Anda di halaman 1dari 14

Pengurangan Risiko,Pencegahan

Penyakit dan Promosi kesehatan

Ridho Ahyana
BPBD Prov.NTB
2021
Pusrengun 2
KONDISI TEKTONIK INDONESIA

Gempa Bumi : di daerah jalur penunjaman dan patahan


Tsunami : Gempa dan longsor, letusan gn api bawah laut
Gunung api : 128 gn api aktif di Indonesia
3
Tanah Longsor : akibat lereng yang tidak stabil, curah hujan
Pengertian Bencana
 U U No. 24 tahun 2007
“Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yg
disebabkan, baik faktor alam, non alam maupun manusia, shg
menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis

UN-ISDR (2000)
“Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi,
ekonomi atau lingkungan, dan gangguan itu melampaui kemampuan masyarakat
yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka
sendiri
MITIGASI (MITIGATION)
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik
melalui :
1. pembangunan fisik (Mitigasi Struktural)
2. penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Mitigasi Non struktural).

Mitigasi Struktural

Sabo Dam Turap Bronjong


Promosi Kesehatan
 Dalam konteks manajemen bencana, promosi kesehatan
melibatkan orang-orang untuk mencegah, mempersiapkan,
dan menanggapi bencana sehingga dapat mengurangi risiko,
meningkatkan ketahanan dan mengurangi dampak bencana
pada kesehatan.

 Partisipasi masyarakat adalah dasar dari promkes yg sukses :

 Kesehatan dapat terjaga


 Mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
 Memanfaatkan pelayanan kesehatan yangada
 Anak dapat terlindungi dari kekerasan
 Mengurangi stres 
Situasi Bencana
 Kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak
dan lanjut usia mudah terserang penyakit dan
malnutrisi.
 Akses terhadap pelayanan kesehatan dan pangan

menjadi semakin berkurang.


 Air bersih sangat langka akibat terbatasnya

persediaan dan banyaknya jumlah orang yang


membutuhkan.
 Sanitasi menjadi sangat buruk, anak-anak tidak

terurus karena ketiadaan sarana pendidikan.


 Dalam keadaan yang seperti ini risiko dan penularan

penyakit meningkat.
Kajian & Analisis Promkes
1.Kajian dan analisis data
 Sarana dan prasarana klaster kesehatan meliputi sumber air

bersih,jamban, pos kesehatan klaster, Puskesmas, rumah sakit


lapangan, dapur umum, sarana umun seperti mushola, posko
relawan, jenis pesan dan media dan alat bantu KIE, tenaga
promkes/tenaga kesmas, kader, relawan dan lain sebagainya
Data sasaran : jumlah Ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita,

remaja, lansia/ orangtua, orang dengan berkebutuhan khusus


dan orang sakit
Jumlah titik pengungsian dan hunian sementara
Jumlah pengungsi dan sasaran di setiap titik pengungsian
Lintas program, lintas sektor, NGO, Universitas dan mitra

lainnya yang memiliki kegiatan promkes dan pemberdayaan


masyarakat
Regulasi pemerintah setempat dalam hal melakukan upaya

promotif dan preventif.


2. Perencanaan, Berdasarkan kajian dan analisis data, akan
menghasilkan berbagai program dan kegiatan, dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang ada.
3. Implementasi Kegiatan :
 Rapat koordinasi dengan pemerintah setempat, untuk

memetakan program dan kegiatan yang dapat


diintegrasikan /kolaborasikan.
 Pemasangan media promosi kesehatan berupa spanduk,

poster, stiker
 Pemutaran film kesehatan, religi, pendidikan, hiburan
 Senam bersama (masyarakat umum)termasuk senam lansia
 Konseling, penyuluhan kelompok, keluarga dan lingkungan

dengan berbagai pesan kesehatan (PHBS di pengungsian)


 Advokasi pelaksanaan gerakan hidup sehat kepada pemerintah

setempat.
 Pendekatan kepada tokoh agama/tokoh masyarakatuntuk

menyebarluaskan informasi kesehatan.


 Monitoring dan evaluasi program
Persepsi Risiko dan Peningkatan
Kesadaran Pra Bencana
 Sebagian besar masy. Memiliki pemahman
kolektif yg cukup mengenai bahaya lingkungan
dan bgmn berurusan dgnya, tetapi beberapa
dari masy. msh menganggap remeh risiko yang
mereka hadapi
 Oleh karena itu peningkatan kesadaran dan

mobilisasi program publik memainkan peran


penting dalam mengurangi kerentanan
Kebutuhan promosi kebersihan dalam keadaan darurat

 Orang-orang yang terkena bencana akan


berisiko tinggi utk terserang penyakit, terutama
penyakit menular, maka sangat perlu
dikembangkan pengetahuan dan kesiagaan
untuk bertindak di dalam pengungsian.
Misalnya, buang air besar dlm pengugsian yang
penuh sesak akan menimbulkan bahaya serius.
Sumbr air dpt terkontaminasi,akibat dari
kepadatan penduduk, yang juga dapat
menyebabkan peningkatan transmisi dan
kejadianpenyakit menular.
Menyiapkan program promkes dalam keadaan darurat

1. Membentuk Tim utk dpt memberikan info


mengenai kesehatan lingkungan
2. Segera menilai risiko kesehatan (Sumber
daya manusia yg tersedia, karakteristik
komunitas, komunikasi yg tersedia
3. Membentuk hubungan dengan masyarakat
Metode Komunikasi
Kontak orang ke orang
 Pengaruh kelompok-kelompok lokal yang ada atau
organisasi sosial dapat sangat berguna dalam
meningkatkan dampak dari informasi, terutama jika
melibatkanbeberapa interaksi antara petugas kesehatan
dan individu, paling efektif dalam menanggulangi isu-
isu spesifik dan mendorong perubahan tertentu dalam
perilaku, dan bahwa pesan yang diliha trelevan dan
berguna oleh orang yang bersangkutan.
 Kegiatan cocok untuk komunikasi orang-ke-orang atau
kelompok-kelompok kecil untuk mencakup diskusi dari
perasaan pribadi dan pengalaman, demonstrasi,
bercerita, bermain peran,studi kasus dan permainan
pendidikan (terutama dalam situasitidak darurat).
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai