Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI

PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

DISUSUN OLEH:
KELAS XI MIPA 5

KELOMPOK 2

ANGGOTA:

KAYRA MALIKA

KHAIRANI AZZAHRA

SALSA LIRA NABILA

RAUDHA ANNE HANIFA

AISYAH RAHMANNIA

SIGIT SURYA SAPUTRA

OZZY YUDHISTIRA

KEMENTRIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Sosiologi ini
tepat pada waktunya. Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak Taslim, S.Pd, M.SI selaku kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Model
Lubuklinggau.

2. Ibu. Rini Lestari S.sos selaku guru pembimbing yang sudah memberikan dorongan
dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

3. Ayah dan ibu yang selalu setia mendukung dan memberi semangat.

4. Teman-teman seperjuangan. Yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam


penyusunan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami mohon maaf apabila
ada yang kurang berkenan dalam makalah ini.

Demikian pengantar dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.

Lubuklinggau, september 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................. i

Daftar isi........................................................................................................................ ii

Bab 1 Pendahuluan....................................................................................................... 1

1.1 Latar belakang.................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................................................ 2

Bab 2 Pembahasan........................................................................................................ 3
2.1 Masalah sosial...................................................................................................... 3
a. Pengertian kemiskinan................................................................................... 3
b. Pengertian pengangguran.............................................................................. 5

Bab 3 Kesimpulan dan saran....................................................................................... 7


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 7
3.2 Saran..................................................................................................................... 7

Daftar pustaka............................................................................................................... 8
Lampiran........................................................................................................................ 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma
dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai
dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.

Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan


untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri
tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial tidak
berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial dipandang oleh
sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.

Di Indonesia, Mutu pendidikan masihlah tertinggal jauh jika dibandingkan


dengan mutu pendidikan negara lain. Seperti yang kita ketahui, pendidikan di Indonesia
terkesan buruk. Mutu pendidikan di desa tidak sebanding dengan mutu pendidikan di
kota. Mutu pendidikan di desa atau daerah tertinggal masih jauh dari kata baik
mengenai kualitasnya. Masih banyak sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta
tenaga pengajar yang tidak kompeten dan jumlahnya yang lebih sedikit dibandingkan di
kota. Mulai saat ini, permasalahan mutu pendidikan di Indonesia harus mulai dicarikan
solusinya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di


Indonesia. Faktor tersebut salah satunya adalah rendahnya kualitas tenaga pengajar.
Keadaan guru atau tenaga pengajar di Indonesia terlihat menyedihkan. Banyak guru
yang belum memiliki profesionalisme yang memadai serta masih banyaknya guru
honorer. Selain daripada itu, guru juga banyak yang belum berkompeten pada
bidangnya. Permasalahan ini hendaknya untuk segera diselesaikan, mengingat betapa
pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan kita.

Biaya pendidikan yang mahal juga berpengaruh pada rendahnya mutu


pendidikan di Indonesia. Mahalnya biaya pendidikan dari taman kanak-kanak hingga
perguruan tinggi membuat masyarakat yang kurang mampu tidak memiliki pilihan lain
selain tidak menyekolahkan anak-anaknya. Pendidikan berkualitas memang tidak
mungkin murah, namun bisa diakali dengan siapa yang seharusnya membayar biaya
pendidikan yang berkualitas agar orang yang kurang mampu dapat mengenyam
pendidikan yang ada. Sebenarnya, pemerintahlah yang seharusnya dapat menjamin

1
warganya memperoleh pendidikan berkualitas.

Selanjutnya faktor kurikulum pendidikan yang buruk. Kurikulum pendidikan


di Indonesia juga masih belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja, pengembangan
kemampuan peserta didik melalui kurikulum pendidikan di Indonesia masih kurang
baik dan tidak sesuai yang dibutuhkan pada dunia kerja. Perlu adanya perbaikan dan
perluasan kurikulum pendidikan yang lebih baik dan merata sesuai dengan standar
pendidikan internasional agar mutu pendidikan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian permasalahan sosial


2. Pengertian dan Faktor kemiskinan
3. Pengertian dan Faktor pengangguran

1.3 Tujuan
1. Untuk Menjelaskan pengertian permasalahan sosial secara umum
2. Untuk Menjelaskan faktor faktor apa saja yang dapat memengaruhi timbulnya
permasalahan sosial

1.4 Manfaat

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca tentang


pemasalahan Sosial.
2. Untuk memenuhi tugas sosiologi yang diberikan Ibu Rini Lestari S.sos kepada
kelompok.
3. Agar anggota kelompok dapat bersosialisasi dengan baik.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Masalah Sosial

Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai
kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya. Individu di dalam
masyarakat memandang masalah sosial sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian


antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok
atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai
dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial
yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,
pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.

3. Faktor Biologis : keharusan makan, kependudukan, mempertahankan diri, dll.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dll.

a. Pengertian Kemiskinan

Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum, kemiskinan adalah suatu


keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan
taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental,
maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Sementara Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas), mengartikan kemiskinan sebagai situasi serba
kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan
yang dimilikinya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah


kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akibat

3
kemampuan yang dimiliki ataupun terdesak keadaan. Penyebab Kemiskinan,
Kemiskinan tidak hanya disebabkan satu hal saja. Mengutip Edi Suharto dalam Buku
Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, kemiskinan bersifat
multidimensional yang disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor
penyebab kemiskinan antara lain:

1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia

2. Motivasi yang rendah

3. Pandangan dalam hubungan kekeluargaan

4. Terbatasnya pilihan lapangan kerja yang memadai

5. tidak kreatif

Jenis Kemiskinan

Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara umum,
terdapat 6 jenis kemiskinan. Simak penjelasan berikut.

1. Kemiskinan subjektif

Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi


kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya
saja ia merasa tidak puas dengan pendapatannya.

2. Kemiskinan mutlak

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau
keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan.
Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,
pendidikan dan kesehatan.

3. Kemiskinan relatif

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak
kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya
pengangguran karena kurangnya pekerjaan.

4. Kemiskinan alamiah

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya
alam. Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.

4
5. Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap
orang-orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka
seperti masyarakat modern.

6. Kemiskinan struktural

Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan


masyarakat dengan sumber daya yang tersedia. Setelah memahami pengertian,
penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan dapat berpikir kritis terkait masalah
sosial ini.

b. Pengertian Pengangguran

Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang secara langsung


memengaruhi manusia dan termasuk masalah yang paling berat. Sebab, kehilangan
pekerjaan sama dengan penurunan standar kehidupan dan menjadi tekanan psikologis
seseorang.

Pengangguran atau tunakarya (bahasa Inggris: unemployment) adalah istilah


untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.

Umumnya pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para


pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada serta mampu
menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian, karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah
sosial lainnya. Pencarian kerja adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan
yang sesuai. Jenis Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya Dirangkum dari
Investopedia, The Balance Careers, dan sumber lain di bawah, ini dia tipe-tipe
pengangguran itu:

1. Pengangguran siklis

Pertama, ada pengangguran siklis. Ia terjadi atas perubahan ekonomi.


Misalnya, permintaan suatu barang yang menurun. Jika barang A tak banyak diminati,
pembuat barang A tentu ikut tak dicari. Mereka pun banyak yang tak memiliki
pekerjaan. Inilah yang dimaksud dengan pengangguran siklis. Ia juga dipengaruhi oleh
harga minyak dunia, hingga resesi atau depresi ekonomi. Salah satu cara untuk
menghindarinya adalah meningkatkan job security. Dalam bahasa Inggris, ia disebut
dengan cyclical unemployment.

5
2. Pengangguran struktural

Teknologi tentu terus berkembang dan berubah. Ternyata, hal ini bisa
memengaruhi status kerja seseorang, lho. Misalnya, pekerjaan A sudah digantikan oleh
robot atau mesin. Kesempatan mereka tentu berkurang. Ini bisa memicu pengangguran.
Fenomena ini kerap terjadi secara besar-besaran pada revolusi industri. Untuk
mencegahnya terjadi padamu, kamu bisa terus meningkatkan skill yang tengah tren dan
banyak dicari. Kadang kala, ia juga disebut dengan pengangguran teknologikal atau
technological unemployment.

3. Pengangguran regional

Sejatinya, jenis pengangguran yang satu ini mirip dengan pengangguran


struktural. Akan tetapi, menurut Economics Online, kejadiannya terbatas pada wilayah
tertentu. Dalam bahasa Inggris, ia disebut dengan regional unemployment.

4. Pengangguran institusional

Kadang kala, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang memicu


pengangguran. Jika ini alasan seseorang menganggur, tipe penganggurannya bernama
pengangguran institusional. Istilah bahasa Inggris dari tipe pengangguran ini adalah
institutional unemployment.

5. Pengangguran friksional

Si X adalah orang yang baru lulus kuliah. Ia tengah mencari kerja. Nah, status
yang dimilikinya adalah pengangguran friksional. Selain itu, orang yang baru resign
dan belum mendapat kerja juga masuk di dalamnya. Dalam bahasa Inggris, ia disebut
dengan frictional unemployment. Status ini sangat wajar dimiliki orang yang baru
masuk pasar kerja.

6
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang
muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam mengidentifikasi
permasalahan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya. Pada dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Masalah sosial juga
merupakan keadaan yang dianggap oleh anggota masyarakat yang berpengaruh
sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, tidak dapat ditoleransi, atau sebagai
ancaman terhadap nilai-nilai dasar masyarakat, dan memerlukan tindakan kelompok
untuk menyelesaikannya. Faktor-faktor penyebab permasalahan sosial dibagi
menjadi empat, yaitu faktor-faktor ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis.

3.2 Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana
dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial
dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha
menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang
tersangkut masalah sosial secara langsung, karena negara kita memiliki hukum yang
baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lukmawati, Noer Khikmah. 2020. Buku Pengayaan dan Penilaian Mozaik Sosiologi.
Jakarta: Yudhistira

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-masalah-sosial-dan-5-kriteria-untuk-
menentukannya

https://www.gramedia.com/literasi/permasalahan-sosial/

8
LAMPIRAN

Contoh permasalahan sosial

Anda mungkin juga menyukai