SOSIO–ANTROPOLOGI KESEHATAN
Kelompok 1:
Naila Farhana Azzahida (211510047)
Yogi Rizki Ramadhani (211510046)
Diva Rahayu Puspitasari (211510044)
Nova Dwi Safitri (211510042)
Yuni (211510039)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberikan
kekuata dan Kesehatan “lahir dan batin”. Tidak lupa penyusun juga menghaturkan salawat
serta salam kepada nabi besar “islam” Muhammad SAW, yang telah memberikan titik terang
bagi umat islam. Dan tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Metodelogi Penelitian ini “Ibu Dr. Indah Budiatutik, SKM, M.Kes” yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam mata kuliah ini.
Penyusun juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam proses
pembuatan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan kita. Penyusun juga menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu penyusun mengharapkan kepada semua pihak yang membaca dan
menemukan kekeliruan itu, agar dapat memberikan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Stratifikasi Sosial Budaya.......................................................................................................6
1. Sebab-Sebab Terjadinya Stratifikasi Sosial Budaya.........................................................6
2. Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial Budaya....................................................................7
3. Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial Budaya............................................................................7
4. Stratifikasi Terbuka dan Stratifikasi Tertutup..................................................................8
5. Mobilitas Sosial....................................................................................................................9
B. Diferensiasi Sosial Budaya......................................................................................................9
1. Proses Terjadinya diferensiasi Sosial Budaya....................................................................9
2. Unsur-Unsur Diferensiasi Sosial Budaya.........................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari stratifikasi dan diferensiasi sosial budaya?
2. Bagaimanakah proses terjadinya sratifikasi dan diferensiasi sosial budaya?
3. Apa sajakah unsur-unsur stratifikasi dan diferensiasi sosial budaya?
4. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup?
5. Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
C. Tujuan
1. Memahami konsep dan teori stratifikasi dan diferensiasi sosial budaya
2. Memahami apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial Budaya
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut :
Terjadinya secara otomatis, karena factor-faktor yang dibawa individu sejak
lahir. Misalnya, Kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian
keanggotaan seseorang dalam masyarakat. Terjadinya dengan sengaja untuk tujuan
bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam
organisasi-organisasi formal, Seperti Pemerintah, Partai politik, Perusahaan,
Perkumpulan, Angkatan Bersenjata.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses
pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama.
Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah
kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.
7
2) Stratifikasi di bidang Senioritas
Ini biasanya di kaitkan dengan profesi atau perkerjaan yang dimiliki seseorang.
Tingkat senioritas dalam berbagai lembaga perkerjaan biasanya di tentukan
berdasarkan tingkat tenggang waktu berkeja dan jenjang kepangkatan atau golongan
yang lazi sering disebut dengan jabatan.
3) Stratifikasi di bidang Perkerjaan
Berbagai jenis perkerjaan juga berpengaruh pada system pelapisan sosial. Anda tentu
sering memiliki penilaian bahwa orang yang berprofesi sebagai panrik becak, kuli
bangunan, buruh pabrik dan para pekerja kantoran yang berpakaian bersih,
berpenampilan rapi, berdasi dan mengendari mobil, selalu membawa Hp tentu
memiliki perbedaan status sosial dalam masyarakat.
4) Stratifikasi di bidang Ekonomi
Ini hampir ada diseluruh penjuru dunia. Yang paling mudah di identifikasi di dalam
struktur sosial adalah didasarkan pada besar kecilnya penghasilan dan kepemilikan
benda-benda materi yang sering disebut harta benda. Indikator antara kaya dan miskin
juga mudah sekali di identifikasi, yaitu melalui pemilikan sarana hidup. Orang kaya
perkotaan dapat dilihat dari tempat tinggalnya seperti di kawasan real estate elite
dengan rumah mewahnya yang dilengkapi dengan taman, kolam renang, memiliki
mobil mewah dan benda-benda berharga lainnya. Sedangkan kelompok masyarakat
miskin berada dikawasan marginal (pinggiran), hidup di pemukiman kumuh, tidak
sehat, kotor, dan sebagainya. Adapun orang kaya perdesaan biasanya diidentifikasi
dengan kepemilikan jumlah lahan pertanian, binatang ternak, kebun yang luas dan
sebagainya.
c. Assigned Status
Assigned Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang atau kelompok orang
dari pemberian. Akan tetapi status sosial yang berasal dari pemberian ini sebenarnya
juga tak luput dari usaha-usaha seseorang atau sekelompok orang sehingga dengan
usaha-usaha tersebut ia memperoleh penghargaan.
