DOSEN PEMBIMBNG
Dra. Farida Hayati Tobri, Mkes
DISUSUN OLEH
Afrita Nur Baiti (15001) Atika Tri Setiani (15006)
Agustia Chania Chandra (15002) Azkia Devi Naeni (15007)
Ajeng rachmawati (15003) Biosnike Juniana Siraiat (15008)
Anggi Purnamasuri (15004) Chindy Sri Affiani (15009)
Asma Triah (15005)
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Antropologi ini sesuai waktunya.
Kritik dan saran bersifat membangun, penulis nantikan. Semoga karya ini
berguna dan bermanfaat. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..2
Daftar isi.3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.4
B. Rumusan Masalah.8
C. Tujuan8
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logos
yang berarti ilmu. Menurut Haviland (1994;7) antropogi adalah studi tentang umat
manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia
dan prilakunya, dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap mengenai
keanekaragaman manusia. Dalam pengertian studi yang mempelajari manusia,
antropologi menurut Embaer (1985:2) dapat bersifat akurat atau tidak akurat. Para
ahli antropologi tertarik untuk mempelajari kapan, dimana, dan bagaimana
manusia pada mulanya muncul di bumi, selaian itu mereka juga mempelajari
beraneka ragam ciri-ciri fisik manusia. Para ahli antropolgi juga tertarik untuk
mempelajari bagaimana dan mengapa suatu masyarakat memilki pemikiran dan
kebiasaan pada masa lampau dan masa kini.
4
cabang ilmu antropolgi. Memang kebanyakan dari ilmu-ilmu tersebut sudah
terpisahkan sebagai disiplin sendiri lebih lama dari antropologi, dan masing-masing
mempertimbangkan wilayah kajian mereka untuk menjadi berbeda dari yang lain.
Sejak akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, suku-suku bangsa di benua Asia,
Afrika, Amerika, dan Oseania mulai kedatangan orang-orang Eropa Barat selam
kurang lebih 4 abad. Orang-orang eropa tersebut, yang antara lain terdiri dari para
musafir, pelaut, pendeta, kaum nasrani, maupun para pegawai pemerintahan
jajahan, mulai menerbitkan buku-buku kisah perjalanan, laporan dan lain-lain yang
mendeskripsikan kondisi dari bangsa-bangsa yang mereka kunjungi. Deskripsi
tersebut berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa, atau ciri-ciri fisik.
Deskripsi tersebut kemudian disebut sebagai "etnografi" (dari kata etnos berarti
bahasa.
Pada awal abad ke-20, sebagian besar Negara penjajah di Eropa berhasil
memantapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan mereka. Dalam era colonial
tersebut, ilmu Antropologi menjadi semakin penting bagi kepentingan
kolonialisme.
Pada fase ini dimulai ada anggapan bahwa mempelajari bangsa-bangsa non Eropa
ternyata makin penting karena masyarakat tersebut pada umumnya belum
sekompleks bangsa-bangsa Eropa. Dengan pemahaman mengenai masyarakat
yang tidak kompleks, maka hal itu akan menambah pemahaman tentang
masyarakat yang kompleks.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak ada
seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi secara
sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah pecah menjadi beberapa
bagian dan para ahli antropologi masing masing mengkhususkan diri pada
spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuannya untuk mendalami studi
secara mendalam pada bagian bagian tertentu dalam antropologi. Dengan
demikian, spesialisasi studi antropologi menjadi banyak, sesuai dengan
perkembangan ahli ahli antropologi dalam mengarahkan studinya untuk lebih
mamahami sifat sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.
7
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat di jabarkan rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah definisi antropologi sosial?
2. Bagaimana sejarah antropologi sosial?
3. Apakah definisi antropologi kesehatan?
4. Bagaimana sejarah antropologi kesehatan?
5. Bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?
6. Bagaimana hubungan manusia dengan social?
C. Tujuan
Dalam penyusunan makalah berjudul Sejarah Antropologi Sosial dan
Kesehatan ini, penulis berharap dapat memeberikan manfaat baik bagi penulis
sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas.
Adapun tujuan berikut adalah sebagai berikut:
Bagi Penulis
1. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi yang di
bimbing oleh
2. Makalah ini dibuat agar penulis lebih memahami mengenai sejarah antropologi
sosial dan kesehatan.
Bagi Pembaca
1. Memahami pengertian dan sejarah antropologi.
2. Mengetahui sejarah antropologi sosial dan kesehatan
8
BAB II
PEMBAHASAN
Antropologi social adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. sebuah ilmu yang mempelajari
manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan
yang lainnya berbeda-beda. mempelajari seluk-beluk yang terjadi dalam kehidupan
manusia. Yang menghadirkan orang lain baik secara nyata maupun imajiner dalam
etnis kebudayaan tertentu.
