Anda di halaman 1dari 4

Sindrom Stevens Johnson e) Kerusakan jaringan pada organ

sasaran
1. Sindrom yang mengenai kulit, 5. Reaksi alergi IV:
selaput lender di orifisium dan a) Terjadi akibat limfosit T yang
mata dengan keadaan umum kontak Kembali dengan antigen
bervariasi dari ringan sampai berat, yang sama
kelainan berupa eritema,
vesikel/bula dan dapat disertai
purpura adalah SINDROM
STEVENS JOHNSON
Dilepaskan limfokin
2. Etiologi belum diketahua, tetapi
penyebab lainnya yaitu: alergi obat
secara sistemik.
1) Penisilin
2) Streptomisin Terjadi reaksi radang
3) Sulfonamida
4) Tetrasiklin
Manifestasi klinis
5) Gol antipiretik/analgetic
a. Gejala bervariasi dari umum sampai
(parasetamol)
berat
3. Selain alergi obat, ada beberapa b. Pada kondisi berat: kesadaran
menurun dgn kesadaran soporaus
factor lainnya:
sampai koma
1) Infeksi (bakteri, virus, jamur, c. Kondisi akut keluhan pasien: demam
parasite) tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk,
pilek dan nyeri tenggorokan
2) Neoplasma
TRIAS KELAINAN
3) Pascavaksinasi
4) Radiasi 1. Kelainan kulit: Eritema
vesikel bula. Vesekel dan
5) Makanan bula pecah TERJADI
4. Patofisiologi EROSI YANG LUAS. Dapat
terjadi purpura dan pada kasus yang
Reaksi alergi tipe III:
berat dapat terjadi secara
a) Terbentuknya kompleks generalisata
antigen-antibodi 2. Kelainan selaput lendir
Orifiiusm: Mukosa mulut (100%).
b) Aktivitas system komplemen Lubang alat genital (50%) lubang
c) Akumulasi netrofil anus dan hidung jarang (4% dan
8%)
d) Dilepaskan lisozim
KELAINAN VESIKEL; bula Kelainan Berupa:
pecah menjadi erosi dan eksoriasi
a. Infiltar sel mononuclear di sekitar
dan krusta kehitaman, di bibir
pembuluh darah dermis superfisial
timbul krusta warna hitam.
b. Edema dan ekstravasasi else darah
merah di dermis
Kelainan di mukosa terjadi di
c. Degenerasi hidropik lapisan basalis
faring, alat nafas bagian atas dan
sampai terbentuk vesikel
esofagus, stomatitis.
d. Nekrosis sel epidermis
e. Edema intrasel di epidermis
Pseudomembran di faring dapat
menyebabkan sulit bernapas PENGOBATAN :

3. Kelainan mata: Konjungtivitis 1. Predniso 30-40 mg sehari: (lesi tidak


menyeluruh)
kataralis, konjungtivitis purulen,
perdarahan, ulkus kornea 2. Kortikosteroid: lesi menyeluruh:
dexametason secara IV, 4-6 x 5 mg
sehari. Pemberian dosis obat dapat
dikurangi apabila kelainan kulit
KOMPLIKASI
berukrang. Obat IV diganti dengan
 Bronkopneumoni (paling oral
sering) 3. Antibiotik: sedikit nefrotoksik contoh
 kehilangan cairan/darah gentamicin
 ganggu keseimbangan elektrolit 4. Diit tinggi protein
 syok 5. KCl 3 x 500 mg
6. Infus Dextrose 5%
Pemeriksaan penunjang 7. Tranfusi darah jika perlu
8. Vit C 500 mg atau 1000 mg
1) Laboratorium: lekositosis, eosinophil
meningkat 9. Kenalog in Orabase untuk lesi di mulut
dan krim sulfadiazin perak untuk lesi
2) Kultur darah di kulit

HISTOPATOLOGI
DEFINISI PRE OPERASI
Pre Operasi adalah waktu di mulai Ketika melakukan tindakan medis tertentu
keputusan untuk informasi bedah dan kepada pasien.
berakhir ketika pasien di kirim ke meja  Persetujuan tersebut diberikan oleh
operasi. pasien atau keluarganya setelah
melalui suatu proses komunikasi
Tindakan operasi atau pembedahan, elektif
interpersonal dua arah yang
maupun kedaruratan (CITO) Peristiwa
berimbang.
kompleks yang menegangkan, sehingga
pasien memerlukan pendekatan untuk Dalam informed consent tersebut, petugas
mendapatkan ketenangan dalam Kesehatan memberi penjelasan atau
menghadapi operasi. informasi medis kepada pasien perihal
diagnose penyakit dan tata cara Tindakan
Gambaran Kondisi Pasien Pre Operasi
medis:
1. Mengalami kecemasan karena
Tujuan tindakan medis yang dilakukan:
nyeri setelah pembedahan,
alternatif Tindakan lain dan risikonya:
perubahan fisik, ruang operasi,
risiko dan komplikasi yang mungkin
peralatan pembedahan dan petugas,
terjadi: dan prognosis terhadap Tindakan
mati saat di operasi/ tidak sadar
yang dilakukan, sedangkan pasien dapat
lagi, dan operasi gagal
mempertanyakan hal-hal yang dianggap
2. Lingkungan yang asing
kurang jelas, mempertanyakan
3. Masalah biaya
kemungkinan besaran biaya yang harus
4. Ancaman akan penyakit yang lebih
ditanggung.
parah
5. Masalah pengobatan Persetujuan Tindakan medis yang
6. Pendidikan Kesehatan diberikan oleh pasien atau keluarganya
harus bebas dari intervensi, tekanan atay
Persiapan Pre Operasi
ketakutan. Apapun yang diputuskan oleh
1. Informed Consent pasien harus dihargai.
2. Konsultasi dengan dokter
3. Persiapan fisik
4. Pramedikasi KONSULTASI DENGAN DOKTER
5. Persiapan mental
Dokter spesialis jantung : penilaian EKG
6. Mengidentifikasi dan melepas
prostetis, make up, perhiasan Dokter spesialis paru : penilaian hasil
rontgen dada
Apa itu informed consent
Dokter spesialis gizi : penilaian status
 Ialah persetujuan Tindakan medis
nutrisi, penjelasan puasa
merupakan suatu, persetujuan yang
dibuat oleh pasien atau keluarganya Dokter spesialis anastesi : local atau
untuk memberikan izin terhadap general anastesi
petugas Kesehatan dalam
melakukan serangkaian Dokter IPD : Elektrolit, darah lengkap
pemeriksaan, menetapkan
diagnosis, melakukan pemeriksaan
fisik dan penunjang medis dan
Persiapan Fisik demam dan penyembuhan luka
yang lama. Kondisi ini pasien dapat
I. Status Kesehatan fisik
mengalami sepsis yang bisa
II. Status nutrisi
mengakibatkan kematian
III. Keseimbangan cairan dan elektrolit
IV. Kebersihan lambung dan kolon
V. Pencukuran daerah operasi
 Keseimbangan cairan dan elektrolit
VI. Personal hygine
VII. Pengosongan kandung kemih a. Keseimbangan cairan dan
elektrolit terkait erat dengan
fungsi ginjal. Dimana ginjal
berfungsi mengatur
 Status Kesehatan fisik
mekanisme asam basa dan
Identitas klien
ekskresi metabolit obat-
Keluhan utama
obatan anastesi jika ginjal
Riwayat penyakit masa lalu
mengalami gangguan
Riwayat Kesehatan keluarga
seperti oligurianuria,
Gaya hidup
insufisiensi renal akut,
Konsep diri
nefritis akut maka operasi
Pemeriksaan fisik lengkap: status
harus ditunda menunggu
hemodinamika, kardiovaskular,
perbaikan fungsi ginjal,
pernapasan, fungsi ginjal dan
kecuali pada kasus yang
hepatic, fungsi endokrin, fungsi
megancam
imunologi.
b. Untuk mencapai
Selain itu pasien harus istirahat
keseimbangan cairan dan
cukup agar tidak mengalami stress
elektrolit, pasien dapat
fisik, tubuh lebih rileks.
diberikan infus

PEMERIKSAAN
 Status Nutrisi LABORATORIUM
TB, BB
Lipat kulit trisep, Lingkar lengan Jika ada data abnormal –
atas koreksi dulu
Kadar protein darah (albumin dan
globulin) keseimbangan nitrogen Misal Hemoglobin rendah
Segala bentuk defisiensi nutrisi dikoreksi dengan transfuse dulu
harus di koreksi sebelum
pembedahan untuk memberiksan  Kebersihan Lambung
protein yang cukup untuk
perbaikan jaringan
Kondisi gizi buruk dapat
mengakibatkan pasien mengalami
berbagai komplikasi pasca operasi
dan mengakibatkan pasien menjadi
lebih lama dirawat di rumah sakit
Komplikasi yang sering terjadi
adalah, dehisiensi (Terlepas jahitan
sehingga luka tidak bisa menyatu),

Anda mungkin juga menyukai