DOSEN PENGAJAR
Oleh :
KELOMPOK 5
KELAS A
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
i
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul "Stratifikasi (Struktur) Sosial" dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam tidak lupa penulis junjungkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang ini.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui defenisi stratifikasi sosial
2. Untuk mengetahui mengenai dasar-dasar stratifikasi sosial terseburt
3. Untuk mengetahui sifat-sifat stratifikasi sosial
4. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi ciri umum penentu adanya
stratifikasi sosial
5. Untuk mengetahui unsur-unsur apasaja yang ada pada stratifikasi sosial
1
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis dapat menjadi sarana pembelajaran dan referensi tambahan
untuk memperluas ilmu pengetahuan
2. Bagi masyarakat umum agar dapat lebih mengenali stratifikasi sosial yang
terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tertentu ke dalam beberapa lapisan secara hirarkis sesuai dengan dimensi
kekuasaan, privilese dan juga prestise.
7. Astrid S. Susanto
Stratifikasi sosial yaitu hasil dari kebiasaan interaksi antar manusia
secara teratur serta tersusun sehingga setiap saat seseorang memiliki
situasi yang menentukan hubungannya dengan orang lain secara vertikal
ataupun horizontal dalam masyarakat.
8. P.J. Bouman
Stratifikasi sosial merupakan golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hal istimewa
yang tertentu dan sebab itu akan menuntut rasa gengsi kemasyarakatan.
3. Dasar kehormatan.
4
Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat
yang masih menjunjung sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan
golongan tua atau mereka yang pernah berjasa pada masa lampau atau dalam
kesehariannya.
2. Stratifikasi terbuka
Stratifikasi sosial terbuka akan memungkinkan tiap individu dari
segala lapisan dapat melakukan mobilitas sosial, baik itu dalam mobilitas
sosial naik ataupun mobilitas sosial turun.
Stratifikasi sosial terbuka biasanya terjadi dalam lingkungan
masyarakat yang modern serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.
5
3. Stratifikasi campuran
Stratifikasi campuran dapat dijelaskan sebagai adanya
kemungkinan perpindahan lapisan sosial pada bagian tertentu, akan tetapi
tidak dapat berpindah ke lapisan yang lain.
Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi untuk bekerja
sebagai pimpinan dan tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau
tokoh dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan
masyarakat yang memiliki susunan yang heterogen.
6
3. Status atas dasar keturunan, sama artinya dengan orang yang berasal dari
keturunan terhormat yang umumnya akan memiliki kedudukan tinggi di
masyarakat.
4. Latar belakang sosial dan lamanya seseorang atau kelompok yang tinggal
pada suatu tempat. Biasanya seseorang yang berada di suatu daerah atau
kampung akan dihargai masyarakatnya jika yang bersangkutan turut
mendirikan daerah atau kampung tersebut. Oleh karena itu, tidak sedikit
warga masyarakatnya segan dan hormat terhadapnya.
5. Status atas dasar jenis kelamin dan umur. Orang yang lebih tua di
masyarakat pada umumnya mendapat penghormatan dari yang lebih muda.
7
adanya kemungkinan untuk mengubah kedudukan tersebut. (Sumber: Sosiologi
Jilid 1, 1999)
2. Peranan
Dalam setiap peranan akan terdapat suatu perangkat peran (role set) yang
menunjukkan bahwa dalam suatu status tidak hanya mempunyai stau peran
tunggal, tetapi sejumlah peran yang saling berhubungan. Misalnya, seorang anak
juga seorang murid, dan ia seorang teman, seorang ketua OSIS, dan masih banyak
perangkat lainnya yang ia sandang.
Selain perangkat peran terdapat pula perilaku peran, yaitu perilaku yang
sesungguhnya dari orang yang melakukan suatu peranan. Perilaku peran
terkadang berbeda dari perilaku yang diharapkan. Misalnya, masyarakat
mengharapkan seorang dokter bersikap baik dan ramah saat memeriksa pasien,
8
tetapi ada pula dokter yang tidak bersikap demikian. Menurut Soejono Soekanto
dalam peranan setidaknya mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut.
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atu
tempat seseorang dalam masyarakat.
b. Peranan sebagai konsep mengenai apa yang dapat dilakukan oleh indibidu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Jadi, dapat dilihat bahwa setiap individu menduduki status atau kedudukan
tertentu dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Ketika seorang
individu menduduki menduduki suatu status atau kedudukan serta menjalankan
sebuah peranan terkadang dihadapkan pada pertentangan yang berkaitan dengan
status dan peranannya, konflik status, dan konflik peranan akan timbul apabila
seseorang harus memilih salah satu di antara keduanya. Konflik status muncul
apabila seseorang harus memilih status mana yang harus ia pilih dalam
menghadapi situasi tertentu.
Misalnya, seorang polisi harus menangkap seorang pengedar narkoba dalam
menegakkan keamanan dan ketertiban masyarakat, padahal pengedar narkoba
tersebut adalah anaknya. Sedangkan konflik peranan timbul apabilaseseorang
harus memilih peranan dari beberapa status yang dimilikinya. Misalnya, Ibu Tati
adalah seorang ibu dan juga pengacara. Ketika anaknya sakit, ia harus memilih
menjalankan peranannya sebagai seoranng ibu yang harus merawat anaknya atau
memilih menjalankan peranannya sebagai pembela dalam suatu sidang di
pengadilan.
9
Contohnya peran sebagai chef dimana status tersebut didapatkan dengan usaha
dan kerja keras.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat. Dasar pokok timbulnya sistem pelapisan dalam
masyarakat karena adanya sistem penilaian atau penghargaan terhadap berbagai
hal dalam masyarakat. Stratifikasi sosial terbagi menjadi 3 kelompok antara lain
stratifikasi tertutup, stratifikasi terbuka, dan stratifikasi tcampuran.
Klasifikasi yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota-anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan yaitu kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan
ilmu pengetahuan. Semuanya akan berdampak terwujudnya hukum rimba, dimana
yang tergolong kelas atas sepenuhnya akan memegang peranan kelas bawah.
Selain itu, terdapat unsur-unsur penting dalam sistem stratifikasi sosial yaitu
kedudukan (status) dan peranan (role).
3.2 Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih ada kekurangannya. Untuk itu,
penulis dengan senang hati menerima saran yang membangun untuk pembuatan
makalah yang lebih baik kedepannya. Melalui makalah ini, penulis mengimbau
kepada setiap individu untuk lebih mengenali secara nyata tentang stratifikasi
sosial yang terjadi dalam masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Satria, Ase. 2015. Pengertian Stratifikasi Sosial, Dasar Pembentukan dan Sifatnya
https://www.materibelajar.id. Diakses pada tanggal 1 Maret 2020 pukul
17.35 WIB
12