SKRIPSI
OLEH
ARIP HIDAYAT
NPM. 09.22.0567
SKRIPSI
OLEH
ARIP HIDAYAT
NPM. 09.22.0567
Mengetahui,
Kepala Jurusan / Program Studi
Bimbingan dan Konseling
FARIAL, S,Psi,M.M.Pd
NIK. 060 610 311
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu jauh atau terlalu luas
maka perlu dibatasi pada :
a. Peranan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kesulitan belajar
siswa tidak berprestasi di SMPN 3 Paringin.
b. Kendala bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan menanggulangi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMPN 3 Paringin.
c. Cara mengatasi kendala dalam melaksanakan bimbingan dan konseling dalam
menanggulangi kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMPN 3 Paringin.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang
hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang
diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan
permasalahannya.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijak pada rumusan masalah
yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
a. Ingin mengetahui peranan bimbingan dan Konseling dalam menanggulangi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMPN 3 Paringin.
b. Ingin mengetahui kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling
dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di SMPN 3
Paringin.
c. Ingin mengetahui cara mengatasi kendala dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di
SMPN 3 Paringin.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini :
a. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat
dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memberikan
gairah dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi
belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
b. Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka
penyempurnaan program proses belajar mengajar sehingga antara guru
sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa
saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi belajar
siswa akan selalu meningkat.
c. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini, kesalahan dan kesulitan dalam proses
pembelajaran (baik strategi, teknik, konsep, dan lain-lain) akan dengan cepat
dapat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan kesulitan tersebut
tidak akan berlarut-larut. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki,
maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar
siswa yang tidak berprestasi sebelumnya diharapkan akan meningkat.
d. Bagi Penelitian
Sebagai bahan informasi untuk penelitian lanjutan yang lebih
mendalam tentang bimbingan dan konseling yang ada di lembaga SMPN 3
Paringin.
D. Definisi Operasional
1. Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat
tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.
( www.google.com/20 juni 2013 ) “ peranan adalah bagian tugas utama yang
harus dilaksanakan.”
2. Bimbingan diartikan sebagai “petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan
sesuatu.”( www.google.com/20 juni 2013 )
3. Konseling adalah “pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang
dengan menggunakan metode psikologis. Konseling juga bisa diartikan
sebagai “pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa
sehingga pemahaman terhadap diri sendiri meningkat dalam memecahkan
berbagai masalah.”( www.google.com/20 juni 2013 )
4. Menanggulangi antara lain diartikan “Mengatasi.” ( www.google.com/20 juni
2013 )
5. Kesulitan belajar yang didefenisikan oleh The United States Office of
Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003 : 06) “menyatakan
bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ajaran atau tulisan.”
6. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan Tidak
berprestasi adalah hambatan siswa yang tidak mampu memperoleh hasil yang
baik dalam belajar.
Jadi yang dimaksud dengan peranan guru bimbingan dan konseling
dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di SMP Negeri
3 Paringin adalah pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling
yang dilakukan oleh guru BK dalam rangka membimbing siswa untuk
mengatasi permasalahan kesulitan belajar yang dialami siswa. Sehingga siswa
mampu untuk dapat bersaing di era modern ini demi meniti masa depan yang
lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Dalam belajar ada yang tidak mempunyai masalah dan ada yang
bermasalah, tidak mempunyai masalah akan mudah untuk siswa mengikuti
kegiatan belajar dan hasilnya mereka pun berprestasi, tapi yang bermasalah akan
sulit belajar dan pada akhirnya tidak mampu untuk berprestasi. Agar mereka yang
bermasalah dapat berprestasi perlu mendapat bimbingan, akan tetapi kalau timbul
suatu masalah maka yang dibutuhkan ialah konseling.
Untuk aktivitas tersebut diatas sudah ada tenaga BK di sekolah. Peranan
guru BK di sekolah tersebut, dituntut untuk menanggulangi kesulitan belajar siswa
yang bermasalah dan atau tidak berprestasi.
B. Konsep Dasar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah “ Proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan
dan perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar bila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti keluhan.”( Made
Pujangga, 2006: 18 )
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-
fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit,
belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Pengertian dan pemahaman seseorang tentang sesuatu pastilah didapatkan
melalui belajar dengan ulet dan sungguh-sungguh.
8
Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar berarti usaha mengubah
tingkah laku. Jadi belajar akan membawa perubahan pada individu-individu
yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian,
harga diri, minat, watak, serta penyesuaian diri.
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa tujuan dari bimbingan dapat
dibedakan atas tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah
supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang
ini, misalnya melanjutkan sekolah, mengambil sikap dan pergaulan,
mendaftarkan diri pada fakultas Perguruan Tinggi tertentu. Tujuan akhir
adalah supaya orang mampu mengatur kehidupannya sendiri, mempunyai
pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari
tindakannya sendiri.
