Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN BENCANA

Resume Artikel dan Jurnal tentang Dampak Bencana

Disusun Oleh:

Mutya Muchizah
Hasanah

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN
T.A 2020/2021

Mitigasi Bencana Dalam Peningkatan Kewaspadaan Terhadap


Ancaman Gempa Bumi Di Universitas Andalas
1Nursyabani, 2Roni Ekha Putera, 3Kusdarini
123Jurusan Admnistrasi Publik, Universitas Andalas, Kota Padang, Indonesia

Keywords:
BENCANA, DAN, YANG, ANDALAS, Universitas Andalas, DALAM, MITIGASI, BUMI,
DISASTER
It is the main criteria in the process of selecting and determining KEK as an alternative policy for
the development of creative economy potentian in Banyumas Regency Keywords: Disaster
Mitigation , Andalas University Disaster Study Center, Andalas University Student Disaster
Preparedness Committee Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis bagaimana penerapan dan proses mitigasi bencana gempa bumi di Universitas
Andalas

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya resiko bencana gempa bumi di Universitas Andalas
dan masih rendahnya pendidikan serta pemahaman mahasiswa dan citivitas akademika terhadap
mitigasi bencana
Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan beberapa kegiatan yang tidak dapat mencapai
sasaran berupa adanya peningkatan kewaspadaan bencana serta peningkatan pemahaman
mahasiswa dan civitas akademika terhadap mitigasi bencana, tidak adanya regulasi yang memuat
pelaksanaan kegiatan mitigasi bencana di Universitas Andalas
Kurangnya keterlibatan organisasi luar dalam pelaksanaan kegiatan mitigasi bencana, serta
terabatasnya sumber daya manusia dan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan mitigasi bencana

Kata kunci: Mitigasi Bencana, Pusat Studi Bencana Universitas Andalas, Komite Siaga Bencana
Mahasiswa Universitas Andalas PENDAHULUAN Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengacam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis
Banyaknya korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana terutama gempa bumi, maka diperlukan
pengurangan risiko bencana
Untuk meminimalisir terjadinya korban baik jiwa maupun harta benda maka diperlukan
masyarakat yang siap siaga terhadap potensi bencana di daerah yang rawan bencana gempa bumi
dan tsunami. Serta Perguruan Tinggi memiliki Jaringan komunikasi dan informasi yang luas dan
dapat dimanfaatkan sewaktu mobilisasi dan mitigasi penanggulangan bencana
Pendidikan Kebencanaan bertujuan untuk mengurangi risiko akibat bencana antara lain potensi
terjadinya bencana dan sejarah bencana yang pernah terjadi pada wilayah tersebut, bentuk
antisipasi, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap tanda-tanda bencana, dampak bagi
individu, keluarga dan komunitas, cara penanganan dalam kondisi bencana, cara menyelamatkan
diri cara bertahan hidup dalam situasi bencana
Mitigasi bencana dibagi dua yaitu mitigasi yang bersifat struktural dan nonstruktural
Untuk mitigasi nonstruktural adalah metode atau upaya mengurangi risiko dampak bencana
dengan cara memberdayakan dan memberikan pengetahuan yang baik kepada masyarakat
Universitas Andalas sudah melakukan kegiatan mitigasi dalam peningkatan ancaman bencana
gempa bumi di kawasan Universitas Andalas itu sendiri dengan adanya rambu-rambu di setiap
gedung perkuliahan, gedung rektorat, namun untuk gedung fakultas dan jurusan belum semuanya
memiliki rambu-rambu jalur evakuasi
Universitas Andalas juga telah melakukan upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi
mahasiswa, dosen dan beserta karyawan dalam menghadapi gempa bumi yang bertujuan untuk
mengurangi risiko dari dampak bencana tersebut
Sesuai dengan teori tersebut Universitas Andalas memiliki beberapa kelompok organisasi yang
dibentuk oleh Universitas Andalas.

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA


BANJIR DI BOLAPAPU KECAMATAN KULAWI SIGI SULAWESI TENGAH
Nurlailah Umar Poltekkes Kemenkes Palu

Keywords:
BANJIR, PENELITIAN, DALAM, MASYARAKAT, DENGAN, BENCANA, DATA.

