Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERBEDAAN, KESETARAAN DAN HARMONISASI SOSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran IPS

Disusun Oleh :
 Dea Sri Mulyani
 Mutia Pangestu
 Pani Nurmahalah
 Sri Mulyani

SMA NEGERI 1 KAWALI


Jl. Poronggol Raya No.9, Kawalimukti, Kawali, Kabupaten Ciamis
Jawa Barat 46253
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita haturkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan
sosiologi yang berjudul “Perbedaan dan Kesetaraan Sosial”.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang perbedaan dan kesetaraan sosial di masyarakat.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Kawali, Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. Pengertian Perbedaan Dan Kesetaraan Sosial ..............................................2
B. Kriteria Perbedaan Sosial .............................................................................3
C. Macam-Macam Perbedaan Sosial ................................................................4
D. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial .................................................................7
E. Dampak Perbedaan Sosial ............................................................................9
F. Upaya Mencapai Kesetaraan Sosial ............................................................10
BAB III PENUTUP ...............................................................................................12
A. Kesimpulan .................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas
yang disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki
manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang
melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi
manusia. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik
nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang
merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
Perbedaan dan Kesetaraan Sosial merupakan hal yang tidak bisa
terhindarkan. Perubahan sudah, sedang, dan akan terus terjadi, baik dalam
kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat.

B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Perbedaan dan Kesetaraan Sosial.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya Perbedaan dan Kesetaraan
Sosial.
4. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan untuk mengatasi Perbedaan dan
Kesetaraan Sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbedaan dan Kesetaraan Sosial


1. Perbedaan sosial
Sejak orang mulai berspekulasi mengenai sifat-sifat masyarakat,
perhatian mereka tertarik paa perbedaan-perbedaan yang terlihat antara
individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Adanya
struktur sosial yang berbeda-beda pula, menimbulkan terjadinya perbedaan
dalam masyarakat.
2. Keadaan Geografis
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Negara kepulauan mempunyai panjang
wilayah 3.400 mil terhitung dari Sabang sampai Merauke. Wilayah tersebut
terletak di titik 950 BT – 1410 BT dan 60 LU – 110 LS sehingga Indonesia
terletak di daerah khatulistiwa dan beriklim tropis.
3. Etnis
Nenek moyang kita mendiami Nusantara ini sudah sejak dahulu kala.
Mereka hidup terpencar di pulau-pulau yang terpisah oleh lautan. Dengan
menempati daerah yang terpencar ini maka tumbuhlah keanekaragaman
budaya.
Letaknya berbatasan dengan negara Cina yang terdapat dua pusat
persebaran bangsa-bangsa. Pertama yaitu Yunnan dan Kedua Dongson.
4. Teknologi
Pada dasarnya sejak dilahirkan manusia telah dibekali oleh Tuhan
dengan sifat ingin tahu. Dengan akalnya manusia berusaha mengetahui
segala sesuatu dan berusaha mengatasi rintangan alam yang dihadapinya.
Setiap individu lahir dan berkembang dalam kondisi yang berbeda-
beda. Keberagaman individu dalam masyarakat ini disebut dengan
perbedaan sosial. Perbedaan sosial secara umum dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu perbedaan secara horizontal dan perbedaan secara
vertikal.
5. Pengertian diferensiasi sosial
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang
biasanya sama. Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan
atau klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar, atau sejajar.

2
Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih
tinggi daripada golongan lainnya.
6. Pengertian stratifikasi sosial
Beberapa definisi stratifikasi sosial dijelaskan sebagai berikut.
Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat hierarki.
Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarki menurut dimensi kekuasaan, previlege, dan prestise.
Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di
atas kategori dari hak-hak yang berbeda.
7. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan sosial adalah tata politik dimana semua orang yang
berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status
yang sama. Kesetaraan sosial atau persamaan sosial adalah keadaan dimana
semua orang dalam suatu masyarakat tertentu atau kelompok terisolisasi
memiliki stats yang sama dalam hal tertentu.

B. Kriteria Perbedaan Sosial


1. Kriteria Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan
ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ciri fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya
warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka dan sebagainya.
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang
menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat
berbeda.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu
masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau
kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan (etos).

3
Kriteria yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang
kebudayaan suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut.
a. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih,
b. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk
sendiri,
c. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah-wilayah geografis
(wilayah secara fisik),
d. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
2. Kriteria Stratifikasi Sosial
a. Kekayaan
b. Kekuasaan
c. Keturunan
d. Kepandaian ilmu pengetahuan
Selain kriteria yang telah dibahas tersebut, terdapat juga beberapa
ciri umum mengenai faktor-faktor yang menentukan adanya lapisan atau
stratifikasi sosial, yaitu sebagai berikut.
a. Status atas dasar fungsi dan pekerjaan, misalnya sebagai dokter, guru,
dan militer.
b. Status seseorang yang beragama
c. Latar belakang sosial dan lamanya seseorang atau kelompok yang
tinggal pada suatu tempat
d. Status atas dasar jenis kelamin dan umur

C. Macam-Macam Perbedaan Sosial


1. Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik
bawaan yang sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokkan masyarakat
berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan budayanya.
Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai
berikut.
1) Menurut A.L. Krober (Dalam Arif Rahman : 2003)
a) Austroid, mecakup penduduk asli Australia (Aborigin)
b) Mongoloi
c) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
d) Malyan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia,
Filiphina, penduduk asli taiwan)

4
e) American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
f) Kaukasoid
2) Menurut Ralph Linton
a) Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning langsat sampai sawo
matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, mata sipit (terutama
Asia Mongoloid).
b) Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih,
rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman dan kelopak mata
lurus
c) Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal
dan kelopak mata lurus.
Indonesia didiami oleh bermacam-macam sub ras sebagai berikut :
a) Negrito, yaitu suku bangsa Semang di semenanjung Malaya dan
sekitarnya.
b) Veddoid, yaitu Suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan,
Toala dan Tomuna di Sulawesi.
c) Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan kei dan Aru
d) Melayu, yang terdir dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang batak, toraja dan
dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang,
Bugis/Makasar, Jawa, Sunda dan sebagainya.
2. Diferensiasi Suku Bangsa (etnis)
Suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang dianggap
mempunyai hubungan biologis.
Suku bangsa memiliki kesamaan berikut.
1) Ciri fisik, kesenian.
2) Bahasa daerah-adat istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
a) Di pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi,
Palembang, Melayu, dan sebagainya.
b) Di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, dan sebagainya.
c) Di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dan sebagainya
d) Di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli,
Bolaang Mongondow, Gorontalo, dan sebagainya.

5
3) Diferensiasi klen (clan)
Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan
kepercayaan (religiomagis), dasn kesatuan adat (tradisi). Klen atas dasar
garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada :
a) Masyarakat batak (dengan sebutan marga)
b) Marga batak karo : ginting, sembiring, singarimbun, barus,
tambun, paranginangin
c) Marga batak toba : nababan, simatupang, siregar
d) Marga batak mandailing : harahap, rangkuti, nasution, batubara,
daulay
e) Masyarakat minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : mandagi,
lasut, tombokan, pangkarego, paat, supit
f) Masyarakat ambon (klennya disebut Fam) antara lain : Pattinasari,
Latuconsina, Lotul, Manuhutu, Goeslaw
g) Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain, Fernandes,
Wangge, Da Costa, Leimene, Kleden, De Rosari, Paeira.
4) Diferensiasi agama
Agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan
dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang suci.
1) Komponen-komponen agama
a) Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut dan juga percaya.
b) Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/ gagasan
manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam
gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang,
dewa-dewa dan sebagainya.
c) Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan,
dewa-dewa dan roh nenek moyang
d) Tempat ibadah, seperti masjid, gereja, pura, wihara, kuil, klenteng
2) Agama dan masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat
dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi
interaksi yang dinamis.
5) Diferensiasi profesi
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
manusia sebagai sumber penghasilan atau mata pencahariannya.

6
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang
didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.
6) Diferensiasi jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang
didasarkan pada perbedaan jenis kelamin (perbedaan biologis).
Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi,
bentuk tubuh, suara dan sebagainya.
7) Diferensiasi asal daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan
asal daerah atau tempat tinggalnya. Terbagi menjadi :
- Masyarakat desa
- Masyarakat kota
Perbedaan orang desa dengan orang kota antara lain :
- Perilaku
- Tutur kata
- Cara berpakaian
- Cara menghias rumah, dll.
8) Diferensiasi partai

D. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial


a. Stratifikasi sosial tertutup (closed sosial stratification)
Startifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata
sulit mengadakan mobilitas vertikal.
Contoh :
1) Sistem kasta
Kaum sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan brahmana
2) Rasialis
3) Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah
kedudukan di posiis kulit putih
4) Feodal
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/ majikannya.
b. Stratifikasi sosial terbuka (opened sosial stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar.
Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal
maupun horizontal.

7
c. Stratifikasi sosial campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi
tertutup dan terbuka. Misalnya seorang Bali berkasta Brahmana
mempunyai kedudukan terhormat, namun apabila ia pindah ke Jakarta
menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.
1) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
a) Kelas atas, yaitu orang-orang yang berpenghasilan atau kekayaan
dengan leluasa dapat memnuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
b) Kelas menengah, yaitu orang-orang yang berpenghasilan dan
kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya,
tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.
c) Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya
ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya,
tetapi tidak leluasa atau bahkan tidak mampu untuk itu.
2) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria mata pencaharian
Secara umum dibagi kedalam lima lapisan, yaitu :
a) Golongan elit
b) Golongan professional
c) Golongan semi professional
d) Golongan tenaga terampil
e) Golongan tidak terlatih
3) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Tipe kasta
b) Tipe oligarkhis
c) Tipe demokratis
4) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria pendidikan
Berdasarkan kriteria pendidikan terdiri dari :
a) Lapisan masyarakat berpendidikan tinggi
b) Lapisan masyarakat berpendidikan menengah
c) Lapisan masyarakat berpendidikan rendah
d) Lapisan masyarakat tuna aksara
5) Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
a) Stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
b) Stratifikasi sosial pada masyarakat kasta
c) Stratifikasi sosial pada masyarakat rasial

8
E. Dampak Perbedaan Sosial
1. Pengaruh Diferensiasi Sosial Berdasarkan Kasus dalam Masyarakat
a. Konflik
Konflik merupakan proses atau keadaan ketika dua pihak atau
lebih berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena terdapat
perbedaan pendapat, nilai-nilai maupun tuntutan masing-masing pihak
yang berselisih melalui ancaman maupun kekerasan.
b. Integrasi
Merupakan proses penyatuan dua unsur yang berbeda sehingga
dapat mengakibatkan tercapainya suatu keinginan yang berjalan baik
dan seimbang
1) Integrasi Sosial
Merupakan suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dan terapat dalam kehidupan sosial.
2) Integrasi Nasional
a) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam
kesatuan wilayah dalam pembentukan suatu identitas nasional
b) Proses penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi satu keseluruhan yang lebih utuh
c) Proses memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
jumlahnya menjadi satu bangsa
Faktor penghambat integrasi sosial dan nasional antara lain :
- Kurangnya toleransi antargolongan
- Keadaan frustasi dalam masyarakat
- Kesenjangan sosial
- Munculnya sikap etnosentrisme dan primodialisme
2. Dampak Stratifikasi Sosial
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya dan dapat juga terjadi
secara disengaja, sehingga stratifikasi sosial dapat menimbulkan dampak
positif maupun dampak negatif.
a. Dampak positif
1) Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakat
2) Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah
b. Dampak negatif
1) Konflik antarkelas
2) Konflik antarkelompok sosial
3) Konflik antargenerasi

9
F. Upaya Mencapai Kesetaraan Sosial
1. Perbedaan Ras
Warga negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebgai warga
negara. Perbedaan ras yang ada hendaknya jangan dijadikan masalah yang
mengancam isintegrasi bangsa.
2. Perbedaan Agama
Adapun fungsi dari lembaga keagamaan adalah sebagai berikut :
 Tempat untuk membahas dan menyelesaikan segala masalah yang
menyangkut keagamaan
 Media menyampaikan gagasan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa
Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya
diakui oleh pemerintah, yaitu :
a. MUI (Majelis Ulama Indonesia) – Islam,
b. PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) – Kristen,
c. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) – Katolik,
d. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) – Buddha,
e. PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) – Hindu.
3. Perbedaan gender
Gender adalah jenis kelamin manusia yaitu laki-laki dan perempuan.
Setiap warga negara baik laki-laki maupun perempuan memiliki kedudukan
yang sama.
4. Perbedaan golongan sosial
Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh
ciri tertentu serta mempunyai ikatan identitas sosial.
5. Perbedaan budaya
Menurut pendapat Selo Soemardjan dan Soelaiman, kebudayaan
adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia
Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan antara
lain :
 Lingkungan
 Pertemuan antarbangsa, dan
 Kepercayaan yang kuat dan mengakar
6. Perbedaan suku
Suku adalah golongan bangsa sebagai bagian dari bangsa yang lebih
besar. Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.

10
Upaya-upaya dalam membina keserasian :
 Menciptakan suasana damai, aman, dan tenteram dalam pergaulan
hidup;
 Saling menghormati dan menghargai hak-hak orang lain;
 Tenggang rasa; dsan
 Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Untuk memperkuat kehidupan harmonis dalam masyarakat dapat
menggunakan indikator sebagai berikut :
a. Kempuan masyarakat melindungi warganya yang di dalam realitasnya
bersifat majemuk baik secara vertikal maupun secara horizontal
b. Partisipasi masyarakat dalam organisasi melalui kegiatan organisasi
yang menjalin hubungan antarwarga masyarakat
c. Kemampuan masyarakat untuk mencegah dan mengelola konflik dengan
cara membangun toleransi melalui pendekatan sistem sosial.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tak sama dengan stratifikasi sosial yang menggolongkan masyarakat
menjadi struktur kelas vertikal maka perbedaan sosial menggolongkan
masyarakat secara horisontal atau hanya ciri fisik saja. Meski begitu,
stratifikasi sosial dan perbedaan sosial mempunyai kesamaan yakni keduanya
memperlihatkan keanekaragaman dalam masyarakat.
Meskipun adakalanya memunculkan beberapa konflik namun
keanekaragaman yang ada pun bisa menjadi potensi untuk pembangunan.
Keanekaragaman yang muncul di masyarakat bisa mendorong dinamika.
Sejumlah ciri berikut ini umumnya dipakai sebagai pertanda adanya
perbedaan sosial dalam masyarakat.
Beberapa ciri tersebut menjadi ciri khas yang membuat suatu komunitas
terlihat berbeda dibanding komunitas yang lain.
- Ciri fisik
Adalah beberapa ciri yang terkait sifat yang bisa dilihat diantaranya
warna kulit, bentuk dan warna rambut, postur tubuh serta bentuk dan
warna mata.
- Ciri sosial
Merupakan ciri yang terkait dengan peran warga masyarakat dalam
bermasyarakat. Seperti yang sudah diketahui bersama setiap warga
masyarakat mempunyai peran dan tugas berbeda-beda yang berhubungan
dengan pekerjaan, profesi ataupun mata pencaharian sehari-hari baik untuk
kepentingan diri sendiri ataupun kepentingan masyarakat. Pekerjaan,
profesi ataupun mata pencaharian yang dijalani seseorang tak serta merta
memperlihatkan terjadinya strata vertikal namun menunjukkan keragaman
bakat dan minat warga masyarakat yang bersifat horisontal.
- Ciri budaya
Adalah ciri yang terkait adat-istiadat dan kebudayaan yang tumbuh
dalam masyarakat. Tiap bangsa mempunyai adat-istiadat dan kebudayaan
berlainan. Di negara kita saja ada kurang-lebih 200 sistem adat dan budaya
sebagaimana bisa diamati dalam masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Madura,
Lombok, Batak, Dayak, dan suku-suku lainnya. Bila dilihat secara global
pastinya sistem adat dan budaya sangat banyak jumlahnya. Bangsa-bangsa

12
di Asia, Afrika, Australia, Eropa maupun Amerika pasti memiliki ciri khas
yang membuatnya beda dari yang lain.
Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang
berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status
yang sama. Setidaknya, kesetaraan sosial mencakup hak yang sama di
bawah hukum, merasakan keamanan, memperolehkan hak suara,
mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, dan sejauh mana
hak tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau bersangkutan
secara personal. hak-hak ini dapat pula termasuk adanya akses untuk
mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan pengamanan sosial
lainnya yang sama dalam kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan
masyarakat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tim Masmedia Buana Pustaka. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI.

Masmedia.Sidoarjo: 2014.

http://savieraandriany.blogspot.co.id/2016/02/makalah-masalah-sosial.html

http://www.fauzulmustaqim.com/2015/12/makalah-sosiologi-tentang-masalah.html

14

Anda mungkin juga menyukai