OLEH
SELA SRI IZZATI
NPM : 20.20.20.0.24
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................. 1
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur Sosial................................................. 3
B. Diferensiasi Sosial.............................................................. 4
1. Pengertian Diferensiasi Sosial....................................... 5
2. Ciri Dasar Diferensiasi Sosial........................................ 5
3. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial................................. 6
C. Stratifikasi Sosial................................................................ 10
1. Pengertian Stratifikasi Sosial......................................... 10
2. Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial........................ 10
3. Sifat Sistem Stratifikasi Sosial....................................... 11
4. Bentuk-bentuk Stratifikasi Sosial................................... 12
D. Pengaruh Struktur Sosial terhadap Kehidupan Sehari-hari 13
E. Konsekuensi Struktur Sosial terhadap Kehidupan............ 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 15
B. Saran.................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat selalu bergerak dinamis seiring dengan kemajuan
jaman. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka terjadi pembagian
kerja yang semakin rinci. Dalam masyarakat primitif, sebuah keluarga
menjalankan semua fungsi sosial mulai dari merawat dan mendidik
anak, mencari nafkah, membuat pakaian, membuat rumah, dan
sebagainya. Hal tersebut berlawanan dengan masyarakat modern.
Berbagai urusan dan kebutuhan hidup dikerjakan oleh orang-orang
tertentu sesuai keahliannya. Misalnya pendidikan anak diserahkan
kepada guru, perawatan kesehatan dikerjakan oleh dokter, dan lain-
lain.
Semakin rinci pembagian kerja dalam suatu masyarakat,
semakin banyak kelompok-kelompok sosial yang terbentuk. Kelompok-
kelompok sosial itu membentuk keutuhan masyarakat. Ada dua
macam kelompok sosial di masyarakat, yaitu kelompok-kelompok yang
memiliki strata atau tingkatan berbeda dan kelompok-kelompok yang
memiliki strata sama. Kelompok-kelompok dengan strata berjenjang
dihasilkan oleh proses yang disebut stratifikasi sosial, sedangkan
kelompok-kelompok yang tidak berjenjang dihasilkan oleh diferensiasi
sosial.
Stratifikasi dan diferensiasi secara bersama-sama membentuk
struktur sosial. Diferensiasi sosial adalah pembedaan warga
masyarakat menjadi kelompok- kelompok secara horizontal dan tidak
berjenjang, ini disebut kelompok sosial, sedangkan stratifikasi sosial
membedakan kelompok-kelompok dalam masyarakat secara vertikal
dan berjenjang, yang disebut dengan kelas sosial. Kelas-kelas sosial
bersama-sama dengan kelompok-kelompok sosial yang ada di
masyarakat membentuk suatu rangkaian yang disebut struktur sosial.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas di dalam makalah tentang Struktur Sosial ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian struktur sosial?
2. Apa yang dimaksud dengan diferensiasi sosial?
3. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?
4. Bagaimana pengaruh struktur sosial terhadap kehidupan sehari-
hari?
5. Bagaimana konsekuensi struktur sosial terhadap kehidupan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Struktur Sosial
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian struktur sosial.
2. Untuk mengetahui pengertian diferensiasi sosial.
3. Untuk mengetahui pengertian stratifikasi sosial.
4. Untuk mengetahui pengaruh struktur sosial terhadap kehidupan
sehari-hari.
5. Untuk mengetahui konsekuensi struktur sosial terhadap kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
sosial) maupun horizontal (diferensiasi sosial). Hal ini tentu saja akan
memberikan dampak yang beraneka ragam dalam kehidupan
bermasyarakat ini. Dalam bagian ini akan kita bicarakan mengenai
struktur sosial yang terdapat di dalam masyarakat, yaitu stratifikasi
sosial (pelapisan sosial) dan diferensiasi sosial (perbedaan sosial).
B. Diferensiasi Sosial
Pada dasarnya kita hidup dalam lingkungan yang penuh dengan
perbedaan. Lihatlah di sekelilingmu sekarang, kamu akan menemukan
banyak perbedaan mulai agama, jenis kelamin, ras, dan lain-lain.
Perbedaan-perbedaan inilah yang menyebabkan pemisahan atau
pembagian dalam suatu masyarakat yang disebut diferensiasi sosial.
Pada subbab ini, kita akan mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan
dengan masalah diferensiasi sosial.
