Bencana
Wabah Penyakit
DBD
Oleh Kelompok 2
– Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Iklim
tersebut berdampak pada suhu, curah hujan, pencahayaan, kelembaban, dan
angin yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan hewan dan
tumbuhan, termasuk vektor penyakit. Banyaknya vektor penyakit yang
berkembang subur di iklim tropis, membuat Indonesia menjadi daerah
endemis penyakit. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) yang disebabkan oleh gigitan vektor nyamuk Aedes aegypti
yang telah terinfeksi virus dengue
surat edaran Menteri Kesehatan RI nomor PV.02.01/Menkes/721/2018
tanggal 22 November 2018 perihal
Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus DBD
bisa dilakukan dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk ) melalui 3M Plus yaitu:
– Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit di bersihkan
1. Penyelidikan epidemiologi
2. Pemeriksaan
3. Pengobatan/penanganan klinis penyakit
4. Penatalaksanaan penderita dan perawatan
5. Pencegahan dan pengebalan
6. Pemusnahan penyebab DBD
Rehabilitasi
– kegiatan pemulihan social dan psikologis para warga yang terkena wabah
DBD. Sasarannya bukan hanya warga yang terserang penyakit, naun juga
keluarga yang mungkin ditinggalkan oleh anggota keluarganya akibat
penyakit DBD.
Rekonstruksi
– mungkin lebih difokuskan ke perbaikan sarana dan prasarana untuk mencegah wabah
DBD muncul kembali
– Manajemen lingkungan DBD bisa dilakukan dengan upaya pengelolaan lingkungan
seperti 3M plus (menguras, menutup dan memanfaatkan barang bekas, dan plus:
menyemprot, memelihara ikan predator, menabur larvasida dll); dan menghambat
pertumbuhan vektor (menjaga kebersihan lingkungan rumah, mengurangi tempat-
tempat yang gelap dan lembab di lingkungan rumah dll), memperbaiki suplai
dan penyimpanan air, memperbaiki sanitasi lingkungan sehingga lingkungan
tersebut menjadi tidak kondusif atau tidak akan menjadi tempat perkembang biakan
Vektor DBD.
THANK YOU