Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Konsep hernia
1. Pengertian
Hernia adalah keluarnya jaringan atau organ secara tidak normal seperti usus yang
melalui dinding rongga di mana ia biasanya berada. Berbagai jenis hernia dapat
terjadi dan paling sering melibatkan perut dan khususnya selangkangan . Hernia
selangkangan paling sering dari jenis inguinalis tetapi mungkin juga femoralis. Hernia
merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui bagian lemah dari dinding rongga
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui bagian lemah dari
lapisan muscullo-apponeurotic dinding perut (Sjamsuhidajat. 2017).
a
Pada umumnya orang yang sudah menginjak usia tua, hernia merupakan penyakit
yang sering terjadi pada usia tersebut, dikarenakan dinding otot polos abdomen pada
usia tua melemah, sehingga sangat beresiko terhadap terjadinya hernia. Penyakit ini
ditandai dengan adanya penonjolan isi perut melalui bagian dinding perut yang lemah,
kelainan ini terutama ditemukan di daerah lipatan paha. Hernia diklasifikasikan
menurut asalnya menjadi hernia kongenital dan hernia akuisita atau didapat. Karena
lokasinya, hernia diberi nama sesuai dengan lokasi anatomisnya, misalnya hernia
diafragma, umbilikal, dan hernia femoral. sebesar 75% hernia terjadi di lipatan paha,
berupa hernia direk, hernia indirek, dan hernia femoralis (Meliani & Dytho, 2017).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2005, hernia inguinalis merupakan
salah satu penyakit akut abdomen dimana kejadian penyakit hernia inguinalis terdapat
antara 6-10% dari hernia inguinalis pada orang dewasa. Dikalangan semua usia hernia
inguinalis dapat terjadi, tetapi angka kejadian yang paling tinggi pada kasus hernia
inguinalis yaitu pada usia lanjut karena dengan meningkatnya umur seseorang
memberikan dampak pada penurunnya fungsi sistem dalam tubuh semakin rentan
terhadap berbagai penyakit. Pada usia lanjut jaringan penyangga semakin melemah,
usia lanjut lebih cenderung menderita hernia inguinal yang beresiko terjadinya
peningkatan risiko tiga kali lebih besar. Maka hal ini dianggap sebagai salah satu
faktor risiko yang berperan dalam insiden terjadinya hernia inguinalis (Erianto et al.,
2022).
2. Etiologi
Hal-hal yang dapat mengakibatkan timbulnya hernia secara umum adalah
mengendong barang yang sangat berat, batuk, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 28
kegemukan, mengedan, asites (terjadi kumpulan cairan abnormal di daerag rongga
perut), aktifitas fisik yang berlebihan.

3. Jenis-jenis hernia
Hernia dapat dibedakan berdasarkan jenis dan letak munculnya antara lain:
a. Hernia inguinalis
Inguinalis terjadi saat ada sebagian usus atau jaringan lemak dirongga perut yang
mencuat ke seleangkangan. Jenis ini merupakan jenis paling sering terjadi oleh
pria dan memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
b. Hernia femoralis
Femoralis terjadi terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus yang mencuat
ke bagian atas paha bagian dalam. Resiko wanita untuk terkena penyakit ini lebih
tinggi dari pada pria.
c. Hernia umbilikus
Umbilikus terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus mendorong dan
menonjol di dinding abdomen, dekat pusar. Jenis hernia ini bisa dialami oleh bayi
akibat lubang besar tali pusat yang tidak tertutup dengan sempurna setelah bayi
lahir. Sedangkan pada orang dewasa, pemicunya adalah adanya tekanan
berlebihan pada abdomen.
d. Hernia insisi
 Insisi terjadi saat ada jaringan yang mencuat lewat luka operasi yang belum
sembuh pada abdomen. Jenis ini termasuk salah satu risiko komplikasi pada
operasi bagian perut.
e. Hernia hiatus
Hiatus terjadi saat ada bagian lambung yang masuk lewat celah pada diafragma
dan mencuat ke rongga dada. Meski terkadang tanpa gejala, nyeri ulu hati
merupakan indikasi yang mungkin terjadi jika mengalami jenis ini.
f. Hernia spigelian
Spigelian terjadi saat ada sebagian usus mendorong jaringan ikat perut dan
menonjol di dinding perut depan kiri atau kanan bawah pusar.
g. Hernia diafragma
Diafragma terjadi saat ada organ perut yang berpindah ke rongga dada melalui
celah pada diafragma. Sama seperti Hernia Umbilikus, jenis ini juga bisa dialami
oleh bayi akibat pembentukan diafragma yang kurang sempurna.

h. Hernia epigestik
Epigastrik terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dan menonjol pada
dinding abdomen, di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.
i. Hernia otot
Otot terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis ini juga
dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.

4. Tanda dan gejala


Gejala dan tanda bervariasi tergantung pada jenis hernia. Gejala mungkin atau
mungkin tidak ada pada beberapa hernia inguinalis . Dalam kasus hernia yang dapat
yaitu seperti. Tonjolan di selangkangan atau di daerah perut lainnya sering terlihat dan
terasa. Saat berdiri, tonjolan seperti itu menjadi lebih jelas. Selain tonjolan, gejala lain
termasuk nyeri di selangkangan yang mungkin juga termasuk sensasi berat atau
menyeret, dan pada pria, kadang-kadang ada rasa sakit dan bengkak di skrotum di
sekitar area testis (Oberg S, et.al. 2017).

5. Penyebab hernia
Penyebab hernia berbeda-beda tergantung masing-masing individu. Di antaranya
adalah penyebab mekanis yang meliputi :
a. angkat beban berat yang tidak tepat
b. serangan batuk keras
c. pukulan tajam ke perut
d. postur yang salah
e. otot melemah karena nutrisi yang buruk
f. merokok
g. aktivitas berlebihan
oleh karena itu hernia lebih mungkin terjadi dikarenakan aliran pemikiran
fisiologis berpendapat bahwa dalam kasus hernia inguinalis, yang disebutkan di
atas hanya merupakan gejala anatomi dari penyebab fisiologis yang
mendasarinya . Mereka berpendapat bahwa risiko hernia disebabkan oleh
perbedaan fisiologis antara pasien yang menderita hernia dan yang tidak, yaitu
adanya perluasan aponeurotik dari arkus aponeurosis transversus abdominis
(Jones R. 2013).
Terdapat dua faktor yang meningkatkan risiko hernia adalah otot perut yang
lemah dan jaringan ikat yang lemah. Beberapa orang dilahirkan dengan jaringan
ikat yang lemah, sedangkan yang lain menjadi lebih lemah di usia yang lebih tua.
Penyakit atau pembedahan juga dapat melemahkan jaringan dan otot. Peningkatan
tekanan di perut dapat juag menyebabkan hernia. Peningkatan tekanan di perut
bisa disebabkan kelebihan berat badan, tumor atau penumpukan cairan di perut,
mengangkat benda berat, batuk dan mengejan (IQWiG, 2020).

6. Komplikasi
Akibat dari hernia dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain :
1. Terjadi pelengketan berupa isi hernia hal ini disebut hernia inguinalis lateralis
ireponsibilis.
2. Terjadi tekanan pada cincin hernia maka akan terjadi banyaknya usus yang masuk.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya isi usus diikuti dengan gangguan vascular.
Keadaan ini disebut hernia inguinalis strangulata (Mansjoer, 2012).

Anda mungkin juga menyukai