Walau pemicu terjadinya rheumatoid arthritis masih belum diketahui, namun ada beberapa
faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis, antara lain:
GENETIK
Sekitar 60% pasien RA membawa epitope bersama dari cluster HLA-DR4 yang berkaitan dengan AR.
Selain itu faktor-faktor genetik yang terkait sel limfosit B yang bertugas mengatur respons imun humoral
(yang memproduksi antibodi untuk mengenali antigen-antigen bebas) juga ditemukan terkait dengan
penyakit reumatik.
LINGKUNGAN
sejumlah agen infeksi seperti organisme Mycoplasma, Epstien-Barr dan virus rubella menjadi
predisposisi peningkatan AR.
JENIS KELAMIN
Penyakit rheumatoid arthritis banyak menyerang kaum wanita, hamper 2-3 kali lipat dari pria.
USIA
Kebanyakan penderita rheumatoid arthritis berusia 35-55 tahun ke atas
Patofisiologi
• RA tidak di ketahui penyebabnya, namun RA di kaitkan dengan banyak respon
autoimun tetapi apakah autoimunitas merupakan peristiwa sekunder atau primer
masih belum di ketahui.
• RA memiliki kompenen genetic yang signifikan dan berbagi epitok dari cluster HLA-
DR4/DR1. Hyperplasia sel cairan sendi dan aktifasi sel enditel adalah kejadian pada
awal proses patologis yang berkembang menjadi peradangan yang tidak terkontrol
dan berakibat pada kehancuran tulang dan tulang rawan. Factor genetic dan
kelainan system kekebalan berkontribusi terhadap progesifitas penyakit.
• Sel T CD4, fagodit mononuclear fibroblast, osteoklas, neutrophil memainkan peran
seluler utama dalam patofisiologi RA. Pada akhirnya peradangan dan poliferasi
sinofium (panus) menuju kepada kerusakan dari berbagai jaringan termasuk tulang
rawan, tulang, tendon, ligament, dan pembuluh darah. Meskipun struktur articular
adalah yang utama yang terlibat oleh AR, tetapi jaringan lain juga terpengaruh.
Manifestasi Klinis
• Gejala konstitusional, mis. Lelah (dg hebat), nafsu
makan menurun, BB menurun dan demam.
• Poliartritis simetris , terutama pada sendi perifer &
sendi-sendi di tangan, namun tidak melibatkan sendi
antara jari-jari tangan dan kaki & hampir semua sendi
diartrodial dapat terserang.
• Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, yg
berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis yang
biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit
(kurang dari 1 jam)
• Artritis erosif, yg merupakan ciri khas RA
(gamb.radiologik). Peradangan sendi yang kronik
mengakibatkan pengikisan ditepi tulang
• Deformitas tulang telapak tangan dan jari, deformitas
boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas
tangan yang sering dijumpai pada penderita.
Perkembangan Artritis Rematoid
Tahap I (AR awal Tidak ada perubahan destruktif pada saat pemeriksaan roentgenografis
)
(Mampu melakukan aktivitas hidup sehari-hari)
Tahap II (Sedang) • Sedikit kerusakan tulang rawan
Otot atrofi
(Mampu melakukan aktivitas perawatan diri dan kegiatan pekerjaan tapi terbatas pada
kegiatan hobi)
Tahap III (Parah) Bukti radiografi kerusakan tulang dan tulang rawan di samping osteoporosis
Deformitas, Atrofi otot
(Mampu melakukan aktifitas perawatan diri sendiri tapi terbatas pada kegiatan pekerjaan
dan hobi)
Tahap IV ( Kemampuan terbatas untuk melakukan aktifitas perawatan diri sendiri, pekerjaan, dan
(Terminal) hobi)
SYNOVIAL
/cairan
sendi
CARTILAGO/
Tulang
Rawan
KOMPLIKASI
Secara umum RA bersifat progresif dan tidak
dapat disembuhkan, RA dapat mempengaruhi
bagian lain dari tubuh selain sendi yg melliputi
• Neuropati perifer ( kesemutan, mati rasa
atau rasa terbakar)
• Skleritis( peradangan pembuluh darah di
mata, mengakibatkan kerusakan kornea)
• Penyakit jantung ( AR mempengaruhi
pembuluh darah )
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanda peradangan, seperti LED dan CRP,
Ultrasonografi
Hal ini memungkinakn pengakuan efusi pada sendi yang tidak mudah
di akses
Studi Imaging
adanya rasa sakit dan tidak adanya erosi di tangan.
MRI: modalitas iini digunakan terutama pada pasien dengan kelainan tulang
belakang leher;pengenalan awal erosi brdasarkan citra MRI telah cukup
divalidasi
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi
• Pendidikan kesehatan
• Fisioterapi dan terapi fisik.
• Terapi okupasi.
• Tindakan ortopedi meliputi tindakan bedah rekonstruksi.
Farmakologi
• Glukokortikoid adalah obat anti inflamasi manjur dan biasanya digunakan pada
obat analgesic lainnya juga dapat di gunakan untuk mengurangi rasa sakit.
Tujuan Diet : untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta mengurangi
peradangan pada sendi.