Anda di halaman 1dari 7

Tugas Keperawatan Paliatif / Kelompok II

Nama kelompok:

1. Devi putriani : Sebagai dr. Penyakit dalam


2. Sonya Martha : Anak
3. Miftahul JM : Perawat
4. Johana Susilowati : Anak
5. Mellysa S : Klien Ny. yanti
6. Jaka Hari K : Suami klien Bp. yanto
7. Arwinda Dewi : Narator
8. Ratna Puspitasari : Anak

Dialog :

Bapak yanto adalah seorang pedagang buah berusia 50 tahun, sedangkan ibu yanti berusia 48
tahun. Ibu yanti bertugas mengurus rumah dan terkadang membantu suaminya berjualan buah di
pasar. Usia pernikahan mereka sudah memasuki 25 tahun.

Suatu pagi ketika Ibu Yanti membantu Pak Yanto berjualan buah di pasar. Ibu Yanti merasa tidak
enak badan.

Bu Yanti :”Aduh pak, kok Ibu merasa tidak enak badan ya.”

Pak Yanto :”Memangnya apa yang Ibu rasain?”

Bu Yanti :”Pusing, lemas, sampai tangan Ibu tidak kuat nimbang buah pak.

Pak Yanto :”Ya sudah, Ibu istirahat di dalam toko saja. Apa perlu Bapak antar periksa bu?”
Bu Yanti :”Tidak usah pak, Ibu istirahat disini aja dulu. Nungguin Bapak sampai slesai
jualannya.”

Pak Yanto :”Baiklah kalau itu kemauan Ibu”

Setelah selesai berjualan Pak Yanto membangunkan Ibu Yanti yang sedang tertidur lelap, dan
mengajaknya pulang ke rumah.

Pak Yanto :”Bangun bu, Bapak sudah selesai jualannya.”(Membangunkan secara halus)

Bu Yanti :”Iya pak, ayo kita pulang.”(Masih merasa lemas)

Pak Yanto :”Bagaimana keadaan Ibu, apakah sudah agak mendingan.”

Bu Yanti :”Masih agak pusing sih, pak.”

Pak Yanto :”Apa perlu kita periksa dulu, sebelum pulang ke rumah.”

Bu Yanti :”Tidak perlu pak, Ibu hanya ingin cepat-cepat pulang aja.”

Pak Yanto :”Iya bu, ayo kita pulang.”


Keesokan harinya ketika bangun tidur. Ibu Yanti merasakan nyeri di daerah sekitar payudaranya.
Setiap menggerakkan tangannya nyeri itu timbul. Tapi dia tidak menghiraukannya dan segera
mungkin menyiapkan sarapan dan bergegas ke pasar lagi. Diperjalanan menuju pasar. Ketika
motor yang ditumpangi Ibu Yanti dan Bapak Yanto melewati jalan yang terjal , nyeri di payudara
Ibu Yanti kambuh lagi. Ibu Yanti pun mulai merasa cemas dengan keadaan kesehatannya. Setelah
tiba di pasar Ibu Yanti meminta suaminya untuk mengantarkan periksa sepulang dari pasar.

Bu Yanti :”Pak, Ibu merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan Ibu. Bagaimana kalau
sepulang dari pasar. Kita mampir ke rumah sakit deket sini.”

Pak Yanto :”Memangnya apa yang Ibu rasain akhir-akhir ini?”

Bu Yanti :”Ibu sering merasakan nyeri di payudara kiri ibu pak, seperti tadi ketika dibonceng
motor dan melewati jalan terjal nyeri itu timbul lagi. Tapi Ibu menahannya dan tidak bilang ke
Bapak.”

Pak Yanto :”Iya sudah nanti kita ke rumah sakit deket sini”

Sepulang dari pasar pasangan suami-istri ini langsung menuju ke rumah sakit yang letaknya tidak
terlalu jauh dari pasar. Kemudian Ibu Yanti mendaftarkan diri ke poli spesialis penyakit dalam.
Dan akhirnya nomer antrian Ibu Yanti di panggil oleh seorang perawat, kemudian pasangan suami-
istri ini masuk ke ruang poli spesialis penyakit dalam.

Dr. Peny dalam:”Selamat siang bu, pak. Mari silahkan duduk.”

Bu Yanti :”Selamat siang juga. Iya terima kasih, dok.”


Dr. Peny dalam:”Kalau boleh tahu apa keluhan Ibu saat ini.”

Bu Yanti :”Jadi gini dok, akhir-akhir ini saya sering merasakan nyeri yang hilang timbul di
payudara kiri saya.”

Peny dalam:”Sejak kapan Ibu merasakan nyeri itu?”

Bu Yanti :”Kalau nyeri sih, kurang lebih sudah 2 minggu dok. Tapi kira-kira sejak 3 bulan
yang lalu ketika meraba payudara yang sebelah kiri, saya merasa ada benjolan namun di payudara
sebelah kanan saya tidak menemukan benjolan tersebut dok. Dulu benjolan tersebut tidak tersa
nyeri dok. Sehingga saya menganggap itu sesuatu yang wajar.”

Dr. Peny dalam:”Seperti apa benjolan di payudara Ibu?”

