SOSIOLOGI
JUDUL
KELAS XI.D
BARTIA S.
M. IZZUL PANGERANG
MESYA NANDITA
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan teman-
teman. Terimah kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................................................ 7
B. Saran ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang dimensi vetikal dan horizontal struktur sosial,
maka diperlukan subpokok bahasan yang yang saling berhubungan , sehingga penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut.
C. Tujuan Masalah
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu;
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu lebih lanjut dikemukakan pula bahwa berdasar arti definitif, Struktur sosial berarti
skema penempatan nilai-nilai sosial-budaya clan organ-organ masyarakat pada posisi yang
dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masvarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi
kepentingan masing-masing bagian untuk . jangka waktu yang relatif lama.
Struktur sosial sendiri terbagi menjadi 2 dimensi , yaitu vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal
berupa tingkatan status sosial masyarakat. Sedangkan dimensi horizontal seluruh masyarakat
terbagi ke dalam kelompok sosial yang memiliki nilai sama.
Struktur sosial horizontal mengarah pada diferensiasi sosial yang ditandai dengan
perbedaan sederajat. Contohnya perbedaan ras, suku, dan agama. Diferensiasi sosial adalah
klasifikasi atau penggolongan masyarakat terhadap perbedaan – perbedaan tertentu yang
posisinya sama, setara, dan sejajar. Dalam struktur sosial di masyarakat, diferensiasi tidak
memposisikan golongan atau kelompok mana yang lebih tinggi, atau lebih rendah dari kelompok
lainnya.
Semua kelompok dan golongan dianggap sama dan sejajar, baik itu berdasarkan ras, suku, klan,
agama, profesi dan jenis kelamin. Semua kelompok sosial tersebut dianggap sama, setara atau
sejajar di Indonesia.
Contoh struktur sosial masyarakat Indonesia adalah berdasarkan klan, seperti yang dialami oleh
klan Da Costa dari Flores, atau klan Siregar dari Batak. Meskipun nama klan mereka berbeda,
namun tiap klan memiliki peran dan posisi yang sama di masyarakat.
5
Diferensiasi sosial juga terjadi pada suku di Indonesia. Bermacam suku di Indonesia seperti suku
Batak, Jawa, Sunda, Bali, Lombok dan sebagainya, memiliki posisi yang sejajar di masyarakat.
Tidak ada suku yang posisinya lebih tinggi atau lebih berkuasa dari yang lainnya.
Struktur sosial vertikal mengarah pada stratifikasi sosial yang merupakan system
pelapisan masyarakat dengan sifat hierarki. Stratifikasi sosial adalah penggolongan atau
pengelompokan masyarakat berdasarkan lapisan atau tingkatan masyarakat. Dalam struktur
sosial di masyarakat, stratifikasi membagi masyarakat secara vertikal. Artinya ada kelompok
masyarakat yang memiliki posisi lebih tinggi dari yang lainnya.
Biasanya, penggolongan ini dipengaruhi berdasarkan status ekonomi, status sosial dan
kekuasaan. Penggolongan tersebut juga dipengaruhi oleh kekuasaan keturunan, pendidikan,
pangkat atau kedudukan.
Contoh struktur sosial masyarakat Indonesia berdasarkan stratifikasi sosial adalah, adanya
sistem kasta di beberapa kebudayaan masyarakat. Misalnya yang terjadi di Yogyakarta dan
Surakarta. Masyarakat Yogyakarta dan Surakarta menganut sistem kasta yang terlihat dari
pembagian tingkatan kelas sosial masyarakat yang ada dalam wilayah kekuasaan kerajaan.
Tingkat kelas paling tinggi adalah kaum bangsawan, yang terdiri dari raja dan keturunannya,
hingga keluarga yang masih ada ikatan darah. Tingkat kelas sosial di bawahnya adalah
agamawan, kemudian tingkatan yang paling rendah adalah buruh, petani dan pedagang.
Jadi, semakin tinggi tingkat sosialnya maka akan semakin tinggi juga tingkat kekuasaan yang
dimiliki kelompok sosial tersebut. Namun, sistem ini hanya berlaku pada adat dan budaya, tanpa
mempengaruhi kedudukan atau cara mereka berperilaku di masyarakat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/pengertian-dan-fungsi-struktur-sosial-di-
masyarakat/#:~:text=Berdasarkan%20Diferensiasi%20Sosial
https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-unsur-dan-bentuk-struktur-sosial/#google_vignette
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221207093536-569-883904/pengertian-ciri-ciri-
dan-fungsi-struktur-sosial-di-masyarakat#:~:text=Struktur%20sosial%20horizontal
%20mengarah%20pada,pelapisan%20masyarakat%20dengan%20sifat%20hierarki.