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kebugaran Jasmani Pada Siswa Kelas

X Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 3 SMK Negeri 5 Samarinda adalah

cukup bugar (sedang).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat

disampaikan yaitu:

1. Bagi siswa yang tingkat kebugaran jasmnainya sedang / cukup bugar

diharapkan mampu mempertahankan atau lebih meningkatkan kebugaran

jasmaninya.

2. Bagi siswa yang masih mempunyai tingkat kesegaran jasmani kurang dan

kurang sekali, agar lebih meningkatkan kesegaran jasmnai dengan cara

meningkatkan aktivitas jasmani setiap harinya.

3. Bagi guru agar lebih memperhatikan siswa yang masih memepunyai

kebugaran jasmani kurang dan kurang sekali, untuk selalu memberi motivasi

44
dan program pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kebugaran

jasmaninya.

4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian dengan sampel

dan populasi yang lebih luas, sehingga tingkat kesegaran jasmani siswa putri

dapat teridentifikasi lebih luas.

45
DAFTAR PUSTAKA

Cristina, Faqih. 2017. “Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas IV dan V
Sekolah Dasar Se-Gugus Selatan Kecamatan Plumpang Kabupaten
Tuban. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor
03 tahun 2017, 385-390.

Febrianti, Rima.2016. Buku Ajar tes dan Pengukuran. Surakarta: Universitas Tunas
Pembangunan

Kementerian Pendidikan Nasional, Kemendiknas. 2010. Tes Kebugaran Jasmani


Indonesia. Jakarta: Kemendiknas

Ngatman dan Fitria Andriyani. 2017. Tes dan Pengukuran untuk Evaluasi dalam
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Yogyakarta: Fadilatama.

Rahayu, E.T. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani.Bandung:


Alfabeta, cv

Suharjana. 2013. Kebugaran Jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media Sugiyono.


2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta cv

Sutardji, prativi. 2013. “Pengaruh Aktivitas Olahraga Terhadap Kebugaran


jasmani”. Jurnal Of Sport Sciences and Fitness.

Sidik, pp la. 2019. Pelatihan Kondisi Fisik. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA

Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta :Rajawali Pers

Yuliadi Arifin. 2017 “Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V tahun Ajaran
2016/2017 Sekolah Dasar Negeri 02 Baledono Kecamatan Purworejo
Kabupaten Purworejo.

Yane, S., Arifin, Z., Fauzita, M., ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI
PONTIANAK. Jurnal Pendidikan olahraga, Vol.6 No.1, Juni 2017.

46
LAMPIRAN

47
Lampiran 1
Data Penelitian

Nama Umur Sprint nilai Sit up nilai Gantung nilai Vertical nilai Lari 800 niliai TKJI
(tahun) (detik) 60 siku tekuk jump (cm) m (menit) (jmlh)
detik 60 detik
Tiara Oktavia 14 10 2 20 4 8 2 35 3 5.12 2 13
Ramadhan
Nur Septiana 15 11 2 16 3 20 3 38 3 5.24 2 13
Dewi
Wa Mirna 15 10 2 18 3 22 4 37 3 5.16 2 14

Liyana 15 10 2 20 4 19 3 25 2 4.24 2 13
Norhasanah
Ningsih 15 8 4 27 4 10 3 28 2 4 3 16
Hajiriah
Linda 15 8.13 4 15 3 9 2 29 2 4.30 3 14
Rahmawati
Noveliya 14 9.02 3 22 4 6 2 40 4 5.30 2 15
Syahfitri
Nurfina 15 8.1 4 19 4 21 3 33 3 6.03 2 16
Salsabillah
Dewi Sarwati 14 9 3 21 4 17 3 39 4 5.15 2 16

Erlina 15 8.02 4 23 4 20 3 31 3 5 2 16

Putri Deviana 15 10 2 22 4 7 2 39 4 4.35 3 15

Selvi Indri 15 9.03 3 26 4 8 2 36 3 4.2 3 15


Yanti
Serlia Dwi 15 9 3 17 3 13 3 42 4 6.13 2 15
Amanda
Thifany 15 7.3 4 25 4 12 3 25 2 4.25 3 16
Ikhrima N.
Tiara Oktavia 14 8.34 4 25 4 5 2 28 2 4.39 3 15
Ramadhan
Verra Veby 14 9 3 27 4 10 3 29 2 5.40 2 14
Yana
Andini Friska 15 8.05 4 24 4 14 3 30 3 6 2 16
Anggun 15 9.33 3 23 4 25 4 31 3 4.50 3 17
Salsabila
Yusi 15 10.02 2 22 4 15 3 41 4 5.38 2 15
Fatmawati
Marcella 15 8.2 4 23 4 20 3 37 3 5 2 16