A. Metode Penelitian
Menurut Wiradi “Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis.”( www.google.com/20 juni 2013).
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
Menurut ( Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 : 94 ) metode kualitatif
adalah “Penelitian yang bertolak dari filsafat konstruktivisme yang beramsusi
bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran sosial
yang diinterpretasikan oleh individu-individu.”
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran
atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
sifat serta peranan bimbingan dan konseling dalam menanggulangi kesulitan
belajar siswa tidak berprestasi.
Tabel Populasi
Populasi Penelitian di SMPN 3 Paringin
No. Kelas Populasi
1. VIII A 16
2. VIII B 17
Jumlah 33
2. Sampel Penelitian
Sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.”(Suharsimi Arikunto 1993 : 102)
Adapun jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini,
menggunakan proporsional sampel.
Proporsional sampel, jika populasi terdiri dari beberapa sub populasi
yang tidak homogen dan tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam
penyelidikan, maka pada prinsipnya ada dua jalan yang ditempuh :
1. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi tidak memperhitungkan besar
kecilnya sub populasi, atau
2. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan
besar kecilnya sub-sub populasi itu.”
Untuk mengumpulkan data peneliti harus menentukan responden
yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data-data tersebut bisa menjadi data
primer ataupun data sekunder menurut kualitas data yang diberikan oleh
responden tersebut.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan transkrip, agenda dan sebagainya.
Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data
tentang SMPN 3 Paringin Kabupaten Balangan.
27
Keadaan kebersihan sekolah terutama di kelas menjadi tanggung
jawab dari siswa siswi yang terjadwal pada piket kebersihan yang sudah
dilaksanakan dengan baik dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Keadaan kerindangan di sekitar kelas dan di depan kelas terawat
dan terpelihara dengan baik, hal ini di karenakan kesadaran yang tinggi dari
siswa siswi dan personil sekolah.
Sedangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar
mengajar di SMP Negeri 3 Paringin sangat mendukung dalam mewujudkan
upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 3 Paringin sesuai
dengan visi SMP Negeri 3 Paringin menjadikan anak didik SMP Negeri 3
Paringin: Terwujudnya Insan Yang Berwawasan Iptek, Serta Berbudaya
Bersih Lingkungan Berdasarkan Iman dan Taqwa, Antara lain:
1) Ruang belajar
Jumlah ruang belajar dipergunakan sebanyak 6 ruangan kelas masing-
masing 2 ruangan kelas VII, kelas VIII, kelas IX.
Disamping itu juga terdapat ruang belajr lainnya yang terdiri dari 1 ruang
laboraturium IPA, satu ruang laboraturium komputer, satu ruang
perpustakaan, satu ruang serba guna, satu ruang UKS, satu ruang
kantor,satu ruang staf TU dan satu ruang ibadah/musholla.
Kegiatan pendukung lainnya yang dilaksanakan di SMP Negeri 3
Paringin adalah kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari kegiatan
pramuka, PMR, menari dan olahraga.
2) Sarana media pembelajaran
Sarana pendukung yang berupa media belajar di SMP Negeri 3 Paringin
banyak dipergunakan oleh bapak/ibu guru serta murid, buku di
perpustakaan, demikian juga sarana kegiatan praktik IPA yang cukup
memadai.
3) Koperasi sekolah
Koperasi di SMP Negeri 3 Paringin mempunyai peran untuk melayani
siswa siswi atau guru untuk memenuhi kebutuhan jasmani.
Pengelolaannya diserahkan kepada bagian koperasi, hasil penjualan
pengelolaan di serahkan untuk kepentingan koperasi sekolah. Koperasi
sekolah ini tidak ada penjaganya khusus, bisa dikatakan sebagai koperasi
kejujuran.
Untuk lebih jelasnya keadaan sarana prasarana yang dimiliki SMP
Negeri 3 Paringin dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4
Data Sarana dan Prasarana Umum yang Dimiliki SMP Negeri 3
paringin
No Jenis Jumlah
1 Ruang kepala sekolah 1
2 Ruang guru 1
3 Ruang staf tata usaha 1
4 Ruang BP/BK 1
5 Ruang perpustakaan 1
6 Ruang Lab. IPA 1
7 Ruang Lab. Komputer 1
8 Ruang serbaguna 1
9 Ruang OSIS 1
10 Ruang UKS 1
11 Ruang kelas 6
12 Tempat ibadah 1
13 Ruang koperasi 1
14 Kamar mandi/WC guru 2
15 Kamar mandi/WC murid 4
16 Tempat parkir guru 1
17 Tempat parkir murid 1
18 Lapangan sekolah 1
b. Periode kepemimpinan
Berdasarkan wawancara diperoleh data bahwa SMP Negeri 3
Paringin belum pernah mengalami pergantian kepemimpinan yang berarti
dari tahun 2008 sampai saat ini yang pernah menjabat sebagai kepala
sekolah hanya 1 orang.