Bu Yanti :”Benjolannya tidak teratur dok, lalu kulit payudara saya tampak berwarna merah,
bersisik dan terasa tebal. Dan terkadang mengeluarkan sedikit cairan berwarna putih.”

Dr.Peny dalam:”Biasanya kapan nyeri itu akan timbul bu?”

Bu Yanti :”Ketika bangun tidur, terkena benda-benda tumpul, ketika bonceng motor di jalan
yang terjal dok.”

Dr.Peny dalam:”Apakah nyeri yang Ibu Yanti rasakan hanya di payudara sebelah kiri saja?”

Bu Yanti :”Iya dok, tapi terkadang rasanya sakit banget dok. Sampai kedalam-dalam.”

Dr. Peny dalam:”Nyerinya seperti apa bu, apakah seperti di tusuk-tusuk, disayat, atau perih?”

Bu Yanti :”Saya merasa seperti di tusuk-tusuk sih dok.”


Dr. Peny dalam:”Biasanya nyeri itu akan hilang setelah berapa lama bu?”

Bu Yanti :”Kira-kira 15 menit dok, lalu nyeri itu secara perlahan akan hilang dengan
sendirinya.”

Dr. Peny dalam:”Dari gambar ini, manakah yang menunjukkan intensitas nyeri yang ibu
rasakan?”(Sambil menunjukkan gambar skala wajah 1-10)

Bu Yanti :”Yang nomer 6 dok.”

Dr.Peny dalam:”Berdasarkan keluhan-keluhan Ibu Yanti tadi, sebaiknya Ibu Yanti melakukan tes
mamografi dulu di laboratorium. Ini saya beri surat pengantarnya.”

Pak Yanto :”Menurut dokter, tidak ada masalah yang serius kan dok. Dengan kondisi kesehatan
istri saya.”

Dr. Peny dalam:”Saya pun kurang yakin dengan diagnosis saya pak. Sehingga untuk
menguatkannya dibutuhkan hasil mamogram Ibu Yanti nanti.”

Pak Yanto :”Baiklah dok, kalau gitu saya antar istri saya ke laboratorium dulu untuk melakukan
tes mamografi. Permisi dok”

Peny dalam:”Iya pak, silahkan.”

Sepanjang perjalanan menuju laboratorium Ibu Yanti mulai merasa cemas dan terlihat pucat.

Ibu Yanti :”Pak, Ibu takut kalau terjadi masalah yang serius dengan kondisi kesehatan Ibu.”
Pak Yanto :”Sudahlah bu, Ibu tenang saja dulu. Kita tunggu hasil tesnya nanti gimana.”

Ibu Yanti :”Tapi ibu benar-benar takut pak.”

Pak Yanto :”Bapak harap Ibu tenang yaa, Bapak akan selalu menemani Ibu kok. Jadi jangan
khawatir yaa.”

Ibu Yanti :”Baik pak.”

Akhirnya setelah dokter melihat hasil tes mamografi dengan serangkaian tes yang telah dijalani
ibu Yanti, dokter pun telah mendapatkan hasil tentang kondisi kesehatan Ibu Yanti dan meminta
tolong perawat untuk menyampaikan hasil dari pemeriksaan tersebut

Perawat: “dokter, ini hasil dari serangkaian pemeriksaan dari klien”

Dr. Peny dalam : “ iya, terimakasih sus” ( dr melihat semua hasil pemeriksaan penunjang klien,
selama 15 menit) ……“Setelah melihat hasil mamografi, MRI, dan biopsi Ibu Yanti. Saya
mendiagnosa bahwa Ibu Yanti terkena kanker payudara stadium III. Tolong suster, sampaikan
kepada klien tentang hal ini”

Perawat: “ baik dr, akan saya sampaikan”

(Perawat memanggil klien beserta keluarganya)

Bp. Yanto : “Bagaimana sus, untuk hasil pemeriksaan dari istri saya menurut dokter?”

Perawat: “Begini pak, dari hasil yang sudah di terima oleh dokter. Dokter mendiagnosa
bahwasannya ibu Yanti mengidap kanker payudara stadium III”
Ibu Yanti :”Apa !!! Ini tidak mungkin sus, saya tidak percaya, dokter pasti
bohong.”(menangis)

Pak Yanto :”Seberapa parah kah, kanker yang di alami istri saya dok?”(Pak Yanto tampak
kaget)

Perawat :”Kanker sudah menyebar sampai jaringan dalam payudara Ibu Yanti.”

Pak Yanto :”Astagfirullah, tapi masih bisa disembuhkan kan sus”

Perawat :”Bapak jangan panik dulu, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Namun untuk
pengobatan kanker seperti yang Ibu Yanti alami akan di tangani oleh dr. Onkologi yang akan
memberikan pengobatan terbaik bagi penderita kanker.”

Ibu Yanti :”Baik sus, terima kasih”

Perawat :”Iya sama-sama pak, bu. Yang sabar nggeh bu, ini adalah sebagian ujian dari Allah. Ibu
harus yakin mampu menghadapi ujian ini”

Ibu Yanti :” Iya sus, terimakasih banyak. Saya mohonn doa untuk kesembuhan saya”

Perawat : “ Iya bu “

( penutup: dan akhirnya bu yanti menerima keadaannya dan mulai menjalani perawatan lebih lanjut
di rumah sakit type A )

Anda mungkin juga menyukai