1. Pengertian Diferensiasi Sosial
Masyarakat Indonesia memiliki banyak keragaman dan
perbedaan. Sebagai contohnya keragaman agama, ras, etnis,
pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin. Tidak dapat dimungkiri
keragaman ini menjadi potensi pokok munculnya konflik di
Indonesia. Perbedaan-perbedaan di atas terlihat secara horizontal.
Perbedaan inilah dalam sosiologi dinamakan dengan istilah
diferensiasi sosial. Diferensiasi sosial berasal dari bahasa Inggris
yaitu difference, yang berarti perbedaan. Secara istilah pengertian
diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat ke
dalam golongan secara horizontal, mendatar, dan sejajar atau tidak
memandang perbedaan lapisan. Asumsinya adalah tidak ada
golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada
golongan lainnya.
Dengan demikian, dalam diferensiasi sosial tidak dikenal
adanya tingkatan atau pelapisan, seperti pembagian kelas atas,
menengah, dan bawah. Pembedaan yang ada dalam diferensiasi
6
a. Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-
ciri fisik bawaan yang sama. Diferensiasi ras berarti
mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya
bukan budayanya. Misalkan, bentuk muka, bentuk hidung,
warna kulit, dan warna rambut. Pada dasarnya ciri fisik
manusia dikelompokkan atas tiga golongan yaitu ciri fenotipe,
ciri filogenetik, dan ciri getif. Ciri fenotipe merupakan ciri-ciri
yang tampak. Ciri fenotipe terdiri atas ciri kualitatif dan
kuantitatif. Ciri kualitatif antara lain warna kulit, warna rambut,
bentuk mata, bentuk hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir.
Sementara itu, ciri kuantitatif antara lain tinggi badan, gerak
badan, dan ukuran bentuk kepala.
b. Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan
dari golongan-golongan sosial lainnya, karena mempunyai ciri-
ciri yang paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan
asal usul, tempat asal, serta kebudayaannya. Ciri-ciri yang
paling mendasar tersebut, antara lain kesamaan dalam hal ciri
fisik, bahasa daerah, kesenian, dan adat istiadat.
c. Diferensiasi Clan
Klan (clan) adalah suatu kesatuan atau kelompok
kekerabatan yang didasarkan atas hubungan keturunan atau
hubungan darah (genealogis) yang terdapat dalam masyarakat.
Sedangkan kekerabatan merupakan kesatuan sosial yang
orang-orangnya atau anggota-anggotanya mempunyai
hubungan keturunan atau hubungan darah. Seseorang dapat
kita anggap sebagai kerabat kita, jika orang tersebut
mempunyai hubungan darah atau seketurunan dengan kita,
8
A. Kesimpulan
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat
terorganisasi dalam hubungan- hubungan yang dapat diprediksikan
melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antarkelompok
dalam masyarakat tersebut. Diferensiasi sosial merupakan perwujudan
pembagian sosial atau masyarakat ke dalam kelompok-kelompok atau
golongan-golongan secara horizontal, sehingga tidak menimbulkan
tingkatan-tingkatan secara hierarkis.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial dibagi atas dua parameter,
yaitu, parameter biologis, meliputi racial differentiation (diferensiasi
ras), sex differentiation (diferensiasi jenis kelamin), age differentiation
(diferensiasi umur), serta parameter sosiokultural, meliputi religion
differentiation (diferensiasi agama), profession differentiation
(diferensiasi profesi), clan differentiation (diferensiasi klan), dan tribal
differentiation (diferensiasi suku bangsa).
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial secara umum dapat
diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokan para anggota
masyarakat secara vertikal. Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai
berikut.
1. Stratifikasi sosial menyusun alat bagi masyarakat dalam mencapai
beberapa tugas utama.
2. Stratifikasi sosial menyusun, mengatur, serta mengawasi saling
hubungan di antara anggota masyarakat.
3. Stratifikasi sosial memiliki kontribusi sebagai pemersatu dengan
mengoordinasikan serta mengharmonisasikan unit-unit yang ada
dalam struktur sosial itu.
4. Stratifikasi mengategorikan manusia dalam stratum yang berbeda,
sehingga dapat menyederhanakan dunia manusia dalam konteks
saling berhubungan di antara mereka.
17
18
B. Saran
Latar belakang manusia yang berbeda-beda baik itu mengenai
asal usul, pendidikan, keturunan, jabatan dan lainnya akan membentuk
suatu struktur masyarakat yang dapat membedakan status manusia di
dalam kehidupan bermasyarakat secara vertikal (stratifikasi sosial)
maupun horizontal (diferensiasi sosial). Kenyataan ini akan
memberikan dampak yang beraneka ragam dalam kehidupan
bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA