Dosen Pengampuh:
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pelapisan Sosial,
Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pelapisan Sosial, Persamaan
Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada suatu yang sempurna tanpa ada saran yang membangun. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C.Tujuan.......................................................................................................................1
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian.........................................................................................................2
B. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial.......................................................2
C. Terjadinya pelapisan sosial...............................................................................3
D. Pembagian sistem pelapisan menurut sifatnya................................................3
2. KESAMAAN DERAJAT
A. Persamaan hak...................................................................................................4
B. Persamaan derajat di Indonesia.........................................................................5
3. DISKRIMINASI DAN PEMERATAAN
a. Ukuran kekuasaan..............................................................................................5
b. Ukuran kekayaan................................................................................................6
c. Ukuran kehormatan............................................................................................6
d. Ukuran ilmu pengetahuan atau pendidikan.......................................................6
PENUTUP..............................................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................7
Daftar Pustaka.........................................................................................................................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang memiliki berbagai latar belakang
sehingga membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri atas kelompok-kelompok
sosial.
Masayarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah
teratur dan stabil maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang didalam
pembentukannya yang mempunyai gejala yang sama.
Individu dan masyarakat adalah komplementer. Ini dapat kita lihat dari kenyataan,
bahawa:
1. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
2. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan dapat menyebabkan
(berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakat.
2
3. Adanya pemimpin yang paling berpengaruh.
4. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar
perlindungan hukum (cutlaw men).
5. Adanya pembagian kerja didalam suku-suku itu sendiri.
6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu
secara umum.
C. Terjadinya pelapisan sosial
Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan
berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,
tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Karena sifatnya yang tanpa
disengaja inilah, bentuk pelapisan dan dasar dari pelapisan itu bervariasi
menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat tempat sistem itu
berlaku.
Terjadi dengan disengaja
Didalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas mengenai
adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan seseorang.
Sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem,
yaitu:
1. Sistem fungsional, merupakan pembagian kerja kedudukan yang
tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang
sederajat, misalnya kerjasama antara kepala seksi dan lain-lain.
2. Sistem skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau
jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
D. Pembagian sistem pelapisan menurut sifatnya
1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam distem ini, perpindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik
ke atas maupun ke bawah, tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa.
Sistem pelapisan tertutup kita temui, misalnya di India yang masyarakatnya mengenal
sistem kasta. Sebagaimana kita ketahui masyarakat terbagi dalam
A. Kasta brahmana, yang merupakan kasatanya golongan pendeta dan
merupakan kasta tertinggi.
B. Kasta kesatria, merupakan kasta dari golongan bangasawan dan tentara
yang di pandang sebagai lapisan kedua.
C. Kasta waisya, merupakan kasta dari golongan pedagang yang di pandang
sebagai lapisan menengah ketiga
D. Kasta sudra, merupakan kasta dari golongan rakyat jelata.
3
E. Paria, adalah dari meraka yang tidak memiliki kasta.
Di dalam sistem ini, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh
kelapisan yang ada di bawahnya atau naik kelapisan yang di atasnya. Setiap orang di
beri kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan
kemampuan untuk itu. Sebaliknya, orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia
tidak mau mempertahankannya. Status (kedudukan) yang berdasarkan usaha, sendiri
disebut achieved status.
2. KESAMAAN DERAJAT
A. Persamaan hak
Kekuasaan negara yang dianggap seolah-olah seperti hak individu lambat laun
dirasakan sebagai sesuatu yang menggangu, karena setiap kali kekuasaan negara
berkembang setiap kali pula individu terpaksa harus memasuki lingkungan hak manusia
pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu. Mengenai
persamaan hak ini selanjutnya dicantumkan dalam pernyataan Sedunia hak-hak Asasi
Manusia tahun 1948 dalam pasalnya, seperti dalam:
Pasal 1 : Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan
budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam
persaudaraan.
Pasal 2 ayat (1) : setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan-
kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak
ada kecuali apapun, seperti bangsa, warna, jenis kelamin,
4
bahasa, agama, politik, atau pendapat lain, asal mula
kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran atau
kedudukan
Pasal 7 : sekalian orang adalah sama terhadap undang-undang dan
berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tak ada
perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang
sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa
pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang ditujukan
kepada perbedaan semacam ini.
B. Persamaan Derajat di Indonesia
Sebagai mana kita ketahui negara republik Indonesia menganut asas bahwa setiap
warga negara, tanpa kecuali, memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan. Hukum dibuat dimaksudkan untuk melindungi dan mengatur masyarakat
secara umum tanpa adanya perbedaan tentang hak-hak asasi itu, yakni pasal 27,28,29,
dan 31. Empat pokok hak-hak asasi dalam empat pasal UU 1945 adalah sebagai berikut :
Pokok pertama, tentang persamaan kedudukan dan kewajiban warga negara hukum
dan di muka pemerintah. Pasal 27 ayat 2 menetapkan “ segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dengan demikian, rumusan ini secara
prinsipil telah membuka suatu sistem yang berlainan sistem perumusan human right itu
di negara-negara barat, yang hanya menyebut hak tanpa ada kewajiban di sampingnya.
5
a. Ukuran kekuasaan
b. Ukuran kekayaan
c. Ukuran kehormatan
Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau masyarakat yang maju,
ilmu pengetahuan dipergunakan sebagai salah satu dasar pembentukan lapisan sosial.
Kriteria di atas tidaklah bersifat mutlak karena masih ada kriteria lainnya. Akan tetapi, kriteria
itu paling banyak digunakan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan Dari makalah ini adalah bahwa manusia memiliki persamaan derajat di
mata hukum serta memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA