Hernia adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui
jaringan di sekitarnya yang melemah. Jika dibiarkan tidak tertangani, hernia bisa
terjepit sehingga aliran darahnya tersumbat lalu menimbulkan kematian jaringan.
Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ-organ di dalamnya agar
tetap berada di posisinya masing-masing. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat
jaringan ikat melemah dan menyebabkan organ mudah menonjol apabila mendapat tekanan.
Penonjolan inilah yang disebut sebagai hernia atau turun berok.
Cara mengatasi hernia tergantung pada jenisnya. Pada hernia yang ringan, dokter akan
mengembalikan organ yang menonjol ke posisinya semula dengan teknik khusus
menggunakan jari dan tangan. Sementara pada hernia yang parah, terjepit, atau berulang,
dokter akan menyarankan operasi.
Penyebab Hernia
Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh keluar melalui jaringan di sekitarnya yang
melemah. Penyebab hernia bisa bervariasi, antara lain:
Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
menderita turun berok atau hernia, antara lain:
Gejala Hernia
Gejala hernia tergantung pada jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan keluhan
yang menyertainya:
1. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan
di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa:
2. Hernia femoralis
Hernia femoralis adalah kondisi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas
bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan
berlebih.
Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga
Sakit perut
Mual dan muntah
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah penonjolan sebagian usus atau jaringan melalui otot di dekat pusar.
Jenis hernia ini umumnya terjadi pada bayi akibat lubang tali pusatnya belum menutup
sempurna.
4. Hernia hiatus
Hernia hiatus, atau dikenal juga sebagai hernia diafragma, terjadi ketika sebagian lambung
menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan
rongga dada dan rongga perut (diafragma).
5. Hernia insisional
Hernia insisional adalah penonjolan jaringan melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang
umum terjadi adalah:
Sembelit
Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
Nyeri di sekitar benjolan
Jantung berdetak cepat (takikardia)
Mual dan muntah
Demam
6. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian
atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain:
Hernia spigelian adalah penonjolan sebagian usus melalui jaringan ikat perut spigelian
(spigelian fascia). Gejalanya meliputi:
8. Hernia otot
Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia).
Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki
akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban.
Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak.
Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala hernia seperti yang telah disebutkan di
atas. Pemeriksaan dan penanganan perlu segera dilakukan jika:
Diagnosis Hernia
Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba area tubuh yang
diduga terkena hernia, misalnya area sekitar testis atau selangkangan.
Setelah memastikan diagnosis, dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis
hernia dan kondisi pasien. Penanganan hernia yang utama adalah dengan cara operasi,
misalnya operasi turun berok.
Pada operasi hernia, jaringan yang keluar akan dikembalikan ke tempatnya. Setelah itu,
lubang tempat keluarnya hernia akan ditutup atau diperkuat sehingga hernia tidak berulang.
Keputusan dokter mengenai apakah pasien perlu dioperasi atau tidak akan ditentukan
berdasarkan kriteria berikut:
Jenis hernia
Perkiraan ukuran lubang hernia
Organ apa yang keluar dari lubang tersebut
Usia pasien
Hernia dapat masuk kembali secara spontan atau tidak
Tanda-tanda hernia terjepit
Pada hernia yang ringan, dokter akan mengembalikan organ yang menonjol ke dalam perut
dengan menggunakan jari dan tangan (reduksi). Sementara pada anak dengan hernia
umbilikus yang ringan, dokter akan menyarankan untuk kontrol rutin.
Pada beberapa jenis hernia, misalnya hernia hiatus atau hernia diafragma, dokter dapat
meresepkan obat-obatan untuk mengurangi keluhan seperti sensasi terbakar di dada
(heartburn). Beberapa jenis obat yang diresepkan adalah:
Antasida
Antagonis reseptor H-2
Penghambat pompa proton (PPI)
Komplikasi Hernia
Hernia yang tidak segera ditangani akan membesar dan menekan jaringan di sekitarnya.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Hernia inkarserata
Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu
nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar.
Hernia strangulata
Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan
menyebabkan kematian jaringan.
Pencegahan Hernia
Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia:
Berhenti merokok
Berolahraga secara rutin
Menjaga berat badan ideal
Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang
Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit
Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban
Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat
Memeriksakan diri ke dokter jika mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh
Diskusi Terbaru
Selamat siang dokter, saya mau tanya.. Saya dan suami sudah menikah 3 tahun tapi sampai saat ini
saya belum hamil dok.. Kami...
1 Balasan
1 Balasan
Alodokter, dok beberapa hari ini saya merasa nyeri di telinga kiri, tepatnya bagian depan telinga di
ujung pipi saya sebelah kiri ada...
1 Balasan
Selanjutnya
Artikel Terkait
Keluarga
Kesehatan
Ketahui Apa Itu Operasi Hernia dengan Laparoskopi
Kesehatan
Selanjutnya
Dokter Terkait
<="" div="">