48
Statistik Data Penelitian

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

BAring GAntung
duduk 60 Siku Loncat LAri 800
LAri 50 m detik Tekuk Tegak m

N Valid 20 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0 0

Mean 8,9770 21,7500 14,0500 33,6500 5,0080

Median 9,0000 22,0000 13,5000 34,0000 5,1350

Mode 10,00 22.00a 20,00 25.00a 5.00a

Std. Deviation ,96069 3,50751 6,09119 5,40248 ,63608

Minimum 11,00 15,00 5,00 25,00 6,13

Maximum 7,30 27,00 25,00 42,00 4,00

Sum 179,54 435,00 281,00 673,00 100,16

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

49
Frequency Table

Lari 50 m

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 7.30 1 5,0 5,0 5,0

8.00 1 5,0 5,0 10,0

8.02 1 5,0 5,0 15,0

8.05 1 5,0 5,0 20,0

8.10 1 5,0 5,0 25,0

8.13 1 5,0 5,0 30,0

8.20 1 5,0 5,0 35,0

8.34 1 5,0 5,0 40,0

9.00 3 15,0 15,0 55,0

9.02 1 5,0 5,0 60,0

9.03 1 5,0 5,0 65,0

9.33 1 5,0 5,0 70,0

10.00 4 20,0 20,0 90,0

10.02 1 5,0 5,0 95,0

11.00 1 5,0 5,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

50
Baring duduk 60 detik

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 15.00 1 5,0 5,0 5,0

16.00 1 5,0 5,0 10,0

17.00 1 5,0 5,0 15,0

18.00 1 5,0 5,0 20,0

19.00 1 5,0 5,0 25,0

20.00 2 10,0 10,0 35,0

21.00 1 5,0 5,0 40,0

22.00 3 15,0 15,0 55,0

23.00 3 15,0 15,0 70,0

24.00 1 5,0 5,0 75,0

25.00 2 10,0 10,0 85,0

26.00 1 5,0 5,0 90,0

27.00 2 10,0 10,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

51
Gantung Siku Tekuk

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 5.00 1 5,0 5,0 5,0

6.00 1 5,0 5,0 10,0

7.00 1 5,0 5,0 15,0

8.00 2 10,0 10,0 25,0

9.00 1 5,0 5,0 30,0

10.00 2 10,0 10,0 40,0

12.00 1 5,0 5,0 45,0

13.00 1 5,0 5,0 50,0

14.00 1 5,0 5,0 55,0

15.00 1 5,0 5,0 60,0

17.00 1 5,0 5,0 65,0

19.00 1 5,0 5,0 70,0

20.00 3 15,0 15,0 85,0

21.00 1 5,0 5,0 90,0

22.00 1 5,0 5,0 95,0

25.00 1 5,0 5,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

52
Loncat Tegak

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 25.00 2 10,0 10,0 10,0

28.00 2 10,0 10,0 20,0

29.00 2 10,0 10,0 30,0

30.00 1 5,0 5,0 35,0

31.00 2 10,0 10,0 45,0

33.00 1 5,0 5,0 50,0

35.00 1 5,0 5,0 55,0

36.00 1 5,0 5,0 60,0

37.00 2 10,0 10,0 70,0

38.00 1 5,0 5,0 75,0

39.00 2 10,0 10,0 85,0

40.00 1 5,0 5,0 90,0

41.00 1 5,0 5,0 95,0

42.00 1 5,0 5,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

53
Lari 800 m

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 4.00 1 5,0 5,0 5,0

4.20 1 5,0 5,0 10,0

4.25 1 5,0 5,0 15,0

4.30 1 5,0 5,0 20,0

4.35 1 5,0 5,0 25,0

4.39 1 5,0 5,0 30,0

4.50 1 5,0 5,0 35,0

5.00 2 10,0 10,0 45,0

5.12 1 5,0 5,0 50,0

5.15 1 5,0 5,0 55,0

5.16 1 5,0 5,0 60,0

5.24 2 10,0 10,0 70,0

5.30 1 5,0 5,0 75,0

5.38 1 5,0 5,0 80,0

5.40 1 5,0 5,0 85,0

6.00 1 5,0 5,0 90,0

6.05 1 5,0 5,0 95,0

6.13 1 5,0 5,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

54
Frequencies

[DataSet0]

Statistics

BAring GAntung
duduk 60 Siku Loncat LAri 800
LAri 50 m detik Tekuk Tegak m

N Valid 20 20 20 20 20

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Lari 50 m

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 2.00 6 30,0 30,0 30,0

3.00 6 30,0 30,0 60,0

4.00 8 40,0 40,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

55
Baring duduk 60 detik

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 3.00 4 20,0 20,0 20,0

4.00 16 80,0 80,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

Gantung Siku Tekuk

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 2.00 6 30,0 30,0 30,0

3.00 12 60,0 60,0 90,0

4.00 2 10,0 10,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

Loncat Tegak

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 2.00 6 30,0 30,0 30,0

3.00 9 45,0 45,0 75,0

4.00 5 25,0 25,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

56
Lari 800 m

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 2.00 13 65,0 65,0 65,0

3.00 7 35,0 35,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Kebugaran Jasmani

N Valid 20

Missing 0

Mean 15,0000

Median 15,0000

Mode 16,00

Std. Deviation 1,16980

Minimum 13,00

Maximum 17,00

57
Sum 300,00

58
Kebugaran Jasmani

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 13.00 3 15,0 15,0 15,0

14.00 3 15,0 15,0 30,0

15.00 6 30,0 30,0 60,0

16.00 7 35,0 35,0 95,0

17.00 1 5,0 5,0 100,0

Total 20 100,0 100,0

59
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI

Gambar 1 : Lari 50 meter

Gambar 2 : Posisi sit up

60
Gambar 3 : Posisi gantung siku tekuk
Gambar 4 : posisi vertical jump

61
Gambar 5 : Posisi lari jarak menengah

62
63
64

Anda mungkin juga menyukai