Download
Beranda
Masuk
Cari Dokter
Proteksi Alodokter
Penyakit A - Z
Obat A - Z
Tanya Dokter
Privasi
Kontak
Tentang Alodokter
Hernia
PENGERTIAN HERNIA
Pengertian Hernia
Hernia atau turun berok adalah kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan dan mencuat
melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang lemah. Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup
kuat untuk menahan organ tubuh di dalamnya agar tetap berada di posisinya masing-masing. Namun,
beberapa hal menyebabkan jaringan ikat melemah sehingga tidak dapat menahan organ di dalamnya
dan mengakibatkan hernia.
alodokter-hernia
Jenis-jenis Hernia
Hernia inguinalis, terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke
selangkangan. Hernia inguinalis merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengalaminya.
Hernia femoralis, terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus mencuat ke paha atas bagian dalam.
Risiko wanita menderita jenis hernia ini lebih tinggi, terutama wanita hamil atau memiliki berat badan
berlebih (obesitas).
Hernia umbilikus, terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak mendorong dan mencuat di dinding
perut, tepatnya di pusar. Jenis hernia ini biasanya dialami oleh bayi dan anak di bawah usia 6 bulan
akibat lubang tali pusat tidak tertutup sempurna setelah bayi lahir.
Hernia hiatus, terjadi ketika sebagian lambung mencuat ke dalam rongga dada melalui diafragma (sekat
antara rongga dada dan rongga perut). Jenis hernia ini umumnya terjadi pada lansia (>50 tahun). Jika
seorang anak mengalami hernia hiatus, kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan.
Hernia insisional, terjadi ketika usus atau jaringan mencuat melalui bekas luka operasi di bagian perut
atau panggul.
Hernia epigastrik, terjadi ketika jaringan lemak mencuat melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari
uluhati hingga pusar.
Hernia spigelian, terjadi ketika sebagian usus mendorong jaringan ikat (spigelian fascia) yang terletak di
sisi luar otot rektus abdominus, yaitu otot yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang panggul
dengan karakteristik tonjolan yang dikenal dengan ‘six pack’. Hernia spigelian paling sering timbul di
daerah sabuk spigelian, yaitu daerah pusar ke bawah.
Hernia diafragma, terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat masuk ke rongga dada melalui celah
diafragma. Hernia jenis ini juga dapat dialami oleh bayi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.
Hernia otot, terjadi ketika sebagian otot mencuat melalui dinding perut. Jenis hernia ini juga dapat
terjadi pada otot kaki akibat cedera saat berolahraga.
Penyebab Hernia
Hernia disebabkan oleh kombinasi antara kondisi otot yang tertarik dan melemah. Ada beberapa hal
yang menyebabkan otot tubuh melemah, yaitu:
Usia.
Batuk kronis.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hernia,
terutama ketika otot tubuh mulai melemah. Di antaranya adalah:
Konstipasi yang menyebabkan penderitanya harus mengejan saat buang air besar.
Penyakit seperti cystic fibrosis, secara tidak langsung juga dapat meningkatkan risiko hernia. Kondisi ini
menyebabkan terganggunya fungsi paru sehingga memicu batuk kronis.
Gejala Hernia
Gejala hernia bervariasi, tergantung lokasi dan tingkat keparahan. Hernia di perut atau selangkangan
ditandai dengan munculnya benjolan atau tonjolan yang dapat hilang ketika berbaring. Namun, benjolan
dapat muncul kembali ketika penderita tertawa, batuk, atau mengejan. Gejala hernia lainnya adalah:
Nyeri di area benjolan, terutama ketika mengangkat atau membawa benda berat.
Hernia hiatus juga ditandai dengan gejala nyeri dada, sulit menelan (disfagia), dan heartburn. Segera
periksakan diri ke dokter, terutama jika mengalami gejala rasa nyeri hebat dan muncul secara tiba-tiba,
muntah, sulit buang air besar, serta benjolan mengeras, sakit ketika disentuh, dan sulit didorong masuk.
Diagnosis Hernia
Diagnosis hernia dilakukan melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan meraba bagian perut atau
selangkangan pasien untuk merasakan benjolan atau tonjolan yang dapat terlihat ketika pasien berdiri
atau batuk.
Untuk hernia hiatus, dokter akan melakukan pemeriksaan barium edema dan endoskopi dalam proses
diagnosis. Barium edema adalah pemeriksaan foto Rontgen dengan menggunakan bantuan cairan
barium yang ditelan untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam saluran pencernaan. Jenis
pemeriksaan ini juga digunakan untuk mendeteksi obstruksi usus.
Tes pencitraan juga dilakukan untuk memastikan diagnosis dan mendeteksi gangguan lain yang mungkin
disebabkan oleh hernia, seperti:
USG, untuk memperoleh gambaran bagian dalam organ perut dan panggul.
MRI, untuk mendeteksi adanya robekan pada otot perut, meskipun tidak terlihat tonjolan.
