KELOMPOK
SEMESTER I
NAMA ANGGOTA :
2019
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehimgga makalah Sosiologi
Antropologi Pendidikan ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang “Struktur sosial dan
kepribadian”.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari anda demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
Kelompok
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................... 1
A. Latar belakang …………….....................................................……………. 1
B. Rumusan masalah ………………..................................................………... 1
C. Tujuan penulisan .……………...................................…………................... 2
a. Simpulan ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-
hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola prilaku berulang antara individu dan antar
kelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan antara
struktur-struktur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah / norma-norma, lembaga-lembaga dan
lapisan-lapisan sosial.
Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana didalam kehidupannya tidak akan lepas
dari interaksi sosial maupun bantuan dari orang lain. Kebutuhan akan interaksi maupun bantuan
dari orang lain telah nampak sejak manusia itu lahir. Manusia membutuhkan orang lain demi
mempertahankan dirinya. Didalam lingkungan masyarakatlah manusia saling berinteraksi dalam
masyarakat tersebut masing-masing menempati struktur sosial yang berbeda dan secara tidak
langsung berkaitan dengan kepribadian masyarakat itu sendiri. Kajian tentang struktur sosial
beserta kepribadian akan lebih dijabarkan dalam pembahsan ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Abdul syani
Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.
2. George simmel
Struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
3. Soerjono soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan
peranan-peranan sosial.
4. Coleman
Struktur sosial adalah sebuah pola hubungan antar manusia dan antar
kelompok manusia.
5. Homans
Struktur sosial adalah perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial
sehari-hari.
Dari definisi diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial
dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara
status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
Dalam struktur sosial tersebut terdapat unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat
dan mencakup :
1. Kelompok sosial
Kelompok sosial “social group” adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama. Oleh karena adanya hubungan antara mereka,
kelompok sosial terbentuk karena anggota-anggotanya mempunyai motif yang
sama. Motif yang sama ini merupakan pengikat, sehingga setiap anggota
kelompok tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
2. Kebudayaan
4. Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial menurut Patirim A Sorokin adalah pembedaan sesuatu
masyarakat (populasi) ke dalam kelas-kelas secara hierarki (bertingkat).
C. PENGERTIAN KEPERIBADIAN
Kata kepribadian merupakan watak atau prilaku yang di artikan dalam sifat manusia
untuk memberi penandaan sifat manusia yang lebih baik pada tingkah laku nya maupun
pada tingkah laku manusia yang lebih jahat. Orang sering kali mendengar pernyataan
tentang watak sesuatu benda, seperti misalnya pemandangan, lukisan, rumah, pohon, dan
sebagainya. Yang kedua, kata watak yang dikenakan pada manusia mempunyai arti
rangkap yaitu:
1. Kata watak yang dipakai dalam arti normatif
2. Kata watak yang dipakai dalam arti deskriptif
Kata watak dipakai dalam arti normatif kalau dengan memempergunakan kata watak
tersebut orang bermaksud mengenakan norma-norma kepada orang yang sedang
diperbincangkan, dalam hubungan dengan hal ini orang dikatakan mempunyai watak atau
sikap dalam keperibadian seseorang yang dipandang dari segi norma sosial.
Di dalam kepustakaan yang berbahasa inggris banyak sekali ahli-ahli yang membuat
perbedaan secara eksplisit mengenai kedua arti watak itu. Diantara para ahli yang
membuat demikian ialah
D. Ciri-ciri keperibadian
Secara umum ciri-ciri keperibadian sebagai berikut:
1. Ketekunan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan tekun adalah keras
hari dalam bekerja, atau bisa juga diartikan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Ketekunan adalah kemampuan seseorang untuk tetap bertahan di tengah tekanan
dan kesulitan yang dialami.
Contoh: Giat dalam melalukan pekerjaan
2. Ambisi
Ambisi menurut The Webster’s Dictionary adalah keinginan yang kuat
untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup dan mencapai hal-hal besar atau baik
yang diinginkan. Sementara definisi ambisi adalah ide, pikiran, bayangan, atau
emosi yang tidak terkendali, sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak
masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas.
Contoh: Keinginan yang kuat untuk menggapai cita-cita.
3. Kelainan seksual
Kelainan seksual adalah suatu keadaan dimana seseorang memilih objek
seks yang tidak wajar.
Contoh: memilih binatang, mayat, anak-anak kecil sebagai objek seks,
atau suka disakiti saat berhubungan seks. Kelainan ini di dapat sejak kecil
bisa dari lingkungan pergaulan, akibat trauma, atau kelainan genetika.
Struktur sosial menurut Haose mempunyai arti adanya pola-pola perilaku dan
interaksi sosial antar orang ataupun antar kelompok diberbagai posisi sosial di masyarakat,
baik di tingkat makro yang lebih luas dan kompleks beserta dampaknya, maupun
ditingkatkan mikro yang lebih terbatas dan berdampak langsung terhadap individu seperti di
keluarga, sekolah, tempat kerja. Dampak keluarga, tempat kerja, atau sekolah terhadap
prilaku sosial secara struktur menekankan pada bagaimana unit-unit sosial tersebut
mengembangkan pola-pola hubungan interpersonal, bagaimana mereka ditata dan di
fungsikan. Selain itu isi dari proses yang terdiri atas nilai-nilai dan keyakinan di tanamkan
pada masyarakat yang akan membentuk suatu prilaku, pola-pola prilaku yang tampil di
dalam tata hubungan tersebut (struktural) berfungsi sebagai perlakuan yang akan berdampak
terhadap sasaran target di samping isi dari proses perlakuan yang di berikan.
Upaya pendidikan berangkat dari konsepsi, citra orang tentang manusia, tentang
pribadi serta hubungan antara mereka. Salah satu sumber pemahaman tentang manusia
adalah dapat di peroleh melalui konsepsi yang di ajukan para ahli sosiologi. Umumnya
sosiologi memandang masyarakat sebagai hal utama bagi kehidupan manusia. Dalam
kaitannya dengan struktur sosial, manusia atau pribadi menempati posisi antara (intervening)
yaitu antara komponen struktur sosial satu dengan komponen struktur sosial yang lain (alex
inkles), 1964, 61). Disamping itu, pemahaman terhadap masyarakat secara utuh dan
menyeluruh (struktur sosial dan pemfungsiannya) hanya dapat di peroleh jika konsep-konsep
sosiologi dipadukan dengan pemahaman keperibadian. Para ahli sosiologi mendasarkan
pemahaman mereka tentang masyarakat pada citra atau konsep mereka tentang manusi atau
keperibadian dan tentang masyarakat serta hubungan antar keduannya. Struktur sosial
masyarakat dapat di pertahankan melalui aksi manusia yaitu pribadi-pribadi warga
masyarakat di dalam kaitan struktur sosial tersebut. Struktur sosial yang ada dalam
masyarakat memepengaruhi pembentukan keperibadian seseorang. Misalnya seorang siswa
yang ayahnya sebagai perwakilan dewan. Anak tersebut kadang-kadang akan terpengaruh
oleh status sosial ayahnya sehingga mempengaruhi dalam bembentukan kepribadian anak itu
yang cenderung lebih percaya diri.
Komponen-komponen kelas sosial dan berfungsinya masing-masing komponen
memiliki dapmpak kepada perilaku dan kepribadian individi yang yang terlibat didalamnya.
Polaprilaku ini menyusun sistem nilai yang dikelompokkan menjadi menjadi dua kategori
besar yaitu sistem pengarahan diei sendiri (self direction) dan konformitas atau kesetian /
kepatuhan/ royalitas. Mereka yang berada dikelas sosial atas cenderung mengembangkan
kepribadian dan prilaku mandiri dengan sistem nilai pengarahan diri sendiri (disebut juga
nilai instrumental) dan mereka yang berada didalam posisi sosial dibawah cenderung
memngembangkan kepribadian dan prilaku bedasarkan nilai komfornitas (disebut juga nilai
ekspresif) terhadap hal-hal dari luar. Hal demikian berbeda dengan nilai-nilai kemandirian
yang berkembang pada tingkatan pekerjaan dan kondisi kerja yang menjadi arena
berkembangnya kepribadian dan sistem nilai yang mereka anut.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Masyarakat merupakan kelompok – kelompok yang terbentuk oleh sebuah
individu yang hidup dalam tatanan sosial. Manusia sebagai individu penyusun
masyarakat memiliki kepribadian yang berbeda – beda. Kepribadian yang berbeda –
beda itulah menyebabkan masyarakat yang hidup atau tinggal di daerah yang satu
berbeda dengan masyarakat yang hidup atau tinggal di daerah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Internet. :
https://www.academia.edu/12552836/Struktur_Sosial_dan_Kepribadian
https://www.academia.edu/12604973/Struktur_Sosial_dan_Kepribadian
https://ultimatesammy.wordpress.com/2014/07/31/pengertian-tekun/
https://amp.kompas.com/nasional/read/2008/09/21/12031173/berambisi.tanpa.terobsesi
https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-faktor-faktor-penyebab-kelainan-seksual/
https://sinau.info/pengertian-kepribadian/#
Buku :
Suryabrata, Sumadi.Psikologi Kepribadian.Ed.1,-20-Jakarta:Rajawali Pers,2013.