Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan taufiq, hidayah
dan rahmat -Nya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah “Konsep Sehat
Sakit” ini dalam waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata pengantar 2
Daftar isi 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Sehat 6
B. Pengertian Sakit 6
C. Model Sehat Sakit 7
D. Pencegahan Penyakit 9
E. Konsep Sehat Sakit 10
F. Faktor yang mempengaruhi Sehat Sakit 12
Daftar Pustaka 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan sebagian besar individu dalam masyarakat mengenai
kesehatan dan pelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi setiap perilaku sehat-sakit yang dimiliki oleh individu
tersebut. Sebagian besar masyarakat belum mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tepat dari tenaga medis karena pelayanan kesehatan medis
yang tidak merata. Hal ini banyak ditemukan pada daerah-daerah terpencil
yang belum dapat dijangkau oleh tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya
juga menjadi alasan bagi masyarakat untuk tidak mencari pelayanan
kesehatan medis. Namun di lain pihak, bagi beberapa individu, kesehatan
merupakan hal yang sangat penting.
Untuk itu, beberapa orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit
untuk memperoleh kesehatan dalam diri mereka. Perilaku sehat sakit dari
setiap individu tentunya akan berbeda. Dapat dilihat dari bagaimana individu
dalam sebuah kelompok sosial menjalankan pola hidupnya. Pola hidup dari
setiap kelompok sosial tentunya akan berbeda sesuai dengan kebiasaan yang
dianut oleh setiap individu tersebut. Pola hidup yang sudah menjadi kebiasaan
dalam sebuah kelompok sosial akan berkembang menjadi sebuah budaya.
Pengaturan pola hidup yang baik dari setiap individu harus berasal dari
kesadaran dalam diri individu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menahan diri untuk tidak melakukan pola hidup yang dapat berakibat buruk
bagi kesehatan.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sehat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sehat
B. Pengertian Sakit
Menurut parsors ( 1972 ) Sakit Gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem
biologis dan penyesuaian sosialnya. Menurut Baursams ( 1965 ) seseorang
menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
a) Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
b) Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
c) Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja
atupun sekolah
Jadi, sakit adalah suatu keadaan dimana seseorang berada dalam
keadaan tidak seimbang akibat adanya pengaruh yang datang dari luar atau
dari dalam dirinya.
6
C. Model sehat sakit
1. Model Rentang Sehat-Sakit (Neuman)
Menurut Neuman (1990): ”sehat dalam suatu rentang merupakan
tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam
rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling
maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi
total”Jadi menurut model ini “sehat”adalah keadaan dinamis yang berubah
secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai
perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk
mempertahankan keadaan fisik, emosional, inteletual, sosial,
perkembangan, dan spiritual yang sehat. Sedangkan “sakit”merupakan
proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada
mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi
individu sebelumnya. Karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang
relative, yang mempunyai beberapa tingkat, maka akan lebih akurat bila
ditentukan sesui dengan titik tertentu pada skala kontimum sehat sakit:
Rentang sehat Renatang sakit
Keterangan gambar:
7
sakit tersebut, apakah statusnya dalam keadaan sakit atau sakit kronis
sehingga dapat diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang akan
diberikan serta tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan status
kesehatannya.
8
terutama jika dalam empat decade ada keluarga yang meninggal karena
penyakit tersebut, maka klien munngkin akan merasakan risiko mengalami
penyakit diabetes militus. Komponen kedua adalah persepsi indiividu
terhadap keseriusan penyakit tertentu, dipengaruhi oleh variable
demaografi dan sosiopsikologis, perasaan terancam oleh penyakit dan
tanda-tanda untuk bertindak, komponen ketiga dimana seseorang akan
mengambil tindakan preventif, missal mengubah gaya hidup. Model
keyakinan kesehatan menbantu perawat memahami berbagai factor yang
dapat mempengaruhi persepsi, keyakinan, perilaku klien serta membantu
perawat membuat rencana paling efektif untuk membantu klien
memelihara atau memperoleh kembali status kesehatannya dan mencegah
terjadinya penyakit.
5. Model peningkatan kesehatan
Model ini membantu perawat memahami berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi persepsi, keyakinan, dan perilaku klien, serta
membantu perawat membuat rencana perawatan yang paling efektif untuk
membantu klien, memelihara dan Model PeningkatanKesehatan (Pender)
Dikemukakan oleh Pender (1982,1993,1996) yang dibuat untuk menjadi
sebuah model yang menyeimbangkan dengan model perlindungan
kesehatan. Fokus dari model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan
klien dalam aktivitas kesehatan (kognitif persepsi dan faktor pengubah).
D. Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan Primer
Pencegahan yang sebenarnya, pencegahan ini dilakukan sebelum
terjadi penyakit dan gangguan fungsi, dan diberikan kepada klien yang
sehat secara fisik dan mental, tidak menggunakan tindakan terapetik
dan tidak menggunakan identifikasi gejala penyakit (Edelman dan
Mandle, 1994). Contoh, program pendidikan kesehatan, imunisasi,
penyediaan nutrisi yang baik, kesegaran fisik
9
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder berfokus pada individu yang mengalami
masalah kesehatan atau penyakit. Dan individu yang beresiko
mengalami komplikasi atau penyakit yang labih buruk. Dengan cara
pembuatan diagnose dan pemberian intervensi yang tepat untuk
menghindari kondisi yang lebih parah dan memungkinkan klien
kembali pada kondisi kesehatan yang normal (Pender, 1993; Edelman
dan Mandle, 1994). Sebagian besar dilakukan dirumah, rumah sakit
atau fasilitas yang memadai. Pencegahan sekunder terdiri dari teknik
screening dan pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi
kecacatan.
3. Pencegahan Tersier
10
b. Sehat merupakan gaya hidup, disain gaya hidup menuju
pencapaian potensial tertinggi untuk sehat
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang
tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di
setiap momen, ”here and now.”
d. Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari
lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk
mempengaruhi lingkungan sekitar.
e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasakan dan percaya akan mempengaruhi status
kesehatan.
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
2. status Faktor pengaruh kesehatan
a. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan
yang mempuyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan
oleh faktor usia.
b. Sosial dan Kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
c. Pengalaman Masa Lalu
Hal ini dapat mempegaruhi perubahan status kesehatan,dapat
diketahiu jika ada pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalamam kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam
status kesehatan selanjutya.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal.
11
e. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki
melalui faktor genetik.
f. Lingkungan
g. Pelayanan
Pelayanandapat berupa tempat pelayanan atau sistem pelayanan
yang dapat mempengaruhi status kesehatan
h. Rentang Sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit
kronis dan kematian. Tahapan proses sakit
3. Tahap gejala
Tahap gejala merupakan tahap awal seseorang mengalami proses
sakit dengan ditandai adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya
karena timbulnya suatu gejala.
a. Tahap asumsi terhadap sakit
Pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap
sakit yang di alaminya dan akan merasakan keraguan pada kelainan
atau gangguan yang di rasakan pada tubuhnya.
b. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan meminta nasehat dari profesi kesehatan.
c. Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan
proses belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali
berperan seperti sebelum sakit.
12
F. Faktor Yang Mempengaruhi Status Kesehatan Masyarakat
Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam
batas rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi:
1. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang
mempunyai arti bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh
faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan perkembangan,
mengingat proses perkembangan itu dimulai dari usia bayi sampai usia
lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan
kesehatan yang berbeda-beda.
2. Nutrisi
Perilaku terhadap makanan (nutrition behaviors), yakni respons
seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan.
Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap, dan praktek masyarakat
terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya (zat
gizi), pengelolaan makanan, dan sebagainya sehubungan kebutuhan tubuh
manusia.
3. Sosial dan Kultural
Sosial dan kultural dapat juga mempengaruhi proses perubahan
status kesehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan.
4. Pengalaman masa lalu.
Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi perubahan status
kesehatan. Jika ada pengalaman yang tidak diinginkan atau pengalaman
kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar pada status kesehatan.
5. Harapan seseorang tentang dirinya.
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan ke arah yang optimal
6. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status keehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki
13
melalui faktor genetik, walaupun tidak terlalu besar tetapi akan
mempengaruhi respons terhadap berbagai penyakit.
7. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran
serta rumah yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat
mempengaruhi perilaku hidup sehat yang dapat merubah status kesehatan.
8. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dapat berupa tempat pelayanan atau sistem
pelayanan yang dapat mempengaruhi status kesehatan. Hal ini dapat
dijumpai apabila tempat pelayanan kesehatan terlalu jauh atau kualitas
dalam memberikan pelayanan kurang baik, maka dapat mempengaruhi
seseorang dalam berperilaku hidup sehat.
Beberapa kategori yang diidentifikasikan sebagai faktor penentu
yang penting dalam status kesehatan seseorang (Edelman dan Mandle,
1994) antara lain: Merokok, nutrisi, penggunaan alkohol, kebiasaan
penggunaan obat-obatan, mengendarai kendaraan bermotor, olahraga,
seksualitas dan penggunaan alat kontrasepsi atau alat pencegah lainnya,
hubungan keluarga, modifikasi faktor risiko, koping dan adaptasi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh
kehidupan manusia, termasuk aspek sosial, psikologis, spiritual, faktor-faktor
lingkungan, ekonomi, pendidikan dan rekreasi. Sedangkan sakit adalah suatu
keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat
adanya pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. Status
kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam batas rentang
sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi: Perkembangan, Nutrisi,
Sosial dan Kultural, Pengalaman masa lalu, Harapan seseorang tentang
dirinya, Keturunan, Lingkungan, Pelayanan Pemenuhan nutrisi sesuai dengan
tumbuh kembang harus dipenuhi secara tepat untuk menjaga kondisi tubuh
tetap baik sehingga kesehatan dari setiap individu dapat tercapai dengan baik
B. Saran
Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal jagalah kondisi tubuh
dengan asupan nutrisi yang tepat.
15
Daftar Pustaka
Potter, Patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan
praktek/Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry; Alih Bahasa, Yasmin Asih et al.
Editor edisi Bahasa indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester. Edisi 4. Jakarta ;
EGC.
16