Disusun oleh :
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi saya kesempatan
dalam menyusun makalah yang bertema “Fenomena Sistem Sosial Budaya” dengan
lancar dan tanpa hambatan. Makalah ini akan membahas mengenai “ Stratifikasi
Sosial yang Terjadi Dikehidupan Masyarakat”.
Saya selaku penyusun menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk kritik dan saran dari semua
pihak. Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan dalam dunia
pendidikan khususnya pada mata kuliah Sosiologi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
BAB 1 ..................................................................................................................... 4
PENDAHALUAN .................................................................................................. 4
Latar Belakang .................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
Tujuan .................................................................................................................. 4
Manfaat ................................................................................................................ 4
BAB 2 ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
Pengertian Stratifikasi Sosial............................................................................... 5
Jenis Stratifikasi Ssosial ...................................................................................... 6
Ukuran Stratifikasi Sosial .................................................................................... 6
Unsur Stratifikasi Sosial ...................................................................................... 7
Kelas-kelas Dalam Masyarakat ........................................................................... 8
Stratifikasi Yang Sengaja Disusun ...................................................................... 9
Stratifikasi Sosial sebagai warisan budaya yang membentuk Pola Permukiman
Jawa ................................................................................................................... 10
Pengaruh Sistem Catur Wangsa terhadap Perwujudan Tata Spatial Kota ........ 11
Kajian Desain Lanskap Permukiman Tradisional Madura................................ 14
BAB 3 ................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................. 15
Kesimpulan ........................................................................................................ 15
Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….16
BAB 1
PENDAHALUAN
1. Latar Belakang
Stratifikasi sosial seringkali terjadi di kehidupan masyarakat. Baik dalam
kehidupan masyarakat pada zaman dahulu ataupun kehidupan masyarakat di
zaman milenial saat ini. Kehidupan dalam bermasyarakat tidak dapat
dipisahkan dari jenjang status kehidupan yang bertingkat-tingkat. Status
tersebut diakibatkan oleh banyak faktor seperti karena keturunan, pendidikan,
dan agama. Meskipun realitanya status manusia yang berbeda-beda, manusia
tidak boleh terdikotomi dengan status tersebut sehingga mengganggu
keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Satu bentuk variasi
kehidupan dari hasil perbedaan adalah fenomena stratifikasi (tingkatan-
tingkatan) sosial yang terjadi melalui proses suatu bentuk kehidupan baik
berupa gagasan, nilai, norma, aktifitas sosial, maupun benda-benda. Fenomena
dari stratifikasi sosial akan selalu ada dalam kehidupan manusia, sesederhana
apapun kehidupan, berbeda satu sama lain, tergantung bagaimana mereka
menempatkannya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
a. Kedudukan (status)
b. Peranan (role)
a. Kerajaan Pajang
b. . Kerajaan Plered
c. Kerajaan Kartasura
d. . Kerajaan Surakarta
a. Puri
Puri memiliki nilai utama yaitu ruang dengan tingkat yang paling suci atau
sakral. Sebagai ruang yang memiliki tingkat utama, puri memiliki pekarangan
yang luas dan terletak pada penempatan agung yang dianggap sebagai simpang
sakral dan pusat dunia, sehingga menjadi pusat kota Karangasem. Dalam
wilayah Kota Karangasem, terdapat empat puri yang terletak di sekitar areal
catuspatha, yaitu:
Puri Amlaraja atau Puri Kelodan di sebelah kaja kauh (barat laut)
catuspatha;
Puri Gede Karangasem di sebelah kaja (utara)
Puri Agung Karangasem atau Puri Kanginan di sebelah kaja kangin
(timur laut) catuspatha; dan
Puri Kaleran disebelah kaja (utara) Puri Gede Karangasem.
Geria bernilai madya yaitu ruang yangberada diantara suci dan nista. Jero
sebagai hunian bagi penggawa atau bangsawan yang tidak memegang
kekuasaan jero terletak pada sekitar areal puri karena merupakan perluasan dari
puri karena masih dalam bagian keluarga raja. Dalam wilayah Kota
Karangasem.
b. Umah
Umah bernilai nista yaitu ruang yang berada paling luar dan bernilai tidak
suci yang terletak pada pinggiran atau luar kota. Hunian masyarakat tersebut
juga membentuk kelompok-kelompok hunian sendiri, yaitu hunian yang
berbentuk umah-banjarr pakraman untuk masyarakt kelompok sudra dan rumah
kampong untuk masyarakat dengan golongan yang berada diluar golongan
tersebut (pendatang) terutama yang berasal dari Lombok dan Jawa membentuk
hunian.
Berdasarkan penjelasan dapat diketahui bahwa terdapat kesesuaian konsep
trimandala dalam konsep hunian triwangsa yang kemudian membagi kota
Karangasem menjadi 3 mandala berdasarkan hirarkinya, yaitu:
1. Kesimpulan
Sistem stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi,
kelas sedang, dan kelas sedang. Stratifikasi sosial dalam masyarakat di
beberapa pulau Indonesia memiliki suatu sistem stratifikasi yang tersendiri
Masyarakat Jawa khususnya daerah pedesaan mengalami perubahan-
perubahan struktural dalam pola penguasaan tanah. Perubahan-perubahan
tersebut melemahkan sistem kelas “horizontal” tradisional didesa,
meningkatkan sistem kelas “vertikal” yang mengarah pada pembagian
golongan di desa Jawa, yaitu: Kelompok penduduk desa, Indung, Nusup,
tlosor, atau bujang. Startifikasi sosial berdasarkan sistem kasta dalam
masyarakat Bali menggunakan catur wangsa yaitu Brahmana, Ksatria,
Waisya, Sudra.
2. Saran
Oleh karena itu saya menyarankan bagi para pembaca untuk mengetahui lebih
luas mengenai stratifikasi dari berbagai sumber. Saya menyadari makalah ini
terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Murdiyatmoko, Janu, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, (Jakarta: Grafindo Media Pratama),
2010.
---------,Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat, (Jakarta: Citra Niaga Rajawali Pers), 1993.
Waluya, Bagja Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, (Jakarta: PT. Setia Purna, 2007
Karsidi Ravik, Sosiologi Pendidikan, (Semarang: UNS Press, 1998), hal. 175
Darmansyah, Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional, t,th), hal. 143
Muchlisin Riadi. Pengertian, Jenis, Ukuran dan Unsur Stratifikasi Sosial. Kajian Pustaka 2018
Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi: Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama.
Soekanto, Soerjono. 1974. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.
Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Perdana
Media Group.
Basrowi, Muhammad dan Soenyono. 2004. Pengantar Sosiologi. Surabaya: Lutfansah Mediatama
SOEKANTO, SURYONO, Sosiologi suatu Pengantar oleh Soerjono Soekanto, Ed. Baru 4,
Cet. 30, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2000
Boby Rahman, Ega Selviyanti, Studi Literatur : Peran Stratifikasi Sosial Masyarakat, Jurnal
Planologi Vol. 15, No. 2, Oktober 2018