Anda di halaman 1dari 4

ernia adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh

mendorong melalui titik lemak atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.

Tergantung pada jenis hernia yang dialami seseorang dan seberapa parahnya, kondisi ini dapat
menjadi ringan dan menyebabkan sedikitgangguan atau bahkan bisa mengancam jiwa.

Pada orang dewasa, kondisi ini paling sering terjadi di selangkangan atau perut. Saat seseorang
mengidapnya, ia mungkin melihat atau merasakan adanya tonjolan.

Pengidap mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu,
misalnya ketika mengangkat sesuatu atau berdiri untuk waktu yang lama.

Seseorang dapat mengalami kondisi ini secara tiba-tiba setelah membungkuk, batuk, tertawa,
atau mengangkat beban yang berat.

Kebanyakan kondisi ini bersifat eksternal, artinya, jaringan mendorong melalui dinding perut ke
arah luar tubuh. Hal tersebut sering menyebabkan tonjolan yang bisa kamu lihat.

Namun ia juga bisa terjadi secara internal, yang berarti tetap berada di dalam tubuh (di dalam
perut).

Penyebab Hernia
Hernia inguinalis dan femoralis dapat disebabkan oleh melemahnya otot, penuaan, atau
ketegangan berulang pada daerah perut dan selangkangan. Ketegangan ini mungkin berasal dari:

 Aktivitas fisik.
 Angkat berat.
 Obesitas.
 Sering batuk.
 Sembelit (yang dapat menyebabkan mengejan saat buang air besar).

Pada pria, hernia inguinalis dapat disebabkan oleh masalah pada kanalis inguinalis, tempat
turunnya testis sebelum atau setelah lahir. Ketika otot-otot di saluran ini tidak menutup seperti
seharusnya, area tersebut bisa melemah dan menyebabkan kondisi ini terjadi.

Sementara itu, hernia umbilikalis dapat disebabkan selama kehamilan, ketika tali pusar melewati
lubang di otot perut bayi. Pembukaan biasanya menutup segera setelah bayi lahir. Jika otot tidak
sepenuhnya menyatu di tengah dinding perut, hernia umbilikalis dapat terjadi saat lahir atau di
kemudian hari.

Pada orang dewasa, terlalu banyak tekanan perut dapat menyebabkan hernia umbilikalis.
Sedangkan penyebab lainnya yaitu obesitas, kehamilan kembar, dan operasi perut sebelumnya.
Mengidap Hernia? Ini Dokter Bedah yang Bisa Bantu Pengobatannya.

Jenis-Jenis Hernia
Jenis-jenis hernia umumnya terbagi berdasarkan letaknya, yaitu:

 Hernia inguinalis, yang terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut yang
mencuat ke selangkangan. Ini merupakan jenis yang paling sering terjadi dan pria memiliki
risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
 Hernia femoralis, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat ke
bagian atas paha bagian dalam. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih tinggi daripada
pria.
 Hernia umbilikus, yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan
menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi akibat lubang
besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi lahir. Sedangkan pada orang
dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan berlebihan pada abdomen.
 Hernia insisi, yang terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum
sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada operasi bagian
perut.
 Hernia hiatus, yang terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma
(sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa
gejala, nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah
makan) merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini.
 Hernia Spigelian, yang terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut (Spigelian
fascia) dan menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
 Hernia diafragma, yang terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui
celah pada diafragma. Sama seperti hernia umbilikus, jenis ini juga bisa dialami oleh bayi akibat
pembentukan diafragma yang kurang sempurna.
 Hernia epigastrik, yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada
dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
 Hernia otot, yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis ini juga
dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.

Faktor Risiko Hernia


Faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi ini, seperti:

 Lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.


 Sudah lanjut usia.
 Batuk kronis. Kemungkinan karena peningkatan tekanan perut yang berulang.
 Cystic fibrosis.
 Kehamilan
 Sembelit kronis.
 Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
 Merokok, yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat.
 Riwayat pribadi atau keluarga.

Diagnosis
Dokter terlebih dulu akan melakukan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan ini, dokter
mungkin merasakan adanya tonjolan di daerah perut atau selangkangan yang membesar saat
pengidap berdiri, batuk, atau mengejan.

Selanjutnya dokter akan menggunakan tes pencitraan untuk membantu diagnosis, yaitu berupa:

 USG perut (ultrasonografi).


 CT-scan perut.
 MRI.
 X-ray saluran pencernaan.
 Endoskopi.

Pengobatan Hernia
Dalam kasus hernia umbilikalis pada anak, operasi mungkin direkomendasikan. Terutama jika
ukurannya besar atau jika belum sembuh pada usia 4 hingga 5 tahun. Pada usia ini, seorang anak
dapat terhindar dari komplikasi bedah.

Jika orang dewasa mengidap hernia umbilikalis, pembedahan biasanya dianjurkan. Karena
kondisinya tidak akan membaik dengan sendirinya dan risiko komplikasi lebih tinggi.

Salah satu dari tiga jenis operasi hernia yaitu:

 Operasi Terbuka. Ini adalah operasi dengan membuat sayatan ke dalam tubuh di lokasi
terjadinya. Jaringan yang menonjol dipasang kembali dan dinding otot yang melemah dijahit
kembali. Terkadang sejenis jaring ditanamkan di area tersebut untuk memberikan dukungan
ekstra.
 Operasi Laparoskopi. Tindakan ini melibatkan jenis operasi yang sama dengan sebelumnya.
Namun, alih-alih memotong bagian luar perut atau selangkangan, sayatan kecil dibuat untuk
memungkinkan penyisipan alat bedah untuk menyelesaikan prosedur.
 Perbaikan Hernia Robotik. Seperti operasi laparoskopi, menggunakan laparoskop dan
dilakukan dengan sayatan kecil. Dengan operasi robotik ini, ahli beda duduk di konsol di ruang
operasi, dan menangani instrumen bedah dari konsol. Sementara itu, operasi robotik dapat
digunakan untuk beberapa jenis yang lebih kecil, atau area yang lemah. Sekarang juga dapat
digunakan untuk merekonstruksi dinding perut.

Perlu dipahami, setiap jenis operasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pendekatan terbaik akan diputuskan oleh ahli beda.

Komplikasi
Komplikasi hernia inguinalis meliputi:

 Tekanan pada jaringan di sekitarnya. Kebanyakan hernia inguinalis membesar seiring waktu
jika tidak ditangani dengan pembedahan. Pada pria, jika kondisi sudah membesar, maka ia dapat
meluas ke skrotum, menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
 Hernia Inkarserata. Jika isi hernia terperangkap di titik lemah dinding perut, isinya dapat
menyumbat usus, menyebabkan rasa sakit yang parah, mual, muntah, dan ketidakmampuan
untuk buang air besar atau buang gas.
 Pencekikan. Hernia yang terperangkap atau dibiarkan dapat memotong aliran darah ke bagian
usus. Pencekikan dapat menyebabkan kematian jaringan usus yang terkena. Jika tercekik, maka
ia dapat mengancam jiwa dan membutuhkan pembedahan segera.

Pencegahan
Seseorang tidak dapat mencegah cacat bawaan yang membuatnya rentan terhadap kondisi ini.
Namun, kamu dapat mengurangi ketegangan pada otot dan jaringan perut, misalnya dengan:

 Mempertahankan berat badan yang sehat.


 Mengonsumsi makanan berserat tinggi.
 Angkat benda dengan hati-hati atau hindari mengangkat beban berat. Jika harus mengangkat
sesuatu yang berat, selalu tekuk dari lutut, bukan dari pinggang.
 Berhenti merokok karena merokok sering menyebabkan batuk kronis yang dapat menyebabkan
atau memperburuk hernia inguinalis.

Anda mungkin juga menyukai