Pengobatan Hernia
Sebelum menentukan langkah pengobatan, ada sejumlah faktor pertimbangan yang dapat memengaruhi
keputusan dokter dalam menentukan prosedur operasi, yaitu:
Gejala yang muncul dan dampaknya terhadap kehidupan pasien. Dokter akan merekomendasikan
tindakan operasi jika gejala yang dirasakan semakin memburuk atau telah mengganggu aktivitas pasien
sehari-hari.
Jenis dan lokasi hernia.
Isi hernia. Misalnya otot atau sebagian usus yang menyebabkan obstruksi usus atau terganggunya
sirkulasi darah ke organ
Berdasarkan pertimbangan tersebut, ada beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter,
yaitu:
Terapi obat. Untuk pasien hernia hiatus, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan asam
lambung guna meredakan gejala dan rasa tidak nyaman. Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan,
yaitu antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton (PPI).
Operasi. Tindakan operasi merupakan langkah utama yang dilakukan dokter dalam menangani hernia.
Ada dua metode operasi yang dapat dilakukan, yaitu:
Operasi terbuka, terdiri atas beberapa pilihan tindakan yang mungkin dilakukan dokter selama operasi
turun berok. Di antaranya adalah:
Herniotomi. Dokter akan membuat sayatan pada dinding perut, kemudian mendorong hernia agar
masuk kembali ke dalam rongga perut dan membuang kantung hernia.
Herniorafi. Hampir serupa dengan herniotomi, namun dokter akan menjahit area keluarnya hernia untuk
memperkuat dinding perut.
Hernioplasti. Tindakan ini dilakukan ketika lubang tempat keluarnya hernia cukup besar. Dokter akan
menggunakan jaring sintetis (mesh) untuk menutup dan memperkuat lubang tersebut, sehingga hernia
tidak kambuh kembali.
Laparoskopi (operasi lubang kunci), yaitu prosedur penanganan hernia yang dilakukan dengan membuat
sayatan kecil di dinding perut. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop dan alat penunjang operasi
lain dalam prosedur ini. Laparoskop adalah alat berbentuk tabung tipis dan dilengkapi dengan kamera
dan cahaya di bagian ujungnya.
Meskipun demikian, ada jenis hernia yang tidak membutuhkan tindakan operasi, yaitu hernia umbilikus
yang biasanya dapat sembuh sendiri dan hernia hiatus yang terkadang dapat ditangani dengan obat-
obatan.
Pencegahan Hernia
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hernia. Di antaranya adalah:
Berhenti merokok, karena rokok memicu batuk kronis yang dapat meningkatkan risiko hernia.
Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menghindari konstipasi.
Konsultasi kepada dokter jika mengalami batuk atau bersin yang berlangsung terus-menerus.
Komplikasi Hernia
Jika tidak segera ditangani, hernia akan semakin membesar dan semakin menekan jaringan atau organ di
sekitarnya. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang dapat dialami pasien hernia. Komplikasi
tersebut di antaranya adalah:
Hernia inkarserata (obstruksi hernia), yaitu kondisi ketika usus terjebak di dinding perut atau di dalam
kantung hernia (ingunal canal), sehingga mengganggu kerja usus.
Hernia strangulata, yaitu kondisi ketika usus atau jaringan terjepit, sehingga aliran atau pasokan darah
terhambat. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengancam jiwa penderita. Hernia strangulata
biasanya terjadi ketika obstruksi hernia tidak segera ditangani. Tindakan operasi harus segera dilakukan
untuk mencegah kematian jaringan.
Komplikasi pasca operasi juga mungkin terjadi pada pasien. Di antaranya adalah:
Hernia berulang.
Infeksi.
Referensi
EPIGASTRIK
»
Info Terkait
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Selanjutnya
Diskusi Terkait
Apakah setelah operasi hernia bisa menghambat sperma yg subur hingga kesulitan hamil?
Apakah setelah operasi hernia bisa menghambat sperma yg subur hingga kesulitan hamil?
Aslm.dok salam kenal saya eko prasetiawan gini dok saya sudah berumh tangga 3 th ni tapi saya blum
bisa mempunyai keturunan dari...
1 Balasan
awal cerita hari 1 setelah bangun pagi saya merasakan sediikit lumayan sakit buah zakar sebelah dan
perut bawah kiri kalo di tekan,...
1 Balasan
Halo dok, saya pria 34 th,Saya mau tanya, pada kantong kemih daerah kanansamping testis saya ada otot
semacam usus, dan rasanya tidak...
1 Balasan
Selanjutnya
Dokter Terkait
Dr. dr. Harmin Sarana, MM, FS, Sp.KL, Sp.B (K), Dokter Bedah
CHAT DOKTER
Tentang Alodokter
Iklan
Karier
Kontak
Privasi
Tim Editorial
Proteksi Alodokter
pobpad.com
alomedika.com