Nama kelompok:
Dialog :
Bapak yanto adalah seorang pedagang buah berusia 50 tahun, sedangkan ibu yanti berusia 48
tahun. Ibu yanti bertugas mengurus rumah dan terkadang membantu suaminya berjualan buah di
pasar. Usia pernikahan mereka sudah memasuki 25 tahun.
Suatu pagi ketika Ibu Yanti membantu Pak Yanto berjualan buah di pasar. Ibu Yanti merasa tidak
enak badan.
Bu Yanti :”Aduh pak, kok Ibu merasa tidak enak badan ya.”
Bu Yanti :”Pusing, lemas, sampai tangan Ibu tidak kuat nimbang buah pak.
Pak Yanto :”Ya sudah, Ibu istirahat di dalam toko saja. Apa perlu Bapak antar periksa bu?”
Bu Yanti :”Tidak usah pak, Ibu istirahat disini aja dulu. Nungguin Bapak sampai slesai
jualannya.”
Setelah selesai berjualan Pak Yanto membangunkan Ibu Yanti yang sedang tertidur lelap, dan
mengajaknya pulang ke rumah.
Pak Yanto :”Bangun bu, Bapak sudah selesai jualannya.”(Membangunkan secara halus)
Pak Yanto :”Apa perlu kita periksa dulu, sebelum pulang ke rumah.”
Bu Yanti :”Tidak perlu pak, Ibu hanya ingin cepat-cepat pulang aja.”
Bu Yanti :”Pak, Ibu merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan Ibu. Bagaimana kalau
sepulang dari pasar. Kita mampir ke rumah sakit deket sini.”
Bu Yanti :”Ibu sering merasakan nyeri di payudara kiri ibu pak, seperti tadi ketika dibonceng
motor dan melewati jalan terjal nyeri itu timbul lagi. Tapi Ibu menahannya dan tidak bilang ke
Bapak.”
Pak Yanto :”Iya sudah nanti kita ke rumah sakit deket sini”
Sepulang dari pasar pasangan suami-istri ini langsung menuju ke rumah sakit yang letaknya tidak
terlalu jauh dari pasar. Kemudian Ibu Yanti mendaftarkan diri ke poli spesialis penyakit dalam.
Dan akhirnya nomer antrian Ibu Yanti di panggil oleh seorang perawat, kemudian pasangan suami-
istri ini masuk ke ruang poli spesialis penyakit dalam.
Bu Yanti :”Jadi gini dok, akhir-akhir ini saya sering merasakan nyeri yang hilang timbul di
payudara kiri saya.”
Bu Yanti :”Kalau nyeri sih, kurang lebih sudah 2 minggu dok. Tapi kira-kira sejak 3 bulan
yang lalu ketika meraba payudara yang sebelah kiri, saya merasa ada benjolan namun di payudara
sebelah kanan saya tidak menemukan benjolan tersebut dok. Dulu benjolan tersebut tidak tersa
nyeri dok. Sehingga saya menganggap itu sesuatu yang wajar.”
Bu Yanti :”Benjolannya tidak teratur dok, lalu kulit payudara saya tampak berwarna merah,
bersisik dan terasa tebal. Dan terkadang mengeluarkan sedikit cairan berwarna putih.”
Bu Yanti :”Ketika bangun tidur, terkena benda-benda tumpul, ketika bonceng motor di jalan
yang terjal dok.”
Dr.Peny dalam:”Apakah nyeri yang Ibu Yanti rasakan hanya di payudara sebelah kiri saja?”
Bu Yanti :”Iya dok, tapi terkadang rasanya sakit banget dok. Sampai kedalam-dalam.”
Dr. Peny dalam:”Nyerinya seperti apa bu, apakah seperti di tusuk-tusuk, disayat, atau perih?”
Bu Yanti :”Kira-kira 15 menit dok, lalu nyeri itu secara perlahan akan hilang dengan
sendirinya.”
Dr. Peny dalam:”Dari gambar ini, manakah yang menunjukkan intensitas nyeri yang ibu
rasakan?”(Sambil menunjukkan gambar skala wajah 1-10)
Dr.Peny dalam:”Berdasarkan keluhan-keluhan Ibu Yanti tadi, sebaiknya Ibu Yanti melakukan tes
mamografi dulu di laboratorium. Ini saya beri surat pengantarnya.”
Pak Yanto :”Menurut dokter, tidak ada masalah yang serius kan dok. Dengan kondisi kesehatan
istri saya.”
Dr. Peny dalam:”Saya pun kurang yakin dengan diagnosis saya pak. Sehingga untuk
menguatkannya dibutuhkan hasil mamogram Ibu Yanti nanti.”
Pak Yanto :”Baiklah dok, kalau gitu saya antar istri saya ke laboratorium dulu untuk melakukan
tes mamografi. Permisi dok”
Sepanjang perjalanan menuju laboratorium Ibu Yanti mulai merasa cemas dan terlihat pucat.
Ibu Yanti :”Pak, Ibu takut kalau terjadi masalah yang serius dengan kondisi kesehatan Ibu.”
Pak Yanto :”Sudahlah bu, Ibu tenang saja dulu. Kita tunggu hasil tesnya nanti gimana.”
Pak Yanto :”Bapak harap Ibu tenang yaa, Bapak akan selalu menemani Ibu kok. Jadi jangan
khawatir yaa.”
Akhirnya setelah dokter melihat hasil tes mamografi dengan serangkaian tes yang telah dijalani
ibu Yanti, dokter pun telah mendapatkan hasil tentang kondisi kesehatan Ibu Yanti dan meminta
tolong perawat untuk menyampaikan hasil dari pemeriksaan tersebut
Dr. Peny dalam : “ iya, terimakasih sus” ( dr melihat semua hasil pemeriksaan penunjang klien,
selama 15 menit) ……“Setelah melihat hasil mamografi, MRI, dan biopsi Ibu Yanti. Saya
mendiagnosa bahwa Ibu Yanti terkena kanker payudara stadium III. Tolong suster, sampaikan
kepada klien tentang hal ini”
Bp. Yanto : “Bagaimana sus, untuk hasil pemeriksaan dari istri saya menurut dokter?”
Perawat: “Begini pak, dari hasil yang sudah di terima oleh dokter. Dokter mendiagnosa
bahwasannya ibu Yanti mengidap kanker payudara stadium III”
Ibu Yanti :”Apa !!! Ini tidak mungkin sus, saya tidak percaya, dokter pasti
bohong.”(menangis)
Pak Yanto :”Seberapa parah kah, kanker yang di alami istri saya dok?”(Pak Yanto tampak
kaget)
Perawat :”Kanker sudah menyebar sampai jaringan dalam payudara Ibu Yanti.”
Perawat :”Bapak jangan panik dulu, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Namun untuk
pengobatan kanker seperti yang Ibu Yanti alami akan di tangani oleh dr. Onkologi yang akan
memberikan pengobatan terbaik bagi penderita kanker.”
Perawat :”Iya sama-sama pak, bu. Yang sabar nggeh bu, ini adalah sebagian ujian dari Allah. Ibu
harus yakin mampu menghadapi ujian ini”
Ibu Yanti :” Iya sus, terimakasih banyak. Saya mohonn doa untuk kesembuhan saya”
Perawat : “ Iya bu “
( penutup: dan akhirnya bu yanti menerima keadaannya dan mulai menjalani perawatan lebih lanjut
di rumah sakit type A )