Anda di halaman 1dari 3

Hernia

Hernia adalah benjolan melalui titik lemah atau celah pada permukaan suatu ruang tubuh. Hernia abdominalis adalah tonjolan berupa suatu kantong yang berdinding peritonium melalui suatu defek pada dinding perut. Hernia areponibilis adalahhernia dimana isi kantong bisa dikembalikan dalam ruang abdomen. Hernia Irriponibis atau hernia Inkarserata adalah hernia di mana isi kantong tidak dapat dikembalikan ke dalam abdomen, disini tidak terdapat peradangan pada kantong-kantong atau isinya dan tidak ada pengaruhnya pada pemberian darah. Hernia Strangulata adalah hernia dimanan pembuluh datah untuk isi kantong tersumbat. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas : hernia bawaan (kongenital) hernia yang didapat (akuisita)

Berdasarkan letaknya, hernia dibagi menjadi hernia diafragma yaitu menonjolnya organ perut kedalam rongga dada melalui lubang pada diafragma (sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut). inguinal umbilical yaitu benjolan yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) femoral yaitu benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.

Sedangkan menurut sifatnya, ada hernia reponibel ; bila isi hernia dapat keluar masuk. hernia irreponibel ; bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga strangulata : bila terdapat keluhan nyeri, biasanya karena terjepitnya pembuluh darah incarserata : terdapat tanda obstruktif, sperti tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang angin dan terdapat nyeri hernia akreta ; jika tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus akibat perlekatan tersebut.

Pada orang dewasa, terjadinya penyakit ini disebabkan oleh berlebihannya penekanan pada rongga abdomen. Penyebabnya adalah : Gejala Terasa mual pada daerah terjadinya hernia, nyeri yang keras. Terjadinya benjolan pada lokasi hernia. terjadinya gelembung pristal yang mudah didengar. Bila otot-otot sudah mengendor, maka benjolan mulai menghilang. Kadang-kadang perut kembung disertai mual dan muntah. Komplikasi Pada kondisi hernia komplikasi yang mungkin terjadi adalah perforasi atau terjadinya perdarahan. Tindakan pencegahan komplikasi, melaksanakan tindakan pengobatan dan perawatan yang tepat sesuai dengan keadaan penyakit. Menentukan diagnose secepat mungkin dengan mengambil tindakan perawatan dan pengobatan. Sedangkan pada hernia inguinalis dapat menimbulkan komplikasi berupa ; Inkarserasi yang terjadi apabila bagian herbia usus tidak dapat direduksi lagi melalui defek abdomen Strangulasi yang terjadi apabila bagian inkarserata usus mengalami hernia yang memeperlihatkan tanda strangulasi kegemukan mengangkat beban berat tanpa memperhitungkan kondisi tubuh riwayat batuk lama kehamilan adanya cairan di dalam rongga perut (ascites)

Jika pada hernia femoralis dapat menimbulkan komplikasi berupa : Terjadi karena diagnosis yang tertunda Strangulasi Obstruksi usus

Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi akibat penyakit hernia ini, umumnya setelah usai dilakukan proses pembedahan. Mengawasi atau mengobservasi penderita dengan baik selama memerlukan pengawasan yang intesif. Perawatan yang tergantung pada macam hernia dan macam operasi, bila operasinya ringan, maka dirawat seperti operasi kecil biasa, kemungkinan dengan lokal anetes mungkin pula penderita dengan narkose umum. Hanya harus diperhatikan jangan terlalu cepat untuk diberikan makan dan kalau sudah boleh makan mulai dengan makanan cair.

Pencegahan Langkah pertama untuk mencegah hernia adalah mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul akibat kelainan bawaan dan efek penuaan tidak dapat dicegah. Hernia bisa muncul bila otot dinding tipis yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan tekanan melebihi kapasitasnya. 1. Gunakan teknik mengangkat yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda, untuk mengangkat. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan kegiatan mengangkat berat. 2. Sampaikan kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diobati oleh dokter Anda. 3. Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan. 4. Hindari sembelit dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila kebelet 5. Berolahraga secara teratur. 6. Berhentilah merokok. Oksigenasi buruk akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan otot dan kelemahan otot yang menjadi sasaran utama perkembangan hernia. Pengobatan Sebagian besar hernia umbilikalis menutup dengan sendirinya saat anak berusia 1 tahun. Terkadang dokter hanya melakukan sedikit penekanan agar bagian yang keluar dapat masuk kembali. Seringkali penderita datang ke pengobatan alternatif, selanjutnya dilakukan penekanan dan pembebatan agar tidak menonjol. Tindakan ini sangat ceroboh dan dapat mengakibatkan masalah serius hingga kematian. Pada anak yang menderita hernia umbilikalis, tindakan operasi biasanya tidak perlu dilakukan. Terutama jika diameter cincin hernia sekitar 1 cm. Biasanya akan menutup dalam tiga tahun. Pada kondisi tertentu, perlu dilakukan intervensi pembedahan, misalnya : Bila didapatkan diameter cincin hernia 2 cm atau lebih dan tidak menutup spontan, maka dilakukan tidnakan pembedahan pada usia 2 atau 3 tahun. Setelah usia 3 tahun keatas, tidak terjadi penutupan spontan. Hernia terperangkap dan menghambat [pergerakan usus, hingga mengakibatkan kegawat daruratan.

Pada orang dewasa lebih diutamakan pada tindakan operasi, untuk menghindari komplikasi, terutama jika hernia dirasakan makin membesar dan terasa nyeri. Tindakan pembedahan dilakukan dengan membuat luka pada rongga perut, selanjutnya dilihat bagian usus yang terperangkap dan dilakukan evaluasi apakah terjadi kerusakan jaringan atau tidak. Jika sudah mengalami kerusakan dan tidak dapat dipertahankan, dilakukan pemotongan usus, namun jika masih baik, usus dimasukkan kembali kemudian dilakukan penjahitan agar tidak keluar kembali. Setelah operasi penderita dapat pulang beberapa jam kemudian. Penderita dapat melakukan aktivitas harian setelah dua hingga 4 minggu. Terjadinya keluhan berulang jarang sekali terjadi.

Anda mungkin juga menyukai