2. Lingkungan ekstern
Keadaan SMP Negeri 3 Paringin terletak di daerah yang lumayan jauh
dari keramaian dan pemukiman yaitu berada dilingkungan perkantoran yang
sekitarnya ditumbuhi pohon-pohon dan perkebunan karet.
Hubungan dengan lingkungan sekitar berjalan dengan baik. Komunikasi
siswa dengan guru dan orang tua murid juga selalu terbuka dan penuh
keakraban.
Setiap permasalahan di sekolah selalu dikoordinasikan dengan komite
sekolah, guru dan orang tua murid yang mendukung perkembangan sekolah dan
instansi terkait lainnya.
Adapun jumlah siswa SMP Negeri 3 Paringin pada tahun pelajaran
2012/2013 berjumlah 104 orang, yang terdiri dari 46 siswa laki-laki dan 59
siswa perempuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 5
Keadaan Siswa SMP Negeri 3 Paringin Tahun Pelajaran 2012/2013
Jenis kelamin
No Kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 21 18 39
2 VIII 11 22 33
3 IX 13 19 32
Jumlah 104
Yang di bagi dalam 6 kelas yaitu 2 kelas ruang belajar untuk kelas VII,
2 kelas ruang belajar untuk kelas VIII dan 2 kelas ruang belajar untuk kelas
IX. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel. 5
Penjabaran Keadaan Siswa Smp Negeri 3 Paringin Tahun Pelajaran
2012/2013
Jenis kelamin
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VII A 10 11 20
2 VII B 11 7 21
3 VIII A 6 10 22
4 VIII B 5 12 22
5 IX A 7 9 13
6 IX B 6 10 19
104
Jumlah
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan para responden dan kajian
pustaka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Peranan guru BK dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa tidak
berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP Negeri 3 Paringin telah
terlaksana, dimana guru BK memegang peranan yang sangat penting kemudian
didukung oleh kepala sekolah dan seluruh dewan guru yang ada, hingga usaha
bantuan kepada siswa yang kurang berprestasi dapat maksimal dilakukan.
2. Kendala yang dihadapi guru BK dalam usaha untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa tidak berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP Negeri 3 Paringin
adalah guru BK menilai waktu yang tersedia untuk melakukan bimbingan
masih belum cukup, kemudian siswa juga belum menyadari tentang pentingnya
ilmu pengetahuan.
3. Cara mengatasi kendala yang dihadapi guru BK dalam usaha untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP
Negeri 3 Paringin adalah telah membuat program bimbingan dan konseling,
kemudian mengkonsultasikan permasalahan dengan kepala sekolah, kemudian
terus tanpa lelah bersama kepala sekolah dan seluruh dewan guru untuk
memotivasi mereka agar belajar dengan tekun.
B. Implikasi
1. Peranan guru BK dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa yang tidak
berprestasi kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3 Paringin telah terlaksana,
dimana guru BK memegang peranan yang sangat penting kemudian didukung
oleh kepala sekolah, sehingga program yang ada bisa terlaksana secara cukup
maksimal.
37
2. Kendala yang dihadapi guru BK dalam usaha untuk mengatasi kesulitan belajar
siswa tidak berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP Negeri 3 Paringin
yaitu belum cukupnya waktu yang diberikan kepada guru BK untuk
memberikan bimbingan kepada siswa, serta kesadaran siswa yang masih rendah
dalam belajar.
3. Cara mengatasi kendala yang dihadapi guru BK dalam usaha untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa tidak berprestasi di kelas VIII A dan VIII B di SMP
Negeri 3 Paringin adalah dengan lebih memperbanyak metode baru yang lebih
inovatif dalam memberikan arahan kepada siswa, hingga mereka dengan
sendirinya menyadari manfaat dari belajar.
C. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka peneliti dapat
memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah, beliau memiliki peran strategis dalam menentukan
kebijakan yang berkaitan dengan program bimbingan dan konseling di sekolah
baik yang berkaitan dengan fasilitas dan lain sebagainya. terutama memberikan
guru BK sedikit waktu untuk memaksimalkan program BK.
2. Bagi guru BK, guru BK memiliki peran yang sangat penting dalam
menanggulangi kesulitan belajar siswa. Maka dari itu hendaknya sebagai
seorang guru BK agar lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan bimbingan
kepada siswa, menggunakan metode yang baru yang membangkitkan
ketertarikan siswa untuk mengikuti program BK.
3. Bagi siswa, hendaknya selalu mengikuti arahan dan nasehat guru BK dalam
meningkatkan prestasi belajar yang masih rendah.
4. Bagi penelitian, bisa dijadikan bahan rujukan penelitian guna perbaikan metode
dalam membantu siswa mengatasi rendahnya prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html
http://carapedia.com/pengertiandefinisipopulasiinfo2016.html
http://kamus.sabda.org/kamus/penanggulangan
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-dan-reliabilitas.html