Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIO - ANTROPOLOGI

PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL,KEPRIBADIAN,


KETERKAITAN ANTARA STRUKTUR SOSIAL TERHADAP
KEPRIBADIAN

DOSEN PENGAMPU:

IKA PURNAMA SARI M.Si

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5
NAMA: LORENTI BR NAINGGOLAN

HOTMAIDA BERUTU

NURDILA RAMADHANI

TENGKU RIZA

OCHA TONDANG

KELAS:SEJARAH B REGULER 2023

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul.
“PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL,KEPRIBADIAN, KETERKAITAN
ANTARA STRUKTUR SOSIAL TERHADAP KEPRIBADIAN”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan


manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan,29 Agustus 2023

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………….…ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………….iii

BAB I Pendahuluan .…………………………………………..1

1.Latar belakang ………………………………………………...1

BAB II Pembahasan ……..………………………….……………2

1. Pengertian Struktur Sosial ……………………………………..2

a. Ciri struktur sosial ……………………………………….3

b. Fungsi struktur sosial ……………………………………….3

c. Bentuk, Pokok struktur sosial ……………………………..3

2. Pengertian Kepribadian ………………………………………….5

3. Keterkaitan antara struktur sosial terhadap kepribadian ……5

BAB II I Pentutup ………………………………………………9

Kesimpulan ……………………………………………………9

Daftar Pustaka ………………………………………………..9


Bab I Pendahuluan (LOREN)

1. Latar belakang
Struktur sosial dan kepribadian adalah dua unsur esensial dalam pemahaman
tentang bagaimana individu berinteraksi dan berfungsi dalam masyarakat. Struktur
sosial menciptakan kerangka kerja yang mengatur norma, nilai, dan peran dalam suatu
masyarakat, sementara kepribadian menentukan bagaimana individu merespons dan
beradaptasi terhadap kerangka kerja tersebut. Keterkaitan antara struktur sosial dan
kepribadian menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks masyarakat modern
yang semakin kompleks dan beragam.

Sebagai hasil dari transformasi sosial, teknologi, dan budaya yang cepat, kita dapat
melihat perubahan dalam bagaimana individu membentuk identitas dan merespons
tuntutan sosial. Sebagai contoh, media sosial dan globalisasi telah memengaruhi cara
individu memandang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berinteraksi dengan
orang lain dalam lingkungan yang semakin terhubung.

Dalam latar belakang ini, kita akan mengeksplorasi evolusi pemahaman kita tentang
keterkaitan antara struktur sosial dan kepribadian, serta mengapa topik ini menjadi
semakin penting dalam konteks sosial saat ini. Selain itu, kita akan menyelidiki peran
teori-teori dalam sosiologi, psikologi, dan bidang terkait dalam membantu kita
merinci dan memahami dinamika ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang
keterkaitan ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang masyarakat
yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan positif kepribadian individu.

Bab II Pembahasan (LOREN)


Pengertian Struktur Sosial

Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak
harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial.

Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan


sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Susunannya bisa vertikal atau horizontal.

Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut.

1. George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
2. George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.William Kornblum: struktur
sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku
undividu.Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.

Ciri, Fungsi, Bentuk dan Pokok dari Struktur Sosial (TENGKU)

1. Ciri-ciri Struktur Sosial adalah sebagai berikut.


2. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan
peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka
berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.Pada setiap sistem sosial
terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu
merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.

1. Berkaitan erat dengan kebudayaan


Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap
kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah
dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam
struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.Kemudian hal-hal yang
memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah keadaan geografis,mata
pencaharian, pembangunan. Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah.
Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan
kebudayaan yang berbeda satu sama lain.

1. Dapat berubah dan berkembang


Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah
dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk
oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

1. Adapun Fungsi Struktur Sosial adalah sebagai berikut.


2. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah
kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras,
sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda
dari kelompok lainnya.

1. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu
untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat.
Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur
sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan.
Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.

1. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari
sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.

1. Bentuk-bentuk struktur sosial adalah sebagai berikut.


Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-
masing punya ciri tersendiri.

1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur
dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.Ukuran
yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber
menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar
terciptanya stratifikasi sosial.Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang
pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun
secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Stratifikasi Sosial Tertutup


Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi
(mobilitas sosial).

1. Stratifikasi Sosial terbuka


Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun.
Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.

1. Stratifikasi Sosial Campuran


Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial
tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus
menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.

b. Diferensiasi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas


perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi
antara lain:

1. Diferensiasi ras

Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara
umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid,
dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.

2. Diferensiasi suku bangsa

Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara
dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.

3. Diferensiasi klen.

Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat


Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama.

4. Pokok-pokok dari struktur sosial adalah sebagai berikut.

1. Struktur sosial: pola perilaku dari setiap individu masyarakat yang tersusun sebagai
suatu sistem
2. Masyarakat merupakan suatu sistem sosial budaya terdiri dari sejumlah orang yang
berhubungan secara timbal balik melalui budaya tertentu.
3. Lembaga-Lembaga Sosial yang ada di dalam suatu masyarakat.
4. Kaidah-Kaidah / Norma-Norma Sosial yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
5. Status Sosial dan Peran Sosial yang dimiliki oleh masyarakat

Pengertian Kepribadian (HOTMAIDA)

Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan


tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan
berkehendak maupun perbuatan. Definisi kepribadian menurut beberapa ahli sebagai
berikut.

1.Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

2.M.A.W.Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

3.Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat oleh seseorang.

4.Theodore R. Newcombe

Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar


belakang terhadap perilaku

Hubungan antara Struktur Sosial dan Kepribadian (OCHA)

Kepribadian atau personalitas dapat didefinisikan sebagai ciri watak seorang individu
yang konsisten memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis dan
sosiologis, yang unsurunsurnya adalah: pengetahuan, perasaan, dan naluri.

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur yang mengisi akal-pikiran seseorang yang sadar,


merupakan hasil dari pengalaman inderanya atau reseptor organismanya. Dengan
pengetahuan dan kemampuan akalnya manusia menjadi mampu membentuk konsep-
konsep, persepsi, idea atau gagasan-gagasan.

2. Perasaan

Kecuali pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam


perasaan, yaitu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilainya sebagai positif atau negatif. Perasaan bersifat subjektif
dalam diri manusia dan mampu menimbulkan kehendak-kehendak.
3. Dorongan naluri (drive)

Naluri merupakan perasaan dalam diri individu yang bukan ditimbulkan oleh
pengaruh pengetahuannya, melainkan sudah terkandung dalam organisma atau
gennya.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian adalah sebagai


berikut.

1. Warisan biologis

Misalnya bentuk tubuh, apakah endomorph/gemuk bulat, ectomorph/kurus tinggi, dan


mesomorph/atletis. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa mesomorph lebih
berpeluang melakukan tindakan-tindakan, termasuk berperilaku menyimpang dan
melakukan kejahatan.

2. Lingkungan fisik/alam

Tempat kediaman seseorang, apakah seseorang berdiam di pegunungan, dataran


rendah, pesisir atau pantai ataupun yang lainnya akan mempengaruhi kepribadiannya.

3. Faktor lingkungan cultural

Kebudayaan masyarakat, dapat berupa:

a. Kebudayaan khusus kedaerahan atau etnis (Jawa, Sunda, Batak, Minang, atau yang
lainnya).

b. Cara hidup yang berbeda antara desa (daerah agararis-tradisional) dengan kota
(daerah industri-modern).

c. Kebudayaan khusus kelas sosial (ingat: kelas sosial buka sekedar kumpulan dari
orang-orang yang tingkat ekonomi, pendidikan atau derajat sosial yang sama, tetapi
lebih merupakan gaya hidup).

d. Kebudayaan khusus karena perbedaan agama (Islam, Kristen, Katholik, Hindu,


Budha, dan lain-lain).

e. Pekerjaan atau keahlian (guru, dosen, birokrat, politisi, tentara, pedagang,wartawan,


dan lain-lain).

4. Pengalaman kelompok (lingkungan sosial)

Dengan siapakah seseorang bergaul dan berinteraksi akan mempengaruhi


kepribadiannya.

5. Pengalaman unik

Misalnya sensasi-sensasi ketika seseorang dalam situasi jatuh cinta.


Inilah yang menjadi hubungan antara struktur sosial dan kepribadian.

Bab III Penutup (NURDILA)


Kesimpulan

Masyarakat adalah kelompok manusia yang sengaja dibentuk secara rasional untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu.

Walaupun penggunaan istilah masyarakat sangat samar-samar dan umum, akan tetapi
hal itu dapat dianggap sebagai indikasi sebagai hakekat manusia yang senantiasa ingin
hidup bersama dengan orang lain. Istilah masyarakat juga tak luput dari nilai-nilai,
norma-norma, tradisi, kepentingan-kepentingan dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
maka pengertian masyarakat tak mungkin dipisahkan dari kebudayaan dan
kepribadian.

Di dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan, para


sosiolog senantiasa berusaha untuk mengadakan klasifikasi terhadap masyarakat-
masyarakat yang ada, seperti perbedaan antara masyarakat yang sederhana dengan
masyarakat modern, masyarakat terbuka dengan masyarakat tertutup. Durkheim
membedakan antara masyarakat dengan struktur segmental dengan yang mempunyai
struktur organik. Yang pertama adalah masyarakat yang terdiri dari bagian-bagian
yang hampir merupakan replika dari masing-masing. Yang kedua merupakan
masyarakat yang mempunyai diferensiasi yang kompleks, dimana terjadi hubungan
organis antara bagian-bagian dari masyarakat tersebut.

Istilah kemasyarakatan sering dikaitkan dengan aspek-aspek kelembagaan masyarakat


modern, seperti pemerintah, hukum dan struktur sosial. Di dalam antropologi sosial,
konsep struktur sosial sering kali dipergunakan sebagai sinonim dari organisasi sosial,
dan terutama dipergunakan dalam analisa terhadapmasalah kekerabatan, lembaga
politik dan lembaga hukum dari masyarakat sederhana. Organisasi sosial berkaitan
dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual. Struktur sosial
mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan
bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang
mungkin dilakukan secara organisatoris

PUSTAKA

li, A. Mukti, Ibnu Khaldun dan Asal-Usul Sosiologinya, Yogyakarta: Yayasan Nida,
1970.

Akhmad, K.H. Jamil, Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1984.
Audah, Ali, Ibnu Khaldun Sebuah Pengantar, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986.

Baali, Fuad dan Ali Wardi, Ibnu Khaldun dan Pola Pemikiran Islam, alih bahasa
Osman Ralibi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1989.

Enan, Muhammad Abdullah, Ibnu Khaldun: His Life and Work, New Delhi: Kitab
Bhavan, 1979.

Khaldun, Ibnu, Muqaddimah Ibnu Khaldun, (terj.) Ahmadi Thoha, Jakarta: Pustaka
Firdaus, 1986.

Raliby, Osman, Ibnu Khaldun, Tentang Masyarakat dan Negara, Jakarta: Bulan
Bintang, 1978.

Sulaiman, Fathiyah Hasan, Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Ilmu dan Pendidikan,
Bandung: Diponegoro, 1987.

Anda mungkin juga menyukai