Dosen pembimbing:
Rusmawati Sitorus, S.Pd., S.kep., M.A.
Disusun oleh :
Kelompok 1 (kelas A)
1. Adinda Putri (18001)
2. Ajeng Elsa Maharani (18002)
3. Ananda Dwi Yanti (18003)
4. Andi Widiya Astuti (18004)
5. Annisa (18005)
6. Annisa Firdaus (18006)
7. Annisa Safa Stephanie (18007)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang mana telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata
kuliah Komunikasi dalam Keperawatan yang berjudul “Lapisan-lapisan sosial masyarakat
dan perilaku kesehatan”. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini
dapat di selesaikan.
Kelompok kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang
telah membimbing kami agar kami dapat mengerti tentang bagaimana cara kami
menyusun makalah ini. Dosen tersebut antara lain:
1. Ibu Rusmawati Sitorus, S.Pd., S.kep., M.A. selaku Dosen Mata Kuliah Antropologi
Kesehatan yang telah memberikan tugas mengenai masalah ini sehingga pengetahuan
kami dalam penulisan makalah ini semakin bertambah.
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Tim penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Dasar dan inti lapisan sosial atau stratifikasi
Lapisan-lapisan sosial masyarakat atau stratifikasi sosial dalam masyarakat bisa
terjadi, dikarenakan tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak-hak dan
kewajiban serta bertanggung jawab diantara anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan. Sehingga muncul proses dimana kemunculan itu bisa dengan sendirinya
dalam proses pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Kemudian lapisan masyarakat yang
munculnya disengaja yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Dan yang
menjadi faktor utama munculnya lapisan sosial sengaja adalah kepandaian, tingkat umur
(yang senior), sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat.
5
f. Solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki kedudukan
yang sama dalam system sosial masyarakat.
5
2.3 Bentuk-bentuk lapisan sosial
6
2.4 Karakteristik dan sifat stratifikasi sosial
Secara rinci, ada tiga aspek yang merupakan karakteristik stratifikasi sosial, yaitu:
1. Perbedaan dalam kemampuan atau kesanggupan.
Anggota masyarakat yang menduduki strata tinggi, tentu memiliki kesanggupan dan
kemampaun yang lebih besar dibandingkan anggota masyarakat yang di bawahnya.
Contoh: berbeda dengan pegawai negeri golongan IV yang kebanyakan mampu membeli
mobil, akibat keterbatasan gaji yang diperolehnya seorang pegawai negeri golongan I dan
II tentu hanya akan sanggup membeli sepeda atau sepeda motor saja.
2. Perbedaan dalam gaya hidup (life style).
Seorang direktur sebuah perusahaan, selain selalu dituntut berpakaian rapi, mereka
biasanya juga melengkapi atribut penampilannya dengan aksesoris-aksesoris lain untuk
menunjang kemantapan penampilan seperti memakai dasi, bersepatu mahal, berolahraga
tennis atau golf, memakai pakaian merek terkenal, dan perlengkapan-perlengkapan lain
yang sesuai dengan statusnya. Seorang direktur sebuah perusahaan besar kemungkinan
akan menjadi pergunjingan. Sebaliknya, seorang bawahan yang berperilaku seolah-olah
direktur tentu juga akan menjadi bahan cemoohan.
3. Perbedaan dalam hal hak dan akses dalam memanfaatkan sumber daya.
Seorang yang menduduki jabatan tinggi biasanya akan semakin banyak hak dan fasilitas
yang diperolehnya. Sementara itu, seseorang yang tidak menduduki jabatan strategis
apapun tentu hak dan fasilitas yang mampu dinikmati akan semakin kecil. Seorang kepala
bagian, misalnya, selain memiliki gaji yang besar dan memiliki ruang kerja sendiri,
mereka juga berhak untuk memerintah stafnya.
7
B. Sifat Stratifikasi sosial
Stratifikasi Sosial Tertutup merupakan stratifikasi sosial yang setiap anggotanya tidak
akan berpindah dari kelompok tertentu karena satu – satunya penentu pengelompokkan
dalam sistem stratifikasi sosial tertutup adalah melalui kelahiran. Contohnya adalah pada
masyarakat yang masih menggunakan ras sebagai dasar pelapisan sosial.
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi dari stratifikasi sosial terbukan dan
tertutup. Contohnya adalah orang asli bali memiliki kedudukan yang tinggi di bali
(stratifikasi tertutup), tetapi ketika ia pindah ke daerah lain kedudukannya bisa berubah
sesuai dengan usaha dan kemampuannya (stratifikasi terbuka).
8
2.5 Dimensi dan unsur-unsur stratifikasi sosial
9
B. Unsur-unsur stratifikasi sosial
1. Unsur Status
Status adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Berdasarkan cara
memperolehnya, status dapat dibagi menjadi :
2. Unsur Peran
Peran adalah perilaku sesungguhnya dari seseorang yang memiliki tanggung jawab.
Menurut Soerjono Soekanto, peran mengandung tiga hal :
c. Perilaku individu
10
2.6. Proses terjadinya stratifikasi sosial
Faktor ini terjadi dikarenakan telah ada sejak seseorang itu lahir atau proses ini
dapat terjadi sebab pertumbuhan masyarakat. Seseorang individu menempati lapisan
tertentu yang bukan karena disengaja yang dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri
akan tetapi terjadi dengan sendirinya atau otomatis, misalnya karena keturunan.
Faktor ini dapat terjadi secara sengaja dengan maksud untuk kepentingan atau
tujuan bersama. Sistem ini telah ditentukan dengan terdapatnya wewenang dan juga
kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi. Contohnya seperti diberikan
oleh perusahaan tempat bekerja, partai politik, pemerintah dan lain sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah saya paparkan diatas, maka dapat saya simpulkan
bahwa Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat atau penduduk berdasarkan
kelas-kelas yang telah ditentukan secara bertingkat berdasarkan dimensi kekuasaan,
previllege dan prestise. Stratifikasi sosial terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu stratifikasi
tertutup, terbuka maupun campuran. Stratifikasi tertutup yaitu seseorang ketika sudah
tergolong menjadi kelas tinggi, dia tidak akan menjadi kelas bawah dan sebaliknya.
Stratifikasi terbuka yaitu seseorang yang berada dikelas bawah bisa naik ke kelas atas
dengan usahanya yang bersungguh-sungguh. Sedangkan stratifikasi campuran yaitu
seseorang awalnya dihormati karena terdapat didalam kelas atas, namun tiba-tiba berbalik
arah karena harus menyesuaikan tempat ia tinggal.
Dalam dimansi stratifikasi sosial ada 4 yang dapat tergolongkan, yaitu kekayaan,
kekuasaan, ehormatan, ilmu pengetahuan. Semuanya akan berdampak terwujudnya
hukum rimba, dimana yang tergolong menjadi kelas atas sepenuhnya akan memegang
peranan kelas bawah. Didalam stratifikasi sosial ada tiga pendekatan yang digunakan,
yaitu: metode obyektif yang mengarah kepada secara fisiknya, metode subyektif yang
mengarah pada kedudukan dalam masyarakat sedangkan metode reputasi mengarah
kepada penyesuaian seseorang dalam bermasyarakat.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, sebagai mahasiswa/i kita harus mampu memahami
lapisan-lapisan yang ada dalam kehidupan masyarakat. Perbedaan itu karena orang-orang
memiliki kecapakan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
11
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi Elly M. Dan Kolip Usman, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Kencana, 2011).
Davis Kingslay, Human Society, cetakan ke-13, ( New York: Macmillan Company,
1960 ).
12