Sejarah antropologi sosial memang tak lepas dengan sejarah antropologi itu
sendiri, pada abad ke 18 yang lahir dari zaman Enlightenment. Di Prancis sejarah
antropologi sosial bermula dengan munculnya tokoh Montesquieu ( 1688-1755 )
dengan bukunya yang berjudul De LEsprit des Lois ( 1748 ) mengenai
polotik,sosial,falsafah. Setelah itu muncul DAlembert, Condercet, Turgot, pengikut
Encyclopaedist dan Phisiocrat hingga kepada Saint Simon ( 1760-1825 ).Saint Simon
sebagai anggota Elightment menyarankan bahwa ilmuan harus menganalisa fakta
bukan konsep dalam kajian.
9
Selanjutnya Auguste Comte ( 1798 -1857 ) merupakan pengikut Simon
namun berbeda pendapat dengannya.Comte ahli fikir yang lebih sistematis namun
tetap menanamkan disiplin ilmu kemasyarakatan yang dirancang sebagai
sosilogi.Jadi aliran rasionalisme falsafah perancis mempengaruhi bidang
antropologi inggris dengan kuat,terutama melalui penulisan Durkheim dan para
pengikutnya serta Levy-Bruhl yang mempunyai pemikiran sama dengan Simon.Dua
orang penulis yang telah menarik perhatian para antropolog sosial berkenaan
dengan analiasa mengenai fungsi ialah Hubert Spencer dan Emile
Durkheim.Keduanya mencoba merangkum seluruh pengetahuan manusia dan
dalam mereka mencoba membentuk suatu ilmu kemasyarakatan yang lengkap dan
disebut Super organic ( manusia merupakan suatu evolusi alami dan merupakan
lanjutan evolusi organic yang tidak dapat dihindarkan ).
10
Profesor Radcliffe-Brown telah menyatakan konsep bahwa konsep fungsi
yang digunakan bagi masyarakat manusia adalah kepada analogi antara kehidupan
sosial dan organic.Penekanan antropologi fungsional terhadap konsep system
sosial dan selanjutnya mengenai pentingnya pengkajian yang sistematis tentang
kehidupan sosial masyarakat primitive yang ada sekarang bukan saja telah
mimisahkan disiplin antropologi sosial dari etnografi bahkan menggabungkan
pengkajian teorikal mengenai institusi dengan pengkajian bercorak penelitian
lapangan mengenai kehidupan sosial masyarakat primitive. Pada masa sekarang
antropolog sosial mengkaji masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang
bersejarah. apa yang dilakukan seorang antropologi sosial dapat dibagi tiga tingkat:
Tingkat pertama: Sebagai seorang ahli etnografi dia tinggal bersama dalam
suatu masyarakat primitive dan mempelajari cara hidup mereka. Dia mempelajari
tutur kata masyarakat itu, berfikir dari segi konsep mereka, dan merasakan apa
yang mereka rasakan.Kemudian dia akan menghidupkan kembali pengalaman
secara kritis dan menguraikan dari segi kategori konsep dan nilai budaya dan
menurut pengertian umum disiplin ilmiahnya. Dengan kata lain dan
mengartikannya dari kebudayaan kepada kebudayaan yang lain.
Tingkat Kedua: Dia akan mencoba untuk melampaui garis literary dan
impressionistic untuk mengetahi struktur masyarakat untuk menyelidiki system
fonologi dan tat bahasa tersebut.Jadi seorang antropolog sosial tidak akan merasa
puas hanya dengan memperhatikan dan menerangkan kehidupan sosial suatu
masyarakat primitive itu saja tetapi akn mencoba mengungkapkan struktur dasar
masyarakat itu.
11
Tingkat Ketiga: Membandingkan pola-pola tadi dengan pola-pola masyarakat
lainnya.Dengan ini antropolg sosial akan dapat memperluas pengetahuannya
tentang dasar struktur tipologi mengenai bentuk masyrakat,menentukan cirri-ciri
utamanya dan sebab-sebab mengapa terjadinya perbedaan di antara masyarakat
itu.
EDWARD B TYLOR
12
LEWIS HENRY MORGAN
Lewis Henry Morgan ( 1818-1881 ) adalah seorang ahli hukum yang lama
tinggal di antar suku-suku bangsa Indian Iroquois di daerah hulu sungai St.
Lawrence dan di sebelah selatan danau-danau besar Ontario dan erie ( Negara
bagian New York ) sebagai pengacara bagi orang-orang Indian dalam soal-soal
tanah.Karangan etnografi yang pertama terbit tahun 1851 berjudul League of the
Ho-de-no-Sau-nie or Iroquois.Morgan percaya kepada konsep evolusi
masyarakat,melalui karya pokok yang berjudul Ancient Society ( 1877 ) mencoba
melukiskan evolusi masyarakat dan kebudayaan melalui delapan tingkat.evolusi
yang universal ( zaman liar tua,zaman liar madya,zaman liar muda,zaman barbar
tua,zaman barbar madya,zaman barbar muda,zaman peradaban purba,zaman
peradaban masakini ).
FRANZ BOAS
Franz Boas ( 1858-1942 ) adalah seorang ahli geografi yang berasal dari
jerman.Boas melakukan ekspedisi tunggal ke darah suku-suku bangsa Eskimo di
pantai Pulau Baffinland dalam tahun 1883 hingga 1884.Bahan etnografi yang
dikumpulkannya dipakai untuk mengisi buku The Central Eskimo ( 1888 ).Fanz Boas
menjadi dosen ilmu antropologi di Universitas Columbia di New York dan dikenal
sebagai Bapak Antropologi.Boas mempunyai konsep marginal survival yaitu
pertumbuhan kebudayaan menyebabkan unsu-unsur baru yang akan mendesak
unsure-unsur lama kearah pinggir.Sehingga apabila ingin mencari unsur-unsur
kuno maka tempat untuk mendapatkannya adalah di daerah-daerah pinggir.
13
EMILE DURKHEIM
14
3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok
masyarakat
5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara
individual, terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat.
15
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun. Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi
dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.
16
(3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di
berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk
mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola
perawatan penyakit yang sama.
17
antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian
tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
18
Paleopatologi
Misalnya : adanya gen anti malaria (sel darah merah berbentuk sabit pada
penduduk Afrika Barat). Pada penduduk kulit hitam di Amerika sel sabit
menimbulkan Penyakit Anemia sel sabit (Sickle-cell Anemia)
Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari
kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu, sebagai:
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan,
4) pencipta kebudayaan.
Menurut Aristoteles (Yunani, 384-322 SM), bahwa manusia itu adalah ZOON
POLITICON artinya bahwa manusia itu sbg makhluk pada dasarnya selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yg suka
bermasyarakat. Dan oleh karena sifatnya suka bergaul satu sama lain, maka
manusia disebut makhluk sosial.
20
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya. Makhluk sosial
artinya bahwa kita tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan manusia lain.
sebagai makhluk budaya menandakan bahwa manusia memiliki akal budi yang
membedakan dengan makhluk hidup lain dibumi ini.
21
orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup
di tengah-tengah manusia.
Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk
yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan,
karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,
benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan,
kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya.
22
Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar (keyakinan dan harapan)
yang ditemukan ataupun dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dari
organisasi, dan kemudian menjadi acuan dalam mengatasi persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan adaptasi keluar dan integrasi internal, dan karena dalam
kurun waktu tertentu telah berjalan atau bekerja dengan baik, maka dipandang
sah, akhirnya kebudayaan dibakukan bahwa setiap anggota organisasi harus
menerimanya sebagai cara yang tepat dalam pendekatan pelaksanaan pekerjaan-
pekerjaan dalam organisasi.
23
sebuah lingkungan tertentu akan berbeda kebiasaanya dengan lingkungan lainnya
dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Dalam sosial budaya juga dikenal sistem sosial budaya, artinya keseluruhan
dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan tata laku manusia yang saling berkaitan
dan bekerja sama saling mendukung untuk mencapai tujuan hidup bermasyarakat.
24
tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Dalam sebuah kebudayaan
dikenal dengan nama unsur-unsur kebudayaan, sebagai berikut:
b. Mata pencarian
c. Bahasa
d. Kesenian
e. Sistem pengetahuan
f. Religi
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antropologi berasal dari bahasa yunani, asal kata dari anthoropus berarti
manusia , dan logos berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi
adalah ilmu kemanusiaan. Para ahli antropologi sering mengemukakan bahwa
antropologi marupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, antropologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang kemanisiaan baik dalam bentuk fisik,
kemanusiaan, dan kebudayaanya,
Secara khusus, ilmu antropologi terbagi kedalam lima sub ilmu yang mempelajari:
manusia.
aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.B. SARAN
26
Setelah melakukan penulisan makalah ini, penulis menyarankan kepada
pembaca agar :
27
DAFTAR PUSTAKA
http://kimdinirinjani.blogspot.com/2012/12/antropologi-sosial.html
http://awalbarri.wordpress.com/2009/03/16/1-definisipengertian-
antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi/
dauzzsimololkumpulanmakalahfkm.blogspot.com/2010/02/antropologi-
kesehatan.html
http://aryaniwidhiastuti.blogspot.com/2012/12/sejarah-perkembangan-
antropologi-semest.html
28