DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
NAMA: LORENTI BR NAINGGOLAN
HOTMAIDA BERUTU
NURDILA RAMADHANI
TENGKU RIZA
OCHA TONDANG
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul.
“PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL,KEPRIBADIAN, KETERKAITAN
ANTARA STRUKTUR SOSIAL TERHADAP KEPRIBADIAN”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kesimpulan ……………………………………………………9
1. Latar belakang
Struktur sosial dan kepribadian adalah dua unsur esensial dalam pemahaman
tentang bagaimana individu berinteraksi dan berfungsi dalam masyarakat. Struktur
sosial menciptakan kerangka kerja yang mengatur norma, nilai, dan peran dalam suatu
masyarakat, sementara kepribadian menentukan bagaimana individu merespons dan
beradaptasi terhadap kerangka kerja tersebut. Keterkaitan antara struktur sosial dan
kepribadian menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks masyarakat modern
yang semakin kompleks dan beragam.
Sebagai hasil dari transformasi sosial, teknologi, dan budaya yang cepat, kita dapat
melihat perubahan dalam bagaimana individu membentuk identitas dan merespons
tuntutan sosial. Sebagai contoh, media sosial dan globalisasi telah memengaruhi cara
individu memandang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berinteraksi dengan
orang lain dalam lingkungan yang semakin terhubung.
Dalam latar belakang ini, kita akan mengeksplorasi evolusi pemahaman kita tentang
keterkaitan antara struktur sosial dan kepribadian, serta mengapa topik ini menjadi
semakin penting dalam konteks sosial saat ini. Selain itu, kita akan menyelidiki peran
teori-teori dalam sosiologi, psikologi, dan bidang terkait dalam membantu kita
merinci dan memahami dinamika ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang
keterkaitan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang masyarakat
yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan positif kepribadian individu.
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak
harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.
1. George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
2. George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.William Kornblum: struktur
sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku
undividu.Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
1. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu
untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat.
Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur
sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan.
Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
1. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari
sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur
dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.Ukuran
yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber
menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar
terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang
pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun
secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
b. Diferensiasi Sosial
1. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara
umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid,
dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara
dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
3. Diferensiasi klen.
1. Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai
suatu sistem
2. Masyarakat merupakan suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah orang yang
berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu.
3. Lembaga-Lembaga Sosial yang ada di dalam suatu masyarakat.
4. Kaidah-Kaidah / Norma-Norma Sosial yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
5. Status Sosial dan Peran Sosial yang dimiliki oleh masyarakat
1.Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
2.M.A.W.Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
3.Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.
4.Theodore R. Newcombe
Kepribadian atau personalitas dapat didefinisikan sebagai ciri watak seorang individu
yang konsisten memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan
sosiologis, yang unsurunsurnya adalah: pengetahuan, perasaan, dan naluri.
1. Pengetahuan
2. Perasaan
Naluri merupakan perasaan dalam diri individu yang bukan ditimbulkan oleh
pengaruh pengetahuannya, melainkan sudah terkandung dalam organisma atau
gennya.
1. Warisan biologis
2. Lingkungan fisik/alam
a. Kebudayaan khusus kedaerahan atau etnis (Jawa, Sunda, Batak, Minang, atau yang
lainnya).
b. Cara hidup yang berbeda antara desa (daerah agararis-tradisional) dengan kota
(daerah industri-modern).
c. Kebudayaan khusus kelas sosial (ingat: kelas sosial buka sekedar kumpulan dari
orang-orang yang tingkat ekonomi, pendidikan atau derajat sosial yang sama, tetapi
lebih merupakan gaya hidup).
5. Pengalaman unik
Masyarakat adalah kelompok manusia yang sengaja dibentuk secara rasional untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Walaupun penggunaan istilah masyarakat sangat samar-samar dan umum, akan tetapi
hal itu dapat dianggap sebagai indikasi sebagai hakekat manusia yang senantiasa ingin
hidup bersama dengan orang lain. Istilah masyarakat juga tak luput dari nilai-nilai,
norma-norma, tradisi, kepentingan-kepentingan dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
maka pengertian masyarakat tak mungkin dipisahkan dari kebudayaan dan
kepribadian.
PUSTAKA
li, A. Mukti, Ibnu Khaldun dan Asal-Usul Sosiologinya, Yogyakarta: Yayasan Nida,
1970.
Akhmad, K.H. Jamil, Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1984.
Audah, Ali, Ibnu Khaldun Sebuah Pengantar, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986.
Baali, Fuad dan Ali Wardi, Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam, alih bahasa
Osman Ralibi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989.
Enan, Muhammad Abdullah, Ibnu Khaldun: His Life and Work, New Delhi: Kitab
Bhavan, 1979.
Khaldun, Ibnu, Muqaddimah Ibnu Khaldun, (terj.) Ahmadi Thoha, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1986.
Raliby, Osman, Ibnu Khaldun, Tentang Masyarakat dan Negara, Jakarta: Bulan
Bintang, 1978.
Sulaiman, Fathiyah Hasan, Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Ilmu dan Pendidikan,
Bandung: Diponegoro, 1987.