ABSTRAK Kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir membantu masyarakat dalam


membentuk dan merencanakan tindakan yang perlu dilakukan ketika banjir
Penelitian ini bertujuan untuk memeperoleh gambaran pengetahuan kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di desa Bolapapu Kecamatan Kulawi
Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
Masyarakat belum memiliki kesiapan dan langkah- langkah yang harus dilakukan sebelum,
sesaat, dan setelah banjir
Banjir merupakan bencana alam yang perlu mendapat perhatian, karena mengancam jiwa
dan ekonomi masyarakat dan merupakan bencana alam yang ke tiga terbesar di dunia
yang telah banyak menelan korban jiwa dan kerugian harta benda, Aryono D P, 2011.
Sering kali banjir dianggap remeh, sebagai anggota masyarakat, kita wajib berperan serta
untuk bersiap sedia menghadapi ancaman bahaya banjir dengan persiapan dini serta
pemahaman yang dalam serta pengetahuan menghadapi bencana, hal ini sangat diperlukan
khususnya bagi masyrakat yang daerahnya berada dalam daerah rawan banjir.Kejadian
banjir merupakan malapetaka yang tidak dapat dielakkan terutama apabila pada musim
hujan
Kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir membantu masyarakat dalam membentuk dan
merencanakan tindakan apa saja yang perlu dilakukan ketika banjir.
Melihat data dan penomena diatas, peneliti berkesimpulan sementara bahwa dampak
yang ditimbulkan akibat bencana banjir ini sangat banyak, hampir seluruh aspek
kehidupan masyarakat terganggu akibat banjir.
Namun perlu disadari bahwa kualitas terganggunya aspek kehidupan masyarakat ini
tidaklah total dan hal ini sangatlah tergantung kepada besar kecilnya hazard (ancaman)
bencana tersebut juga dipengaruhi oleh kapasitas masyarakat yang ada serta
ketidakmampuan masyarakat.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi, yang berupaya melihat sedalam mungkin kejadian-kejadian yang terjadi di
masyarakat.
Tempat dan waktu penelitian sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh dalam
penelitian.Pemilihan tempat penelitian harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, sehingga tempat yang benar-benar menggambarkan kondisi informan
sesungguhnya.
Adapun tehnik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan purpossive
sampling yang kemudian dilanjutkan dengan snowball sampling yang telah memenuhi
criteria.
Data sekunder Pengumpulan data dilakukan mulai mencari data sekunder dengan
mengumpulkan informasi dan dokumen, dari profil Desa Bolapapu, laporan BMG
Sulawesi Tengah dan data Tim Penanggualangan Krisis Kesehatan Propinsi Sulawesi
Tengah.
Analisis data dalam penelitian ini didasarkan pada pendekatan fenomenologi.

PERMASALAHAN KESEHATAN DALAM KONDISI BENCANA: PERAN PETUGAS


KESEHATAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT
HEALTH PROBLEMS IN A DISASTER SITUATION: THE ROLE OF HEALTH
PERSONNELS AND COMMUNITY PARTICIPATION
Widayatun1 dan Zainal Fatoni2
12
' Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI)
12
wida1960@yahoo.com; zainalfatonilipi@gmail.com
Keywords:
DAN, BENCANA, YANG, GEMPA, PADA, HEALTH, DALAM, KORBAN, PENDUDUK,
KESEHATAN DALAM

Bencana gempa yang diikuti dengan pengungsian berpotensi menimbulkan masalah kesehatan;
namun demikian, pelayanan kesehatan pada kondisi bencana sering menghadapi kendala, antara
lain akibat rusak atau tidak memadainya fasilitas kesehatan.
Tulisan ini mendiskusikan permasalahan kesehatan dalam kondisi bencana dan mengkaji peran
petugas kesehatan serta partisipasi masyarakat dalam penanggulangannya.
Bencana tidak hanya menimbulkan korban meninggal dan luka serta rusaknya berbagai fasilitas
kesehatan, tetapi juga berdampak pada permasalahan kesehatan masyarakat, seperti munculnya
berbagai penyakit paskagempa, fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang kurang baik,
trauma kejiwaan serta akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan pasangan.
Beberapa faktor turut mendukung kelancaran petugas Puskesmas dalam melakukan tindakan
gawat darurat pada saat gempa, termasuk partisipasi aktif masyarakat dan relawan dalam
membantu penanganan korban.
Bencana lainya yang sering menelan korban dan harta benda yang cukup besar lainnya adalah
bencana letusan gunung berapi.
Salah satu permasalahan yang dihadapi setelah terj adi bencana adalah pelayanan kesehatan
terhadap korban bencana. Namun demikian, literatur atau studi yang berkaitan dengan
permasalahan kesehatan dalam kondisi bencana dan penanganannya relatif masih terbatas.
Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk membahas permasalahan kesehatan dalam kondisi
bencana dan mengkaji peran petugas kesehatan serta partisipasi masyarakat dalam
penanggulangannya.
...Data dan informasi serta berbagai kebijakan akan dan program yang berkaitan dengan
permasalahan kesehatan pada kondisi bencana yang disajikan dalam tulisan ini disusun
berdasarkan basil kajian literatur terkait. Sebagian besar desk review difokuskan pada bencana
gempa bumi, namun pada beberapa bagian juga dibahas bencana alam lainnya.
Studi yang menggabungkan pendekatan kuantitatif (survei rumah tangga) dan kualitatif
(wawancara terbuka dan FGD) ini memang tidak secara spesiftk melihat peran petugas kesehatan
dalam penanganan masaah kesehatan paskagempa di Kabupaten Bantul, akan tetapi cukup
banyak informasi yang relevan untuk diangkat sesuai dengan tujuan penulisan artikel ini.
DAMPAK BENCANA TERHADAP PENDUDUK Banyaknya bencana alam yang terjadi di
Indonesia memberikan dampak dan pengaruh terhadap kualitas hidup penduduk yang dapat
dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan dampak tidak langsung terhadap penduduk antara lain adalah tetjadinya banyak
kerusakan-kerusakan bangunan perumahan penduduk, sarana sosial seperti bangunan sekolah,
rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya, perkantoran dan infrastruktur jalan, jembatan, jaringan
listrik dan telekomunikasi.
Selain itu, terjadinya bencana alam juga mengakibatkan adanya kerugian ekonomi bagi
penduduk, seperti kerusakan lahan pertanian dan kehilangan mata pencaharian, terutama bagi
penduduk yang bekerja disektor in formal.

EFEKTIVITAS PELATIHAN BENCANA PRE HOSPITAL GAWAT DARURAT DALAM


PENINGKATAN EFIKASI DIRI KELOMPOK SIAGA BENCANA DAN NON SIAGA
BENCANA MAHASISWA STIKES PERINTIS PADANG
Kalpana1, Hermansyah2, M. Dirhamsyah3
1Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Bandah Aceh
2Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Banda Aceh, Darussalam
3Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar.Raniry Koresponden:
kalpanakartikamik6@gmail.com

Abstrak: Mahasiswa perawat sebagai calon tenaga kesehatan yang ada didaerah rawan bencana
belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik serta didukung sikap positif, peduli,
dan responsif dalam memberikan pelayanan dasar gawat darurat bencana terutama pada saat pre
hospital, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas antara kelompok siaga bencana
dan kelompok non siaga bencana sebelum dan sesudah pelatihan dalam peningkatan efikasi diri
mahasiswa.
Intervensi berupa pelatihan Pre hospital dilakukan terhadap 40 mahasiswa yang dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu 20 mahasiswa kelompok siaga bencana yang diberi modul (kelompok
intervensi) dan 20 mahasiswa non siaga bencana tanpa modul (kelompok kontrol).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat efektivitas pelatihan Pre hospital gawat darurat dalam
peningkatan efikasi diri kelompok siaga bencana dan non siaga bencana pada mahasiswa STIKes
Perintis Padang nilai (p=0.000) ini mengambarkan bahwa intervensi pelatihan pre hospital
dengan menggunakan modul lebih efektif dibandingkan ceramah.
Kata Kunci: pelatihan pre hospital, gawat darurat, kompetensi perawat, efikasi diri
PENDAHULUAN Gempa bumi yang mengakibatkan tsunami, terjadi pada laut dalam dan
diikuti adanya devormasi bawah laut. Setiap mahasiswa memasuki Semester V diadakan
pelatihan pre hospital gawat darurat bencana dengan hal tersebut maka di pandang perlu untuk
melihat seberapa percaya diri mahasiswa kelompok siaga bencana dalam menghadapi bencana
ke depan dan kemampuan keterampilan pre hospital gawat darurat tersebut, maka dilakukanlah
pelatihan manajemen simulasi bencana.
Tujuan penelitian menganalisis efektivitas pelatihan bencana pre hospital gawat darurat dalam
peningkatan efikasi diri kelompok siaga bencana dan non siaga bencana pada mahasiswa STIKes
Perintis Padang.
Data yang akan dikumpulkan adalah mengenai gambaran proses pelatihan bencana dengan
mengunakan modul pelatihan bencana.
Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa kelompok siaga bencana STIKes Perintis Padang
dengan dilakukan pret test dan post test sebelum pelatihan dinilai berdasarkan efikasi diri yaitu:
kesulitan, keluasan, dan kekuatan serta pelatihan bencana prehospital.
Efektivitas Efikasi Diri Pada Tingkat Kesulitan, Keluasan, Kekuatan Kelompok Siaga Bencana
Dan Kelompok Non Siaga Bencana Hasil analisis statistik menunjukan bahwa terdapat
peningkatan nilai rata-rata (Mean) pada pre test dan post test efikasi diri dengan pelatihan
bencana pre hospital yang dilakukan pada 20 kelompok siaga bencana dan 20 kelompok non
siaga bencana sebelum dan sesudah pelatihan.
Berdasarkan analisis terdapat efektivitas pelatihan bencana pre hospital gawat darurat dalam
peningkatan efikasi diri kelompok siaga bencana dan kelompok non siaga bencana ( p-value =
0,000).
Sedangkan yang tidak mendapat bimbingan kelompok, tidak ada pengaruh bimbingan kelompok
dan efikasi diri terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi
Individu dengan keyakinan diri yang tinggi akan menganalisis tugas yang dicoba, menghindari
tugas yang dirasa berada di luar batas kemampuanya dan mengerjakan tugas yang dirasa sesuai
kemampuanya dan keterampilan yang dimiliki.

PENGANGGULANGAN BENCANA DI MASYARAKAT DESA STUDI DI DESA


CIPACING, DESA CILELES, DAN DESA CIKERUH KECAMATAN JATINANGOR
KABUPATEN SUMEDANG
Muhammad Fedryansyah1, Ramadhan Pancasilawan2, Ishartono3
1. Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Padjadjaran
m.fedryansyah@unpad.ac.id
2. Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Padjadjaran ramadhanpancasilawan@unpad.ac.id
3. Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Padjadjaran
ishartono@unpad.ac.id

Keywords:
BENCANA, DESA, PENANGGULANGAN, DISASTER, JATINANGOR, MASYARAKAT
DESA

Selain itu, masyarakat di desa-desa di Jatinangor juga terlibat dalam penanggulangan bencana,
terutama di tahapan pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh
masyarakat desa di Kecamatan Jatinangor.
Adapun lokasi yang dipilih adalah Desa Cipacing, Desa Cileles, dan Desa Cikeruh.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga tahapan penanggulangan bencana, yaitu
pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana, dapat diiketahui adanya peran yang dilakukan
oleh masyarakat desa.
Dengan demikian, pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dapat merancang program mengenai
penguatan kapasitas masyarakat desa dalam penanggulangan bencana, baik di tahap pra bencana,
saat bencana, maupun pasca bencana.
Kata kunci : siklus bencana, penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
Serangkaian kegiatan baik sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana yang dilakukan untuk
mencegah, mengurangi, menghindari dan me-mulihkan diri dari dampak bencana disebut sebagai
penanggulangan bencana.
Kajian mengenai penanggulangan bencana di masyarakat urban atau perkotaan masih sangat
terbatas.Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan mengenai penanggulangan bencana yang
dilakukan oleh masyarakat desa, terutama masyarakat desa dengan karakteristik urban.
METODE Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji penanggulangan bencana yang dilakukan
oleh masyarakat desa di Kecamatan Jatinangor, dengan mengambil kasus di Desa Cipacing, Desa
Cileles, dan Desa Cikeruh. Ketiga lokasi ini dipilih sebagai gambaran tiga karakteristik wilayah
di Kecamatan Jatinangor, yaitu wilayah pegunungan (Desa Cileles), wilayah pemukiman (Desa
Cikeruh), dan wilayah industri (Desa Cipacing). Untuk mendapatkan gambaran mengenai
penang-gulangan bencana pada tahap pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana tersebut,
maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Informan
tersebut terdiri dari aparat pemerintahan desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat awam yang
ada di setiap desa.
Masyarakat juga berpandangan bahwa bencana banjir di wilayah mereka, terjadi karena akibat
dari permasalahan tata ruang dan sampah yang tidak kunjung usai di wilayah Jatinangor.
Dari hasil temuan lapangan dapat diketahui bahwa terdapat upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah desa bersama masyarakat yang ditujukan untuk mencegah terjadinya bencana banjir
di wilayah mereka.

Anda mungkin juga menyukai