8
cukup besar, sedangkan pada stratifikasi tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial
sangat kecil.
5. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam
stratifikasi sosial.Mobilitas dapat terbagi atas mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.
Mobilitas vertikal juga dapat terbagi dua, mobilitas vertikal intragenerasi, dan mobilitas
antar generasi. Berkaitan dengan mobilitas ini maka stratifikasi sosial memiliki dua sifat,
yaitu stratifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup.
9
2. Unsur-Unsur Diferensiasi Sosial Budaya
Unsur-unsur diferensiasi sosial budaya dalam masyarakat berdasarkan perbedaan
Ras, Agama, Jenis Kelamin, Profesi, Klan, dan Suku Bangsa. Diferensiasi itu tidak
terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu
yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir.
1. Diferensiasi ras (racial differentiaton)
Diferensiasi ras merupakan pengelompokkan yang bersifat jamaniah yang
berdasarkan pada ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna rambut, serta bentuk-
bentuk bagian wajah.
2. Diferensiasi Agama (religion differentiation)
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu system kepercayaan
beserta praktiknya, berkenaan dengan
yang sacral yang menyatukan pengikutnyadalam suatu komunitas moral.
Diferensiasi agama terwujud dalam kenyataan
social bahwa masyarakat terdiri dari orangorang yang menganut suatu agama terten
tu termasuk dalam komunitas atau golongan yang disebut dengan umat
3. Diferensiasi Jens Kelamin (sex differentiation)
Jenis kelamin adalah ciri fisik yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri
oleh individu sesuai keinginannya
4. Diferensiasi Profesi (profession differentiation)
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan
pada jenis pekerjaan atau profesinya. Diferensiasi profesi bersifat khusus yang
melahirkandiferensiasi profesi. Hal ini berarti di antara profesi-profesi tersebut
tidak ada perbedaan tinggi rendah atau terhormat tidak terhormat. Perbedaan
profesi cenderungmemengaruhi perilaku sosialnya
5. Diferensiasi Klan (clan differentiation)
Pengertian klan menurut Koentjaraningrat adalah suatu kelompok kekerabatanyang
terdiri dari semua keturunan dari seorang nenek moyang yang
diperhitungkanmelalui garis keturunan sejenis yaitu keturunan warga pria dan
wanita.Istilah klan disebut juga kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas
(extended family). Klan merupakan kesatuan geanologis (kesatuan turunan), religio
magis(kesatuan kepercayaan), dan tradisi (kesatuan adat).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah kami paparkan diatas, maka dapat kami
simpulkan bahwa Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat atau penduduk
berdasarkan kelas-kelas yang telah ditentukan secara bertingkat berdasarkan dimensi
kekuasaan, previllege dan prestise. Stratifikasi sosial terbagi menjadi tiga kelompok,
yaitu stratifikasi tertutup, terbuka maupun campuran. Stratifikasi tertutup yaitu
seseorang ketika sudah tergolong menjadi kelas tinggi, dia tidak akan menjadi kelas
bawah dan sebaliknya. Stratifikasi terbuka yaitu seseorang yang berada dikelas bawah
bisa naik ke kelas atas dengan usahanya yang bersungguh-sungguh. Sedangkan
stratifikasi campuran yaitu seseorang awalnya dihormati karena terdapat didalam
kelas atas, namun tiba-tiba berbalik arah karena harus menyesuaikan tempat ia
tinggal.
Serta kami juga dapat menyimpulkan tentang definisi diferensiasi social
adalah pembedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak
menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki). Serta unsur-unsur diferensiasi social
yaitu, Diferensiasi ras (racial differentiation), Diferensiasi etnis atau suku bangsa
(tribal differentiation), Diferensiasi agama (religion differentiation), Diferensiasi
gender/jenis kelamin (sex differentiation), Diferensiasi profesi (profession
differentiation), Diferensiasi klan (clan differentiation).
B. Saran
Masyarakat diharapkan tidak bersifat tertutup, namun lebih bersifat terbuka
dalam melakukan gerak sosial agar tercipta kehidupan sosial yang selaras tanpa
adanya diskriminasi. Dan perlu kita perhatikan bahwa stratifikasi sosial bukan
halangan bagi kita untuk menjadi lebih baik. Maka sifat optimis dan merasa cukup
dalam hal ini sangat diperlukan. Serta dalam hal ini kami enyadari bahwa masih jauh
dari kata sempurna, kedepanya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk perbaikan ke depannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://deepublishstore.com/blog/materi/diferensiasi-sosial/
12