Anda di halaman 1dari 14

SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

STRUKTUR SOSIAL DAN KEPRIBADIAN

KELOMPOK
SEMESTER I

NAMA ANGGOTA :

I Ketut Muliartha (2019110004)


Nengah Ernawati (2019110018)
Florentina Femmi Jemat (2019110019)
Ni Luh Mega Sintiya Dewi (2019110022)
Friska Damayanti (2019110032)
Kompyang Mertayasa (2019110038)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI BALI

2019
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehimgga makalah Sosiologi
Antropologi Pendidikan ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya tentang “Struktur sosial dan
kepribadian”.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami meminta maaf bilamana
terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap
adanya masukan serta kritikan yang membangun dari anda demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.

Denpasar, 14 Desember 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................... 1
A. Latar belakang …………….....................................................……………. 1
B. Rumusan masalah ………………..................................................………... 1
C. Tujuan penulisan .……………...................................…………................... 2

Bab III Pembahasan ................................................................................ 3

A. Pengertian Struktur Sosial ............................................................................ 3


B. Ciri – ciri Struktur Sosial .............................................................................. 4
C. Pengertian Kepribadian …….......................................................…............. 6
D. Ciri – ciri Kepribadian .................................................................................. 6
E. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Struktur Sosial dan Kepribadian ....... 7
F. Hubungan Struktur Sosial dengan Perkembangan Kepribadian ………..... 9

Bab IV Penutup ................................................................................…… 10

a. Simpulan ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-
hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola prilaku berulang antara individu dan antar
kelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan antara
struktur-struktur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah / norma-norma, lembaga-lembaga dan
lapisan-lapisan sosial.

Manusia merupakan makhluk sosial yang dimana didalam kehidupannya tidak akan lepas
dari interaksi sosial maupun bantuan dari orang lain. Kebutuhan akan interaksi maupun bantuan
dari orang lain telah nampak sejak manusia itu lahir. Manusia membutuhkan orang lain demi
mempertahankan dirinya. Didalam lingkungan masyarakatlah manusia saling berinteraksi dalam
masyarakat tersebut masing-masing menempati struktur sosial yang berbeda dan secara tidak
langsung berkaitan dengan kepribadian masyarakat itu sendiri. Kajian tentang struktur sosial
beserta kepribadian akan lebih dijabarkan dalam pembahsan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam pembahasan kali ini antara lain :

1. Apa yang dimaksud struktur sosial dan kepribadian ?


2. Apa saja ciri-ciri struktur sosial dan kepribadian ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial dan kepribadian ?
4. Bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dan kepribadian sosial ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembahasan ini antara lain :


1. Untuk dapat mengetahui pengertian struktur sosial dan kepribadian.
2. Untuk dapat mengetahui ciri-ciri dari struktur sosial dan kepribadian.
3. Untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial dan
kepribadian.
4. Untuk dapat mengetahui ketertarikan antara struktur sosial dan kepribadian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strutur Sosial


Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk
sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berarti keranga. Kata
kontruksi memang tida lazim untuk membangun masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipaai
kata struktur sosial. Dalam antropologi sosial, konsep strutur sosial seringali dipergunaan
sebagai sinom dari organisasi sosial dan terutama dipergunakan dalam analisis terhadap
masalah kekerabatan, lembaga politi dan lembaga huum dari masyarakat sederhana.
Strutur sosial secara harfiah dapat diartikan sebagai bentuk atau susunan baik yang
berwujud maupun yang tidak terwujud. Pengertian struktur sosial sangatlah beragam dalam
mendefinisikan arti kata struktur sosial tersebut. Berikut ini adalah beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian struktur sosial:

1. Abdul syani
Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.

2. George simmel
Struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.

3. Soerjono soekanto
Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan
peranan-peranan sosial.

4. Coleman
Struktur sosial adalah sebuah pola hubungan antar manusia dan antar
kelompok manusia.

5. Homans
Struktur sosial adalah perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial
sehari-hari.

Dari definisi diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial
dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara
status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
Dalam struktur sosial tersebut terdapat unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat
dan mencakup :

1. Kelompok sosial
Kelompok sosial “social group” adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama. Oleh karena adanya hubungan antara mereka,
kelompok sosial terbentuk karena anggota-anggotanya mempunyai motif yang
sama. Motif yang sama ini merupakan pengikat, sehingga setiap anggota
kelompok tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.

2. Kebudayaan

Kebudayaan menurut koentjaraningrat ialah suatu keseluruhan hasil


kelakuan manusia yang teratur dari tata kelakuan yang harus diperoleh dengan
belajar dan yang tersusun dalam kehidupan masyarakat.

3. Lembaga sosial (lembaga kemasyarakatan)


Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala
tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat. Lembaga sosial ini adalah tempat yang dikelilingi rintangan-
rintangan persepsi tertentu dan di dalamnya terjadi kegiatan khusus.

4. Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial menurut Patirim A Sorokin adalah pembedaan sesuatu
masyarakat (populasi) ke dalam kelas-kelas secara hierarki (bertingkat).

5. Kekuasaan dan wewenang


Kekuasaan merupakan setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau
sekelompok orang yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari
masyarakat.

B. Ciri-ciri struktur sosial


Struktur sosial memiliki ciri-ciri antara lain:
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki
status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa
terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau
masyarakat. Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan
peran individu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak
dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri, pleh karena itu
muncul budaya-budaya yang berbeda yang memiliki struktur sosial yang
berbeda pula, hal ini merupakan beranekaragam struktur sosial yang
tumbuh dan berkembang. Kemudian hal-hal yang mengharumi struktur
sosial adalah keadaan geografis, mata pencaharian, pembangunan. Kondisi
geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah atau pun keadaan suatu
daerah oleh karena itu masyarakat kemudian mengembangkan bahasa,
prilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
3. Dapat berubah dan berkembang
Keadaan masyarakat tidak akan selalu tetap atau setatsis, itu di karenakan
masyarakat terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang
dibentuk oleh masyarakat pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan
zaman.
4. Bersifat abstrak
Tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini
merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang
terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan
kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
5. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
Struktur soaial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial
dengan segala perannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat
dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang
terendah.Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi
horizontal,seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi
dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
6. Sebagai landasan sebuah proses sosial atau masyarakat
Proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat
lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk
struktur sosial
7. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata pelakuan dan pola
hubungan masyarakat
Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur
berbagai bentu hubungan antar individu di dalam masyarakat tersebut.
8. Struktur sosial selalu berembang dan dapat berubah
Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan
masyarakat yang mengandung dua pengertian,yaitu dalam struktur sosial
terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan
perkembangan,serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut
terdapat tahap perhentian stabilitas,keteraturan,dan integrasi sosial yang
berkesinambungan,sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh
masyarakat.Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan
untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dlam
kehidupan masyarakat.

C. PENGERTIAN KEPERIBADIAN
Kata kepribadian merupakan watak atau prilaku yang di artikan dalam sifat manusia
untuk memberi penandaan sifat manusia yang lebih baik pada tingkah laku nya maupun
pada tingkah laku manusia yang lebih jahat. Orang sering kali mendengar pernyataan
tentang watak sesuatu benda, seperti misalnya pemandangan, lukisan, rumah, pohon, dan
sebagainya. Yang kedua, kata watak yang dikenakan pada manusia mempunyai arti
rangkap yaitu:
1. Kata watak yang dipakai dalam arti normatif
2. Kata watak yang dipakai dalam arti deskriptif

Kata watak dipakai dalam arti normatif kalau dengan memempergunakan kata watak
tersebut orang bermaksud mengenakan norma-norma kepada orang yang sedang
diperbincangkan, dalam hubungan dengan hal ini orang dikatakan mempunyai watak atau
sikap dalam keperibadian seseorang yang dipandang dari segi norma sosial.

Di dalam kepustakaan yang berbahasa inggris banyak sekali ahli-ahli yang membuat
perbedaan secara eksplisit mengenai kedua arti watak itu. Diantara para ahli yang
membuat demikian ialah

1. Woodworth dan marquis (1955)


Menyatakan bahwa “character is personality evaluanted and personality is
character devaluated” (Allport,1937,p 52) beranggapan bahwa watak dan
keperibadian adalah satu dan sama, akan tetapi dipandang dari segi yang berlainan,
kalau orang bermaksud hendak menggunakan norma-norma, jadi mengadakan
penilaian , maka lebih cepat dipergunakan istilah “watak” dan kalau orang tidak
memberikan penilaian jadi menggambarkan apa adanya, maka dipakai istilah
“Keperibadian”.

D. Ciri-ciri keperibadian
Secara umum ciri-ciri keperibadian sebagai berikut:
1. Ketekunan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan tekun adalah keras
hari dalam bekerja, atau bisa juga diartikan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Ketekunan adalah kemampuan seseorang untuk tetap bertahan di tengah tekanan
dan kesulitan yang dialami.
Contoh: Giat dalam melalukan pekerjaan
2. Ambisi
Ambisi menurut The Webster’s Dictionary adalah keinginan yang kuat
untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup dan mencapai hal-hal besar atau baik
yang diinginkan. Sementara definisi ambisi adalah ide, pikiran, bayangan, atau
emosi yang tidak terkendali, sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak
masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas.
Contoh: Keinginan yang kuat untuk menggapai cita-cita.
3. Kelainan seksual
Kelainan seksual adalah suatu keadaan dimana seseorang memilih objek
seks yang tidak wajar.
Contoh: memilih binatang, mayat, anak-anak kecil sebagai objek seks,
atau suka disakiti saat berhubungan seks. Kelainan ini di dapat sejak kecil
bisa dari lingkungan pergaulan, akibat trauma, atau kelainan genetika.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial dan keperibadian

 Faktor-faktor yang memeperngaruhi terhadap bentuk-bentuk struktur sosial


adalah sebagai berikut :
1. Dasar ekonomi atau kekayaan
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi
beberapa golongan, yaitu:
a. Golongan atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau
kekayaannya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Termasuk dalam golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha,dan
orang-orang yang berpenghasilan besar.
b. Golongan menengah, yaitu para orang-orang yang karenan
penghasilan atau kekayaannya dengan leluasa dapat memenuhi
kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-
kebuituhan lainnya. Termasuk dalam golongan ini adalah pegawai
kantor, petani pemilik lahan, dan pedagang.
c. Golongan bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumber daya
ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya,
tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu. Termasuk
dalam golongan ini adalah buruh tadi dan budak.
2. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-
turut hingga orang yang memilki pendidikan tinggi. Status seseorang juga
ditentukan oleh penguasaan atau keahlian khusus lain seperti dalam
bidang agama, keterampilan, kesaktian, dll.
3. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhungan erat dengan wewenang atau kekuasaan
yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan
seseorang, semakin tinggi derajat sosialnya. Penggolongan yang paling jelas
stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
4. Dasar keturunan
Keturunan yang dimaksud adalah keturunan berdasarkan kebangsawanan atau
kehormatan bukan kekayaan atau kekuasaan. Keturunan bangsawan biasanya
akan menempati lapisan atas.
Adanya struktur sosial dalam masyarakat menimbulkan dampak-dampak
bagi kehidupan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak
positif seperti orang-orang pada golongan bawah akan termotivasi dan terpacu
semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian
mengadakan mobilitas sosial ke tinggkatan yang lebih tinggi dan dampak
negatifnya yaitu dapat menimbulkan kesenjangan sosial.
 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembetukan keperibadian adalah sebagai
berikut:
 Warisan Biologis
Misalnya bentuk tubuh, apakah endmorph/gemuk bulat,
ectomorph/kurus tinggi, dan mesomorph/atletis. Dari beberapa
peneliti mengetahui bahwa mesomorph lebih berpeluang tidakan-
tindakan, berprilaku menyimpan dan melakukan kejahatan,
 Lingkungan Fisik/Geografis
Tempat kediaman seseorang, apakah seorang berdiam
dipegunungan, dataran rendah, pesisir/pantai ataupun yang lainnya
akan mempengaruhi kepribadiannya.
 Faktor Lingkungan Kultural
Kebudayaan masyarakat, dapat berupa:
a) Kebudayaan khusus kedaerahan/hitnis
(jawa,sunda,batak,minang,dll)
b) Cara hidup yang berbeda antara desa (daerah agraris
tradisional) dengan kota (daerah industri modern).
c) Kebudayaan khusus kelas sosial (ingat : kelas sosial
bukan sekedar kumpulan dari orang-orang yang tingkat
ekonomi,pendidikan atau derajat sosial yang sama
tetapi lebih merupakan gaya hidup).
d) Kebudayaan khusus karena perbedaan agama
(islam,hindu,kristen,katolik,buddha,dll).
e) .Pekerjaan atau keahlian guru
(guru,dosen,birokrat,politis,tentara,pedagang,wartawan,
dll).
 Pengalaman Kelompok (Lingkungan Sosial)
Dengan siapakah seseorang bergaul dan berinteraksi dan
mempengaruhi kepribadiannya.
 Pengalaman Unik
Misalnya sensasi-sensasi ketika seseorang dalam situasi jatuh
cinta. Inilah yang menjadi hubungan antara struktur sosial dan
kepribadian.

F. Hubungan Struktur Sosial dengan Perkembangan Kepribadian

Struktur sosial menurut Haose mempunyai arti adanya pola-pola perilaku dan
interaksi sosial antar orang ataupun antar kelompok diberbagai posisi sosial di masyarakat,
baik di tingkat makro yang lebih luas dan kompleks beserta dampaknya, maupun
ditingkatkan mikro yang lebih terbatas dan berdampak langsung terhadap individu seperti di
keluarga, sekolah, tempat kerja. Dampak keluarga, tempat kerja, atau sekolah terhadap
prilaku sosial secara struktur menekankan pada bagaimana unit-unit sosial tersebut
mengembangkan pola-pola hubungan interpersonal, bagaimana mereka ditata dan di
fungsikan. Selain itu isi dari proses yang terdiri atas nilai-nilai dan keyakinan di tanamkan
pada masyarakat yang akan membentuk suatu prilaku, pola-pola prilaku yang tampil di
dalam tata hubungan tersebut (struktural) berfungsi sebagai perlakuan yang akan berdampak
terhadap sasaran target di samping isi dari proses perlakuan yang di berikan.
Upaya pendidikan berangkat dari konsepsi, citra orang tentang manusia, tentang
pribadi serta hubungan antara mereka. Salah satu sumber pemahaman tentang manusia
adalah dapat di peroleh melalui konsepsi yang di ajukan para ahli sosiologi. Umumnya
sosiologi memandang masyarakat sebagai hal utama bagi kehidupan manusia. Dalam
kaitannya dengan struktur sosial, manusia atau pribadi menempati posisi antara (intervening)
yaitu antara komponen struktur sosial satu dengan komponen struktur sosial yang lain (alex
inkles), 1964, 61). Disamping itu, pemahaman terhadap masyarakat secara utuh dan
menyeluruh (struktur sosial dan pemfungsiannya) hanya dapat di peroleh jika konsep-konsep
sosiologi dipadukan dengan pemahaman keperibadian. Para ahli sosiologi mendasarkan
pemahaman mereka tentang masyarakat pada citra atau konsep mereka tentang manusi atau
keperibadian dan tentang masyarakat serta hubungan antar keduannya. Struktur sosial
masyarakat dapat di pertahankan melalui aksi manusia yaitu pribadi-pribadi warga
masyarakat di dalam kaitan struktur sosial tersebut. Struktur sosial yang ada dalam
masyarakat memepengaruhi pembentukan keperibadian seseorang. Misalnya seorang siswa
yang ayahnya sebagai perwakilan dewan. Anak tersebut kadang-kadang akan terpengaruh
oleh status sosial ayahnya sehingga mempengaruhi dalam bembentukan kepribadian anak itu
yang cenderung lebih percaya diri.
Komponen-komponen kelas sosial dan berfungsinya masing-masing komponen
memiliki dapmpak kepada perilaku dan kepribadian individi yang yang terlibat didalamnya.
Polaprilaku ini menyusun sistem nilai yang dikelompokkan menjadi menjadi dua kategori
besar yaitu sistem pengarahan diei sendiri (self direction) dan konformitas atau kesetian /
kepatuhan/ royalitas. Mereka yang berada dikelas sosial atas cenderung mengembangkan
kepribadian dan prilaku mandiri dengan sistem nilai pengarahan diri sendiri (disebut juga
nilai instrumental) dan mereka yang berada didalam posisi sosial dibawah cenderung
memngembangkan kepribadian dan prilaku bedasarkan nilai komfornitas (disebut juga nilai
ekspresif) terhadap hal-hal dari luar. Hal demikian berbeda dengan nilai-nilai kemandirian
yang berkembang pada tingkatan pekerjaan dan kondisi kerja yang menjadi arena
berkembangnya kepribadian dan sistem nilai yang mereka anut.

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Masyarakat merupakan kelompok – kelompok yang terbentuk oleh sebuah
individu yang hidup dalam tatanan sosial. Manusia sebagai individu penyusun
masyarakat memiliki kepribadian yang berbeda – beda. Kepribadian yang berbeda –
beda itulah menyebabkan masyarakat yang hidup atau tinggal di daerah yang satu
berbeda dengan masyarakat yang hidup atau tinggal di daerah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Internet. :
https://www.academia.edu/12552836/Struktur_Sosial_dan_Kepribadian

https://www.academia.edu/12604973/Struktur_Sosial_dan_Kepribadian

https://ultimatesammy.wordpress.com/2014/07/31/pengertian-tekun/

https://amp.kompas.com/nasional/read/2008/09/21/12031173/berambisi.tanpa.terobsesi

https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-faktor-faktor-penyebab-kelainan-seksual/

https://sinau.info/pengertian-kepribadian/#

Buku :
Suryabrata, Sumadi.Psikologi Kepribadian.Ed.1,-20-Jakarta:Rajawali Pers,2013.

Anda mungkin juga menyukai